Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang
tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa. Hal yang paling utama dalam
pemberian makanan anak adalah makanan apa yang seharusnya diberikan, kapan waktu
pemberian dan dalam bentuk yang bagaimana makanan tersebut diberikan. Secara fisiologis gizi,
bayi usia 0-11 bulan merupakan kelompok yang paling rawan karena perubahan makanan dari
Air Susu Ibu (ASI) ke makanan biasa dan belum memiliki sistem kekebalan, sehingga lebih
mudah terpapar infeksi. Sementara secara epidemiologis kelompok yang paling rawan adalah
anak-anak usia 6-18 bulan (Gross, 2001).
Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga
kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan
apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh
kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan
sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan
mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.
Makanan tambahan yang diberikan sebaiknya makanan yang mengandung banyak gizi,
seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan air. Makanan tambahan yang kurang
berkualitas dan gizi yang tidak baik selama periode kritis (4-6 bulan) akan mengakibatkan
penurunan berat badan balita. Perbaikan makanan tambahan yang berkualitas, merupakan faktor
penunjang keberhasilan proses pertumbuhan anak terutama dalam masa pertumbuhan fisiknya.
Salah satu permasalahan dalam pemberian makanan pada bayi adalah terhentinya pemberian ASI
dan pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang tidak cukup, hal ini sangat
dipengaruhi oleh pola MP-ASI yang diberikan (Depkes, RI, 2000). Kurangnya asupan zat gizi
sangat dipengaruhi oleh jenis MP-ASI yang diberikan.
Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak, oleh karena itu tenaga kesehatan mempunyai peranan penting dalam
membantu keluarga dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal.
MP-ASI (Makanan pendamping ASI) merupakan pemberian makanan pendamping selain
ASI saat bayi berusia 6 bulan. Pemberian MP-ASI berarti memberikan makanan lain sebagai
pendamping ASI yang diberikan pada bayi dan anak mulai usia 6-24 bulan. MP-ASI yang tepat
dan baik merupakan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi sehingga bayi dan anak
dapat tumbuh kembang dengan optimal. MP-ASI diberikan secara bertahap sesuai dengan usia
anak, mulai dari MP-ASI bentuk lumat, lembik sampai anak menjadi terbiasa dengan makanan
keluarga. Di samping MP-ASI, pemberian ASI terus dilanjutkan sebagai zat gizi dan faktor
pelindung penyakit hingga anak mencapai usia dua tahun.
Program perbaikan gizi yang bertujuan meningkatkan jumlah dan mutu MP-ASI, selama
ini telah dilakukan, diantaranya pemberian MP-ASI kepada bayi dan anak usia 6 24 bulan dari
keluarga miskin. Secara umum terdapat dua jenis MP-ASI yaitu hasil pengolahan pabrik atau
disebut dengan MP-ASI pabrikan dan yang diolah di rumah tangga atau disebut dengan MP-ASI
lokal. Mengingat pentingnya aspek sosial budaya dan aspek pemberdayaan masyarakat dalam
kegiatan pemberian MP-ASI maka MP-ASI yang diberikan yaitu MP-ASI lokal atau disebut juga
MP-ASI dapur ibu .
Pemberian MP-ASI lokal memiliki beberapa dampak positif, antara lain; ibu lebih
memahami dan lebih terampil dalam membuat MP-ASI dari bahan pangan lokal sesuai dengan
kebiasaan dan sosial budaya setempat, sehingga ibu dapat melanjutkan pemberian MP-ASI lokal
secara mandiri, meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat serta memperkuat
kelembagaan seperti PKK dan Posyandu, memiliki potensi meningkatkan pendapatan
masyarakat melalui penjualan hasil pertanian dan sebagai sarana dalam pendidikan atau
penyuluhan gizi.
Pemberian MP-ASI lokal diharapkan meningkatkan kegiatan kader dan partisipasi
masyarakat untuk datang ke Posyandu. Hal ini sangat penting dalam upaya menggairahkan
kegiatan Posyandu, karena MP-ASI lokal dapat dijadikan sebagai entry point revitalisasi
Posyandu. Oleh sebab itu pemberian MP-ASI lokal harus melibatkan posyandu dan PKK
desa/kelurahan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana tingkat pengetahuan pengasuh/pemberi makan mengenai MP-ASI di posyandu ()
Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Juni 2017?
Bagaimana peningkatan pengetahuan pengasuh/pemberi makan mengenai MP-ASI di posyandu
() Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Juni 2017?

1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui perubahan pengetahuan pengasuh/pemberi makan terhadap MP-ASI di
posyandu () Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui perubahan pengetahuan mengenai proses pembuatan MP-ASI di posyandu
() Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Untuk mengetahui perubahan pengetahuan mengenai komposisi MP-ASI di posyandu ()
Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Untuk mengetahui perubahan pengetahuan mengenai tekstur MP-ASI di posyandu ()
Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Untuk mengetahui perubahan pengetahuan mengenai variasi MP-ASI di posyandu ()
Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

1.4 Manfaat
Penulis
Berperan serta dalam usaha peningkatan pengetahuan pengasuh/pemberi makan MP-ASI melalui
penyuluhan.
Melatih penulis dalam menghadapi pertanyaan dan pernyataan yang dimiliki pengasuh/pemberi
makan mengenai MP-ASI.
Memenuhi salah satu tugas penulis dalam menjalankan program internsip.
Puskesmas
Meningkatkan derajat kesehatan batita di area cakupan Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur.
Masyarakat
Membantu memberikan edukasi kepada pengasuh/pemberi makan mengenai MP-ASI.
Membantu mensosialisasikan kepada masyarakat tentang MP-ASI.
Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya MP-ASI.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) lokal Tahun 2006, Jakarta: 2006.
Soenardi Tuti, Gizi Seimbang untuk Anak dan Balita dalam Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam
Siklus Kehidupan Manusia, Gramedia, Jakarta: 2006.

Anda mungkin juga menyukai