Anda di halaman 1dari 29

Edisi 1

MENGELOLA KARTU
PIUTANG
(Account Receivable)

Berdasarkan IFRS Untuk SMK


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

MENGELOLA
KARTU PIUTANG
(Account Receivable)

BUKU AJAR

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 2


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Setelah membaca bab ini,


diharapkan siswa mampu
memahami tujuan pembelajaran

1. Siswa mampu memahami apa yang disebut piutang dan


mampu menjelaskan berbagai tipe piutang.
2. Siswa mampu menjelaskan berbagai isu yang
berhubungan dengan pengakuan piutang.
3. Siswa mampu menjelaskan berbagai isu yang
berhubungan dengan penilaian dan pelaporan piutang.
4. Siswa mampu menjelaskan berbagai isu yang
berhubungan dengan pengakuan piutang wesel.
5. Siswa mampu menjalaskan berbagai isu yang
berhubungan dengan penilaian dan pelaporan piutang
wesel.
6. Siswa mampu memahami topik-topik khusus yang
berhubungan dengan piutang.

Bab III

Mengelola Kartu
Piutang
1. Bentuk kartu
piutang
Konsep Piutang 2. Penggunaan
kartu piutang
3. Identifikasi
mutasi data
mutasi piutang
Bab I Bab II 4. Pembukuan
data piutang
Konsep Dasar Akuntansi Piutang 5. Pernyataan
Piutang 1. Pengakuan piutang
1. Pengertian 2. Penilaian 6. Pengisian saldo
2. Klasifikasi 3. Penghapusan 7. Rekapitulasi
Piutang piutang
3. Persiapan
Penanganan
Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 3
Piutang
MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

BAB I
KONSEP DASAR PIUTANG

Apa yang kalian ketahui


Piutang
tentang piutang???

Peta Konsep

Pengertian Klasifikasi Syarat Dokumen dan


piutang Piutang Pembelian Catatan Akuntansi

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 4


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Pengertian Piutang

Piutang PT Aditama menjual mesin cetak secara kredit


adalah kepada PT Surya Mas pada tanggal 1 April 2014, sebesar
klaim Rp 45.000.000,00. PT Aditama mempunyai hak untuk
kepada
menagih pembayaran pada PT Surya Mas. Jadi, PT aditama
pelanggan
dan pihak
mempunyai piutang kepada PT Surya Mas.
lainnya Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan pengertian
atas piutang yaitu klaim kepada pelanggan dan pihak lainnya
barang atas barang atau jasa yang terjadi secara kredit. Piutang
atau jasa merupakan bagian aset lancar suatu perusahaan baik
yang
terjadi
perusahaan jasa maupun perusahaan dagang. Saldo
secara normal akun piutang terletak pada sisi debet.
kredit.
Klasifikasi Piutang
Piutang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan
menurut dasar klasifikasinya, yaitu sebagai berikut:
1. Piutang berdasarkan sebab terjadinya diklasifikasikan menjadi:
a. Piutang dagang, adalah piutang yang timbul dari transaksi
penjualan barang atau jasa perusahaan secara kredit, dalam
rangka kegiatan usaha perusahaan tersebut.
b. Piutang nondagang, adalah piutang yang timbul dari transaksi
selain penjualan barang atau jasa dan diluar kegiatan usaha
perusahaan.

2. Piutang berdasarkan jangka waktu pembayarannya


diklasifikasikan menjadi:
a. Piutang jangka pendek, adalah piutang yang mempunyai saat
jatuh kurang dari satu tahun atau kurang dari satu siklus
operasi usaha perusahaan.
b. Piutang jangka panjang, adalah piutang yang mempunyai saat
jatuh tempo lebih dari satu tahun, atau lebih dari satu siklus
operasi perusahaan.
3. Piutang berdasarkan bentuk perjanjiannya diklasifikasikan
menjadi:
a. Piutang tidak tertulis, adalah piutang yang tidak didukung oleh
surat perjanjian utang-piutang. Piutang jenis ini biasanya
adalah piutang dagang.

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 5


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

b. Piutang wesel, adalah piutang yang didukung oleh suatu surat


perjanjian.

Macam-Macam Syarat Pembelian:


1. Syarat n/30
Artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah
tanggal faktur.
2. Syarat 2/10, n/30
Artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah
tanggal faktur. Jika dibayar dalam jangka waktu 10 hari atau kurang
terhitung sejak tanggal faktur maka akan mendapat potongan
sebesar 2%.
3. Syarat n/10, EOM (End Of Month)
Artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 10 hari setelah
akhir bulan dan tidak ada potongan.

Unit Organisasi yang Terlibat dalam Pengelolaan Piutang


1. Bagian sekretariat : berfungsi menerima cek dan surat
pemberitahuan dari debitur
2. Bagian kasa : berfungsi menerima cek atau uang dari debitur
sebagaipeneriamaan piutang melalui bagian sekretariat.

3. Bagian piutang dibawah dep.akuntansi : berfungsi mencatat


mutasi piutang dalam kartu piutang.

4. Bagian penagihan dibawah dep.keuangan : berfungsi


melaksanakan pembuatan dan pendistribusian faktur penjualan
kepada pihak yang terkait.

5. Bagian jurnal dan buku besar ; berfungsi sebagai pencatat mutasi


piutang secara kolektif, untuk kepentingan pembuatan laporan
keuangan.

Dokumen
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam
kartu piutang adalah:

1. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagi dasar pencatatan


timbulnya piutang atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen
ini dilampiri dengan surat muat (bill of loading) dan surat order

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 6


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi


penjualan kredit.
2. Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan
berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang dari
transaksi pelunasan piutang oleh debitur.
3. Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan
retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order
penjualan.
4. Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah dokumen
sumber untuk dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum.
Dokumen inidigunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan
piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang
memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat
ditagih lagi.

Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyangkut piutang adalah:
1. Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk
mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk
mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari
debitur.
4. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat
mutasi dan saldo piutang kepada debitur.

Soal Latihan
1. Definisikan piutang menurut pendapat kalian!
2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi piutang!

Tugas
Buatlah kelompok dengan anggota 4-5 orang. Kemudian buatlah
contoh ilustrasi yang menggambarkan terjadinya piutang, minimal 5
transaksi yang berbeda.

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 7


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

BAB II
AKUNTANSI PIUTANG

P e n ila Peng aku Pe n g h a p u s


Piutang harus dinilai dan dilaporkan menurut jumlah yang benar-
benar dapat ditagih atau yang disebut dengan konsep net realizable
value. Berdasarkan konsep ini, faktor-faktor yang menyebabkan
berkurangnya nilai piutang harus dikeluarkan dari rekening piutang.
Prinsip Akuntansi Indonesia dalam Naim(1998:233) menyatakan bahwa,
piutang dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan dikurangi dengan
taksiran jumlah yang tidak dapat diterima. Jumlah bruto piutang harus
tetap disajikan pada neraca diikuti dengan penyisihan untuk piutang
yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak diterima. Faktor-faktor
yang menyebabkan berkurangnya nilai piutang tersebut adalah:
1. Piutang yang tidak dapat ditagih.

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 8


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Piutang yang tidak dapat ditagih menyebabkan pendapatan


perusahaan berkurang dan nilai aset dan hak pemegang saham
atau pemilik perusahaan berkurang. Terdapat dua pendekatan untuk
menilai piutang yang tidak dapat ditagih, yaitu sebagai berikut :
a. Metode penghapusan secara langsung
Dengan metode ini kerugian piutang diakui dan dicatat
pada saat benar-benar terjadi piutang yang tidak dapat ditagih
oleh perusahaan. Perusahaan yang menggunakan metode ini
adalah perusahaan yang penjualan tunainya lebih sering
dilakukan daripada penjualan secara kredit. Metode ini
sederhana dan pengaplikasiannya mudah. Namun secara
teoritis metode ini kurang tepat, karena tidak memenuhi konsep
pembebanan biaya pada pendapatan. Pengakuan biaya
kerugian piutang dibebankan tidak pada periode pendapatan
diperoleh.
Ilustrasi
Pada akhir tahun 2010, PT Cahaya melakukan transaksi
penjualan kredit, kepada PT BERLIN sebesar Rp 10.000.000,00.
Pada tahun 2013, diketahui PT BERLIN bangkrut dan utangnya
yang masih tersisa diketahui sebesar Rp 5.000.000 tidak dapat
dilunasi. Setelah mengetahui informasi tersebut PT Cahaya
memutuskan piutangnya kepada PT BERLIN dinyatakan tidak
dapat ditagih dan dihapus. Maka jurnal yang dibuat oleh PT
Cahaya adalah :
Kerugian Piutang Rp 5.000.000
Piutang dagang Rp 5.000.000
(mencatat piutang PT BERLIN yang tidak dapat ditagih)
b. Metode Taksiran
Taksiran kerugian piutang diakui dan dicatat sebagai biaya
dan cadangan kerugian piutang. Rekening cadangan merupakan
rekening pengurang aktiva piutang, di neraca terletak di sebelah
debit, mengurangi nilai aktiva piutang yang bersangkutan.
Metode ini lebih baik dibandingkan metode langsung, dalam arti
metode ini dapat menyajikan nilai piutang yang ditaksir benar-
benar dapat ditagih dan memenuhi konsep pembebanan biaya
pada pendapatan periode terjadinya biaya yang bersangkutan.

Ilustrasi

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 9


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Pada akhir tahun 2009, PT Cahaya melakukan transaksi


penjualan kredit kepada PT Berlin sebesar 10.000.000,00. Pada
tahun 2012, diketahui piutang yang masih tersisa sebesar Rp
1.000.000,00. PT Berlin tidak dapat melunasinya sampai akhir
tahun 2013 atau pada saat jatuh temponya. Oleh karena itu PT
Cahaya mencadangkan kerugian piutang sebesar Rp
1.000.000,00. Jurnal untuk mencatat transaksi diatas yaitu
sebagai berikut :

Kerugian piutang Rp 1.000.000,00


Cadangan kerugian piutang Rp
1.000.000,00

2. Cadangan Pengembalian Penjualan dan Lain-lain


Pengembalian penjualan dan adanya biaya penagihan piutang
mengurangi jumlah penerimaan piutang perusahaan. Sehingga,
untuk dapat menyajikan nilai piutang yang benar-benar ditaksir
dapat ditagih jumlah ini harus dikurangkan pada rekening piutang
yang bersangkutan, dengan mengakui adanya cadagan
pengembalia piutang dan cadangan lain pada setiap akhir periode
akuntansi, atau pada saat penyusunan neraca.
Cadangan diakui setiap akhir periode, dicatat sebagai
pengurang pendapatan dan menambah nilai cadangan. Pada saat
terjadi pengembalian penjualan yang sesungguhnya, rekening
cadangan dan rekening piutang dikurangi sejumlah pengembalian
yang sebenarnya.
Jumlah beban cadangan yang diakui pada akhir periode
tersebut, seperti halnya pada cadangan kerugian piutang,
kalau masih ada saldo cadangan periode yang lalu, saldo
cadangan periode yang lalu tersebut harus diperhitungkan.

Masalah pengakauan piutang dagang meliputi dua masalah pokok, yaitu


:
a) Kapan piutang dagang dapat diakui, dan
b) Berapa nilai piutang dagang yang dapat diakui

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 10


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Piutang dagang dapat diakui pada saat terjadi pemindahan hak atau
serah terima atas barang yang dijual dari penjual (perusahaan) kepada
pembeli, atau yang disebut dengan transfer of title. Piutang dagang
harus diakui
berdasarkan nilai tukar dari aktiva yang dijual, antar
dua pihak yang bebas yang melakukan transaksi.
Nilai tukar ini adalah nilai yang akan dibayar oleh
debitur pada saat yang telah ditentukan, dan
dibuktikan oleh bukti berupa dokumen yang
disebut dengan faktur. Dalam hal ini ada dua
masalah yang perlu dibahas untuk menentukan
nilai piutang dagang atas dasar nilai tukar barang,
yaitu mengenai adanya potongan tunai dan adanya elemen bunga.
1. Potongan Tunai
Potongan tunai merupakan pengurang terhadap jumlah
piutang dagang apabila langganan membayar dalam periode
potongan yang diberikan. Potongan tunai biasanya dinyatakan
dalam bentuk persentase tertentu dari harga barang. Potongan
tunai dan periode potongan dinyatakan dalam bentuk misalnya
2/10 n/30. Adanya potongan tunai yang dimanfaatkan langganan
akan mengurangi nilai piutang dagang yang diterima. Dalam hal ini
piutang dagang dapat diakui sejumlah bruto, tanpa dikurangi
dengan potongan tunai; dapat pula diakui atas dasar netto, yaitu
dengan dikurangi potongan tunai yang diberikan kepada
pelanggan. Apabila piutang dagang diakui atas dasar bruto berarti
potongan tunai diakui dibelakang, tetapi apabila piutang dagang
diakui atas dasar netto, berarti potongan tunai diakui dimuka.

2. Masalah Bunga
Secara ideal piutang disajikan menurut nilai sekarang dari nilai
nominal piutang yang akan diterima pada saat jatuh tempo. Sebab
nilai nominal piutang bukan nilai piutang yang sebenarnya diterima
apabila diperhitungkan suatu tingkat bunga tertentu. Tetapi jumlah
bunga ini pada umumnya tidak material sehingga diabaikan, tidak
diperhitungkan dalam proses pencatatan piutang dagang.

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 11


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Piutang yang sekiranya tak dapat ditagih setelah berbagai upaya


dilakukan maka diputuskan untuk melakukan penghapusan piutang, hal
ini dapat dilakukan 2 metode penghapusan piutang, yakni:

(a) Metode langsung (direct write off method).


(b) Metode tidak langsung (indirect write off method atau metode
cadangan/allowance method).

Metode langsung (direct write off method)


Menurut metode langsung setiap piutang dagang yang telah
diputuskan untuk dihapuskan langsung dibebankan di sebelah debit
pada akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak
tertagih (bad debt expenses) sebagai rekening lawan di sebelah kredit
langsung dikreditkan pada akun piutang dagang.

Jurnal Penghapusan Piutang dengan Metode Langsung :

Beban Kerugian Piutang XXX

Piutang Dagang XXX

(Mencatat Penghapusan piutang A dengan metode


langsung)

Kemungkinan piutang A yang sudah dihapuskan sebelumnya, suatu saat


dengan tiba-tiba atau pemberitahuan sebelumnya melaksanakan
pelunasan pembayaran. Kejadian ini dicatat, dengan metode langsung,
oleh perusahaan dengan tinggal membalik jurnal saat penghapusan
dengan nilai yang sama.
Jurnal Pembayaran Kembali Piutang yang telah dihapuskan :
Piutang dagang XXX
Beban Kerugian Piutang XXX
(Mencatat Kesediaan kembali piutang A yang sudah
dihapuskan)

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 12


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Jurnal selanjutnya adalah saat Piutang A membayar


pelunasanya dengan uang tunai
Kas XXX
Piutang dagang XXX

Sebagai contoh perhatikan transaksi-transaksi berikut ini :

Transaksi PT Jaya Abadi selama bulan Agustus 2012 adalah sebagai


berikut:

Tgl 2 Agustus 2012 menjual barang kepada toko Wijaya senilai Rp


10.000.000,00
Tgl 5 Agustus 2012 menjual barang secara kredit kepada Toko Jaya
Makmur senilai Rp 5.000.000,00
Tgl 10 Agustus 2012 diterima pembayaran dari toko Wijaya sebesar
Rp 6.000.000,00
Tgl 11 Agustus 2012 menerima pelunasan piutang dari Toko Jaya
Makmur sebesar Rp 3.000.000,00
Tgl 15 Agustus 2012 diterima pembayaran ke 2 dari Toko Wijaya senilai
Rp 2.000.000,00

Tgl 17 Agustus 2012 diterima pelunasan yang kedua dari toko Jaya
Makmur senilai Rp 2.000.000,00

Tgl 21 Agustus 2012 diterima laporan dari toko Wijaya bahwa telah
terjadi kebakaran, dan PT KIA memutuskan untuk menghapuskan
piutang toko Wijaya sebesar Rp 2.000.000,00

Dari transaksi tersebut maka PT Jaya Abadi akan mengadakan


pencatatan jurnal sebagai berikut:

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 13


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

2 Agustus 2012

Piutang Dagang Rp.10.000.000,00

Penjualan Rp.10.000.000,00

(Penjualan barang kepada toko Wijaya)

5 Agustus 2012

Piutang Dagang Rp 5.000.000,00

Penjualan Rp 5.000.000,00

(Penjualan barang kepada toko Jaya Makmur)

10 Agustus 2012

Kas Rp 6.000.000,-

Piutang dagang Rp 6.000.000,-

(pelunasan piutang toko Wijaya Rp 6.000.000)

11 Agustus 2012

Kas Rp 3.000.000,-

Piutang dagang Rp 3.000.000,-

(Pelunasan piutang toko Jaya Makmur)

15 Agustus 2012

Kas Rp 2.000.000,-

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 14


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Piutang dagang Rp 2.000.000,-

(Pelunasan piutang toko Wijaya)

17 Agustus 2012

Piutang dagang Rp 2.000.000,-

Penjualan Rp 2.000.000,-

(penjualan kepada toko Jaya Makmur)

21 Agustus 2012

Beban kerugian piutang Rp 2.000.000,00

Piutang dagang Rp 2.000.000,00

(Sisa Piutang toko Wijaya dihapus karena kebakaran)

Metode Penghapusan Tidak Langsung (indirect write off


method)

Dalam metode ini setiap akhir tahun dilakukan penaksiran dari jumlah
piutang dagang yang kemungkinan tidak dapat ditagih untuk dibentuk
rekening cadangan kerugian piutang, dengan rekening lawan beban
penghapusan piutang.

31 Desember

Beban kerugian Piutang XXX

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 15


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Cadangan Kerugian piutang XXX

(menetapkan cadangan kerugian piutang berdasar taksiran pada akhir


tahun)

Pada saat debitur yang menyatakan tidak dapat membayar dan


oleh perusahaan diadakan penghapusan maka diadakan pencatatan
jurnal penghapusan piutang dengan mengurangkan cadangan yang
sudah dibentuk sebagai berikut:

Cadangan Penghapusan piutang XXX

Piutang Dagang XXX

(mencatat penghapusan piutang X dengan metode cadangan)

Jika debitur yang sudah dihapuskan menyatakan bersedia melunasinya


maka akan diaktifkan kembali rekening piutangnya dengan jurnal
sebagai berikut:

Piutang dagang XX

Cadangan kerugian piutang XX

(mengakui kesanggupan debitur yang sudah dihapus)

Jika debitur yang sudah dihapuskan datang dan langsung melunasinya


maka dibuat jurnal sebagai berikut:

Kas XX

Piutang dagang XX

(penerimaan kas langsung dari piutang yang sudah dihapus)

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 16


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

1. Sebutkan 3 macam akuntansi piutang dagang!


2. Sebutkan metode-metode penghapusan piutang!
3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan
berkurangnya nilai piutang?

BAB III
MENGELOLA KARTU PIUTANG

Besar kecilnya piutang yang nampak dalam neraca dapat


dijadikan dasar untuk menilai efisiensi pengelolaannya. Jumlah piutang
yang terlalu besar sebagai akibat kebijaksanaan yang terlalu longgar
terutama dalam menetapkan periode kredit akan memperlambat kas.
Piutang harus dicatat dengan prosedur yang tepat sehingga
menyediakan informasi yang wajar dan tepat bagi manajemen dalam
mengambil keputusan menyangkut piutang. Dalam perusahaan setiap
pelaksanaan diotorisasi oleh pejabat yang menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Untuk menjamin adanya otorisasi harus di dukung
adanya formulir untuk mengetahui siapa atau bagaimana yang
berwenang untuk mengisi dan mengotorisasi penggunaan formulir
tersebut. Formulir juga merupakan dokumen yang dipakai sebagai
dasar untuk mencatat transaksi ke dalam catatan akuntansi. Oleh
karena itu, penggunaan formulir harus diawasi agar keandalan data
akuntansi dapat dipercaya dalam prosedur akuntansi.
Mulyadi (2001 : 257) menyatakan " Prosedur pencatatan piutang
terdiri dari : (1). informasi yang diperlukan oleh manajemen, (2).
Dokumen, (3). Catatan akuntansi, (4). Organisasi, dan (5). Metode
pencatatan piutang."
1. Informasi yang diperlukan oleh manajemen.
Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada
manajemen adalah saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap
Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 17
MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

debitur, riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap


debitur, umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu.

2. Dokumen
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke
dalam kartu piutang adalah : faktur penjualan, bukti kas masuk,
memo kredit, dan bukti memorial. Dari dokumen tersebut dicatat
informasi dari transaksi yang terjadi.
3. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
yang menyangkut piutang adalah jurnal penjualan, jurnal retur
penjualan, jurnal umum, jurnal penerimaan kas, dan kartu piutang.
Sesuai dengan materi pada bab I.
4. Organisasi
Pencatatan piutang dilakukan oleh fungsi akuntansi. Tugas
fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan akuntansi,
adalah menyelenggarakan Catatan piutang kepada debitur,
menghasilkan pernyataan piutang secara periodik dan
mengirimkannya ke setiap debitur, menyelenggarakan catatan
riwayat kredit setiap debitur untuk memudahkan menyediakan data
untuk memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan untuk
mengetahui data dari setiap debitur.
5. Metode Pencatatan Piutang
Metode pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari
metode berikut ini:
a. Metode konvensional, dalam metode ini posting kedalam kartu
piutang dilakukan atas dasar data yang dicatat dalan jurnal.
berbagai transaksi yang mempengaruhi piutang adalah:
1. Transaksi Penjualan Kredit, transaksi ini di posting dalam kartu
piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal
penjualan tersebut.
2. Transaksi Retur Penjualan, posting transaksi berkurangnya
piutang dari transaksi retur penjulan di posting ke dalam kartu
piutang atas dasar data yang telah di catat dalam jurnal retur
penjualan.
3. Transaksi Penerimaan Kas Dari Piutang, posting transaksi
berkurangnya piutang dari pelunasan piutang oleh debitur di
posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah
dicatat dalam jurnal umum.

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 18


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

4. Transaksi Penghapusan Piutang, transaksi berkurangnya


piutang dari transaksi penghapusan piutang di posting ke
dalam kartu piutang atas dasar data yang dicatat dalam jurnal
umum.
b. Metode Posting Langsung, metode ini dibagi menjadi dua
golongan berikut ini:
1. Metode Posting Harian
a) Posting langsung kedalam kartu piutang dengan tulisan
tangan; jurnal hanya menunjukkan jumlah total harian saja
(tidak rinci). Dalam metode ini, faktur penjualan yang
merupakan dasar untuk pencatatan timbulnya piutang di
posting langsung setiap hari secara rinci ke dalam kartu
piutang. Jurnal penjualan diisi dengan jumlah total penjualan
harian yang merupakan jumlah faktur penjulaan selama
sehari. Faktur yang diterima dari bagian penagihan diterima
oleh bagian piutang dalam batch disertai dengan pita daftar
total (pre-list tape). Jumlah faktur penjualan yang tercantum
dalam pita daftar total tersebut dicatat dalam jurnal
penjualan. Selanjutnya, setiap bulan, jurnal penjualan
tersebut di posting ke rekening control piutang dalam buku
besar. Setiap bulan pula, diadakan rekonsiliasi antara
rekening kontrol piutang dengan daftar saldo (trial balance)
yang disusun dari kartu piutang. Ada dua cara menangani
media yang akan diposting kedalam kartu piutang:
1. Media disortasi menurut abjad sebelum diposting, di
posting satu per satu kedalam kartu piutang, dan
kemudian dibuat pita pembuktian ketelitian posting dari
kartu piutang kemudian dicocokan dengan pita daftar
total yang menyertai media pada saat diterima dari
bagian penagihan. Pencocokan ini dimaksudkan untuk
membuktikan ketelitian posting yang telah dilakukan.
2. Media di posting kedalam kartu piutang sesuai dengan
urutan pada waktu diterima dari bagian penagihan.
b) Posting langsung kedalam kartu piutang dan pernyataan
piutang.
Dalam metode ini, media di posting kedalam pernyataan
piutang dengan kartu piutang dengan kartu piutang sebagai
tembusan lembar kedua berfungsi sebagai kartu piutang.
2. Metode Posting Periodik:

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 19


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

a) Posting Ditunda. Pada metode ini faktur penjualan yang


diterima dari bagian penaggihan, oleh bagian piutang
disimpan sementara, menunggu beberapa hari, untuk
nantinya secara sekaligus di posting kedalam kartu piutang
bersama-sama dalam sekali periode posting dengan
menggunakan mesin pembukuan.
b) Penagihan Bersiklus (Cycle Billing). Dalam metode ini pada
akhir bulan, dilakukan kegiatan posting yang meliputi (1)
posting media yang dikumpulkan selama sebulan tersebut
kedalam pernyataan piutang dan kartu piutang. (2)
mencatat dan menghitung saldo kartu piutang.. metode ini
membagi pekerjaan posting kedalam kartu piutang dan
pernyataan piutang tersebut tersebar merata kedalam hari
kerja selama sebulan. Setiap pelanggan akan menerima
pernyataan piutang pada tanggal hari kerja yang sama
setiap bulan.
c) Metode Pencatatan Tanpa Buku Pembantu (ledgerless
bookeping), dalam metode ini Faktur penjualan beserta
dokumen pendukungnay yang diterima dari bagian
penagihan, oleh bagian piutang diarsippkan menurut nama
pelanggan dalam arsip faktur yang belum bayar (unpaid
invoice file). Pada saat diterima pembayarannya ada dua
cara yang ditempuh:
1. Jika pelanggan pelanggan membayar penuh jumlah yang
tercantum dalam faktur penjualan, faktur yang
bersangkutan di ambil dari arsip faktur yang belum di
bayar dan di cap lunas, kemudian dipindahkan kedalam
arsip faktur yang telah dibayar.
2. Jika pelanggan hanya membayar sebagian jumlah dalma
faktur, jumlah kas yang diterima dan sisa yang belum
dibayar oleh pelanggan dicatat pada faktur tersebut.
Kemudian dibuat faktur tiruan yang berisi informasi yang
sama dengan faktur aslinya, dan faktur tiruan tersebut
kemudian disimpan dalam arsip faktur yang telah dibayar,
dan faktur asli disimpan kembali kedalam arsip faktur
yang belum dibayar.
c. Metode Pencatatan Piutang Dengan Komputer.
Metode pencacatatan ini menggunakan batch system.
Dalam sistem ini dokumen sumber yang mengubah piutang
dikumpulkan dan sekaligus di posting setiap hari untuk
Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 20
MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

memutakhirkan catatan piutang. Dalam sistem ini dibentuk dua


macam arsip: arsip transaksi (transaction file) dan arsip induk
(master file). Pencatatan piutang dilkukan secara harian, arsip
transaksi digunakan untuk memutakhirkan arsip induk piutang.

Kartu Piutang
Kartu piutang suatu catatan akuntansi berupa buku pembantu
yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada pihak-pihak
pelanggan yang timbul karena adanya suatu transaksi secara kredit.
Kartu piutang disusun untuk memudahkan perusahaan dalam
penyusunan laporan keuangan.
Apabila suatu perusahaan memiliki 6 pelanggan maka
perusahaan memiliki 6 kartu piutang. Artinya 1 kartu piutang hanya
bisa digunakan untuk 1 pelanggan. Berikut ini contoh format kartu
piutang yang digunakan perusahaan.

Kartu Piutang
No. Rek : Lembar ke:
Nama Pelanggan: Syarat :
Alamat : Batas Kredit :
Tanggal Keteranga No Mutasi Saldo
n Bukti Debet Kredit Debet Kredit

Penggunaan Kartu Piutang


Kartu piutang digunakan untuk mencatat piutang masing-
masing debitor setiap terjadi mutasi piutang.

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 21


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 22


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Pernyataan Piutang
Pernyataan piutang adalah formulir piutang yang menyajikan
jumlah kewajiban debitur pad atanggal tertentu dan (dalam
pernyataan piutang bentuk tertentu) disertai dengan rinciannya.
Pernyataan piutang dapat berbentuk berikut ini:
1. Pernyataan Saldo Akhir Bulan, pernyataan ini tidak memberikan
informasi apapun kepada debitur untuk dasar rekonsiliasi dengan
catatanya, jika saldo yang tercantum dalam pernyataan piutang
berbeda dengan saldo yang tercantum dalam catatannya
2. Pernyataan Satuan, pernyataan piutang ini berisi: (1) saldo
kewajiban debitur pada awal bulan, (2) mutasi debit dan kredit
selama sebulan beserta penjelasan rinci setiap transaksi, dan (3)
saldo kewajiban debitur pada akhir bulan. Prosedur pembuatan
pernyataan piutang dilakukan sebagai berikut:
a) Pada awal bulan, diambil formulir pernyataan piutang 2 lembar.
lembar pertama akan berfungsi sebagai pernyataan piutang,
sedangkan lembar kedua akan berfungsi sebagai catatan
piutang (pengganti kartu piutang)
b) Saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan yang lalu (dari
arsip tembusan pernyataan piutang bulan sebelumnya)
dicantumkan dalam formulir pernyataan piutang tersebut.
c) Semua transaksi pendebitan dan pengkeditan ke rekening
debitur tersebut di catat dalam formulir pernyataan piutang (2
lembar) tersebut.
d) Pada akhir bulan, lembar pertama formulir pernyataan piutang
tersebut dipisahkan dari lembar kedua, dan kemudian dikirimkan
kepada debitur yang bersangkutan. Lembar pertama formulir
tersebut berfungsi sebagai pernyataan piutang. Lembar kedua
kemudian disimpan dalam arsip menurut nama debitur, dan
berfungsi sebagai catatan piutang (buku pembantu piutang)
e) Pada awal bulan berikutnya, satu set formulir pernyataan
piutang yang baru (2 lembar) diambil disisi dengan saldo
piutang kepada debitur yang bersangkutan pada akhir bulan
yang sebelumnya (diambilkan dari arsip tembusan pernyataan
piutang)
3. Pernyataan Saldo Berjalan Dengan Rekening Konvensional
(Running Balance Statement With Conventional Account).
Perbedaan diantara pernyataan satuan dengan pernyataan
saldo berjalan dengan rekening konvensional adalah terletak pada
cara posting dan isi catatan piutangnya. Prosedur pembuatan
Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 23
MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

pernyataan piutang saldo berjalan dengan rekening konvensional


adalah ebaqgai berikut:
a) Pada Awal Bulan, diambil formulir pencatatan piutang 1 lembar.
b) Semua transaksi pendebitan dan pengkreditan ke rekening
debitur tersebut dicatat dalam formulir pernyataan piutang yang
sebagai tembusannya adalah kartu piutang.
c) Pada akhir bulan, pernyataan piutang dikirim kepada debitur
yang bersangkutan.
d) Pada awal blan berikutnya diambil formulir pernyataan piutang
baru sebanyak 1 lembar dan selama kartu piutang debitur yang
bersangkutan belum penuh, pendebitan dan pengkreditan
kerekening debitur tersebut kedalam pernyataan piutang yang
dipakai dalam bulan sebelumnya sebagai tembusannya. Dengan
demikian kartu piutang dalam bentuk pernyataan piutang ini
dapat berisi informasi sekaligus. Hal ini tidak akan terjadi dalam
bentuk pernyataan piutang satuan, yang catat piutangnya
hanya berisi mutasi tiap bulannya.
4. Pernyataan Faktur Yang Belum Dillunasi (Open Item Statement).
Pernyataan piutang berisi daftar faktur-faktur yang belum
dilunasi oleh debiturnya pada tanggal tertentu disertai dengan
tanggal faktur danjumlah rupiahnya. Pengunaan bentuk
pernyataan piutang ini dimungkinkan jika para pelanggan
diharuskan membayar jumlah yang tercantum dalam faktur.

Mengidentifikasi Data Mutasi Piutang


Piutang terjadi karena adanya transaksi penjualan secara kredit
yang akan berpengaruh secara positif terhadap saldo piutang.
Sedangkan adanya retur penjualan, pelunasan piutang, dan
penghapusan piutang akan berpengaruh negatif terhadap saldo
piutang.
Misalnya Tn.Anton menjual barang dagangannya kepada Tn.Eko
secara kredit. Transaksi ini dapat menyebabkan bertambahnya piutang
Tn Anton kepada pelanggannya yaitu Tn Eko, maka piutang pelanggan
akan didebit di kolom mutasi dalam kartu piutang. Setelah beberapa
hari Tn Eko melakukan pelunasan kepada Tn Anton transaksi piutang ini
dapat menyebabkan berkurangnya piutang maka akan dikredit di
kolom mutasi dalam kartu piutang.
Sebelum melakukan pembukuan ke masing-masing kartu piutang
suatu perusahaan terlebih dulu mengidentifikasikan piutang-
piutangnya. Saldo awal ataupun saldo akhir piutang normal adalah
terletak pada saldo debit.
.
Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 24
MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar kartu piutang berikut ini

Transaksi penjualan Transaksi :


kredit - retur penjualan
- penghapusan piutang
Saldo Awal - penerimaan kas dari piutang

KARTU PIUTANG
No Rekenig L
embar ke:

Nama Syarat

Alamat Batas Kredit

T Keter F Mutasi Saldo


g anga o
l n l
.

D K D K
e r e r
b e b e
et di e di
t t t

Gambar 1. Mutasi kartu piutang

Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain yang


menyangkut perubahan piutang. Catatan akuntansi tersebut antara lain
adalah:

Jurnal penjualan
Jurnal retur penjualan
Jurnal umum

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 25


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Jurnal penerimaan kas

Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena


adanya penjualan kredit.

Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang


karena adanya retur penjualan atau adanya pengembalian barang
dagangan.

Jurnal umum, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena


adanya piutang yang dihapus

Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang


karena adanya pelunasan piutang.

Berdasarkan keterangan di atas, maka data transaksi


menyangkut perubahan (penambahan dan pengurangan) piutang yaitu
meliputi :

Mutasi
Piutan
No Transaksi Dokumen
g
.

a. Transaksi Faktur [+]


penjualan kredit penjuala
n

b. Transaksi retur Memo [- ]


penjualan kredit

c. Transaksi Bukti [- ]
penghapusan memorial
piutang

d. Transaksi Bukti kas [- ]

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 26


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

penerimaan kas masuk


dari piutang

Berdasarkan ke empat transaksi tersebut di atas dapat digambarkan


melalui bagan alur mutasi piutang, sebagai berikut .

Faktur Penjualan Jurnal Menambah piutang


Penjuala
n

Memo Jurnal Retur Mengurangi piutang


Kredit Penjualan
Kartu
piutang
Bukti Memorial Jurnal
Umum
Mengurangi piutang

Bukti Kas Masuk Jurnal


Penerimaan
Kas Mengurangi piutang
g

Gambar 2. bagan alur mutasi piutang


gfg

Pembukuan Data-data Piutang ke Masing-masing Piutang

Setelah terjadi adanya transaksi, maka transaksi tersebut di


jurnal kemudian dibukukan ke buku pembantu atau kartu piutang untuk
masing-masing pelanggan. Pembukuan Akuntansi adalah proses
pencatatan setiap transaksi keuangan yang dilakukan dalam jangka
waktu tertentu. Sedangkan pembukuan data piutang diartikan sebagai
pencatatan transaksi-transaksi penjualan secara kredit ke dalam
masing-masing data mutasi piutang.

Secara umum pembukuan piutang dapat mempermudah suatu


perusahaan mengetahui seberapa besar piutangnya terhadap kreditur.

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 27


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Secara khusus Seorang debitur dapat pula dengan mudah mengetahui


berpa piutang yang jatuh tempo di bulan itu yang bisa ditagih pada
tanggal yang telah dijanjikan. Dengan pembukuan yang akurat, maka
perusahaan dapat menentukan apa yang akan dibeli, kapan, berapa
nilai simpanan di Bank dan berapa kemungkinan pembayaran dari
pelanggan pada suatu saat, dikurangi berapa hutang yang harus
dibayar pada minggu/bulan tersebut.
Contoh lain: mengetahui berapa nilai pinjaman seorang karyawan,
berapa bulan cicilan tersisa. Untuk lebih jelasnya perhatikan alur
pembukuan piutang di bawah ini.

Gambar 3. Alur pembukuan piutang secara manual

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 28


MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Pertanyaan Mandiri

1. Uraikan secara singkat proses pencatatan transaksi ke kartu piutang!


2. Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain
yang menyangkut perubahan piutang, sebutkan dan jelaskan beberapa
catatan akuntansi tersebut!

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 29

Anda mungkin juga menyukai