MENGELOLA KARTU
PIUTANG
(Account Receivable)
MENGELOLA
KARTU PIUTANG
(Account Receivable)
BUKU AJAR
Bab III
Mengelola Kartu
Piutang
1. Bentuk kartu
piutang
Konsep Piutang 2. Penggunaan
kartu piutang
3. Identifikasi
mutasi data
mutasi piutang
Bab I Bab II 4. Pembukuan
data piutang
Konsep Dasar Akuntansi Piutang 5. Pernyataan
Piutang 1. Pengakuan piutang
1. Pengertian 2. Penilaian 6. Pengisian saldo
2. Klasifikasi 3. Penghapusan 7. Rekapitulasi
Piutang piutang
3. Persiapan
Penanganan
Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 3
Piutang
MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)
BAB I
KONSEP DASAR PIUTANG
Peta Konsep
Pengertian Piutang
Dokumen
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam
kartu piutang adalah:
Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyangkut piutang adalah:
1. Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk
mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk
mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari
debitur.
4. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat
mutasi dan saldo piutang kepada debitur.
Soal Latihan
1. Definisikan piutang menurut pendapat kalian!
2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi piutang!
Tugas
Buatlah kelompok dengan anggota 4-5 orang. Kemudian buatlah
contoh ilustrasi yang menggambarkan terjadinya piutang, minimal 5
transaksi yang berbeda.
BAB II
AKUNTANSI PIUTANG
Ilustrasi
Piutang dagang dapat diakui pada saat terjadi pemindahan hak atau
serah terima atas barang yang dijual dari penjual (perusahaan) kepada
pembeli, atau yang disebut dengan transfer of title. Piutang dagang
harus diakui
berdasarkan nilai tukar dari aktiva yang dijual, antar
dua pihak yang bebas yang melakukan transaksi.
Nilai tukar ini adalah nilai yang akan dibayar oleh
debitur pada saat yang telah ditentukan, dan
dibuktikan oleh bukti berupa dokumen yang
disebut dengan faktur. Dalam hal ini ada dua
masalah yang perlu dibahas untuk menentukan
nilai piutang dagang atas dasar nilai tukar barang,
yaitu mengenai adanya potongan tunai dan adanya elemen bunga.
1. Potongan Tunai
Potongan tunai merupakan pengurang terhadap jumlah
piutang dagang apabila langganan membayar dalam periode
potongan yang diberikan. Potongan tunai biasanya dinyatakan
dalam bentuk persentase tertentu dari harga barang. Potongan
tunai dan periode potongan dinyatakan dalam bentuk misalnya
2/10 n/30. Adanya potongan tunai yang dimanfaatkan langganan
akan mengurangi nilai piutang dagang yang diterima. Dalam hal ini
piutang dagang dapat diakui sejumlah bruto, tanpa dikurangi
dengan potongan tunai; dapat pula diakui atas dasar netto, yaitu
dengan dikurangi potongan tunai yang diberikan kepada
pelanggan. Apabila piutang dagang diakui atas dasar bruto berarti
potongan tunai diakui dibelakang, tetapi apabila piutang dagang
diakui atas dasar netto, berarti potongan tunai diakui dimuka.
2. Masalah Bunga
Secara ideal piutang disajikan menurut nilai sekarang dari nilai
nominal piutang yang akan diterima pada saat jatuh tempo. Sebab
nilai nominal piutang bukan nilai piutang yang sebenarnya diterima
apabila diperhitungkan suatu tingkat bunga tertentu. Tetapi jumlah
bunga ini pada umumnya tidak material sehingga diabaikan, tidak
diperhitungkan dalam proses pencatatan piutang dagang.
Tgl 17 Agustus 2012 diterima pelunasan yang kedua dari toko Jaya
Makmur senilai Rp 2.000.000,00
Tgl 21 Agustus 2012 diterima laporan dari toko Wijaya bahwa telah
terjadi kebakaran, dan PT KIA memutuskan untuk menghapuskan
piutang toko Wijaya sebesar Rp 2.000.000,00
2 Agustus 2012
Penjualan Rp.10.000.000,00
5 Agustus 2012
Penjualan Rp 5.000.000,00
10 Agustus 2012
Kas Rp 6.000.000,-
11 Agustus 2012
Kas Rp 3.000.000,-
15 Agustus 2012
Kas Rp 2.000.000,-
17 Agustus 2012
Penjualan Rp 2.000.000,-
21 Agustus 2012
Dalam metode ini setiap akhir tahun dilakukan penaksiran dari jumlah
piutang dagang yang kemungkinan tidak dapat ditagih untuk dibentuk
rekening cadangan kerugian piutang, dengan rekening lawan beban
penghapusan piutang.
31 Desember
Piutang dagang XX
Kas XX
Piutang dagang XX
BAB III
MENGELOLA KARTU PIUTANG
2. Dokumen
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke
dalam kartu piutang adalah : faktur penjualan, bukti kas masuk,
memo kredit, dan bukti memorial. Dari dokumen tersebut dicatat
informasi dari transaksi yang terjadi.
3. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
yang menyangkut piutang adalah jurnal penjualan, jurnal retur
penjualan, jurnal umum, jurnal penerimaan kas, dan kartu piutang.
Sesuai dengan materi pada bab I.
4. Organisasi
Pencatatan piutang dilakukan oleh fungsi akuntansi. Tugas
fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan akuntansi,
adalah menyelenggarakan Catatan piutang kepada debitur,
menghasilkan pernyataan piutang secara periodik dan
mengirimkannya ke setiap debitur, menyelenggarakan catatan
riwayat kredit setiap debitur untuk memudahkan menyediakan data
untuk memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan untuk
mengetahui data dari setiap debitur.
5. Metode Pencatatan Piutang
Metode pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari
metode berikut ini:
a. Metode konvensional, dalam metode ini posting kedalam kartu
piutang dilakukan atas dasar data yang dicatat dalan jurnal.
berbagai transaksi yang mempengaruhi piutang adalah:
1. Transaksi Penjualan Kredit, transaksi ini di posting dalam kartu
piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal
penjualan tersebut.
2. Transaksi Retur Penjualan, posting transaksi berkurangnya
piutang dari transaksi retur penjulan di posting ke dalam kartu
piutang atas dasar data yang telah di catat dalam jurnal retur
penjualan.
3. Transaksi Penerimaan Kas Dari Piutang, posting transaksi
berkurangnya piutang dari pelunasan piutang oleh debitur di
posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah
dicatat dalam jurnal umum.
Kartu Piutang
Kartu piutang suatu catatan akuntansi berupa buku pembantu
yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada pihak-pihak
pelanggan yang timbul karena adanya suatu transaksi secara kredit.
Kartu piutang disusun untuk memudahkan perusahaan dalam
penyusunan laporan keuangan.
Apabila suatu perusahaan memiliki 6 pelanggan maka
perusahaan memiliki 6 kartu piutang. Artinya 1 kartu piutang hanya
bisa digunakan untuk 1 pelanggan. Berikut ini contoh format kartu
piutang yang digunakan perusahaan.
Kartu Piutang
No. Rek : Lembar ke:
Nama Pelanggan: Syarat :
Alamat : Batas Kredit :
Tanggal Keteranga No Mutasi Saldo
n Bukti Debet Kredit Debet Kredit
Pernyataan Piutang
Pernyataan piutang adalah formulir piutang yang menyajikan
jumlah kewajiban debitur pad atanggal tertentu dan (dalam
pernyataan piutang bentuk tertentu) disertai dengan rinciannya.
Pernyataan piutang dapat berbentuk berikut ini:
1. Pernyataan Saldo Akhir Bulan, pernyataan ini tidak memberikan
informasi apapun kepada debitur untuk dasar rekonsiliasi dengan
catatanya, jika saldo yang tercantum dalam pernyataan piutang
berbeda dengan saldo yang tercantum dalam catatannya
2. Pernyataan Satuan, pernyataan piutang ini berisi: (1) saldo
kewajiban debitur pada awal bulan, (2) mutasi debit dan kredit
selama sebulan beserta penjelasan rinci setiap transaksi, dan (3)
saldo kewajiban debitur pada akhir bulan. Prosedur pembuatan
pernyataan piutang dilakukan sebagai berikut:
a) Pada awal bulan, diambil formulir pernyataan piutang 2 lembar.
lembar pertama akan berfungsi sebagai pernyataan piutang,
sedangkan lembar kedua akan berfungsi sebagai catatan
piutang (pengganti kartu piutang)
b) Saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan yang lalu (dari
arsip tembusan pernyataan piutang bulan sebelumnya)
dicantumkan dalam formulir pernyataan piutang tersebut.
c) Semua transaksi pendebitan dan pengkeditan ke rekening
debitur tersebut di catat dalam formulir pernyataan piutang (2
lembar) tersebut.
d) Pada akhir bulan, lembar pertama formulir pernyataan piutang
tersebut dipisahkan dari lembar kedua, dan kemudian dikirimkan
kepada debitur yang bersangkutan. Lembar pertama formulir
tersebut berfungsi sebagai pernyataan piutang. Lembar kedua
kemudian disimpan dalam arsip menurut nama debitur, dan
berfungsi sebagai catatan piutang (buku pembantu piutang)
e) Pada awal bulan berikutnya, satu set formulir pernyataan
piutang yang baru (2 lembar) diambil disisi dengan saldo
piutang kepada debitur yang bersangkutan pada akhir bulan
yang sebelumnya (diambilkan dari arsip tembusan pernyataan
piutang)
3. Pernyataan Saldo Berjalan Dengan Rekening Konvensional
(Running Balance Statement With Conventional Account).
Perbedaan diantara pernyataan satuan dengan pernyataan
saldo berjalan dengan rekening konvensional adalah terletak pada
cara posting dan isi catatan piutangnya. Prosedur pembuatan
Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain 23
MENGELOLA KARTU PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)
KARTU PIUTANG
No Rekenig L
embar ke:
Nama Syarat
D K D K
e r e r
b e b e
et di e di
t t t
Jurnal penjualan
Jurnal retur penjualan
Jurnal umum
Mutasi
Piutan
No Transaksi Dokumen
g
.
c. Transaksi Bukti [- ]
penghapusan memorial
piutang
Pertanyaan Mandiri