PENDAHULUAN
Semakin maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik dan
banyak pula yang menganggur. Maka sering dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan.
Wirausaha memberikan sumbangan yang cukup besar dalam perkembangan
perekonomian dalam suatu negara, baik dalam jumlah maupun dalam mutu
wirausaha itu sendiri. Dalam rangka menghadapi era perdagangan bebas, kita
ditantang bukan hanya untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang siap
bekerja, melainkan juga harus mampu mempersiapkan dan membuka lapangan
kerja baru. Membuka dan memperluas lapangan kerja baru merupakan kebutuhan
yang sangat mendesak. Sebagai seorang wirausahawan atau orang yang
mempunyai jiwa entrepreneurship kita tentu saja harus memanfaatkan apa yang
ada dalam negara kita ini. Dalam kehidupan sehari-hari,masih banyak orang yang
menafsirkan dan memandang bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa
yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut
kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya oleh usahawan
,namun juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif
,misalnya, petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, pimpinan
proyek dan lain sebagainya. Berpikir kreatif dan inovatif dapat menciptakan ide
kreatif dan inovatif. Dan ide tersebut dapat membuat sebuah peluang usaha yang
besar, namun kita dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif yang sungguh-
sungguh dan mendalam agar dapat menciptakan suatu ide yang menghasilkan
peluang. Dengan kreativitas dan inovatif kita bisa menciptakan suatu nilai lebih
terhadap suatu barang dan jasa yang memiliki nilai guna bagi konsumen yang
membutuhkan. Untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru diperlukan suatu ide
dan peluang usaha. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
ide dan peluang usaha.
1
BAB II
IDE DAN PELUANG USAHA
B. Sumber Ide
1. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja
maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir
maupun yang sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan
memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi
konsep dalam lokasi yang berbeda.
2. Minat/hobi
2
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi
bisnis. Seseorang yang memiliki suatu minat/hobi terhadap suatu bidang tertentu,
akan melahirkan suatu ide untuk mendirikan usaha yang berkaitan dengan hobi
tersebut
3. Penemuan secara tidak sengaja
Melibatkan sesuatu yang disebut SERENDEPITAS (kemampuan
menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang
diinginkan secara tidak sengaja.
4. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh
wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian sedemikian rupa dapat
berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran.
Sedangkan Menurut hasil survey Peggy Lambing (2000:90),sekitar 43%
responden (wirausahawan) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang
diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional
lainnya. Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu
mengerjakannya dengan lebih baik.sebanyak 1 dari 10 responden (11%)dari
wirausaha yang disurvey memulai usaha untuk memenuhi peluang
pasar,sedangkan sebanyak 46% lagi karena hobi.
3
Metode ini dapat lebih efektif jika didiskusikan didasarkan pada kategori produk
atau wilayah pasar tertentu.
Adapun peraturan dalam metode ini adalah:
a) Tidak diperkenankan adanya komentar negatif/kritik terhadap pendapat
seseorang
b) Diharapkan berpikir sebebas mungkin
c) Diusahakan memperoleh sejumlah besar ide-ide baru
d) Diperbolehkan adanya kombinasi dari ide-ide yang dikemukakan dalam
diskusi untuk memunculkan suatu ide baru
3. Analisis masalah
Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada para
konsumen atau calon konsumen potensial untuk memperoleh tanggapan mengenai
kinerja suatu produk pada kategori tertentu atau persepsi terhadap suatu konsep
produk baru yang akan dipasarkan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis
secara mendalam agar keputusan yang dibuat benar-benar dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen.
4
3) Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat
dianggap dapat menciptakan peluang.
b) Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya :
1) Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
2) Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
3) Dukungan keuangan,
4) Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi
dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan
modal barunya.
Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki
pesaing, dan peluang yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada
beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :
1) Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative
singkat,
2) Kerugian teknik harus rendah,
3) Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi
produknya
4) Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
5) Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya,
6) Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
c) Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas
produk yang di hasilkan memadai atau tidak.
d) Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
e) Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
5
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasarnya:
1) Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
2) Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan
produknya
3) Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk
baru
6
b) Adanya deregulasi
c) Berkurangnya hambatan perdagangan
d) Meningkatnya teknologi informasi
e) Perkembangan pasar modal
f) Konsumen semakin menghargai nilai dan waktu
7
f. Menganalisis bidang jasa, upaya dibidang usaha jasa dapat menarik
konsumen :
a) Memasang reklame/iklan yang mencolok dan menarik
b) Memasang lampu yang terang dan menarik
c) Menyebar pamphlet
d) Mengadakan demonstrasi
e) Memberikan potongan harga.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
8
eksternal merupakan peluang yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau
respon seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi
peluang (kesempatan pasti).
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha
harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Suryana, M.Si, Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, Cet: keempat, 2008.
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/310999102_1978-0168.pdf,(online)
http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-kewirausahaan.html