Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elida Rizki Mujiardianti

PMK : No 72 Tahun 2016 (PTO)


NPM : 260112160510
Kelompok/Kelas : I/ B
Prodi Profesi Apoteker

Pemantauan Terapi Obat (PTO)

Pemantauan terapi obat merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan


untuk memastikan terapi obaat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien.
Kegiatan tesebut mencakup : pengkajian pilihan obat, dosis, cara pemberian obat,
respons terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan rekomendasi
perubahan atau alternative terapi. pemantauan terapi obat harus dilakukan secara
berkesinambungan dan dievaluasi secara teratur pada periode tertentu agar
keberhasilan atau pun kegagalan terapi dapat diketahui. Apoteker memiliki
perananan penting dalam mencegah munculnya masalah terkait obat. Apoteker
dituntuk untuk memiliki pengetahuan yang menunjang dalam melakukan PTO.
Pengetahuan yang harus diketahui seorang apoteker diantaranya patofisiologi
penyakit, farmakoterapi, serta interpretasi hasil pemeriksaan fisik, laboratorium
dan diagnostik. Selain itu apoteker juga harus memiliki keterampilan
berkomunikasi, kemampuan membina hubungan interpersonal, dan menaganalisis
masalah.

Tatalaksana Pemantauan Terapi Obat

a. Seleksi Pasien
Tidak semua pasien dillakukan pemantauan terapi obat dikarenakan
keterbatasan jumlah apoteker yang ada di rumah sakit. Untuk itu PTO
dilakuakan hanya pada pasien yang diprioritaskan. Ada pun seleksi
dilakukan berdasarkan kondisi pasien (pasien kanker, polifarmasi, geriatri
pediatric, hamil menyusui), Obat (indeks terapi sempit, nefrotoksik,
sitostatika, antikoagulan, obat kardivaskuler), dan kompleksitas regimen
(polifarmasi, variasi rute pemberian, variasi aturan pakai, cara pemberian
khusus)
b. Pengumpulan data Pasien
Data dasar pasien merupakan komponen penting dalam proses PTO. Data
tersebut dapat diperoleh dari rekam medik, profil pengobatan
pasien/catatan penggunaan obat, wawancara dengan pasien, anggota
keluarga, dan tenaga kesehatan lain.
c. Identifikasi Masalah Terkait Obat
Setelah data terkumpul, perlu dilakukan analisis untuk identifikasi adanya
masalah terkait obat. Masalah terkait obat diantaranya :
ada indikasi tanpa obat
obat tanpa indikasi
pemilihan obat yang tidak tepat
Dosis terlalu tinggi
dosis terlalu rendah
Reaksi obat yang tidak dikehendaki
interaksi obat
kepatuhan
d. Rekomendasi Terapi
Tujuan utama pemberian terapi obat adalah peningkatan kualitas hidup
pasien seperti menyembuhkan penyakit, menghilangkan atau mengurangi
gejala klinis pasien, menghambat progresivitas penyakit, dan mencegah
kondisi yang tidak diinginkan
e. Rencana pemantauan
Setelah ditetapkan pilihan terapi maka selanjutnya perlu dilakukan
perencanaan pemantauan, dengan tujuan memastikan pencapaian efek
terapi dan meminimalkan efek yang tidak dikehendaki. Langkah-langkah
rencana pemantauan yaitu menetapkan parameter farmakologi,
menetapkan sasaran terapi, dan menetapkan frekuensi pemanatauan,
f. Tindak Lanjut
Hasil identifikasi masalah terkait obat dan rekomendasi yang telah dibuat
oleh apoteker harus dikomunikasikan kepada tenaga kesehatan terkait.
Komunikasi ini akan membantu mengoptimalkan pencapaian tujuan terapi
dan mencegah timbulnya masalah baru.
Sumber :

Depkes. Permenkes RI No 72 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah


Sakit. Jakarta : 2016

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pemantauan Terapi Obat. Jakarta : 2009

Anda mungkin juga menyukai