Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan gawat darurat merupakan pelayanan keperawatan yang
komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang
mengancam kehidupan. Sebagai seorang spesialis perawatan gawat darurat harus
menghubungkan pengetahuan dan ketrampilan untuk menangani respon pasien
pada resusitasi, syok, trauma dan kegawatan yang mengacam jiwalainnya, dan
salah satu tempat untuk pasien gawat darurat adalah di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) (Krisanty et al 2009).
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah instalasi untuk menanggani kasus
kasus gawat darurat, seperti panas dan muntah muntah, diare berat kecelakaan,
keracunan, korban bencana alam yang membutuhkan penanganan segera untuk
menyelamatkan nyawa dan menghindari kecacatan. (Wicaksana, 2008)
American Health Association (AHA 2010) mengatakan Basic Life Support
(BLS) Adalah tindakan penolongan pertama yang dilakukan untuk
menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami kondisi gawat, termasuk yang
mengalami serangan jantung/ henti jatung dan henti nafas. Seorang yang
mengalami henti nafas ataupun henti jantung belum tentu ia mengalami kematian,
mereka masih dapat ditolong. Dengan melakukan tindakan pertolongan pertama
berupa Resusitasi Jantung Paru (CRP) dan pemberian primary survey.
Primary Survey adalah mengatur pendekatan ke klien sehingga klien segera
dapat diidentifikasi dan tertanggulangi dengan efektif. Pemeriksaan primary
survey berdasarkan standar A-B-c dan D-E, dengan airway (A : jalan nafas),
breathing (B : pernafasan), circulation (C : sirkulasi), disabillity (D :
ketidakmampuan) dan exposure (E : penerapan) (Krisanty et al 2009).
Berdasarkan AHA 2010, RJP dilakukan dengan urutan C-A-B dimana penanganan
sirkulasi menjadi fokus utama. Pengetahuan primary survey didapatkan perawat
melalui pendidikan formal keperawatan sebagai salah satu bagian dari kurikulum
pendidikan keperawatan dari jenjang SPK, Diploma III Keperawatan, Diploma IV
Keperawatan, maupun SI Keperawatan. Selain melalui pendidikan
formal,pengetahuan dan kompetensi BLS juga dapat diperoleh melalui pelatihan-
pelatihan BLS, diantaranya adalah pelatihan Penanganan Penderita Gawat Darurat
(PPGD), Basic Cardio Life Support (BCLS), Basic Trauma Life Support (BTLS),
dab sebagainya.
Penelitin Iswanto (2009) menunjukkan bahwa masih ada kurangnya tingkat
pengetahuan perawat tentang BLS da mempengaruhi penanganan pada pasien
yang memerlukan tindakan yang cepat. Hasil ini menunjukkan bahwa pentingnya
pelatihan gawat darurat untuk perawat, agar skill perawat menjadi lebih baik.
Hasil penelitian Lontoh dkk (2013) menunjukkan adanya pengaruh pada
pelatihan teori bantuan hidup dasar pada siswa siswi SMA tentang RJP. Sebagian
besar mengalami peningkatan pengetahuan dari sebelumnya diberikan pelatihan
dan sesudah diberikan pelatihan. Hasil penelitian oleh Muzaki (2012)
menunjukkan adanya pengaruh pada pelatihan basic life support terhadap
pelaksanaan primary survey pada perawat IGD RSUD Dr. Iskak
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan penelitin di IGD RSUD
Dr. Iskak Tulungagung didapatkan data bahwa sudah banyak perawat yang telah
mendapatkan pelatihan BLS, berupa BTCLS dan PPGD. Dalam SOP primary
survey di IGD masih menggunakan A-B-C untuk menangani pasien yang
mengalami keadaan gawat darurat. Berdasarkan data yang di dapat pada rekam
medik pasien yang datang ke IGD pada tahun 2012 berjumlah 12955 pasien dan
tahun 2013 dari januari-november berjumlah 13630 pasien yang rata-rata tiap
harinya berjumlah 41 pasien dan berdasarkan laporan di IGD pasien yang
membutuhkan primary survey rata-rata setiap mingggunya berjumlah 6 orang.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Basic
Life Support (BLS) Dengan Perilaku Perawat Dalam Pelaksanaan Primary Suvey
di IGD RSUD Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil
adalah Apakah tingkat pengetahuan perawat tenttang basic life support (BLS)
berhubungan dengan perilaku perawatan dalam pelaksanaan primary survey di
IGD RSUD Dr. Iskak Tulungagung?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang basic life
support (BLS) dengan perilaku perawat dalan pelaksanaan Primary Survey
di IGD RSUD Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan BLS yang dimiliki oleh
perawat.
b. Mendeskripsikan perilaku perawat dalam pelaksanaan primary survey
pada pasien di ruang IGD.
c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan basic life support dengan
perilaku perawat dalam pelaksanaan primary survey di IGD RSUD Dr.
Iskak Kabupaten Tulungagung.

D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
pustaka dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam
bidang penanganan penderita gawat darurat dan primary survey.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang BLS dan primary survey.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya


Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber
data dan atau acuan bagi peneliti berikutnya dalam melaksanakan
penelitian sejenis yang lebuh kompleks.
2. Praktis
a. Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
informasi dan bahan pertimbangan kepada pihak rumah sakit guna
merencanakan dan menyelenggarakan suatu pelatihan yang tepat bagi
perawat di jajarannya, yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya dan
meningkatkan penanganan pada penderita gawat darurat pada
khususnya.
b. Perawat
Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat, diharapkan dapat
memberikan masukan untuk menentukan langkah-langkah dalam
peningkatan pengetahuan dan kompetensi primary survey sebagai
salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam memberikan
pelayanan kesehatan disamping sebagai sarana pembelajaran kepada
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Format Analisa Data
    Format Analisa Data
    Dokumen2 halaman
    Format Analisa Data
    Ilham Bagus Santoso
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen13 halaman
    TUGAS
    Ilham Bagus Santoso
    Belum ada peringkat
  • 2014-2-00991-PS Bab3001
    2014-2-00991-PS Bab3001
    Dokumen5 halaman
    2014-2-00991-PS Bab3001
    Ilham Bagus Santoso
    Belum ada peringkat
  • 2014-2-00991-PS Bab3001
    2014-2-00991-PS Bab3001
    Dokumen5 halaman
    2014-2-00991-PS Bab3001
    Ilham Bagus Santoso
    Belum ada peringkat
  • Tugas TIK
    Tugas TIK
    Dokumen1 halaman
    Tugas TIK
    Ilham Bagus Santoso
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ilham Bagus Santoso
    Belum ada peringkat
  • 40 78 1 SM
    40 78 1 SM
    Dokumen10 halaman
    40 78 1 SM
    Citye El Betawie
    Belum ada peringkat