Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LAPORAN KAS DAN SETARA KAS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Pengantar Akuntansi 2
Dosen pengampu : Oki Anggraeni M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 3
Emmi Titi Anggraeni (2103000118)
Eliza Rahmawati (2103000

SEMESTER 2
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI A
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN TEGAL
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Laporan
Kas dan Setara Kas”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas Mata Kuliah
Pengantar Akuntansi 2, Program Studi Pendidikan Ekonomi A. Dalam Penulisan
makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah
ini, khususnya kepada Dosen Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2 Ibu Oki
Anggraeni, M.Pd dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. 
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setim
pal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal „Alamiin.

Slawi, 12 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Kas Dan Setara Kas 3


B. Peraturan Perpajakan Mengenai Bunga Bank 4
C. Kas Dan Bank 7
D. Dana Kas Kecil 7
E. Rekonsiliasi Saldo Kas 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 11

B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa pengertian dari Akuntansi
Perpajakan adalah akuntansi yang diterapkan sesuai dengan peraturan
perpajakan. Dan di dalam mata kuliah ini terdapat salah satu bab yang
memahami tentang Kas dan Setara Kas.
Kas merupakan alat pembayaran dan bagian dari aktiva yang liquid,
yang dapat dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial
perusahaan. Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada Bank yang dapat
digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai
nominalnya, seperti uang kertas dan logam, check dan bilyet giro, simpanan di
Bank dalam bentuk giro dan lain-lain.
Kas dan bank meliputi uang dan simpanan-simpanan di bank yang
langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan
tersebut. Kas dapat terdiri dar kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti
penerimaan uang tunai dan cek-cek (yang bukan mundur)untuk disetor ke
bank keesokan harinya.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka
pendek dan yang dengan cepat dijadikan kasdalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi resiko perubahan nilai yang sangat signifikan.
Kas kecil disediakan untuk keperluan pembayaran yang jumlahnya
kecil dan tidak praktis jika dilakukan dengan cek. Semua pengeluaran kas
kecil dicatat pada buku kas kecil dan hanya diposting ke buku besar sekali saja
pada saat pengisian kembali kas kecil. Dana yang ditentukan dalam kas kecil
harus ditetapkan melalui keputusan manajemen dan tidak boleh melebihi
ketentuan tersebut. Pengeluaran-pengeluaran kas kecil hanya dapat dilakukan
setelah perintah pengeluaran kas telah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang.

1
Fungsi kas dalam suatu perusahaan sangat penting, karena hapir setiap
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas.. Kas
yang diperlukan perusahaan baik digunakan untuk membiayai perusahaan
sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap, memiliki sifat continue
maupu tidak continue. Sifat continue, untuk pembelian bahan baku,
pembayaran gaji dan upah, membeli suplieskantor habis pakal dll. Sedangkan
sifat tidak continue, untuk pembayaran pajak, dividen, angsuran, hutang dll.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Kas Dan Setara Kas ?
2. Bagaimana Peraturan Perpajakan Mengenai Bunga Bank?
3. Apa itu Kas Dan Bank ?
4. Bagaimana Definisi Dana Kas Kecil?
5. Klasifikasikan apa itu Rekonsiliasi Saldo Kas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Kas dan Setara Kas.
2. Untuk mengetahui Peraturan Perpajakan Mengenai Bunga Bank.
3. Untu mengetahui Kas Dan Bank.
4. Untuk mengetahui pengertian Dana Kas Kecil.
5. Untuk mengetahui klasifikasi Rekonsiliasi Saldo Kas.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kas Dan Setara Kas
Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya
ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk dalam kas adalah
seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang
kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank.
Menurut PSAK No 2, setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid,
berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Pada
umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo asli tiga bulan atau kurang yang
memenuhi syarat sebagai setara kas. Deposito yang jatuh temponya kurang
atau sama dengan tigabulan dan tidak diperpanjang terus-menerus(rollover)
dapat dikategorikan sebagai setara kas.
Kas terdiri dari :
1. uang kertas
2. uang logam
3. cek yang belum disetorkan
4. simpanan dalam bentuk giro atau bilyet
5. rekening tabungan
6. traveller’s checks
7. cek kasir (cashier’s cheks)
8. wesel bank ( bank draft)
9. money order
10. kas kecil
11. uang kembalian
12. kas yang ada di cabang cabang tetap

3
Yang tidak termasuk kas meliputi:
1. Cek mundur (post dated checks). Cek mundur tetap dicatat
sebagai piutang sampai tanggal di mana cek tadi dapat
diuangkan.
2. Bon utang Bon utang diperlakukan sebagai piutang.
3. Uang muka perjalanan Uang muka perjalanan diperlakukan
sebagai piutang jika uang muka tersebut akan ditagih dari
karyawan atau dikurangkan dari gajinya. 4. Perangko pos
Perangko pos diperlakukan sebagai persediaan
perlengkapan (supplies) kantor atau toko atau sebagai
beban dibayar dimuka.
4. Dana kas untuk tujuan khusus misalnya dana yang
disisihkan untuk pembayaran utang obligasi.1
Untuk tujuan pengendalian kas dan bank, perusahaan pada umumnya,
melakukan pemisahan dana antar kas kecil (petty cash) dan kas besar(cash on
hand). Kas kecil umumnya dipakai untuk pengeluaran harian perusahaan yang
sifatnya rutin dan tidak besar jumlahnya. Kas besar umumnya dipakai oleh
perusahaan untuk pengeluaran tertentu dan disimpan oleh perusahaan di dalam
brankas.
Wajib pajak (WP) dapat memilih salah satu dari kedua sistem di atas
dan semua itu diserahkan sepenuhnya pada praktik pembukuan WP.

B. Peraturan Perpajakan Mengenai Bunga Bank


Berdasarkan PP Nomor 131 Tahun 2000 dan KMK Nomor
51/KMK.04/2001, penghasilan dalam bentuk bunga yang didapat dari
deposito/tabungan, diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan jasa giro
(dengan pengecualian yang disebutkan di bagian selanjutnya) dikenakan Pajak
Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Undang-undang PPh. Pengenaan pajak atas

1
Umi Muawanah, dkk. Konsep Dasar Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan ,
(Direktorat Pembinaan SMK:2008), hlm. 415.

4
penghasilan tersebut adalah: (a) sebesar 20 persen dari jumlah bruto dan
bersifat final apabila penerima penghasilan adalah WP dalam negeri dan
Bentuk Usaha Tetap, dan (b) sebesar 20 persen dari jumlah bruto atau dengan
tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dan bersifat
final apabila penerima penghasilan adalah WP luar negeri. Penghasilan atas
bunga deposito/tabungan, diskonto SBI, dan jasa giro dipotong langsung oleh
bank pembayar pada saat pembayaran atau pembebanan biaya; pihak bank
tersebut yang akan membayar atau menyetor PPh 4 ayat 2 tersebut ke Kas
Negara menggunakan Surat Setoran Pajak dan melaporkannya ke Kantor
Pelayanan Pajak menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh 4 ayat 2.
Pemotongan pajak tidak dilakukan terhadap :
1. Bunga dari deposito dan tabungan serta diskonto SBI sepanjang jumlah
deposito dan tabungan serta SBI tersebut tidak melebihi Rp. 7.500.000 (tujuh
juta lima ratus ribu rupiah) dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah.
2. Bunga data diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di
Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
3. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau diperoleh
Dan Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 29 UU Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
4. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan
rumah sederhana dan sangat sedehana, kaveling siap bangun untuk rumah
sederhana dan sangat sederhana, atau rumah susun sederhana sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, untuk dihuni sendiri.
Sehubungan dengan pajak final tersebut, pencatatan atas pendapatan
bunga secar fiskal disajikan pada jumlah neto pendapatan bunga yang diterima,
yaitu pendapatan bunga dikurangi PPh 4 ayat 2 atas bunga.

Contoh :

5
Pada tanggal 1 Januari 2012 PT. Kaya mendapatkan bunga tabungan
sebesar Rp.1.000.000. Atas pendapatan tersebut dipotong PPh Final sebesar
Rp.200.000 oleh pihak bank yang memberikan penghasilan.

1. Metode bruto (gross method)

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1-Jan-12 Bank 800.000

PPh Pasal 4 Ayat (2) 200.000

Pendapatan Bunga 1.000.000

PPh Pasal 4 Ayat (2) diperlukan sebagai beban dan termasuk dalam
beban operasional beban umum dan administrasi.
2. Metode neto (nett method)
Tanggal Keterangan Debit Kredit

1-Jan-12 Bank 800.000

Pendapatan Bunga 800.000

Menurut transaksi tersebut pada dasarnya pelaporan atas pendapatan


bunga secara fiskal disajikan pada jumlah neto pendapatan bunga yang
diterima, yaitu pendapatan bunga dikurangi PPh 4 ayat 2 atas bunga dengan
jumlah Rp. 800.000. Hal tersebut sesuai dengan Buku Petunjuk Pengisian SPT
Tahunan PPh Badan.
Untuk jasa giro dan bunga deposito, perlakuan akuntansi perpajakannya
sama seperti perlakuan akuntansi perpajakan untuk bunga tabungan. Karena
penghasilan ini terkena PPh Final, maka harus dikoreksi negatif dalam
rekonsiliasi fiskal pada akhir tahun.2
2
https://id.scribd.com/document/372605926/Makalah-Bab-2-Kas-Dan-Setara-Kas-
Kel-1-AKUNTANSI., Di Akses pada Jum’at, 11 Maret 2022., pukul 11.25 WIB.

6
C. Kas dan Bank
Beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai kas adalah rekening giro
bank, dan uang kas yang terdapat di dala perusahaan itu sendiri. Kas yang
terdapat di dalam perusahaan adalah harta yang paling lancar, kenapa ? karena
neraca di dalamnya akan ditempatkan pada bagian atas dalam kelompok
teratas.3
Menurut Rizal Effendi menjelaskan bahwa pengertian kas adalah
seluruh uang atau kekayaan perusahaan yang bisa digunakan sebagai alat
pembayaran atau alat melunasi kewajiban perusahaan.
Sedangkan pengertian bank menurut UU No 10 tahun 1998 Tentang
perbankan yakni lembaga usaha yang menghimpun uang dari masyarakat
dalam bentuk simpanan, kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat
berbentuk kredit atau lainnya agar taraf hidup masyarakat meningkat. Bank
menunjuk kepada sisa rekening giro perusahaan di bank yang dapat
dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Dalam peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1994, rekening giro
dimasukkan dalam kelompok tabungan. Kepada penabung, tabungan, termasuk
rekening giro, memberikan penghasilan berkala berupa bunga. Dalam akutansi
komersial, penghasilan bunga itu bukan merupakan motivasi utama pembukaan
rekening giro di bank, karena barangkali jumlahnya tidak begitu berarti. Kalau
terdapat bunga dari rekening giro, akuntansi komersial akan mencatatnya
sebagai penghasilan. Sesuai dengan ketentuan perpajakan, bunga itu dikenakan
pajak penghasilan dengan tarif final 15% dan tidak boleh digabung dengan
penghasilan yang lain(yang dikenakan tarif umum).
D. Dana Kas Kecil
Dana Kas Kecil adalah kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran kecil. Terdapat dua metode pencatatan atas dana kas kecil yaitu:

3
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-kas/. Di Akses pada Sabtu, 12 Maret
2022. Pukul 15.00 WIB.

7
1. Metode Imprest Fund (Metode Saldo Tetap)
Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar disediakan
satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Saldo rekening
ini tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika ada pengeluaran kas kecil pengeluaran
ini tidak dibuat jurnal. Jurnal pengeluaran dilakukan pada saat pengisian
kembali (replenishment) yang biasanya dilakukan dengan menerbitkan cek
sesuai bukti-bukti pengeluaran dari petugas kas kecil.Jika pada akhir tahun ada
pengeluaran kas kecil yang belum diisi kembali, dengan sistem ini pengeluaran
ini tentu belum dicatat, maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian
dengan men-debet biaya atau aset dan meng-kredit rekening ”Kas Kecil”.
Selanjutnya pada awal tahun berikutnya jurnal penyesuaian ini dijurnal balik
(direverse), agar pembukuan waktu pengisian kembali atas pengeluaran
tersebut konsisten dengan pembukuan pada waktu yang lain.
2. Metode Saldo Berfluktuasi
Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar disediakan
satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Petugas kas
kecil membuat catatan atas kas kecil. Untuk membuat jurnal dianalisis dengan
seksama transaksi yang berkaitan dengan kas kecil. Pada hakikatnya hanya ada
dua transaksi yaitu: (1) transaksi yang menambah Kas Kecil, dan (2) transaksi
yang mengurangi Kas Kecil.
Transaksi yang menambah kas kecil adalah transaksi pengisian kas
kecil atau replenishment. Transaksi yang mengurangi kas kecil umumnya
adalah untuk pembayaran biaya tertentu atau pembelian harta tertentu.4

Jurnal untuk membukukan transaksi kas kecil adalah sebagai berikut:

Transkasi Imprest Fund System Fluctuating Fund System

Pembentukan kas kecil Kas Kecil xxx Kas Kecil xxx

Kas xxx Kas xxx


4
Umi Muawanah, dkk. Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan , (direktorat pembinaan
SMK:2008), hlm. 418.

8
Bensin xxx

Kas Kecil xxx

Pengeluaran dengan Tidak ada jurnal. Tol&Parkir xxx


dana kas kecil
Kas Kecil xxx

Hanya menyimpan Alat Tulis xxx


bukti dari pengeluaran
Kas Kecil xxx
tersebut
Perangko xxx

Kas Kecil xxx

Pengisian kembali kas Bensin xxx


kecil
Tol&Parkir xxx

Alat Tulis xxx Kas Kecil xxx

Perangko xxx Kas xxx

Kas xxx

E. Rekonsiliasi saldo kas

Rekonsiliasi bank adalah sebagai skedul atau daftar yang menjelaskan


setiap perbedaan saldo antara catatan bank dengan catatan kas perusahaan
sehingga didapatkan saldo kas yang benar.5 Dengan demikian dapat dilakukan
perbandingan antara data menurut perusahaan dengan informasi yang dilaporkan
bank.

Rekonsiliasi adalah tindakan membandingkan dua data untuk mencari


kesesuaiannya. Jika rekening koran bank tersebut dibandingkan dengan catatan

5
Ibid., hlm. 423.

9
perusahaan, kemungkinan ada perbedaan yang dapat disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut:
1. Transaksi sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dilaporkan oleh bank,
seperti:

- setoran dalam perjalanan (deposit in transit), yaitu setoran yang dilakukan oleh
perusahaan (biasanya pada akhir suatu periode yang dicakup oleh rekening koran)
dan uang setoran tersebut telah diterima oleh bank tetapi belum masuk dalam
rekening koran bank karena rekening koran bank dibuat mendahului setoran
tersebut.

- Cek yang masih beredar (outstanding check), yaitu cek yang sudah dibuat dan
diserahkan oleh perusahaan kepada penerima tetapi sampai akhir periode cek
tersebut belum diuangkan di bank. Akibatnya perusahaan telah mencatat
pengeluaran tetapi bank belum.

2. Transaksi sudah dilaporkan di rekening koran bank, tetapi belum dicatat oleh
perusahaan, seperti:
- Biaya bank, yang dibebankan kepada nasabah dengan cara langsung mengurangi
saldo simpanan nasabah. Nasabah biasanya baru mengetahui hal itu pada saat
menerima rekening koran.
- Penerimaan tagihan oleh bank, jika bank telah menerima uang dari pelanggan
perusahaan, kadangkala bank memberi tahu hal tersebut bersamaan dengan
rekening koran.
3. Kesalahan, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh bank, misalnya
cek untuk membayar gaji sebesar Rp 192.000.000,00 oleh petugas akuntansi
perusahaan dicatat sebesar Rp 129.000.000,00.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya
ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Sedangkan setara kas adalah investasi
yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan
kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang
signifikan.
Yang tidak termasuk dalam pengertian kas, baik menurut akuntansi
maupun perpajakan adalah:
1. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover
2. Prangko dan Materai
3. Kas bon atau uang muka
4. Cek mundur dan cek kosong
Kas Kecil adalah kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran kecil.
Terdapat dua metode pencatatan atas dana kas kecil yaitu:

- Metode Imprest Fund (Metode Saldo Tetap)

- Metode Saldo Berfluktuasi

B. Saran

Penulis tidak membatasi kritikan maupun saran yang ingin masuk. Karena
Tak ada gading yang tak retak, maka dari itu, penulis sendiri merasa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dan sangat mengharapkan sekali kritikan dari para
pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Muawanah, Umi dkk. Konsep Dasar Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan ,


(Direktorat Pembinaan SMK:2008).

https://id.scribd.com/document/372605926/Makalah-Bab-2-Kas-Dan-Setara-Kas-
Kel-1-AKUNTANSI.

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-kas/.

12

Anda mungkin juga menyukai