Anda di halaman 1dari 9

METODA PELAKSANAAN

UKURAN-UKURAN
a. Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuran-ukuran
dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.
b. Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada
Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak
diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-gambar sebelum
berkonsultasian dari Direksi.
Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan.
c. Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai kesepakatan
dalam peninjauan lokasi.
d. Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam
pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
e. Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan
kedalaman.
f. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan
dengan alat ukur optic yang sudah diTera kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada
titik duga patok (peil nol).
Sebelum kontraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu mengambil Foto Nol.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada proyek Pembangunan IGD Rumah Sakit Umum Kabupaten
Barru, Sebagai Berikut :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan yang menyangkut persiapan segala sesuatu untuk pelaksanaan
pekerjaan utama. Cara pengerjaan yang benar sangat berpengaruh pada kelancaran dan keberhasilan
dari pekerjaan utama tersebut.
Sebelum Pekerjaan utama dimulai, papan nama proyek sebagai tanda pengenal harus dipasang, lokasi
pekerjaan perlu untuk dibersihkan selanjutnya mendirikan direksi keet, dalam hal ini dibutuhkan
untuk tempat penyelesaian administrasi, serta tempat penampungan material dan alat kerja lainnya
1. Pembersihan lapangan sebelum pekerjaan
Sebelum memulai pekerjaan dilokasi pekerjaan maka Kontraktor pelaksana harus membersihkan
lokasi site, lokasi dibersihkan dari segala jenis benda yang tidak dimanfaakan pada pekerjaan tersebut,
atau mengganggu karena itu perlu dibersihkan termasuk pembersihan dari rumput dan lain-lain.
2. Boewplank/pengukuran
- Sebelum dimulai pekerjaan maka terlebih dahulu dilaksanakan pengukuran awal bersama-sama
konsultan pengawas dan pimpinan kegiatan, pengukuran site secara keseluruhan kemudian
pengukuran berdasarkan item pekerjaan yang akan dilaksanakan, ukuran penempatan bangunan pada
site semaksimal mungkin harus sesuai dengan gambar site yang ada sehingga tidak terjadi tumpang
tindih antara bangunan satu dengan yang lain yang dapat merubah tata layout bangunan secara
keseluruhan.
- Pengukuran lokasi harus dilakukan dengan menggunakan alat ukur teodolite sehingga dapat
ditentukan faeil lantai bangunan dengan tinggi timbunan serta kedalaman galian pondasi dan saluran
serta tinggi feil pelataran pasangan paving block.
- Setelah diukur dan telah dicek dengan baik serta dinyatakan benar oleh Direksi teknis dan Konsultan
pengawas maka dilanjutkan dengan pembuatan bouwplank setiap bangunan kemudian diukur
kembali untuk mengecek kebenarannya.
- Bahan yang digunakan : Balok kayu 5/7 kayu kelas II, papan kayu Kls II, serta paku disesuaikan dengan
kebutuhan.
- Peralatan yang dibutuhkan; gergaji pemotong kayu, ketam, linggis, palu serta martil 25 kg.

3. Dokumentasi dan Administrasi IMB


- Dokumentasi setiap kegiatan proyek harus didokumentasikan sebagai bukti gambar setiap
pelaksanaan pekerjaan, pengambilan gambar mulai foto 0%, 30%, 50%, 75% sampai 100% kemudian
dibuat dalam bentuk laporan poto-poto proyek yag kemudian dilaporkan kepada direksi/pengawas
serta pihak proyek.
- Segala sesuatu laporan, sertificate lainnya harus dilaksanakan sehingga kelancaran proyek dapat
berjalan sesuai aturan yang dipersyaratkan termasuk kelengkapan Izin mendirikan Bangunan
berdasarkan peraturan Daerah setempat.

4. Air + Listrik Kerja


- Air yang digunakan adalah air yang memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam teknis kegiatan pembangunan bangunan ini.
- Listrik yang digunakan dalam pengerjaan proyek ini bersumber dari PLN, kecuali yang tidak dijangkau
atau tidak dapat dipenuhi kapasitasnya oleh PLN maka digunakan Genset.

5. Papan Proyek
- Dilokasi pekerjaan dipasang papan proyek yang berisikan informasi identitas,
Waktu pelaksanaan pekerjaan
- Mulai minggu pertama sampai minggu terakhir, selama 120 hari kalender dan difungsikan selama
masa pelaksanaan pekerjaan proyek

6. Direksi Keet / Kantor sementara


- Setelah lokasi pekerjaan telah dibersihkan maka Direksi Keet dan bangsal kerja serta gudang bahan
harus dibuat, direksi keet difungsikan sebagai tempat/pusat monitoring segala kegiatan
personil/instansi terkait, baik pengaturan (manajemen kerja) maupun penyelesaian system
administrasi proyek sementara gudang difungsikan sebagai pusat tempat bahan bangunan yang
sifatnya sementara disimpan sehingga bahan yang disiapkan dilokasi pekerjaan tidak hilang atau
tercecer yang kemudian dapat mengganggu kelancaran pekerjaan.
- Bahan
Direksi Keet dibuat dari bahan kayu balok kelas II sebagai tiang kolom dan balok rangka atap, dinding
menggunakan kayu kelas II sebagai dinding bangunan dibuat jendela sesuai kebutuhan penghawaan
dan pencahayaan, atap dari seng BJLS dipasang fasilitas sesuai kebutuhan proyek untuk membantu
para personil dalam memperlancar pekerjaan

7. Pagar sementara (seng gelombang) tinggi 2m


Lokasi pekerjaan dipasang pagar pengaman setinggi 2 meter, pagar dibuat dari bahan balok kayu
sebagai rangka dan ditutup dengan penutup seng, dibagian yang lebih mudah diakses dipasang pintu
yang lebarnya dapat dilewati mobil truk, pembuatan pagar seng dimaksudkan agar aktifitas didalam
tidak terganggu dengan aktifitas diluar kepentingan proyek, terpisah dengan aktifitas orang lewat
kerumah sakit, termasuk keamanan peralatan dan barang-barang proyek.
8. Bongkaran Paving block
Sebelum pekerjaan pasangan bouwplank dilaksanakan maka lokasi dimana tempat bangunan
didudukkan (dibangun) harus dibersihkan terlebih dahulu, kondisi lokasi yang ada sekarang ini telah
terpaving semuanya sehingga perlu adanya pembongkaran paving sebesar bangunan yang akan
dibangun, paving yang telah dibongkar diserahkan kembali kepada pihak proyek secara utuh.

B. PEKERJAAN PEMBANGUNAN BARU GEDUNG IGD DAN PEKERJAAN SELASAR PENGHUBUNG


1. Galian tanah pondasi garis dan Pondasi Poer
- Pekerjaan galian tanah pada pondasi telapak dilaksanakan dengan mengikuti gambar
perencanaan dengan kedalam sesuai yang ada pada Bestek, penggalian muka tanah asli
sampai mendapatkan muka tanah keras, jika memungkinkan penggalian menggunakan alat
berat namun jika tidak memungkinkan dapat menggunakan tenaga manusia tergantung
kondisi yang ada dilapangan.
- Sebelum dilaksanakan pengecoran lantai kerja atau pemasangan pondasi telapak, maka
lubang galian yang telah mencapai kedalaman dibersikan dari kotoran dan tanah yang dapat
menimbun lubang galian berikut sampah dan genangan air harus dibersihkan dari lubang
galian pondasi telapak.

2. Urugan pasir bawah pondasi batu gunung dan bawah Pondasi Poer
- Setelah galian tanah pondasi Garis dan pondasi setempat (pondasi Poer) dilaksanakan maka terlebih
dahulu diisi dengan pasir urug setebal yang ditentukan dalam spesifikasi teknis atau gambar dan RAB
atau T = 10 cm, kemudian dilaksanakan pekerjaan lain setelahnya.

3. Galian tanah penahan buis beton saluran air hujan keliling


Tanah yang telah ditentukan untuk tempat saluran air hujan akan digali oleh tenaga tukang gali sesuai
dimensi yang ada dalam gambar bestek dan persetujuan direksi teknik, tanah yang yang telah digali
dengan dimensi dan kedalaman yang telah sesuai akan dipasang pasangan bius beton saluran. Setelah
dipasang buis kemudian disampingnya ditimbun kembali dengan tanah bekas galian, dipadatkan
dengan stamper atau ditumbuk dengan alat sambil dibasahi dengan air sampai padat.
4. Anti rayap galian pondasi
Setelah galian pondasi dilaksanakan dan siap dipasang pasir urug dan batu kosong maka terlebih
dahulu harus diberi anti rayap, disemprotkan masuk dalam lubang galian sampai merata sehingga
pondasi tidak diserang hama yang dapat merusak atau mempercepat umur pondasi tersebut.

5. Urugan kembali galian


Semua galian tanah pondasi garis, galian tanah pondasi poer dan galian tanah buis saluran akan
dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran kemudian ditimbun kembali kedalam lubang galian
setelah dipasang pondasi dan buis, galian digunakan Galian yang ada, dan sisanya akan ditempatkan
kedalam bangunan sebagai tanah timbunan bawah lantai, semua urugan yang dipakai menimbun
kembali harus dipadatkan sesuai persyaratan pemadatan dan atas petunjuk Direksi teknik dilapangan.

6. Urugan pasir alas rabat beton keliling bangunan


Sebelum dipasang rabat beton atau beton alas, terlebih dahulu dipasang pasir urug dibawahnya
termasuk rabat keliling bangunan, pasir urug yang dipasang harus bersih, bebas dari kotoran dan zat
kimia atau zat garam yang dapat merusak kualitas pekerjaan, pasir urug yang dilaksanakan harus
dipadatkan dengan menggunakan stamper pemadat sambil disiram dan diulang beberapa kali sampai
benar-benar padat.

7. Urugan tanah yang didatangkan dalam gedung


Urugan tanah yang didatangkan dalam gedung dipasang dibawah lantai menggunakan tanah kualitas
pilihan, tanah didatangkan dari tempat yang telah disetujui oleh direksi teknis, tanah ditimbun
kedalam bangunan setelah dipasang pondasi dipadatkan dengan system berlapis atau setiap 20cm
dengan menggunakan alat pemadat (stamper) bersamaan dengan penyiraman air kemudian dibiarkan
beberapa hari dan dilakukan secara berkali-kali sampai benar-benar padat.

8. Urugan pasir bawah lantai


Urugan pasir bawah lantai sama dengan urugan tanah bawah rabat keliling bangunan (No. 6),
dilakukan pemadatan sampai benar-benar padat.

9. Batu kosong bawah pondasi batu gunung dan poer


Setelah Lubang pondasi garis dan pondasi poer digali sampai pada kedalaman yang telah sesuai
gambar dan dimensi telah disesuaikan maka batu gunung ukuran dia. 30 cm s/d 35 cm disusun
sedemikian dengan ketinggian 20 cm sepanjang lubang pondasi dengan susunan yang lebih rapih
kemudian antaranya diisi dengan pasir urug.

10. Pondasi batu gunung 1 : 4


- Pekerjaan pondasi (Pondasi garis) digunakan batu gunung
- Batu gunung untuk pondasi dipakai batu belah yang memiliki sudut runcing, keras dan tidak keropos,
kualitas baik dan memiliki berat jenis yang berat sesuai persyaratan teknis, sebelum dipasang harus
disortir terlebih dahulu besarannya disesuaikan gambar kerja.
- Untuk pondasi batu gunung digunakan campuran 1 Pc : 4Psr, adukan harus rata diaduk selama 15
menit s/d 20 menit jika menggunakan molen beton, batu disusun dengan campuran sebagai perekat,
bagian batu yang berongga dapat diisi dengan batu agak kecil sebagai pengancing sehingga lebih kuat.
Alat yang digunakan : beton molen, skop, meter, benang, roskam besi, gerobak, tong takaran, dan
martil
11. Lantai kerja pondasi poer t=7 cm 1: 3 : 5
- Pekerjaan beton yang dilaksanakan adalah pekerjaan beton tumbuk campuran 1Pc : 3Psr : 5Krl, diaduk
dengan molen beton secara merata selama 15 s/d 20 menit, kemudian dihampar diatas bidang yang
diinginkan lalu diratakan dengan menggunakan acuan tali yang telah ditimbang.
Peralatan yang digunakan; beton molen, skop, tong campuran, roskam besi/kayu, benang, waterpass,
meter, gerobak, vibrator dan alat bantu.

12. PEKERJAAN STRUKTUR BETON


a. pekerjaan pondasi poer, sloef beton, kolom beton, balok beton, lantai beton dan ringbalk
menggunakan beton mutu K 225 yang dicampur dengan menggunakan molen beton yang dipesan
dari molen beton redymix yang telah diuji laboratorium sehingga mutu betonnya terjamin, mutu
beton harus diminta persetujuan konsultan pengawas.
b. Pekerjaan kolom praktis, ringbalk praktis/balok latei dan listplank beton menggunakan beton mutu K
175, dicampur dengan menggunakan alat pengaduk molen beton dilokasi pekerjaan oleh pekerja,
mutu beton dijamin dengan jumlah perbandingan campuran semen, pasir, kerikil dan jumlah air yang
digunakan dan sesuai petunjuk konsultan pengawas dilapangan.

c. Material beton yang akan diaduk menggunakan material pilihan yang kualitasnya sesuai dengan
spesifikasi, pengecoran dilasanakan dengan menggunakan molen beton agar campuran/adukan lebih
tepat dan diuji laboratorium jika minta oleh direksi teknis. Setelah dilaksanakan pengecoran, maka
minimal 5 jam harus diadakan tindakan pemeliharaan beton dengan cara melakukan menyiraman
berkala selama 7 hari berturut-turut.

Begisting yang dipergunakan menggunakan kayu Kls II dengan sistim pemasangan steger yang rapat
pemasangan mall balok kolom dan plat dipasang sekuat dan sekaku mungkin agar menghindari terjadi
kebocoran atau pecah maal dan juga menghindari terjadinya runtuh pada saat dilaksanakan
pengecoran. Pembongkaran maal dilaksanakan apabila umur beton telah mencapai umur minimal 21
hari setelah pengecoran.
Besi beton menggunakan beberapa macam ukuran tergantung dari gambar pelaksanaan, diameter
besi yang digunakan harus sesuai dengan ukuran diameter besi tulangan BJTD 40 BJTP 20, tulangan
hak harus benar-benar pas pada saat akan dibengkokan dan dilaksanakan pemasangan
d. Bahan yang digunakan : Portland cemen, pasir, batu pecah (cipping) 2/3 campur cipping cm
dicampur dengan perbandingan 1:2, kayu papan kls II, balok 5/7 kayu Kls II, besi beton polos sesuai
dimensi yang ditentukan pada gambar teknis.
- Peralatan yang digunakan; beton molen, skop, tong campuran, roskam besi/kayu, benang, waterpass,
meter, gerobak, vibrator dan alat bantu

13. PEKERJAAN DINDING


- Pemasangan bata sebagai dinding bangunan merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan
perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan dinding. Dalam
pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan dari segi kekuatan , kelurusan
pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga
adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material. Untuk
mendapatkan hasil maksimal terhadap hal tersebut beberapa faktor yang harus diperhatikan saat
pelaksanaan pekerjaan pasangan bata adalah sebagai berikut
- Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual dapat dilihat bata yang bagus adalah
berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh. dipastikan permukaan tidak terlalu rapat karena akan
menyulitkan penyerapan permukaan bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.
-
14. Pekerjaan Plesteran
a. Pelaksanaan batu bata yang terpasang harus diplester dengan ketebalan kepalaan 1,5-3cm, sebagai
berikut; basahi pasangan batu bata (secara merata), dipasang tarikan benang vertikal dan horizontal,
untuk caplakan dan kepalaan, kemudian cek tarikan benang, setelah kepalaan terpasang maka
dilakukan pengecekan ke I,
- posisi M/E sesuai dengan shop drawing
Keberterimaan : Kordinat titik M/E harus tepat
- ketebalan harus sesuai dengan spesifikasi
Keberterimaan : Ketebalan kepalaan 1,5cm 3 cm
- cek Vertikal dan horizontal kepalaan
kebertrimaan : vertical dan horizontal harus lurus dan rata (harus lot)
setelah plesteran terpasang maka dilakukan pengecekan ke 2
- kerataan permukaan plesteran
keberterimaan : rata dengan jidar aluminium, panjang 2 meter dengan deviasi 1mm
- kedudukan outlet M/E
keberterimaan : harus sesuai shop drawing
b. setelah kepalaan selesai dibuat dan telah kering selama 3 hari maka dilakukan plesteran, campuran
sesuai spesifikasi teknis.
- siram permukaan bata dengan air sampai basah secara merata (dicuring)
- adukan dibuat dengan perbandingan yang ditentukan dispesifikasi teknis
- pada bidang-bidang yang telah ada kepalaan dilakukan plesteran.
- lakukan kamprotan pada bidang-bidang yang telah dicuring dengan jarak kamprotan 50 cm dari
permukaan yang dikamprot, dengan ketebalan 15-20mm.
- gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai kepalaan
- Saat plesteran mulai setengah kering, gunakan raskom untuk menggosok permukaan sampai halus
dan rata.
- Lanjutkan curing selama 7 hari (pagi, siang, dan sore) pada permukaan plesteran sampai permukaan
benar-benar basah.
- Setelah sampai umur plesteran 7 hari, lakukan pengeringan selama 1 hari.
c. Bahan yang digunakan ; Cemen Portland kualitas baik, pasir yang telah diayak (halus), air yang bebas
dari zat-zat kimia dan garam.
Peralatan yang digunakan : meteran, Jidar aluminium, roskam kayu dan besi, kertas semen, dan
benang.

15. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN ATAP


a. Pekerjaan rangka atap yang dilaksanakan saat ini hanya pekerjaan pemasangan listplank komplit
dengan pasangan rangka sebagai tempat dudukan atau tempat mengikat listplank, pemasangan
listplank harus dilakukan dengan baik, kuat dan rapih sehingga kelihatan lebih baik
b. Bahan disesuaikan dengan spesifikasi teknis.
c. Alat : palu, bor, benang peralatan bantu
d. Kuda-kuda Baja Ringan hanya dapat dipasang oleh teknisi yang bersertifikat dari aplikator.
e. Perusahan Aplikator harus terdaftar dalam usaha jasa Konstruksi.
f. tidak terpengaruh dengan harga murah karena tidak menjamin kelayakan teknis dari Aplikator.
g. Produsen atau Kontraktor kuda-kuda Baja Ringan selalu menggunakan Software khusus untuk
menghitung volume serta untuk menjamin tingkat Presisi dalam hal Pelaksanaan.
h. tidak mengurangi Volume atau mengubah spesifikasi yang dikeluarkan oleh Aplikator.
i. Proses Pengadaan Kuda-kuda Baja Ringan mengikuti Ketentuan Kepres 54 Tahun 2010.
j. Dalam pelaksanaan Pembangunan Gedung dengan Konstruksi Kuda-kuda Baja Ringan, sudah
beberapa Gedung mengalami kerusakan pada kuda-kuda Baja Ringan (Roboh/runtuh) karena:
Kesalahan pemasangan jarak antar kuda-kuda,
Kegagalan struktur karena pemasangan Baja Ringan yang tidak sesuai Volumenya sehingga
terjadi beban berlebih.
k. Jika pemasangan atap menggunakan baja ringan maka disyaratkan menggunakan produk
baja ringan yang telah dirakit oleh pabrik dan distributor baja ringan yang telah mendapat
standar lensensi dan diakui oleh pemerintah,jangan sekali-kali rekanan memasang atau
merakit sendiri rangka baja ringan.hal ini dimaksudkan agar pekerjaan sesuai dengan
prosedur dan standart yang dikeluarkan oleh pabrik baja ringan yang telah memberikan
garansi pemasangan apabila terjadi kerusakan selama masa pekerjaan dan pemeliharaan
berlangsung maka menjadi tanggungan pihak produsen baja ringan.
l. Kontraktor wajib memperlihatkan gambar Kerja Instalasi Baja Ringan dari produsen Baja
Ringan yang digunakan, Pihak produsen akan menyerahkan gambar dalam bentuk print out
m. Kontraktor wajib memperlihatkan laporan analisis pembebanan tiap batang yang digunakan,
kebutuhan material dan panjang setiap batang baja ringan yang digunakan.

16. Karet Pelapis Atap


Sebelum dipasang atap maka terlebih dahulu dipasang karet pelapis, dipasang sedemikian sehingga
tidak terjadi bocor

17. Atap genteng metal dan Nok Genteng Metal


Pemasangan atap genteng metal dan Nok Genteng metal dilaksanakan berdasarkan persyaratan
pabrik yang dilaksanakan oleh Distributor dengan tenaga ahli yang spesialis untuk itu. Atap
Policarbonat dipasang oleh orang yang ahli dibidangnya dengan memperhatikan spesifikasi teknis
yang ditentukan serta harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
18. Water profin atap plat dack beton
Pekerjaan water proofing pada plat duck harus benar-benar dikerja dengan baik terutama yang perlu
diperhatikan disetiap sudut-sudut plat, karena rawan terjadi kebocoran jika ada bagian disitu yang
tidak terkena water proofing.

19. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM


- Pelaksanaan pekerjaan kusen dan daun pintu jendela aluminium dikerjakan oleh Tukang khusus
aluminium yang ahli dibidangnya, pekerjaan ini harus dikerja dengan baik, rapih serta tidak masuk air
hujan dibagian cela kusen, harus kuat system pengikatnya dengan dinding tembok serta kaca yang
terpasang pada jendela dan pintu aluminum tsb.
- Bahan yang digunakan adalah kualitas terbaik sesuai petunjuk gambar teknis serta petunjuk konsultan
pengawas dan meminta persetujuan konsultan pengawas atau direksi teknis yang ada dilokasi
pekerjaan, setelah ada persetujuan maka pintu dan jendela aluminium dirangkai serta dipasang.
- Peralatan disediakan tukang aluminium

20. PEKERJAAN PLAFOND


- Pekerjaan plafond digunakan rangka hollow 4x4cm dan hollow 2x4cm, pentup plafond digunakan
gifsumboard 9mm dan calsiboard 4,5mm atau disesuikan dengan spesifikasi yang ditentukan.
- Pemasangan rangka plafond harus rata sehingga untuk pasangan penutup palafond gifsumboard 9mm
dan atau calsiboard 4,5mm juga ikut rata dan tidak terjadi lengkungan kecuali daerah yang sengaja
dilengkungkan. Sebelum rangka plafond hollow dipasang maka terlebih dahulu ditimbang keliling
dengan selang timbangan (water pass) dimana bidang plafond akan dilaksanakan, lakukan
pemasangan benangan sesuai kebutuhan sehingga lebih gampang mengontrol kerataannya. Setelah
benangan siap dan telah dicek kembali maka mulai pasang rangka hollow dirangkai satu persatu sesuai
dengan lebar gisumboard, pada bagian tengah bidang gifsumboard diberi tulangan hollow sesuai
kebutuhan sampai gifsum kuat dan tidak melendut atau kurang lebih setiap jarak 80cm 1.00cm,
rangka harus digantung dengan hollow dan kawat pada bidang/balok diatasnya sampai kuat dan
menggunakan inabolt, setelah rangka dirangkai sesuai yang diinginkan maka dilakukan pasangan
penutup plafond yang disesuaikan dengan spesifikasi teknis.

21. PEKERJAAN FINISHING LANTAI


- Alat yang digunakan : jidar aluminium, bak air (ember), tatakan keramik, benang (senar), palu karet,
sendok spesi, waterpass, sekop, busa (spons), dan kain lap.
- Bahan : keramik, semen pc, air, additive, dan semen warna
- Tahapan pelaksanaan : siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan, pahami gambar
kerja, pola pemasangan dan lain-lain, sortir keramik agar menghasilkan keseragaman (ukuran, presisi
dan warna), rendam keramik dibak air selama 1 jam, setelah rendaman selesai maka dilakukan
penganginan dengan cara diletakkan pada tempat tatakan keramik, tentukan garis dasar pasangan
dan peil dari lantai, penentuan peil ini untuk keseluruhan kesatuan lantai bangunan, pasang benang
arah horizontal dan vertical pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing, kedudukan harus datar dan
siku, apabila dinding yang ada adalah dinding keramik maka harus disesuaikan nud lantai dengan
dinding keramik dinding, pasang keramik sebagai pasangan keramik kepalaan sepanjang garis dasar
yang telah terpasang, cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass, isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan spesi, setelah itu pasang
keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan supaya tidak ada las-lasan, jika keramik
telah terpasang semua ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk mendatrkan/meratakan
permukaan kramik, dengan palu karet permukaan keramik tidak akan jadi rusak, setelah itu cek
kerataan keramik dengan dengan waterpass, brsihkan permukaan keramik dengan kain lap basah
sampai bersih, setelah kering maka diisi nud keramik dengan semen warna yang dinginkan.

22. PEKERJAAN MEKANIKAL


- Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan instalasi jaringan air bersih, pemasangan alat-alat sanitair,
penyediaan alat serta tenaga kerja.
- Bahan pipa menggunakan pipa PVC beserta accessories yang sesuai tercantum dalam daftar kuantitas.
- Untuk pekerjaan instalasi air bersih, instalasi tertanam dalam dinding atau dibawah lantai yang mudah
perawatan, dan system penyambungan pipa harus kuat dan tidak mudah terjadi kebocoran. Instalasi
air kotor yang dilaksanakan semaksimal mungkin harus menghindari kebuntuan pada pipa dengan
memberikan kemiringan minimal 5% secara keseluruhan dari pangkal pipa sampai kepembuangan
akhir, pipa diletakkan pada daerah yang lebih muda maintenencenya yaitu pada bagian pinggir lantai
dan pekerjaannya yang rapih
- Seluruh bahan/alat sanitair dari bahan keramik dan poselin kualitas baik.
Pemasangan alat sanitair harus dilaksanakan dengan cermat dengan penempatan dan ukuran yang
sesuai dengan gambar kerja dan tidak boleh terdapat kebocoran.

23. PEKERJAAN ELECTRIKAL


- Pekerjaan listrik adalah pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak, sehingga suatu
instalasi yang baik setelah dilakukan pengujian dengan seksama dan siap untuk digunakan.
- Pekerjaan listrik meliputi penyediaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak berikut
ardenya, penyediaan dan pemasangan lampu penerangan, penyediaan gambar kerja, pemasangan
stop kontak, melakukan pengetesan setelah selesai dikerjakan.
- Persyaratan pelaksanaan : memiliki pas PLN dan surat izin dari instalasi yang berwenang, dalam
pelaksanaan harus memenuhi peraturan/ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, pekerjaan telah
dianggap selesai jika: semua system yang dipasang sesuai rencana, ada surat pengesahan /sertifikat
dari PLN setempat. Setelah pekerjaan selesai, instalatur harus membuat 3 (tiga) lembar revisi (asbuilt
drawing)
- Bahan : semua bahan yang dipasang harus mendapat persetujuan Direksi teknis atau konsultan
pengawas, jenis kabel yang dipasang adalah NYY ek. Eterna, lampu yang dipakai sesuai spesifikasi
teknis yang ditentukan dan sebelum dipasang diperlihatkan dan diminta persetujuan direksi dan
konsultan pengawas.

24. PEKERJAAN PENGECATAN


- Dinding dan plafond yang akan dicat harus terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan zat-zat kimia
yang dapat merusak kondisi cat,
- Sebelum dilakukan pengecatan khusus untuk dinding harus diaci terlebih dahulu kemudian diplamur
dengan kualitas baik yang disesuaikan dengan bagian dinding bagian luar bangunan dengan dinding
bagian dalam bangunan, guna agar resapan air untuk bagian luar tidak masuk kedalam tembok,
setelah dilakukan acian yang baik akan dilaksanakan plamur dengan seminimal mungkin sehingga
tidak terlalu tebal, lalu dilakukan perataan dan digosok dengan kertas amplas sampai halus dan kondisi
rata, terutama yang harus diperhatikan dengan baik pada bagian sudut dinding dan pertemuan
dengan plafond, semua bidang dinding yang telah diplamur harus diamplas sampai benar rata dan
halus lalu kemudian diberi cat dasar pertama, cat penutup dilaksanakan setelah cat dasr dilaksanakan
dengan baik dicek kembali bagian dinding yang masih butuh perlakuan khusus, jika sudah dinyatakan
memenuhi syarat maka cat penutup kedua dilaksanakan pada bidang yang telah dicat penutup
pertama, setelah cat penutup kedua selesai maka kondisi cat dinding kembali dicek sehingga tidak ada
bagian dinding yang catnya belang-belang. Untuk bagian dalam bangunan digunakan cat khusus cat
interior yang berkualitas baik sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dan bagian luar
bangunan digunakan cat ekterior sehingga tidak muda rusak apabila terkena cuaca.
Bahan cat disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dalam kontrak atau
berdasarkan petunjuk direksi teknis dan konsultan pengawas.

Anda mungkin juga menyukai