PERCOBAAN 2
Disusun oleh:
NIM : 4301412034
Jurusan : Kimia
Kelompok : 01
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
i. JUDUL PRAKTIKUM : FOTOKIMIA REDUKSI ION BESI (III)
iii. TUJUAN : Mempelajari reaksi reduksi ion besi (III) secara fotokimia dan mempelajari
pemanfaatannya untuk cetak biru
Dalam fotokimia terdapat dua hukum dasar. Menurut hukum yang pertama dari
Grothus (1817) dan Draper (1843), perubahan fotokimia hanya dapat ditimbulkan oleh
cahaya yang diserap. Radiasi yang tidak diserap tetapi dapat mendorong molekul
tereksitasi untuk memancarkan sinar. Hukum kedua fotokimia yang diusulkan oleh Stark
dan Einstein (1908-1912) menyatakan bahwa molekul yang menyerap satu kuantum
sinar masuk menjadi teraktifkan.
(Alberty, 1984)
Penyerapan radiasi elektromagnetik oleh spesies ion dalam larutan membutuhkan
elektron dalam ion yang dapat berpindah dari satu tingkat energi yang lain. Cahaya yang
diserap harus memiliki energi yang sama dengan perbedaan dan tingkat energi tersebut
dalam transisisi. Jika energi transisi terletak pada panjang gelombang cahaya tampak,
maka komponen cahaya tersebut diserap dan cahaya yang diteruskan akan berwarna.
Warna cahaya yang diteruskan adalah warna pelengkap dan warna yang diserap.
Kenaikan sebuah elektron dari tingkat energi rendah ke tingkat yang lebih tinggi
menyebabkan penyerapan komponen cahaya putih dan cahaya yang dilewatkan warna.
(Petrucci,1989)
Ion besi(II) dan besi (III) akan membentuk kompleks yang hampir semuanya
berbentuk oktahedral. Ion kompleks heksasianoferrat(II) yang biasa dikenal dengan
ferrosianida merupakan contoh kompleks besi (II) yang sangat stabil. Ion ini dapat
membentuk garam dengan beberapa kation. Ion besi (III) dalam larutan mudah tereduksi
menjadi besi (II) dengan reduktor-reduktor lemah, seperti ion I-.
Fe3+ + I- Fe2+ + I2
Dalam larutan, ion besi (III) membentuk kompleks dengan molekul air sebagai ligannya.
Ion kompleks ini memiliki kecenderungan untuk mengalami hidrolisis
[Fe(H2O)6]3+ [Fe(H2O)5(OH)]2+ + H+
Atau
2[Fe(H2O)6]3+ [Fe(H2O)4(OH)2[Fe(H2O)4]2+ + 2H+
(Tim dosen kimia Anorganik, 2014)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar percobaan fotokimia reduksi
ion besi (III) dengan cahaya yang didapatkan lebih baik :
1. Lemari harus benar-benar tertuup sehingga tidak ada cahaya yang masuk
pada saat mereaksikan.
2. Pada saat mencampurkan asam oksalat dan besi (III) klorida dilakukan
pengadukan yang cukup lama agar kedua larutan tersebut homogen.
3. Pada saat mencelupkan kertas HVS ke dalam larutan, diusahakan seluruh
bagian keras menyerap larutan (tercelup seluruhnya).
4. Kertas HVS yang dikeringkan harus benar-benar kering sebelum
dilakukan proses selanjutnya.
5. Cahaya yang digunakan untuk penyinaran harus cukup terang, dalam hal
ini dapat digunakan cahaya matahari atau sinar UV.
(Atkins, 1997 : 373)
BAHAN:
Asam oksalat 1M
Diamonium hidrofosfat 0,1 M
Larutan besi (III) klorida 0,1 M
Kertas HVS dan kertas kalkir
Kertas karton dan mika
Larutan asam klorida 0,1 M
Larutan K3Fe(CN)6 0,1 M
Larutan K2Cr2O7 0,03 M
Kertas saring
Biru turnbull
d. Dicelupkan pada larutan kalium dikromat
Sambil menunggu kertas peka kering, dilakukan pembuatan objek pada kertas
kalkir, kertas karton, dan mika. Pada kertas kalkir dituliskan angka 12 dan 02, pada
mika dituliskan KIMIA, sedangkan kertas karton dibuat pola segitiga dan bintang.
Objek yang dituliskan inilah yang diharapkan nampak pada kertas peka sebagai hasil
cetakan. Penulisan objek menggunakan spidol white board. Setelah menuliskan objek
pada kertas kalkir, dan kertas mika, kemudian keduanya dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan. Hal ini bertujuan untuk memperjelas tulisan dan mencegah tulisan
berceceran pada kertas kalkir dan mika pada saat dijepit dengan plat kaca. Selanjutnya,
kertas kalkir, kertas karton, dan mika yang berisi tulisan atau objek diletakkan di atas
kertas peka kemudian dijepit dengan dua pelat kaca. Fungsi pelat kaca adalah untuk
menghindari pengaruh sinar matahari langsung pada objek dan kertas peka sehingga
objek yang dihasilkan nampak dengan jelas pada hasil akhir. Setelah itu, kertas peka
dan kertas objek yang dijepit dengan pelat kaca disinari sinar matahari. Fungsi
penyinaran dengan sinar matahari adalah agar pemindahan cetakan antara kertas peka
dan kertas objek dapat berlangsung dengan baik. Tahap inilah yang disebut dengan
tahap fotokimia yakni reaksi kimia yang dapat berlangsung dengan bantuan sinar
matahari. Waktu penyinaran praktikan variasi, yaitu 15 menit, 20 menit, 25 menit, dan
30 menit.
ix. SIMPULAN
1. Fe3+ dapat direduksi menjadi Fe2+ dengan bantuan sinar matahari disebut sebagai
fotokimia.
2. Warna cetak biru (biru trunbul) dihasilkan dari reaksi antara ion Fe2+dengan ion
heksasianoferrat (III).
x. SARAN
1. Sebaiknya praktikan lebih hati-hati ketika mencelupkan ataupun mengeringkan
kertas HVS, jangan sampai ada cahaya yang masuk
2. Sebaiknya praktikan mengetahui secara jelas langkah kerja yang akan dilakukan
3. Praktikan harus bekerjasama dengan teman sekelompok sehingga tidak terjadi
misskomunikasi.
4. Sebaiknya praktikan memilih spidol yang tintanya masih bagus, lebih baik lagi
menggunakan tinta cina