LKP
D
D
Lembar Kerja Peserta Didik
Materi
Pengertian piutang, jenis-jenis piutang, macam-macam piutang,
prosedur pencatatan data mutasi piutang
Nama :………………………………………
Kelas : ……………………………………..
Akuntansi Keuangan
KELAS
XI
1. ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
RINGKASAN MATERI
1. pengertian piutang
Piutang merupakan tagihan kepada pihak lain (yang berutang) yang memiliki batas waktu pengembalian yang sudah
disepakati bersama. Artinya, pihak yang berutang ini memiliki tuntutan untuk melunasi kewajibannya.
Pada transaksi piutang, pihak yang memiliki utang atau peminjam disebut debitur, sedangkan pihak yang memiliki
piutang atau pemberi pinjaman disebut kreditur.
Piutang ada karena terdapat transaksi seperti penjualan barang atau jasa
secara kredit, pemberian pinjaman, atau uang muka. Jadi, piutang bisa berupa uang, barang,
penjualan yang belum dibayar lunas, atau tagihan yang belum dibayar oleh pihak lain akan tetapi
produknya sudah ia terima.
Piutang akan dinyatakan sah jika terdapat faktur (invoice), yaitu bukti transaksi dari transaksi
penjualan. Isi dari faktur tersebut harus memenuhi syarat, yaitu memiliki nilai dan tanggal jatuh
tempo. Setelah itu, faktur akan diterbitkan (dicetak).
Supaya lebih paham, coba perhatikan contoh soal piutang di bawah ini. Kira-kira, sudah sesuai
belum dengan ciri-ciri piutang yang sudah kita bahas sebelumnya?
Pada tanggal 1 September, PT A menjual barang dagang senilai Rp50 juta kepada pelanggan Y
yang akan dibayar pada 1 Oktober. Pada 1 Oktober, pihak Y cukup membayar senilai Rp50 juta
tanpa tambahan lain.
Jawabannya? Pada contoh tersebut, terdapat nilai jatuh tempo yang harus dibayarkan pihak Y
kepada PT A, yaitu sebesar Rp50 juta. Selain itu, tanggal jatuh tempo piutang yang harus
dibayarkan pihak Y kepada PT A tertulis dengan jelas, yaitu tanggal 1 Okt. Nah, pada contoh ini
tidak ada bunga yang berlaku, jadi pihak Y hanya membayar sebesar nilai yang disepakati.
Piutang usaha disebabkan karena adanya transaksi berupa penjualan barang atau jasa
secara kredit. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca/laporan posisi keuangan sebagai
harta (aset) lancar (dapat digunakan dalam jangka waktu dekat). Hal ini karena piutang usaha
umumnya memiliki jangka waktu pendek antara 30 – 90 hari.
Perjanjian piutang usaha dilakukan secara informal. Persetujuan pihak satu dan pihak lainnya
(kreditur dan debitur) hanya berdasarkan dokumen-dokumen perusahaan, seperti faktur dan
kontrak penyerahan, tanpa adanya surat jaminan.
Piutang wesel merupakan tagihan yang muncul dari transaksi penjualan barang atau jasa
yang disertai dengan dokumen dan surat jaminan (wesel) yang mengikat antara pihak
debitur dengan kreditur. Piutang wesel terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu piutang wesel
berbunga dan tidak berbunga.
Piutang wesel berbunga merupakan jumlah uang yang diterima pemegang wesel (kreditur)
ketika tanggal jatuh tempo. Jumlah uangnya sebesar nilai nominal yang dipinjam debitur
ditambah bunga. Biasanya, bunga piutang dinyatakan dalam persentase (%) dari nilai piutang
wesel.
Misalnya, pada 1 Februari 2020, PT. B memiliki utang sebesar Rp8.000.000,00 kepada PT. A
dengan bunga 4% per bulan. Masa jatuh tempo ditetapkan tanggal 1 Agustus 2022. Maka,
perhitungan piutang wesel berbunganya, yaitu bunga wesel saat jatuh tempo = Rp8.000.000,00 x
4% x 6 bulan = Rp1.920.000,00. Jadi, nilai jatuh temponya yaitu nominal + bunga =
Rp8.000.000,00 + Rp1.920.000,00 = Rp9.920.000,00.
piutang wesel tidak berbunga merupakan piutang yang tidak memberikan bunga kepada
pihak debitur. Jadi, ketika tanggal jatuh tempo, uang yang diterima pemegang wesel adalah
sebesar nominal yang disepakati.
Piutang ini terjadi bukan dari penjualan kredit barang atau jasa, melainkan non-usaha.
Misalnya, seperti penjualan surat berharga, pemberian uang muka pada pemegang saham, para
direktur, gaji karyawan, dan tuntutan atas kerugian/kerusakan.
2. Kartu Piutang
Piutang akan dicatat dalam sebuah buku besar pembantu yang disebut kartu piutang. Jadi,
setiap transaksi piutang yang telah terjadi akan dibukukan dalam kartu piutang. Bentuk kartunya
seperti gambar di bawah ini.
Pada kartu piutang, terdapat nama debitur, tanggal transaksi, syarat pembayaran
(tanggal jatuh tempo dan nominal pembayaran), dan nama kreditur yang
mengesahkan kartu piutang tersebut.
Kartu piutang dibuat oleh petugas piutang yang telah disahkan kepala keuangan
atau akunting. Lalu, dikelompokkan per masing-masing debiturnya, sehingga kita bisa mengetahui
catatan transaksi piutang setiap debitur secara jelas.
3. Prosedur Pencatatan Piutang
Mutasi piutang merupakan perubahan jumlah piutang yang muncul karena adanya sebuah
transaksi. Pada kartu piutang, transaksi tersebut misalnya seperti penjualan secara kredit,
penerimaan kas debitur, retur penjualan, dan penghapusan piutang.
Data-data piutang dimasukan ke dalam kartu piutang menggunakan prosedur pencatatan piutang.
Prosedur ini dilakukan dengan cara memindahkan ( posting) catatan keuangan transaksi yang ada
di jurnal umum dan jurnal khusus ke buku besar. Setelah itu, dari buku besar, baru dimasukkan
ke dalam kartu piutang, berdasarkan masing-masing jurnal.
2. Berikut ini adalah Dokumen-dokumen yang ada dalam pencatatan kartu piutang,menurut
kalian manakah yang bukan dokumen dasar dalam pencatatan piutang...
a. Faktur
b.Bukti memorial
c.Buktikas masuk
d. Memo kredit
e. Buktikas keluar
3. PT Sumber Jaya memiliki banyak dokumen terkait transaksinya di bulan September. Kalian
sebagai karyawan bagian akuntansi ditugaskan untuk mengklasifikasi dokumen-dokumen
tersebut, dari dokumen-dokumen berikut manakah yang merupakan Dokumen sumber untuk
mencatat retur penjualan kedalam kartu piutang...
a.Laporan penerimaan barang
b. Nota penjualan
c. Memo kredit
d. Bukti memorial
e. Nota debet
4.Dalam kegiatannya PT Sahara yang bergerak dibidang ritelTidak terlepas dari transaksi
penjualan secara kredit dan tidak jarang pelanggan ada yang membeli secara kredit yang
artinya PT sahara memiliki tagihan piutang kepada beberapa pihak pelanggan menurut kalian
Terjadinya piutang tersebut dicatat kedalam...
a. Jurnal penerimaan kas
b. Jurnal penjualan
c. Jurnal umum
d. Jurnal memorial
e. Bukti kas masuk
5.PT Sinar Mas melakukan retur penjualan terhadap PT.cahaya dan PT Cahaya membuat nota
kredit.menurut kalian Dokumen pendukung apa yang diperlukan untuk melampiri nota kredit
tersebut...
a. Kartu gudang
b. Kartu piutang
c. Kanu kredit
d. Laporan penerimaan barang
e. Faktur penjualan
6. Dalam transaksi penjualan secara kredit dibuktikan dengan adanya Faktur penjualan yang
kemudian di catat kedalam jurnal penjualan.Dalam pencatatan tersebut petugas akan
melampirinya dengan...
a. Surat order penjualan
b.Surat order pengiriman
c. Pelaporan pengiriman barang
d. Surat pemberitahuan dan debitur
e. Memo kredit
8. Berikut yang bertugas membuat surat tagihan dan faktur penjualan adalah..
a. bagian penjualan
b. bagian penagihan
c. bagian gudang
d. bagian penerimaan
e. bagian pengiriman barang
9. Surat order pengiriman barang yang di terima bagian penagihan berasal dari...
a.bagian penjualan
b. bagian penerimaan barang
c.bagian pengangkutan
d. bagian gudang
e. bagian akuntansi
10. Memo kredit sebagai dokumen untuk mencatat retur penjualan di lampiri dengan...
a.bill of loading
b. surat muat
c. surat order pengiriman
d. laporan penerimaan barang
c. laporan pengiriman barang
*** Selamat Mengerjakan ***
Petunjuk :
Tingkat penguasaan :
baik = 80-89
cukup = 70-79
kurang = < 70
B. SOAL URAIAN
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10
LEMBAR JAWABAN SOAL URAIAN
1. …………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………….…
3. ………………………………………………………………………………………………………………………….…
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
4. …………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
5. …………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………………………….………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
KUNCI JAWABAN SOAL URAIAN
Di sisi lain, jika perusahaan mengubah kebijakan menjadi lebih longgar dalam
hal pemberian kredit, ini dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan
karena mereka dapat dengan mudah mendapatkan kredit. Namun,
perusahaan juga harus berhati-hati terhadap risiko ketidakmampuan
pelanggan untuk membayar piutang tepat waktu, yang dapat merusak
reputasi perusahaan.
4. Perusahaan dapat menggunakan analisis risiko kredit untuk mengelola
piutang dengan lebih efektif. Analisis risiko kredit melibatkan penilaian
kemampuan pelanggan untuk membayar piutang tepat waktu dan
mengidentifikasi risiko yang terkait dengan pemberian kredit.
Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan analisis risiko kredit untuk
memantau dan mengelola piutang yang sudah ada. Misalnya, perusahaan
dapat mengidentifikasi pelanggan yang memiliki risiko tinggi dan mengambil
tindakan yang diperlukan, seperti menagih piutang lebih agresif atau
menghentikan pemberian kredit kepada pelanggan tersebut.
1 A 6 A
2 E 7 B
3 D 8 B
4 B 9 A
5 E 10 D