Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Semakin maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik dan
banyak pula yang menganggur. Maka sering dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan.
Wirausaha memberikan sumbangan yang cukup besar dalam perkembangan
perekonomian dalam suatu negara, baik dalam jumlah maupun dalam mutu
wirausaha itu sendiri. Dalam rangka menghadapi era perdagangan bebas, kita
ditantang bukan hanya untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang siap
bekerja, melainkan juga harus mampu mempersiapkan dan membuka lapangan
kerja baru. Membuka dan memperluas lapangan kerja baru merupakan kebutuhan
yang sangat mendesak. Sebagai seorang wirausahawan atau orang yang
mempunyai jiwa entrepreneurship kita tentu saja harus memanfaatkan apa yang
ada dalam negara kita ini. Dalam kehidupan sehari-hari,masih banyak orang yang
menafsirkan dan memandang bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa
yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut
kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya oleh usahawan
,namun juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif
,misalnya, petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, pimpinan
proyek dan lain sebagainya. Berpikir kreatif dan inovatif dapat menciptakan ide
kreatif dan inovatif. Dan ide tersebut dapat membuat sebuah peluang usaha yang
besar, namun kita dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif yang sungguh-
sungguh dan mendalam agar dapat menciptakan suatu ide yang menghasilkan
peluang. Dengan kreativitas dan inovatif kita bisa menciptakan suatu nilai lebih
terhadap suatu barang dan jasa yang memiliki nilai guna bagi konsumen yang
membutuhkan. Untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru diperlukan suatu ide
dan peluang usaha. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
ide dan peluang usaha.

1
BAB II
IDE DAN PELUANG USAHA

A. Pengertian Ide dan Peluang Usaha


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ide adalah rancangan yang
tersusun di pikiran. Sedangkan Peluang menurut kamus besar bahasa Indonesia
kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun dalam bentuk
abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan dapat diartikan
kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan
mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan
atau peluang yang dengan segera diambil. Peluang kewirausahaan dalam
pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua yakni peluang internal dan
peluang eksternal. Peluang internal merupakan peluang yang memang sudah ada
dalam diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai
dengan potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang
yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau respon seorang wirausaha atas
situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang (kesempatan pasti).
Keterkaitan ide dan peluang kewirausahaan yaitu Seorang wirausaha dapat
menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan wirausaha dicapai
apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk
menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument penting untuk
memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan
nilai tersendiri. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak
pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausaha dapat
menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-
idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha (business driven) (Suryana, 2003).

B. Sumber Ide
1. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja
maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir
maupun yang sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan
memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi
konsep dalam lokasi yang berbeda.
2. Minat/hobi

2
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi
bisnis. Seseorang yang memiliki suatu minat/hobi terhadap suatu bidang tertentu,
akan melahirkan suatu ide untuk mendirikan usaha yang berkaitan dengan hobi
tersebut
3. Penemuan secara tidak sengaja
Melibatkan sesuatu yang disebut SERENDEPITAS (kemampuan
menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang
diinginkan secara tidak sengaja.
4. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh
wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian sedemikian rupa dapat
berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran.
Sedangkan Menurut hasil survey Peggy Lambing (2000:90),sekitar 43%
responden (wirausahawan) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang
diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional
lainnya. Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu
mengerjakannya dengan lebih baik.sebanyak 1 dari 10 responden (11%)dari
wirausaha yang disurvey memulai usaha untuk memenuhi peluang
pasar,sedangkan sebanyak 46% lagi karena hobi.

C. Metode-Metode untuk Memunculkan Ide


1. Kelompok focus
Hal ini dilakukan dengan membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari
konsumen, potensial dari berbagai latar belakang atau karakteristik sosial ekonomi
yang ditargetkan perusahaan berjumlah 8 hingga 14 orang, dipimpin oleh seorang
moderator guna mendiskusikan suatu permasalahan yang dilontarkan salah
seorang anggota kelompok guna memunculkan ide tentang produk baru yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat dipasarkan. Metode ini sangat
berguna untuk menyaring beberapa konsep produk yang ada agar selanjutnya
dapat dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif.
2. Bertukar pikiran
Metode ini dapat digunakan dalam pengembangan produk baru didasarkan
fakta bahwa peningkatan kreativitas orang dapat dirangsang dengan cara
dipertemukan dengan orang lain dan diikutsertakan dalam suatu diskusi
berkelompok. Dengan cara ini ide-ide baru dapat muncul.

3
Metode ini dapat lebih efektif jika didiskusikan didasarkan pada kategori produk
atau wilayah pasar tertentu.
Adapun peraturan dalam metode ini adalah:
a) Tidak diperkenankan adanya komentar negatif/kritik terhadap pendapat
seseorang
b) Diharapkan berpikir sebebas mungkin
c) Diusahakan memperoleh sejumlah besar ide-ide baru
d) Diperbolehkan adanya kombinasi dari ide-ide yang dikemukakan dalam
diskusi untuk memunculkan suatu ide baru
3. Analisis masalah
Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada para
konsumen atau calon konsumen potensial untuk memperoleh tanggapan mengenai
kinerja suatu produk pada kategori tertentu atau persepsi terhadap suatu konsep
produk baru yang akan dipasarkan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis
secara mendalam agar keputusan yang dibuat benar-benar dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen.

D. Sumber Peluang Potensial


Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha
harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.
Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Menciptakan produk baru dan berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk
itu wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar.
Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :
1) Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
2) Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada
kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
1) Analisis demografi pasar,
2) Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,

4
3) Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat
dianggap dapat menciptakan peluang.
b) Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya :
1) Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
2) Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
3) Dukungan keuangan,
4) Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi
dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan
modal barunya.
Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki
pesaing, dan peluang yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada
beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :
1) Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative
singkat,
2) Kerugian teknik harus rendah,
3) Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi
produknya
4) Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
5) Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya,
6) Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
c) Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas
produk yang di hasilkan memadai atau tidak.
d) Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
e) Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.

5
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasarnya:
1) Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
2) Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan
produknya
3) Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk
baru

E. Kegagalan di dalam Memilih Peluang Bisnis Baru


1. Kurangnya obyektivitas
2. Kurangnya kedekatan dengan pasar
3. Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
4. Diabaikannya kebutuhan finansial
5. Kurangnya diferensiasi produk
6. Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai

F. Mengidentifikasi Peluang Usaha


Mengidentifikasikan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara :
1. Belajar ilmu manajemen usaha
2. Meminta jasa konsultan manajemen

3. Meminta jasa keluar dan kenalan yang pintar dalam usaha


Dengan adanya informasi wirausaha dapat mengetahui peluang, ancaman
usaha, kekuatan, kelemahan usaha (SWOT).

Persyaratan utama untuk menggali peluang usaha :


a) Kerjasama dan optimisme
b) Keterbukaan dan kreatif
c) Bekerja prestatif
d) Mendengarkan saran orang lain
e) Mengakui kesalahan sendiri dan percaya diri

G. Menangkap Peluang Usaha


Menurut James L. Hessbet, kekuatan-kekuatan peluang usaha yang
memacu pada penawaran dan permintaan jasa antara lain :
a) Meningkatnya sistem distribusi yang didasarkan atas informasi

6
b) Adanya deregulasi
c) Berkurangnya hambatan perdagangan
d) Meningkatnya teknologi informasi
e) Perkembangan pasar modal
f) Konsumen semakin menghargai nilai dan waktu

H. Analisis Peluang Usaha


1) Persiapan dan langkah-langkahnya :
Persiapan dalam melaksanakan analisis usaha :
a. Meneliti luas usaha yang dipilih
b. Bentuk usaha dan jenis usaha yang ditekuni
c. Mengenal informasi usaha yang diterima
d. Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan
Langkah-langkah peluang usaha :
a. Membuat skestsa bidang usaha yang ditekuni
b. Penyediaan modal dan mengurus izin usaha
c. Menyiapkan tenaga kerja dan menyiapkan sarana
d. Menyiapkan bahan baku dan Menetapkan lokasi
e. Menetapkan metodelogi dan teknologi usaha
f. Menetapkan manajemen dan mencari mitra usaha

2) Menganalisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa :


a. Menganalisis bidang produk ada 3 klasifikasi produk :
b. Produk primer (penggalian SDA)
c. Produk sekunder (pengolahan/proses bahan baku)
d. Produk tersier (peralatan dan pelayanan jasa)
Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk :
a. Memenuhi keinginan dan minat konsumen
b. Memenangkan persaingan
c. Meningkatkan jumlah penjualan
d. Mendayagunakan sumber-sumber produksi
e. Mencegah kebosanan konsumen

7
f. Menganalisis bidang jasa, upaya dibidang usaha jasa dapat menarik
konsumen :
a) Memasang reklame/iklan yang mencolok dan menarik
b) Memasang lampu yang terang dan menarik
c) Menyebar pamphlet
d) Mengadakan demonstrasi
e) Memberikan potongan harga.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Peluang kewirausahaan dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa


didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta
memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang dengan segera diambil.
Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi
dua yakni peluang internal dan peluang eksternal. Peluang internal merupakan
peluang yang memang sudah ada dalam diri wirausaha sehingga menjadi dasar
untuk membaca keadaan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang

8
eksternal merupakan peluang yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau
respon seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi
peluang (kesempatan pasti).
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha
harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suryana, M.Si. , Kewirausahaan pedoman praktis: Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Salemba Empat. 2006.

Dr. Suryana, M.Si, Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, Cet: keempat, 2008.

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/310999102_1978-0168.pdf,(online)

http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-kewirausahaan.html

Anda mungkin juga menyukai