Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 1

Anggota:

1. Bhekti Kumorowati (0403515003)


2. Husna Noor Mufida (0403515006)
3. Adelina Ryan Candra Dewi (0403515015)
4. Ragil Meita Alfathy (0403515016)

Pertanyaan:

1. Apa karakteristik penelitian kuantitatif?


2. Apa karakteristik penelitian kualitatif?
3. Apa perbedaan utama penelitian yang berparadigma kuantitatif dan kualitatif?
4. Mengapa para penganut paradigma penelitian kualitatif kurang dapat menerima pihak
yang menganut paradigma penelitian kuantitatif?
5. Mungkinkah para penganut penelitian kualitatif dan kuantitatif disatukan dalam
sebuah topik penelitian?

Hasil Diskusi:

1. Karakteristik penelitian kuantitatif

Penelitian ilmiah adalah proses yang sistematis. Maknanya penelitian


dilakukan dengan urutan dan prosedur tertentu yang bersifat tetap dan para peneliti
mengikuti cara seperti itu dalam penelitiannya. Prosedur penelitian merupakan
pedoman peneliti untuk melakukan penelitian dengan cara yang benar. Peneliti tidak
dapat melakukan penelitian hanya dengan cara mengumpulkan data dan
menganalisisnya, tetapi penelitian harus berawal dari penemuan permasalahan dan
berlanjut kepada tahap-tahap selanjutnya. Proses penelitian ilmiah secara umum harus
memenuhi tahapan perumusan masalah, telaah teoretis, verifikasi data, dan
kesimpulan. Tahap-tahap ini berlaku untuk pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific
inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical positivism) yang
beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-
hukum, dan prediksi (Watson, dalam Danim 2002). Fokus penelitian kuantitatif
diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan
memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan
dalam angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji
hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel, menguji teori dan
mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif (untuk meramalkan suatu
gejala).
Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang
menghasilkan data numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik
statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan hubungan serta
mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis
statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat.
Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui penelitian
kuantitatif dapat diberlakukan secara umum.
Pendekatan kuantitatif seperti penjelasan di atas mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Penelitian
kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan
menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan
formula statistik yang akan digunakan. Pendekatan ini lebih memberikan makna
dalam hubungannya dengan penafsiran angka.
Terdapat sejumlah situasi yang menunjukkan kapan sebaiknya penelitian
kuantitatif dipilih sebagai pendekatan antara lain:

a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
penyimpangan yang terjadi antara harapan dengan kenyataan, aturan dengan
pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan impelementasi
atau tantangan dengan kemampuan. Masalah ini harus ditunjukkan dengan data,
baik hasil pangamatan sendiri maupun pencermatan dokumen. Misalnya
penelitian kuantitatif untuk menguji efektivitas pembelajaran dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa, maka data prestasi belajar siswa sebagai
masalah harus ditunjukkan.

b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan infomasi yang luas
tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Misalnya penelitian
tentang disiplin kerja guru di Kabupaten Bandung. Peneliti dapat mengambil
sampel yang representatif, tidak berarti harus semua guru di kabupaten Bandung
menjadi sumber data penelitian.

c. Bila ingin diketahui sejauh mana pengaruh perlakuan/ treatment terhadap subyek
tertentu. Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan.
Misalnya penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran
audio-visual terhadap prestasi belajar siswa.

d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat


berbentuk dugaan mengenai hubungan antar variabel (hipotesis asosiatif) ataupun
perbedaan skor variabel antar kelompok (hipotesis komparatif). Misalnya peneliti
ingin mengetahui perbedaan antara disiplin kerja guru laki-laki dengan guru
perempuan. Hipotesis komparatif yang diuji adalah: Terdapat perbedaan disiplin
kerja guru laki-laki dengan guru perempuan. Contoh lain misalnya peneliti ingin
mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru. Hipotesis
asosiatif yang diuji dalam penelitian ini adalah: Terdapat hubungan antara
motivasi kerja dengan kinerja guru.

e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ guru pada sekolah
tertentu, maka dilakukan pengukuran melalui tes IQ terhadap guru-guru pada
sekolah yang bersangkutan.
f. Bila peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang kebenaran
pengetahuan, teori, dan produk atau kegiatan tertentu. Misalnya peneliti ingin
mengetahun variabel yang lebih efektif apakah pembelajaran menggunakan
metode diskusi atau penugasan. Dalam hal ini, peneliti harus mengukur hasil
belajar siswa yang menggunakan metode diskusi dan hasil belajar siswa yang
menggunakan metode penugasan. Pada tahap selanjutnya hasil pengukuran
tersebut dibandingkan.

2. Karakteristik penelitian kualitatif

Karakteristik metodologi penelitian secara jelas akan mewarnai setiap langkah


kegiatan dalam pelaksanaan penelitian. Kurangnya pemahaman peneliti terhadap
karakteristik metodologi tersebut dapat berakibat terhadap rendahnya kualitas
penelitian yang dilakukan. Beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang menonjol,
antara lain sebagai berikut :

a. Permasalahan Masa Kini


Pada umumnya penelitian kualitatif mengarahkan kegiatannya pada masalah
kekinian. Subjek peristiwa yang diteliti bukan masa lampau seperti dalam
penelitian sejarah. Dengan demikian penelitian kualitatif bersifat empirik dengan
sasaran penelitiannya yang berupa beragam permasalahan yang terjadi di masa
kini.

b. Natural Setting
Topik penelitian kualitatif diarahkan pada kondisi asli apa adanya, sesuai dengan
di mana, dan kapan subjek penelitian berada. Dengan demikian sasaran penelitian
berada dalam posisi kondisi asli seperti apa adanya secara alami tanpa rekayasa
penelitian.

c. Bersifat Holistik.
Penelitian Kualitatif memandang berbagai masalah selalu berada dalam
kesatuannya tidak terlepas dari kondisi yang lain yang menyatu dalam suatu
konteks. Berbagai variable yang dikaji tidak bisa dipahami secara terpisah dari
posisi keterkaitanya dalam suatu konteks keseluruhan.

d. Memusatkan pada deskripsi.


Penelitian kualitatif memusatkan pada kegiatan ontologis, sehingga data yang
dikumpulkan terutama berupa kata kata, kalimat atau gambar memiliki makna
yang lebih nyata daripada sekedar angka atau frekuensi.

e. Analisis induktif.
Penelitian kualitatif menekankan pada analisis induktif. Data yang dikumpulkan
bukan dimaksudkan untuk mendukung atau menolak hipotesis penelitian, tetapi
abstraksi disusun sebagai kekhususan yang telah terkumpul dan dikelompokkan
melalui proses pengumpulan data yang dilakukan secara teliti.

f. Desain penelitian lentur dan terbuka.


Dalam penelitian kualitatif, desain disusun secara lentur dan terbuka disesuaika n
dengan kondisi sebenarnya yang dijumpai di lapangan. Penelitian tidak menerima
desain yang ditentukan secara apriori karena tidak tepat dalam menghadapi
realitas dari berbagai masalah yang sebelumnya tidak diketahui.

g. Peneliti sebagai alat utama penelitian.


Berbagai alat pengumpulan data dapat dimanfaatkan sebagai peralatan penunjang
dalam penelitian kualitatif , namun demikian , alat penelitian utamanya tetaplah
peneliti sendiri.

h. Purposive Sampling.
Mengingat bahwa penelitian kualitatif tidak ada tujuan untuk melakukan
generalisasi, maka penarikan sampel dilakukan dengan teknik cuplikan yang
bersifat purposive.

i. Makna sebagai perhatian utama.


Peneliti memusatkan dirinya pada participant perspektive. Dengan demikian dapat
dihindari perumusan makna mengenai sesuatu di dlaam konteksnya yang
berdasarkan pandangan hanya dari penelitnya sendiri.

j. Bentuk laporan dengan model studi kasus.


Laporan penelitian kualitatif cenderung untuk menggunakan model laporan studi
kasus, karena lebih sesuai bagi penyajian realitas multiperspektif dengan kekayaan
deskripsinya.

3. Perbedaan utama penelitian yang berparadigma kuantitatif dan kualitatif

Metode Penelitian Kualitatif Metode Penelitian Kuantitatif


Disain: Disain:
-umum -spesifik,jelas,terperinci
-fleksibel -ditentukan secara mantap sejak awal
-berkembang, tampil dalam proses penelitian -menjadi pegangan langkah demi langkah
Tujuan: Tujuan:
-memperoleh pemahaman,makna -menunjukkan hubungan antara variable
Verstehen -mentest teori
-mengembangkan teori -mencari generalisasi yang mempunyai nilai
-menggambarkan realitas yang kompleks prediktif
Teknik Penelitian: Teknik Penelitian:
-observasi, participant observation -eksperimen, survey, observasi berstruktur
-terutama wawancara terbuka -wawancara berstruktur
Instrumen Penelitian: Instrumen Penelitian:
-peneliti sebagai instrument (human -tes, angket,wawancara, skala
instrument) -komputer,kalkulator
-buku catatan, tape recorder
Metode Penelitian Kualitatif Metode Penelitian Kuantitatif
Data: Data:
-deskriptif -kuantitatif
-dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan -hasil pengukuran berdasarkan variable yang
responden, dokumen, dan lain-lain. dioperasionalkan dengan menggunakan
instrument
Sampel: Sampel:
-kecil -besar
-tidak representative -representatif
-purposif -sedapat mungkin random
Analisis: Analisis:
-terus-menerus sejak awal sampai akhir -pada taraf akhir setelah pengumpulan data
penelitian selesai
-induktif -deduktif
-mencari pola, model, tema -menggunakan statistik
Hubungan dengan Responden: Hubungan dengan Responden:
-empati,akrab -berjarak, sering tanpa kontak langsung
-kedudukan sama, setaraf -hubungan antara peneliti,subjek
-jangka lama -jangka pendek
Usulan Disain: Usulan Disain:
-singkat -luas dan terinci
-sedikit tanpa literature -banyak literature yang berhubungan dengan
-masalah yang diduga relevan masalah
-tidak ada hipotesis -prosedur yang spesifik dan terinci
-fokus penelitian sering ditulis setelah ada masalahnya
data yang dikumpulkan dari lapangan -masalah diuraikan dan ditujukan kepada
focus tertentu
-hipotesis dirumuskan dengan jelas
-ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke
lapangan

4. Penganut paradigma penelitian kualitatif kurang dapat menerima pihak yang


menganut paradigm penelitian kuantitatif
Karena paradigma ke dua metode tersebut berbeda, maka sangat sulit
menggabungkan metode tersebut digunakan dalam satu proses penelitian yang
bersamaan. Dalam hal ini Thomas D. Cook and Charles Reichardt (1978) menyatakan
"to the conclusion that qualitative and quantitative methods themselves can never be
used together. Since the methods are linked to different paradigms and since one must
choose between the mutually exclusive and antagonistic world views, one must also
choose between the methods type". Kesimpulannya, metode kualitatif dan kuantitatif
tidak akan pernah dipakai bersama-sama, karena ke dua metode tersebut memiliki
paradigma yang berbeda dan perbedaannya bersifat mutually exclusif sehingga dalam
penelitian hanya dapat memilih salah satu metode. Seperti telah dikemukakan
peebedaan ke dua metode meliputi tiga hal, yaitu perbedaan aksioma, proses
penelitian dan karakteristik penelitian itu sendiri

5. Penganut penelitian kualitatif dan kuantitatif disatukan dalam sebuah topik penelitian
Kedua metode tersebut dapat digunakan bersama-sama atau digabungkan, tetapi
dengan catatan sebagai berikut :
a. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada objek yang sama, tetapi tujuan
berbeda. Metode kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis, sedangkan
metode kuanitatif digunakan untuk menguji hipotesis.
b. Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode
kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji
dengan menggunakan metode kuantitatif.
c. Teknik penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat menggabungkan penggunaan
triangulasi pengumpulan data tetapi bukan metodenya. Dalam penelitian
kuantitatif misalnya menggunakan kuesioner, data yang diperoleh adalah data
kuantitatif. Selanjutnya untuk memperkuat dan mengecek validasi data hasil
kuesioner tersebut, maka dilengkapi dengan observasi atau wawancara terhadap
responden yang telah memberikan angket tersebut, antara orang lain yang
memahami terhadap masalah yang diteliti. Bila sudah demikian maka proses
pengumpulan data seperti triangulasi dalam penelitian kualitatif.
d. Dapat menggunakan metode tersebut secara bersamaan, asal kedua metode
tersebut telah dipahami dengan jelas dan seseorang telah berpengalaman luas
dalam melakukan penelitian. Bagi peneliti baru, sebaiknya tidak berpikir untuk
menggunakan metode tersebut dengan cara menggabungkan

Anda mungkin juga menyukai