Anda di halaman 1dari 16

OLEH:

KELOMPOK 5

Putri Aswanti Hasanah 122401110

Nurcahaya Effendi 122401034

Rindi Wahyu Saragih 122401044

T. Nur Aisyah Fitri 122401041

Annuman Ahmad J. Hrp 122401106

Fran Hartika 122401111

D3 KIMIA INDUSTRI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013/2014
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Begitu banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji
hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
PEMBENTUKAN ZEOLITE. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua
orang tua dan dosen pembimbing mata kuliah kimia industry V yang telah memberikan dukungan,
kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua ini berawal, semoga isi makalah ini
bisa memberikan informasi mengenai termoset dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi.Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi.Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.

Wabillahitaufik wal hidayah


Wassalamualaikum Wr.Wb

Medan, November 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian zeolite 1
1.2 Permasalahan 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perngetian zeolite 2
2.2 Komposisi mineral zeolite 2
2.3 Pembentukan zeolite alam 3
2.4 Karakteristik sifat-sifat zeolite 4
2.5 Pengolahan batuan mineral zeolite 8
2.6 Manfaat dan aplikasi zeolite 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mineral zeolit banyak ditemukan di alam sebagai batuan sedimen vulkano. Penyusunan utama
zeolit adalah mordenit dan klipnotilonit dalam berbagai variasi komposisi. Nama zeolit berasal dari
dua kata dalam bahasa Yunani yaitu zein yang berarti mendidih dan lithos yang berarti batuan.
Disebut demikian karena mineral ini mempunyai sifat mendidih atau mengembangan apabila
dipanaskan. Dimana air dalam rongga-rongga zeolit akan mendidih bila dipanaskan pada suhu 100C
(Sutarti dan Rahmawati, 1994, Anwar dan Nugraha, 1985).

1.2 Permasalahan
- Tersusun dari apakah zeolite?
- Apakah aplikasi dan manfaat zeolite?
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui senyawa-senyawa penyusun zeolite
- Untuk mengetahui aplikasi dan manfaat zeolite
1.4 manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk mengkaji lebih
dalam mengenai kegunaan dan manfaat zeolite dalam kehidupan sehari-hari

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Zeolite


Zeolit berasal dari kata zeinlithos yang berarti batuan berbuih. Zeolit merupakan plastic
alumina silikat dengan rumus empiris Mx/n.(AlO2)x.(SiO2)y.Xh2O. Terbentuk dari
tetrahedral alumina dan plasti dengan rongga-rongga didalam yang berisi ion-ion logam,
biasanya golongan logam alkali, dan molekul air yang bergerak bebas. Zeolit merupakan
suatu kelompok mineral yang dihasilkan dari proses hidrotermal pada batuan beku basa.
Mineral ini biasanya dijumpai mengisi celah-celah ataupun rekahan dari batuan tersebut.
Selain itu zeolit juga merupakan endapan dari aktivitas vulkanik yang banyak mengandung
plasti plasti. Pada saat ini penggunaan mineral zeolit semakin meningkat, dari penggunaan
dalam plastic5 kecil hingga dalam plastic5 berskala besar. Di plasti maju seperti Amerika
Serikat, zeolit sudah benar-benar dimanfaatkan dalam plastic5.(Sarno,H.1983)
Karena sifat-sifat yang dimiliki oleh zeolit,maka mineral ini dapat dimanfaatkan
dalamberbagai bidang, seperti dalam bidang plastic5 yaitu sebagai bahan yang dapat
digunakan untuk membantu pengolahan limbah pabrik. Masalah limbah plastic5 semakin
meresahkan masyarakat, sehingga banyak dilakukan usaha-usaha untuk mengatasi
pencemaran limbah ini, baik itu dengan mengurangi volume limbah yang terbuang ataupun
dengan mendaur ulang kembali limbah tersebut. Zeolit sintetis adalah suatu senyawa kimia
yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama dengan zeolit alam. Zeolit ini dibuat dari
bahan lain dengan proses sintetis. Karena secara umum zeolit mampu menyerap, menukar ion
dan menjadi katalis, membuat zeolit sintetis ini dapat dikembangkan untuk keperluan
plastic5top pengolah limbah.

2.2. Komposisi mineral Zeolit


Mineral zeolit merupakan sekelompok mineral yang terdiri dari beberapa jenis (species)
mineral. Secara umum mineral zelolit mempunyai rumus kimia sebagai berikut:
Mx/n(AlO2)x(SiO2)y.H2O
dimana : n = valensi dari kation logam

w = bilangan molekul air per unit cell zeolit

x dan y = bilangan total tetrahedral per unit cell dan

perbandingan x /y selaku berkisar 1 sampai 5.

2
Berdasarkan hasil analisa kimia total, kandungan plasti-unsur zeolit dinyatakan
sebagai oksida SiO2, Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O dan Fe2O3. Akan tetapi di alam
tergantung pada komponen bahan induk dan keadaan lingkungannya, maka perbandingan
Si/Al dapat bervariasi, dan juga unsure Na, Al, Si, sebahagian dapat disubstitusikan oleh
plasti lain.(Dana,D.James,1951)
Parameter kimia yang penting dari zeolit adalah perbandingan Si/Al, yang
menunjukkan persentase Si yang mengisi di dalam tetrahedral, jumlah kation monovalen dan
plastic6, serta molekul air yang terdapat didalam saluran plastic. Perbedaan kandungan atau
perbandingan Si/Al akan berpengaruh terhadap ketahanan zeolit terhadap asam atau
pemanasan. Ikatan ion Al-Si-O adalah pembentuk struktur plastic sedangkan logam alkali
adalah kation yang mudah tertukar (exchangeable cation). Jumlah molekul air
menunjukkan jumlah pori-pori atau volume ruang kosong yang terbentuk bila unit sel plastic
tersebut dipanaskan.(Sastiano,A.1991)

2.3. Pembentukan Zeolite Alam


Zeolit ditemukan dalam batuan tufa yang terbentuk hasil sedimentasi debu
vulkanikyang telah mengalami proses alterasi. Sebagai produk piroklastik atau
aktivitasgunung api berupa semburan ke udara yang kemudian jatuh kedalam
suatulingkungan pengendapan, selanjutnya bahan tersebut mengalami rombakan oleh
aktivitas air dan terendapkan kembali pada lingkungan pengendapan yang lain,karena
aktivitas tektonik berupa pengangkatan dan diikuti oleh proses eksogenik yang intensif
menyebabkan bahan galian tersebut tersingkap seperti saat ini. Proses alterasi berlangsung
pada lingkungan pengendapan yang baru menyebabkan terubahnya sebagian material gelas
vulkanik yang berukuran halus menjadi mineral zeolit.
Secara geologi endapan zeolit terbentuk karena proses sedimentasi debu vulkanik
pada lingkungan danau yang bersifat alkali, proses diagenetik dan proses
plastic6tope.Berdasarkan genesanya zeolit dapat terbentuk oleh:
2.3.1. Endapan zeolit yang berasal dari sedimen debu vulkanik
Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh zona plastic6to secara lateral. Keadaan ini
diakibatkan oleh perubahan komposisi air danau yaitu mulai dari indikasi debu vulkanik yang
tidak mengalami alterasi dan tersingkap pada batas cekungan danau, kemudian diikuti oleh
zona zeolit yang pada akhirnya terbentuk zona natrium feldsfar ditengah tengah cekungan.
Endapan zeolit jenis ini mempunyai struktur yang sangat sederhana dengan ketebalan hanya
beberapa centimeter hingga beberapa meter.
3
Daerah penyebaran cukup luas dan mempunyai konsentrasi tinggi untuk jenis mineral
zeolit tertentu. Endapan ini umumnya dijumpai pada daerah yang bersifat asam dan kering
dan mineral zeolit yang umum adalah klinoptilolit, erionit, khabazit dan filipsit.
2.3.2. Endapan zeolit yang berasal dari alterasi air tanah
Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh lapisan tufa riolitik yang tebal. Zona zeolit yang
terbentuk lebih bersifat plastic7 dari pada horizontal. Keadaan ini disebabkan oleh perubahan
komposisi kimia sebagai akibat reaksi dengan air tanah. Endapan ini mempunyai ketebalan
yang dapat mencapai ratusan meter. Mineral zeolit yang umum dijumpai adalah jenis
klinoptilolit dan mordenit.
2.3.3. Endapan zeolit jenis diagenetik
Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh perlapisan yang sangat tebal dengan penyebaran
yang sangat luas, namun kandungan mineral zeolit sangat rendah. Endapan zeolit jenis ini
mengandung mineral heulandit dan laumonit
2.3.4. Endapan zeolit jenis Hidrothermal
Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh zona mineralisasi klinoptilolit dan mordenit
pada daerah intrusi yang dangkal dan dingin. Endapan zeolit jenis ini mempunyai kadar yang
tinggi, keterdapatannya dialam sangat terbatas, sehingga kurang begitu ekonomis untuk
ditambang.

2.4. Karakteristik sifat-sifat zeolite


2.4.1. Sifat Dehidrasi.
Zeolit mempunyai sifat dehidrasi yaitu melepaskan molekul H2O apabila dipanaskan.
Pada umumnya struktur kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi kerangka dasarnya tidak
mengalami perubahan secara nyata. Molekul H2O dapat dikeluarkan secara plastic7to. Pada
pori-porinya terdapat kation-kation dan atau molekul air. Bila kation-kation dan atau molekul
air tersebut dikeluarkan dari pori dengan perlakuan tertentu maka zeolit akan meninggalkan
pori yang kosong. Secara alami pori-pori Zeolite yang belum diolah akan mengandung
sejumlah molekul air dan alkali atau alkali tanah hidrat. Proses pemanasan pada temperature
300 400 celcius dapat menghilangkan kandungan air dan hidrat pada alkali atau alkali
tanah hidrat. Zeolit yang sudah mengalami pemanasan ini disebut Zeolite Teraktivasi Fisika
artinya Zeolite terdehidrasi atau Zeolit yang kelihangan air.

4
Pemanasan Zeolit Terhidrasi Untuk Menjadikan Zeolit Terdehidrasi

2.4.2. Sifat Penjerapan, Adsorben


Zeolit mempunyai kapasitas yang tinggi sebagai penjerap (adsorben). Mekanisme
adsorpsi yang mungkin terjadi adalah adsorpsi fisika (melibatkan gaya Van der Walls),
adsorpsi kimia (melibatkan gaya elektrostatik), ikatan plastic8 dan pembentukan kompleks
koordinasi. Molekul atau zat yang dijerap akan menempati posisi pori. Daya serap
(absorbansi) zeolit tergantung dari jumlah pori dan luas permukaan. Molekul-molekul dengan
ukuran lebih kecil dari pori yang mampu terjerap oleh zeolit.

Zeolit Sebagai Absorben


Alkohol seperti fenol adalah zat pengotor yang bersifat racun bagi manusia. Air yang
mengandung fenol dapat dibebaskan dari fenol dengan melewatkan air dalam Zeolit
teraktivasi. Fenol yang terkandung dalam air akan teradsorpsi dan menempati posisi pori-
pori. Sehingga konsentrasi fenol dalam air menjadi kurang.

2.4.3. Sifat Pertukaran Ion


Kation-kation pada pori berperan sebagai penetral muatan zeolit. Kation-kation ini dapat
bergerak bebas sehingga dapat dengan mudah terjadi pertukaran ion. Mekanisme pertukaran
kation tergantung pada ukuran, muatan dan jenis zeolitnya.

5
Pertukaran Ion Pada Zeolit

Larutan atau air yang mengandung ion-ion Ca2+ dilewatkan dalam Zeolite-Na
teraktivasi. Ion Ca2+ dalam larutan atau air akan mengganti ion-ion Na+ yang ada dalam
pori-pori Zeolit-Na. Ion-ion Na+ akan lepas ke dalam larutan atau air. Pada akhirnya
konsentrasi Ion Ca2+ dalam larutan atu air akan berkurang.

Reaksi pertukaran ion-ionnya dapat dijelaskan sebagi berikut:

Z-Na + CaCl2 -> Z-Ca + 2 NaCl

Z-Na = Zeolit-Natrium

Z-Ca = Zeolit-Natrium

2.4.4. Sifat Penyaringan, Sieving


Zeolit dengan struktur kerangka framework mempunyai luas permukaan yang besar
dan berperan sebagai saluran yang dapat menyaring ion/molekul (molecular sieving).
Peran Zeolit sebagai penyaring ataupun pemisah molekul didasarkan pada perbedaan
bentuk, ukuran, dan polaritas molekul yang disaring. Sifat ini disebabkan zeolit
mempunyai pori dengan ukuran tertentu. Molekul yang berukuran lebih kecil dari pori
dapat melintas sedangkan yang berukuran lebih besar dari pori akan tertahan.

Zeolit Sebagai Molecular Sieving

6
Larutan yang terdiri dari CH4 dan iso-parafin dapat dipisah dengan cara dilewatkan
dalam Zeolite teraktivasi. Molekul CH4 memiliki diameter lebih kecil dari diameter pori
zeolit, sedangkan n-parafin memiliki diameter yang lebih besar daripada pori-pori zeolit.
Dengan demikian CH4 dapat lolos melewati pori zeolite, sedangkan n-parafin tertahan
dan tidak dapat lewat pori zeolit.

2.4.5. Sifat Katalis-Katalisator


Sifat sebagai katalis didasarkan pada adanya ruang kosong yang dapat digunakan
sebagai katalis ataupun sebagai penyangga katalis untuk reaksi katalitik. Kemampuan
zeolit sebagai katalisberkaitan dengan tersedianya pusat-pusat aktif dalam saluran antar
zeolit. Pusat-pusat aktif tersebut terbentuk karena adanya gugus fungsi asam tipe
Bronsted maupun Lewis.
Perbandingan kedua jenis asam ini tergantung pada proses aktivasi zeolit dan kondisi
reaksi. Pusat-pusat aktif yang bersifat asam ini selanjutnya dapat mengikat molekul-
molekul basa secara kimiawi. Zeolite dengan rasio Si/Al yang tinggi akan menyebabkan
keasaman tinggi.

Zeolite Sebagai Katalis

Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar


menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh crackingini adalah
pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.

n-hexadecane + catalis -> isooctane + heptanes

C16H34 + Zeolite-Mo -> C8H18 + C7H16

Rasio Unsur Silikon-Alumunium, Rasio Si/Al.


Perbandingan Silikon-Alumuniuml, Si/Al, Tinggi.
Zeolit memiliki Silikon tinggi dengan kandungan Alumunium rendah. Muatan Zeolit
dapat menjadi lebih rendah dengan kation yang lebih sedikit. Pori-pori zeolit akan lebih
Hidrofobik, artiya pori-pori lebih tidak suka air atau cenderung kering.
7
Zeolit memiliki daya adsorpsi tinggi pada senyawa karbon. Selain itu zeolit memiliki
affinitas tinggi terhadap hidrokarbon. Rasio Si/Al yang tinggi menyebabkan zeolit memiliki
lebih banyak pusat aktif dengan keasaman tinggi. Perubahan rasio Si/Al dapat dilakukan
dengan proses dealuminasi.
Perbandingan Silikon-Alumunium, Si/Al, Rendah.
Zeolit memiliki lebih banyak alumunium daripada plastic. Muatan zeolit akan
menjadi lebih tinggi dengan kation yang lebih banyak. Hal ini akan menyebabkan kapasitas
tukar ion menjadi lebih banyak. Pori-pori zeolit lebih Hidrofilik artinya pori-pori lebih suka
air, atau mudah basah. Zeolit memiliki daya adsorpsi yang rendah. Zeolit dengan rasio Si/Al
rendah mempunyai afinitas tinggi terhadap molekul bersifat polar.

2.5. Pengolahan batuan mineral zeolite


Pengolahan batuan mineral zeolit meliputi empat jenis operasi utama, yaitu operasi
sizing, kominusi, granulasi, dan drying. Secara umum alur operasi pengolahan batuan zeolit
ditunjukkan seperti pada gambar di bawah.
Operasi sizing tahap pertama dilakukan pada umpan yang akan masuk jaw crusher
dengan menggunakan Grizzly Feeder. Tujuan sizing ini adalah untuk mengeluarkan batuan
mineral zeolit yang berukuran lebih kecil daripada ukuran setting jaw crusher. Grizzly Feeder
juga berfungsi sebagai pengatur laju pengumpanan. Sehingga jaw crusher dapat bekerja
secara optimal. Operasi Sizing yang kedua dilakukan terhadap zeolit hasil operasi grinding.
Sizing ini akan memisah zeolit berdasarkan ukuran yang siap untuk operasi granulasi. Sizing
ketiga dilakukan terhadap granul zeolit yang baru saja keluar dari proses pemanasan. Operasi
sizing ini didasarkan pada ukuran granul antara 2 5 mm.

Diagram Alir Pengolahan Batuan Mineral Zeolit

8
Kominusi melibatkan dua tahap operasi yaitu operasi peremukan atau crushing dengan
menggunakan jaw crusher dan operasi penggerusan atau grinding, dengan menggunakan
pulveriser. Jaw crusher akan mengecilkan ukuran batuan zeolit sampai ukuran secara teknis siap
untuk masuk pada operasi grinding. Pada umumnya ukuran umpan untuk operasi grinding adalah
sekitar 20 mm. Operasi grinding akan mengecilkan ukuran zeolit sampai ukuran yang dapat
dibuat menjadi granul. Umumnya keluaran pulverizer berukuran kurang daripada 100 mikron.

Operasi granulasi dilakukan dengan disc granulator atau biasa juga disebut dengan pelletizer.
Operasi ini akan menggranulasi serbuk zeolit menjadi granul-granul atau kelereng-kelereng kecil
yang berukuran kurang daripada 5 mm. Pada proses granulasi biasanya ditambahkan perekat
untuk memperkuat hasil granul.

Operasi pemanasan dilakukan dengan menggunakan dryer yang berbentuk pipa besar
berukuran diameter 1 2 meter dengan panjang 10 20 meter. Dryer ini berputar dengan sudut
kemiringan tertentu. Sumber panas dimasukan melalui tempat keluaran granul. Dryer ini biasa
juga disebut dengan rotary dryer atau rotary kiln. Tujuan operasi ini adalah untuk mengurangi
kandungan air termasuk hidrat dan zat-zat yang terdapat pada perekat atau zat yang mudah
menguap lainnya. Siklus pemanasan yang terkontrol dapat mengaktivasi zeolit secara fisika,
sehingga zeolit granul siap diaplikasikan untuk pemakaian tertentu.

2.6. Manfaat dan aplikasi zeolite

- Aplikasi adsorben umum dan berfokus pada membersihkan molekul polar atau senyawa
terpolarisasi untuk proses pemurnian dan pemisahan plasti didasarkan pada proses
penyaringan molekuler. Zeolit berfungsi sebagai penyaring alami. Air tanah yang dilewatkan
kolom gelas berisi zeolit, kadar Fe dapat diturunkan sampai 55%, sedangkan kadar Mn dapat
diturunkan sampai 100% (Abdur Rahman & Budi Hartono. 2004:1-6).

9
- Aplikasi adsorben zeolite sebagai saringan molekuler komersial

- Aplikasi katalisis
Aplikasi utama katalisis oleh zeolit. Transformasi hidrokarbon oleh zeolit, pertukaran
kation NH4+ dan spesi plastic13top. Zeolit mengalami peningkatan penggunaan untuk
sintesis bahan kimiaorganik antara. Keuntungan dari zeolit sebagai katalis heterogen adalah
pemisahannya mudah dan mudah dilakukan regenerasi. Setiadi dan kawan-kawan
menemukan bahwa plastic13 (CH3OH) dapat dibuat dari umpan utama gas CO2 dan H2
dengan katalis katalis zeolit alam. Meskipun telah ada penemuan peningkatan kinerja zeolit
selama 50 tahun terakhir, tetapi hanya sebagian sangat kecil yang pernah menemukan
aplikasi yang dapat digunakan secara komersial.
- Aplikasi pertukaran ion
Aplikasi zeolit untuk pertukaran ion. Penggunaan utama dari zeolit sebagai
penukarion adalah untuk pelunakan air dalam plastic13 deterjen dan penggunaan pengganti
fosfat. Zeolit mampu menggantikan peran fosfat sebagai pembentuk (builders) dalam
detergen (Harjanto, 1987). Penggunaan zeolit sebagai pembentuk memiliki beberapa
keunggulan antara lain: (1) zeolit menurunkan ongkos produksi detergen (low cost), (2)
menurunkan kesadahan air, dan (3) menghilangkan logam-logam berat seperti besi, mangan,
dan tembaga. Selektivitas zeolit A untuk Ca2+ menghasilkan keuntungan yang unik. Zeolit
alam penggunaannya cukup baik untuk membersihkan plastic13tope Cs+ dan Sr2+ dengan
pertukaran ion dari aliran limbah radioaktif.
- Aplikasi lainnya
Aplikasi zeolit yang berhubungan dengan kesehatan. Aplikasi plasti untuk serbuk
zeolit telah muncul untuk menghilangkan plastic sebagai aditif plastic.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Zeolite merupakan senyawa aluminosilikat yang memiliki struktur kerangka tiga


dimensi dengan ronggal di daamnya. Struktur kerangka zeolit tersusun atas unit-unit
tetrahedral (AlO4)-5 dan (SiO4)-4 yang saling berikatan melalui atom oksigen
membentuk pori-pori zeolit. Ion silicon bervalensi 4, sedangkan alumunium
bervalensi 3. Hal ini yang menyebabkan struktur zeolite kelebihan muatan negative
yang diseimbangkan oleh katio-kation logam alkali atau alkali tanah seperti Na+, K+,
Ca+, dan Sr+ maupun kation-kation lainnya.
Aplikasi dan manfaat zeolit

- Aplikasi adsorben zeolite sebagai saringan molekuler komersial

11
3.2. Saran

Diharapkan adanya peran serta mahasiswa dapat lebih banyak menemukan manfaat zeolit
yang dapat lebih memberikan manfaat bagi kehidupan, terkhusus manfaat dalam pengendalian
pencemaran lingkungan sebagai dampak dari limbah buangan pabrik.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Zeolit

http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/mineral-zeolit/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22292/4/Chapter%20II.pdf

http://sucililaangraini.files.wordpress.com/2013/04/nebeng-yo-do.pdf\

http://eprints.undip.ac.id/41592/12/12._BAB_II.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai