Anda di halaman 1dari 2

B. Uji Identifikasi Umum Terhadap Glikosida (libermann Burchard).

1. Uapkan 0,1 ml larutan percobaan diatas penangas air.


2. Larutkan sisanya dalam I ml asam asetat anhidrat P.
3. Tambahkan 10 tetes asam sulfat.
4. Jika terbentuk warna biru hijau maka simplisia mengandung glokosida.

C. Uji Identifikasi Glikosida Dengan Menggunakan Metode KLT.


1. Sari 300 ml serbuk simplisia dengan 5 ml methanol P selama 5 menit, saring.
2. Totolkan 20 L filtrate pada lempeng KLT silica gel GF254 setebal 0,25 mm.
3. Elusi dengan campuran benzene P-etanol 95% (70:30) dengan jarak gambar 10 cm.
4. Semprot kromatogram pertama dengan anisaldehid-asam sulfat LP. Panaskan pada suhu
1100C selama 10 menit. Amati dengan sinar biasa dan UV 366 nm. Muncul bercak biri
menandakan adanya glikosida.
5. Semprot kromatogram kedua dengan asam perklorat. Panaskan pada suhu 1100C
selama 10 menit. Amati dengan sinar biasa dan UV 366 nm. Tidak adanya fluoresensi
menandakan adanya glikosida.

D. Uji Identifikasi Terhadap Glikosida Jantung


1. Encerkan 0,1 ml larutan percobaaan A dengan 2,9 ml methanol, tambahkan baljet LP,
terjadi warna jingga setelah beberapa menit, menunjukkan adanya glikosida dan aglikon
kardenolida.
2. Uapkan 0,2 ml larutan percobaan diatas pengas air. Larutkan sisa dengan 3 ml asam
asetat P dengan sedikit pemanasan, dinginkan. Teteskan besi(III) klorida 0,3 M, kemudian
tambahkan hati-hati campuran 0,3 ml asam sufat P dan 1 tetes besi (III) klorida 0,3 M,
terbentuk cincin berwarna merah pada batas cairan, setelah beberapa menit diatas
cincinberwarna hijau biru, menujukkan adanya glokosida dan glokon 2 deoksigula.

E. Uji Identifikasi Glokosida Jantung Dengan Menggunakan Metode KLT.


1. Jenuhkan chamber dengan 20 ml eluen yang terdiri dari campuran etil asetat-metanol-air
(100:13,5:10) v/v.
2. Buat larutan percobaan dengan cara menambahkan 3 ml campuran kloroform- methanol
(1:1) v/v kedalam 200 mg simplisia. Aduk sambil dihangatkan diatas penangas air selama 10
menit. Dinginkan dan saring. Uapkan filtrate hingga kering. Larutka residu dalam 2 ml
campuran kloroform- methanol (1:1) v/v untuk ditotolkan pada lempeng silica gel GF254 lalu
diesulasi. Deteksi dengan vanillin-asam fosfat, dipanaskan.

F. Uji Identifikasi Glikosida Flavonoid


1. Buat larutan percobaan dengan cara menyari 1000 mg serbuk simplisia dengan 10 ml
methanol selama 10 menit di atas penangas air, dicegah agar pelarut tidak terlalu banyak
menguap, saring selagi panas menggunakan saring kecil berlipat. Tambahkan 5 ml
petroleum eter, kocok hati-hati, setelah didiamkan beberapa saat, pisahkan fase methanol.
Uapkan fase methanol hingga kering, dan residu yang tersisa dilarutkan dalam 5 ml etil
asetat, ambil bagian yang jernih untuk percobaan.
2. Uji glikosida 3-flavonol. Ambil lariutan percobaan 1 ml, uapkan hingga kering, larutkan
sisa dalam 2 ml etanol 95%, tambahkan serbuk Zn dan 2 ml HCl 2N, diamkan 1 menit.
Tambahkan HCl P, jika dalam 2-5 menit terjadi perubahan warna menunjukan adanya
glikosida 3 flavonol.
3. Uapkan 1 ml larutan percobaan hingga kering, larutkan sisanya dalam 2 ml etanol 95%.
Tambahkan pereaksi berikut amati warna/endapan yang terjadi.
a. + larutan FeCl3 2% dalam air.
b. + larutan Pb asetat 25% dalam air.
c. + ammonia atau larutan NaOH 0,2 N.

G. Identifikasi Glikosida Flanonoid Dengan Metode KLT


1. Jenuhkan chamber dengan 20 ml eluen campuran etil asetat-asam formiat-air (10:2:3)
v/v.
2. Buat laporan percobaan dengan cara menyari 200 mg simplisia dengan 5 ml methanol
hangat selama 5 menit. Dinginkan saring. Langsung totolkan dan elusi.
3. Deteksi dengan cara dilihat dibawah UV-254 dan UV-366 sebelum sebelum dan sesudah
diuapi ammonia.

Anda mungkin juga menyukai