A
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : FRAKTUR
DI RUANG YOSEF 3 SURYA KENCANA
RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS
A. Pengumpulan Data
1. Data Umum
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Tempat tanggal lahir : 14- 12-1994
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan tinggi
Pekerjaan : Mahasiswa
Status perkawinan : belum kawin
Tanggal, jam masuk : 15 Desember 2014
Tanggal, jam pengkajian : 15 Desember 2014
No Register :-
Diagnosa medis : # Ulna Sinistra
Dokter yang merawat : dr. Nurvidya
Alamat : Jalan Warung Consong, Cimahi
b. Identitas keluarga/ Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Umur :-
Jenis Kelamin :L
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan pasien : Orangtua
Alamat : Jalan Warung Consong, Cimahi
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Pasien
1. Riwayat kesehatan sekarang
a) Alasan masuk rumah sakit
Pasien mengatakan nyeri di tangan kiri sejak kemarin. Awalnya pasien
pulang dari salah satu kampus di Bandung, ketika melewati flyover
Cimahi, pasien kesenggol motor lain sehingga jatuh yang menyebabkan
sakit ditangan kirinya. Pasien dibawa oleh keluarga subuh ke UGD
Rumah Sakit Santo Borromeus. Ketika dilakukan pemeriksaan
didapatan pasien mengalami fraktur dan pasien di rawat di Rumah Sakit
Santo Borromeus di Kamar Surya Kencana 301 bed 2.
b) Keluhan Utama
Nyeri ditangan kiri
c) Riwayat penyakit sekarang (PQRST)
Nyeri ditangan kiri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, Nyeri dirasakan
menggangu aktivitas dengan skala nyeri 3 dari 1 sampai 10, nyeri
biasanya pada saat beraktivitas.
d) Keluhan yang menyertai
Pasien mengatakan pusing, batuk berdahak terdapat darah dan lemas.
e) Riwayat tindakan konservatif pengobatan yang telah didapat
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a) Riwayat alergi
Tidak ada
b) Riwayat rawat inap/penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit
c) Riwayat operasi
Tidak ada
d) Riwayat transfusi
Pasien mengatakan tidak pernah transfusi darah
e) Riwayat pengobatan
Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan riwayat pengobatan
3. Aktivitas sehari-hari (sebelum dan selama sakit)
a) Nutrisi
Sebelum sakit makannya 3x/ hari dengan porsi sedang, menghindari
makanan yang pedas, terlalu manis, atau mengandung kolesterol.
selama sakit makannya 1 porsi habis diit bubur.
b) Cairan
Pasien mengatakan minum sehari kurang lebih 2-3 liter, menghindari
minuman bersoda selama sakit pasien minum kurang lebih 1,5 liter
perhari
c) Eliminasi (BAK BAB)
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 2x/hari dengan konsistensi
lembek, berwarna kuning, setelah sakit BAB 2x/hari dengan konsistensi
lembek, warna kuning. BAK sebelum sakit 4-5 kali perhari dengan
warna kuning, dan bau aromatik. Setelah sakit 4 kali perhari dengan
warna kuning, dan bau aromatik.
d) Istirahan dan tidur
Pasien mengatakan cukup dalam memenuhi kebutuhan tidurnya, selama
sakit pasien dapat tidur dengan cukup 7-8 jam/ hari.
e) Olahraga
Pasien mengatakan dirumah sering melakukan olaraga selama dirumah
selama sakit pasien tidak melakukan olahraga
f) Rokok/alcohol dan obat-obatan
Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi obat-obatan.
g) Personal hygiene
Sebelum sakit pasien dapat memenuhi personal hygiene sendiri selama
sakit pasien di bantu oleh perawat dan keluarga kerena adanya
penurunan imobilisasi.
h) Aktifitas/ mobilisasi fisik
Selama pasien sakit, pasien mengalami keterbatasan dalam memenuhi
kebutuhan mobilisasinya.
4. Data biologis
a) Penampilan umum :
Pasien tampak sakit sedang, infuse terpasang ditangan kiri, kesadaran
compos mentis. Pasien tampak tenang dan tidak gelisah, pasien tampak
lemas.
b) Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg di lengan dekstra
Suhu : 37 o C/ aksila sinistra
Nadi : 88 x/ menit di arteri radialis dekstra, cepat dan teratur
RR : 18 x/ menit
Nyeri : 3/10
c) Tinggi badan : 183 cm
BB : 75 kg
IMT : 22,72 (kategori normal dengan rentang 18.5 22.9)
5. Pengkajian Fisik
1) Sistem pernapasan
a) Anamnesa
Klien menyatakan tidak ada kesulitan saat bernafas.
b) Inspeksi
Hidung : pernafasan cuping hidung tidak ada, deviasi septum nasi tidak
ada, mukosa hidung tidak ada secret, secret/lender tidak ada, polip tidak
ada, tidak terpasang oksigen.
Bentuk dada : normal, pergerakan dada : simetris
Deviasi trakea : tidak ada, retraksi dada tidak ada
Pola irama pernafasan : teratur, dyspnea tidak ada
c) Palpasi
Daerah sinus paranasalis : tidak ada rasa nyeri saat dipalpasi
Vocal/traktil fremitus : normal
d) Perkusi
Terdengar : sonor
Batas paru : resonan
e) Auskultasi
Vesikular : normal (halus, nada rendah)
Bronchial : bersifat kasar nada tinggi, inspirasi < ekspirasi
Bronchovesicular : nada sedang, bersifat kasar dari pada vesikular,
inspirasi = ekspirasi
Suara napas tambahan : tidak ada
Vocal resonan : suara normal (intens) dan kualitas sama.
f) Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah pada sistem pernafasan.
2) Sistem kardiovaskular
a) Anamnesa
Klien menyatakan tidak ada riwayat penyakit jantung.
b) Inspeksi
Ictus cordis : normal, edema : tidak ada
Clubbing of finger : tidak ada, epitaksis : tidak ada
Cyanosis : tidak ada
c) Palpasi
Ictus cordis : teraba di ICS 5 midclavicula kiri, thrill normal
Capillary refill time : normal, edema : tidak ada
d) Perkusi
Terdengar : pekak
Batas-batas jantung : Atas ICS 2 linea parasternalis dextra
Bawah midclavikula ICS 5 sinistra
Kiri area pulmonal ICS 2 sinistra
Kanan area aorta ICS 2 dextra
e) Auskultasi
Bunyi jantung I : lup, menutupnya katup tricuspid & bicuspid
HR : 80 x/menit
Bunyi jantung II : dup, menutupnya katup semilunar & pulmonal
Bunyi jantung tambahan : tidak ada
f) Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah pada system kardiovaskuler.
3) Sistem pencernaan
a) Anamnesa
Klien menyatakan tidak ada masalah dalam pencernaan
b) Auskultasi
Bising usus 14 x / menit
c) Inspeksi
Bibir pasien tampak kering, tidak ada stomatitis, lidah tampak bersih,
tidak terdapat caries pada gigi, bentuk perut tidak kembung, tidak ada
haemoroid.
d) Palpasi
Tidak ada massa pada daerah abdomen, tidak ada pembesaran hepar dan
limpa.
e) Perkusi
Terdengar bunyi tympani di abdomen
f) Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah pada sistem pencernaan.
4) Sistem persyarafan
a) Anamnesa
Klien menyatakan tidak ada gangguan dalam pergerakan.
b) Inspeksi
Bentuk muka simetris, mulut simetris
Tingkat kesadaran : Kualitatif compos mentis
Kuantitatif pada GCS 14-15 (E:3, M:6, V:5)
Uji saraf kranial
Nervus I ( olfactorius ) menghirup bau-bau tajam Bisa
Nervus II ( opticus ) dapat melihat pupil ada refleks
Nervus III,IV,VI (okulomotorius, trochlearis, abducen) menggerakkan
bola mata ke kanan dan kiri, atas ,bawah, samping, diagonal tidak di
lakukan.
Nervus V ( trigeminus ) merasakan rangsang fisik pada wajah Bisa
Nervus VII (facialis ) menggerakkan bibir, dahi dan alis Bisa
Nervus VIII ( vestibula acusticus ) mendengar gesekan tangan Bisa
Nervus IX dan X ( glosopharingeus dan vagus ) reflek menelan Bisa
Nervus XI ( accesorius) menggerakan bahu dan menoleh Bisa
Nervus XII ( hipoglosus) menggerakkan lidah Bisa
c) Perkusi
Refleks fisiologi
Tendon biceps normal, fleksi siku.
Tendon triceps normal, ekstensi siku.
Tendon archilles normal, fleksi plantar.
Tendon patella normal, kontraksi otot tungkai bawah.
Refleks patologis
Reflex Babinski ada, jari-jari klien merapat kedalam
d) Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah pada sistem persyarafan
5) Sistem perkemihan
a) Anamnesa
Klien menyatakan tidak ada masalah dalam sistem perkemihan
b) Inspeksi
Tidak ada distensi pada regio suprapubic, klien tidak memakai kateter.
c) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, vesika urinaria teraba kosong.
d) Perkusi
Tidak terkaji
e) Auskultasi
Tidak terkaji
f) Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah pada sistem perkemihan
6) Sistem muskuloskeletal
a) Anamnesa
Klien menyatakan nyeri ditangan kiri
b) Inspeksi
Ekstremitas atas dan bawah simetris, tidak ada atrofi. Rentang gerak atau
Range Of Motion (ROM) pasien terganggu, ada nyeri di tangan kiri
pasien. Pasien resti jatuh >45. Menggunakan alat bantu kursi roda.
c) Palpasi
Nyeri tekan pada procesus spinosus tidak ada.
d) Masalah Keperawatan
Adanya fraktur ditangan kiri klien.
7) Sistem panca indra
a) Anamnesa
Klien menyatakan tidak menggunakan kacamata.
b) Penglihatan : normal
c) Pendengaran : normal
d) Inspeksi
Penglihatan : konjungtiva merah muda, sclera putih, palpebrae tidak ada
edema, pupil dapat berkontraksi, reaksi cahaya positif (+), diameter 3 mm.
Pendengaran : pinna simetris, canalis auditorius externa normal, reflex
cahaya politzer memantul, membrane timpani utuh, battle signs tidak ada.
Pengeluaran cairan/darah dari telinga tidak ada.
Lesi tidak ditemukan.
e) Palpasi
Penglihatan : TIO normal, bola mata kanan dan kiri simetris.
Pendengaran : pinna ada serumen kering, simetris, tidak ditemukan
lesi.
f) Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah pada system panca indera.
8) Sistem endokrin
a) Anamnesa
Klien tidak menyatakan nyeri pada saat kelenjar tiroid dipalpasi.
b) Inspeksi
Bentuk tubuh : gigantisme tidak ada, kretinisme tidak ada.
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada.
Pembesaran pada ujung-ujung ekstremitas bawah atau atas tidak ada.
Lesi tidak ada.
c) Palpasi
Kelenjar tiroid normal, tidak ada pembesaran.
d) Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah pada system endokrin.
9) Sistem reproduksi
a) Anamnesa
Klien menyatakan tidak ada keluhan mengenai genitalianya.
b) Inspeksi
Genitalia eksterna bersih, tidak ada jamur, lesi tidak ada.
Pengeluaran cairan/discharge (jumlah, warna, bau) tidak dikaji.
c) Palpasi
Mammae : massa/benjolan tidak ada, lesi tidak ada.
Gynaecomastia tidak ada.
d) Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah pada system reproduksi.
10) Sistem integumen
a) Anamnesa
Klien menyatakan menggunakan shampoo, keramas setiap kali mandi
kali, tidak ada ketombe.
b) Inspeksi
Rambut : tebal, warna hitam.
Bentuk kuku : normal.
Kulit : tidak ada lesi.
Lesi (lokasi, ukuran, tanda-tanda keganasan) : tidak ada.
Ptekiae : tidak ada.
Ekimosis : tidak ada.
c) Palpasi
Tekstur kulit halus.
Kelembaban baik, normal.
Turgor kulit normal pada daerah abdomen dan tibia.
Nyeri tekan tidak ada
d) Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan pada system integumen.
6. Data Psikologis
a. Status emosi : Pasien memiliki emosi yang stabil
b. Konsep diri : Membangun kerjasama dengan baik pada siapapun.
Gambaran diri : Walaupun sakit pasien tetap bersemangat dalam
menjalani pengobatannya
Harga diri : Harga diri pasien baik
Ideal diri : Idealnya pasien dapat memenuhi kebutuhannya secara
mandiri
Identitas diri : Pasien adalah seorang anak dan mahasiswa
Peran : Pasien dalam keluarga berperan sebagai anak,
juga sebagai seorang mahasiswa
Gaya komunikasi : baik dan jelas
Pola interaktif : Pasien dapat berinteraksi dengan petugas medis
dan keluarga dengan baik
Pola mengatasi masalah : Pasien dapat mengatasi masalah terutama penyakitnya
dibantu dengan dukungan dari keluarga.
7. Data Sosio-Spiritual
Pasien memiliki hubungan yang baik dalam lingkungannya
8. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penyakitnya. Ia tetap semangat dalam
segala usaha untuk penyembuhannya.
9. Data penunjang
a. Radiologi
Thorax photo : Tgl 16/12/2014
Klinis : Dahak bercampur darah
Hasil :
- Sinus maksilaris kanan tampak penebalan mukosa
- Dinding sinus terlihat
- Septum nasi tidak tampak devial. Konka nasalis kiri kanan tampak
hipertropi.
Kesimpulan :
Penebalan mukosa sinus maksilaris kanan hipertropi konka nasalis kiri kanan.
b. Terapi Parenteral
Nama obat : Hibone
Golongan : Suplement dan Vitamin
Dosis : 2 x 1 tab
Indikasi : Pencegahan dan pengobatan osteoporosis pada wanita pra dan
pasca monopouse. Memelihara kesehatan tulang.
Kontra Indikasi : -
Efek Samping : -
B. Pengelompokan Data
Data subjektif Data objektif
Radiologi
Thorax photo : Tgl 16/12/2014
Klinis : Dahak bercampur darah
Hasil :
- Sinus maksilaris kanan tampak
penebalan mukosa
- Dinding sinus terlihat
- Septum nasi tidak tampak devial.
Konka nasalis kiri kanan tampak
hipertropi.
Kesimpulan :
Penebalan mukosa sinus maksilaris kanan
hipertropi konka nasalis kiri kanan.
C. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : Klien menyatakan Trauma langsung Gangguan rasa nyaman
nyeri ditangan (nyeri) b.d spasme otot,
kirinya dengan FRAKTUR edema, kerusakan
skala nyeri 3/10 jaringan, dan patah
DO : Klien terlihat Pergeseran framen tulang tulang.
meringis
Nyeri
2. DS : Klien menyatakan Trauma langsung Gangguan mobilitas fisik
tidak dapat b/d kerusakan rangka
menggunakan FRAKTUR neuromuskuler, nyeri,
tangan kirinya terapi restriktif
DO : Klien dibantu Diskontinuitas tulang (imobilisasi)
dalam memenuhi
kebutuhan sehari- Perubahan jaringan sekitar
harinya
Pergeseran fragmen tulang
Deformitas
Gangguan fungsi
Gangguan mobilitas fisik
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d spasme otot, edema, kerusakan jaringan,
dan patah tulang.
2. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, terapi
restriktif (imobilisasi).
E. Rencana Asuhan Keperawatan
G. Evaluasi
NAMA &
TGL NO.DK SOAP
TTD
15/12/14 1 S: Klien mengeluh nyeri, skala nyeri 3/10 Maya,
O: Klien meringis kesakitan Belly, Reksi
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan, kolaborasi dengan
dokter pemberian obat torasic dan ajakarkan
teknik napas dalam bila nyeri muncul
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika
Suratun. 2008. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal : seri asuhan keperawatan. Jakarta :
EGC