Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2407-7232

JURNAL PENELITIAN
KEPERAWATAN
Volume 1, No. 2, Agustus 2015

Perilaku Pemeliharaan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Lingkungan


Berpengaruh dengan Kejadian ISPA pada Balita

Tugas Keluarga dalam Pemenuhan Nutrisi Pada Lansia dengan Hipertensi

Manifestasi Klinis Stres Hospitalisasi pada Pasien Anak Usia Prasekolah

Faktor yang Berhubungan dengan Menarche Pada Remaja Putri

Peningkatan Frekuensi Kencing Menurunkan Kualitas Tidur Pasien Diabetes Mellitus


Tipe 2

Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Baptis


Kediri

Dukungan Keluarga Meningkatkan Upaya Pencegahan Gangren (Perawatan kaki)


pada Pasien Diabetes Mellitus

Latihan Otak (Brain Gym) Meningkatkan Memori Lansia di Posyandu Lansia

Faktor yang meningkatkan Kecemasan pada Wanita Menopause

Terapi Back Massage Menurunkan Nyeri pada Pasien Post Operasi Abdomen

Diterbitkan oleh
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI

Jurnal Penelitian Hal Kediri


Vol.1 No.2 2407-7232
Keperawatan 103-207 Agustus 2015
Hal: 196 204 Terapi Back Massage Menurunkan Nyeri pada Pasien 196
Post Operasi Abdomen

TERAPI BACK MASSAGE MENURUNKAN NYERI PADA PASIEN POST


OPERASI ABDOMEN

BACK MASSAGE THERAPY DECREASES PAIN TO PATIENTS WITH


POST ABDOMEN SURGERY

Kili Astarani, Bagus Radita Fitriana


STIKES RS.Baptis Kediri
Jl. Mayjend. Panjaitan no. 3B Kediri
Telp. (0354) 683470. Email stikes_rsbaptis@yahoo.co.id

ABSTRAK

Hampir semua pembedahan mengakibatkan nyeri, yang paling lazim adalah nyeri
insisi. Nyeri dapat dikurangi dengan pemberian terapi back massage. Tujuan penelitian,
Mempelajari Pengaruh Back Massage terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post
Operasi Abdomen di Instalasi Rawat Inap RS Baptis Kediri. Desain penelitian yang
digunakan adalah Pre Experiment, One Group Pre-Post Test Design. Populasi penelitian
adalah seluruh pasien post operasi abdomen dan subyek penelitian adalah 38 responden
yang dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan
Numerical Rating Scale. Analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank
Test. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh terapi back massage terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien post operasi abdomen di Instalasi Rawat Inap RS
Baptis Kediri dengan nilai = 0,000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 38
responden mengalami penurunan skala nyeri dari kategori nyeri sedang (6,00) menjadi
kategori nyeri ringan (3,89) dengan rerata penurunan skala nyeri 2,10. Disimpulkan terapi
back massage dapat menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi abdomen.

Kata Kunci: Terapi Back Massage, Nyeri, Post Operasi Abdomen

ABSTRACT

Almost surgery results pain, the most common pain is because of incision. The pain
can be overcome with back massage therapy. The research objective is to study the
influence of back massage therapy toward decreasing pain scale to patient with post
abdomen surgery in Inpatient Installation Kediri Baptist Hospital. The research design
was pre-experiment (One Group Pre-Post Test Design). The population was all patients
with post abdomen surgery. The subjects were 38 respondents using purposive sampling.
The data were collected using numerical rating scale and then analyzed using statistical
test of Wilcoxon Signed Rank. The result showed that there was influence of back massage
therapy toward decreasing pain scale to patient with post abdomen surgery with value =
0.000. The results showed that from 38 respondents experienced decreasing of pain scale
from moderate pain (6.00) into mild pain (3.89) with mean decreasing of pain scale of
2.10. It is concluded that back massage therapy toward decreasing pain scale to patient
with post abdomen surgery.

Keywords: back massage therapy, pain scale, post abdomen surgery


197 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 1. (2) Agustus 2015 ISSN. 2407-7232

Pendahuluan 26,92% (Megawati, 2010). Nyeri


didefinisikan sebagai suatu keadaan
yang mempengaruhi seseorang dan
Pembedahan merupakan suatu ekstensinya diketahui bila seseorang
tindakan pengobatan yang menggunakan pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
cara invasif dengan membuka dan Berdasarkan data awal yang
menampilkan bagian tubuh yang akan dikumpulkan oleh peneliti pada tanggal
ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini 20 sampai dengan 24 Januari 2014,
umumnya dilakukan dengan membuat bahwa tindakan operasi abdomen di RS.
sayatan. Setelah bagian yang akan Baptis Kediri dari bulan Oktober sampai
ditangani ditampilkan, selanjutnya Desember 2013 ada 184 kasus. Pasien
dilakukan perbaikan yang diakhiri terbanyak adalah yang dilakukan operasi
dengan penutupan dan penjahitan luka Appendectomy sejumlah 30 pasien. Dari
(Sjamsuhidajat dan Jong, 2005). Secara hasil observasi dan wawancara pada 9
garis besar pembedahan dibedakan pasien didapatkan semua mengalami
menjadi dua, yaitu pembedahan mayor nyeri mulai dari skala 3 sampai dengan
dan pembedahan minor (Mansjoer, 7. Penanganan atau manajemen nyeri di
2007). Istilah bedah minor (operasi ruang rawat inap dilakukan dengan
kecil) dipakai untuk tindakan operasi pemberian analgetik, yang apabila telah
ringan yang biasanya dikerjakan dengan melewati masa puncak kerja dari obat
anestesi lokal, seperti mengangkat tumor yang diberikan dan efek obat mulai
jinak, kista pada kulit, sirkumsisi, hilang, maka klien berangsur-angsur
ekstraksi kuku, penanganan luka, akan merasakan rasa nyeri kembali dan
sedangkan bedah mayor adalah tindakan jika rasa nyeri kembali di rasakan maka
bedah besar yang menggunakan anestesi perawat mengajarkan relaksasi napas
umum/ general anestesi, yang dalam kepada pasien.
merupakan salah satu bentuk dari Hampir semua pembedahan
pembedahan yang sering dilakukan mengakibatkan rasa nyeri. Nyeri yang
(Sjamsuhidajat dan Jong, 2005). Salah paling lazim adalah nyeri insisi. Nyeri
satu jenis tindakan operasi bedah mayor terjadi akibat luka, penarikan, dan
adalah bedah abdomen. Bedah abdomen manipulasi jaringan serta organ
merupakan pembedahan yang (Baradero, 2009). Nyeri yang hebat
melibatkan suatu insisi pada dinding menstimulasi respons stres yang secara
abdomen hingga ke cavitas abdomen merugikan mempengaruhi sistem
(Sjamsuhidajat dan Jong, 2005). Setiap jantung dan imun. Ketika impuls nyeri
pembedahan selalu berhubungan dengan ditransmisikan, tegangan otot
insisi/sayatan yang merupakan trauma meningkat, seperti halnya pada
atau kekerasan bagi penderita yang vasokontriksi lokal. Iskemia pada tempat
menimbulkan berbagai keluhan dan yang sakit menyebabkan stimulasi lebih
gejala. Salah satu keluhan yang sering jauh dari dari reseptor nyeri. Bila impuls
dikemukakan adalah nyeri yang menyakitkan ini menjalar secara
(Sjamsuhidajat dan Jong, 2005). Nyeri sentral, aktivitas simpatis diperberat,
pada penderita post operasi abdomen yang meningkatkan kebutuhan mio
sering mengakibatkan pasien sulit untuk kardium dan konsumsi oksigen (Brunner
tidur dan pasien tidak dapat mengontrol & Suddarth, 2009). Nyeri akut yang
rasa nyeri dengan maksimal sehingga dirasakan oleh klien pasca operasi
kecenderungan menggunakan obat merupakan penyebab stress, frustasi, dan
analgesik. gelisah yang menyebabkan klien
Pasien pasca laparatomi mengalami gangguan tidur, cemas, tidak
mengeluhkan nyeri sedang sebanyak nafsu makan, dan ekspresi tegang (Potter
57,70%, yang mengeluhkan nyeri berat & Perry, 2006). Selain itu nyeri juga
15,38%, dan nyeri ringan sebanyak dapat meningkatkan metabolisme dan
Hal: 195 204 Terapi Back Massage Menurunkan Nyeri pada Pasien 198
Post Operasi Abdomen

curah jantung, kerusakan respon insulin, intervensi mandiri dalam keperawatan


peningkatan produksi kortisol dan yang dapat diterapkan untuk mengurangi
retensi cairan. (Smeltzer & Bare, 2005). rasa nyeri. Massage/pijatan, efektif
Menurut International Association for dalam memberikan relaksasi fisik dan
Study of Pain (IASP), nyeri adalah mental, mengurangi nyeri dan
sensori subyektif dan emosional yang meningkatkan keefektifan pengobatan
tidak menyenangkan yang didapat nyeri. Masase pada punggung, bahu,
terkait dengan kerusakan jaringan aktual lengan dan kaki selama 3 sampai 5 menit
maupun potensial, atau menggambarkan dapat merelaksasikan otot dan
kondisi terjadinya kerusakan (Smeltzer memberikan istirahat yang tenang dan
& Bare, 2005). Nyeri setelah kenyamanan (Potter & Perry, 2009).
pembedahan merupakan hal yang
fisiologis, tetapi hal ini merupakan salah
satu keluhan yang paling ditakuti oleh Metode Penelitian
klien setelah pembedahan. Sensasi nyeri
mulai terasa sebelum kesadaran klien
kembali penuh, dan semakin meningkat Desain penelitian yang digunakan
seiring dengan berkurangnya pengaruh adalah pra eksperimen one-grup
anestesi. Adapun bentuk nyeri yang pra-post test design. Subyek penelitian
dialami oleh klien pasca pembedahan adalah 38 responden yang dipilih
adalah nyeri akut yang terjadi karena menggunakan teknik Purposive
adanya luka insisi bekas pembedahan Sampling dengan kriteria inklusi adalah
(Potter & Perry, 2006). pasien post operasi abdomen setelah 2
Perawat tidak hanya berkolaborasi hari post operasi di Instalasi Rawat Inap
dengan tenaga profesional kesehatan RS Baptis Kediri.
yang lain, tetapi juga memberikan Penelitian dilakukan dengan
intervensi non-farmakologis, salah mengukur skala nyeri pada pasien post
satunya massage/pijatan. Back massage operasi abdomen lansia sebelum dan
bisa sebagai alternatif untuk pengelolaan sesudah diberikan terapi back massage
nyeri pada pasien post operasi abdomen. selama 15 menit.
Back massage merupakan salah satu

Hasil Penelitian

Tabel 1 Kategori Skala Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Terapi Back Massage
pada Pasien Post Operasi Abdomen di Instalasi Rawat Inap RS Baptis
Kediri. (n=38)
Sebelum Sesudah
Skala Nyeri
F % F %
Skala 2 0 0 3 7,9
Skala 3 0 0 15 39,5
Skala 4 4 10,5 8 21,0
Skala 5 9 23,7 7 18,4
Skala 6 12 31,6 5 13,2
Skala 7 9 23,7 0 0
Skala 8 4 10,5 0 0
Jumlah 38 100 38 100
Mean 6,0 3,89
Skala nyeri sebelum dilakukan dengan skala nyeri 4 sampai dengan
terapi back massage pada pasien post skala nyeri 8 dengan skala nyeri
operasi abdomen mengalami nyeri terbanyak dan rerata nyeri pada skala 6.
199 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 1. (2) Agustus 2015 ISSN. 2407-7232

Skala nyeri setelah dilakukan Hasil penelitian didapatkan bahwa


terapi back massage pada pasien post terjadi penurunan skala nyeri post
operasi abdomen mengalami nyeri operasi abdomen yang dibuktikan
dengan skala skala nyeri 2 sampai dengan penurunan skala nyeri setelah
dengan skala nyeri 6 dengan skala nyeri dilakukan terapi back massage yaitu
terbanyak adalah 3 dan rerata nyeri pada sebesar 2,10. Distribusi data penelitian
skala 3,89. tidak normal sehingga pengolahan data
menggunakan Wilcoxon sign rank test.

Setelah dilakukan uji statistik post operasi abdomen di Instalasi Rawat


Wilcoxon sign rank test dengan taraf Inap RS Baptis Kediri sebelum
signifikan yang ditetapkan adalah dilakukan terapi back massage yaitu
=0,05 didapatkan Z = -5.470 dan dengan skala nyeri berat sebanyak 13
=0,000. Karena hasil nilai data tersebut responden (34.2%) dan dengan skala
adalah Z < -1,96 dan < maka berarti nyeri sedang sebanyak 25 responden
H1 diterima, disimpulkan bahwa ada (65,8%)
pengaruh back massage terhadap skala Nyeri sebagai sesuatu yang tidak
nyeri pada pasien post operasi abdomen menyenangkan, bersifat subjektif dan
di Instalasi Rawat Inap di RS Baptis berhubungan dengan panca indra, serta
Kediri. merupakan suatu emosional yang
dikaitkan dengan kerusakan jaringan
baik aktual maupun potensial, atau
Pembahasan digambarkan sebagai suatu kerusakan
atau cedera (Potter & Perry, 2010).
Selain itu, nyeri merupakan keadaan
Analisis Pengaruh Back Massage ketika individu mengalami dan
terhadap Penurunan Skala Nyeri melaporkan adanya rasa ketidak
pada Pasien Post Operasi Abdomen di nyamanan yang hebat (Carpenito, 2007).
Instalasi Rawat Inap RS Baptis Kediri Hampir semua pembedahan
mengakibatkan rasa nyeri. Nyeri yang
paling lazim adalah nyeri insisi. Nyeri
Berdasarkan hasil penelitian skala terjadi akibat luka, penarikan, dan
nyeri pada pasien post operasi abdomen manipulasi jaringan serta organ
di Instalasi Rawat Inap RS Baptis Kediri (Baradero, 2009). Nyeri yang hebat
sebelum diberikan perlakuan terapi back menstimulasi respons stres yang secara
massage didapatkan bahwa rata-rata merugikan mempengaruhi sistem
skala nyeri sebelum dilakukan back jantung dan imun. Ketika impuls nyeri
massage adalah tergolong dalam skala ditransmisikan, tegangan otot
nyeri sedang (skala 6) dengan nilai meningkat, seperti halnya pada
minimum adalah nyeri sedang (skala 4) vasokontriksi lokal. Iskemia pada tempat
dan nilai maximum adalah nyeri berat yang sakit menyebabkan stimulasi lebih
(skala 8). Dari 38 responden paling jauh dari dari reseptor nyeri. Bila impuls
banyak mengalami nyeri dengan skala yang menyakitkan ini menjalar secara
nyeri 6 sebanyak 12 responden (31,6%). sentral, aktivitas simpatis diperberat,
Skala nyeri pada pasien post operasi yang meningkatkan kebutuhan mio
abdomen sebelum dilakukan terapi back kardium dan konsumsi oksigen (Brunner
massage paling kecil yaitu dengan skala & Suddarth, 2009). Nyeri akut yang
nyeri 4 sebanyak 4 responden (10,5%) dirasakan oleh klien pasca operasi
dan skala nyeri paling besar yaitu skala merupakan penyebab stress, frustasi, dan
nyeri 8 sebanyak 4 responden (10,5%). gelisah yang menyebabkan klien
Karakteristik skala nyeri pada pasien mengalami gangguan tidur, cemas, tidak
Hal: 195 204 Terapi Back Massage Menurunkan Nyeri pada Pasien 200
Post Operasi Abdomen

nafsu makan, dan ekspresi tegang (Perry Cholecystectomy adalah yang


dan Potter, 2006). Selain itu nyeri juga merasakan skala nyeri tertinggi yaitu
dapat meningkatkan metabolisme dan skala nyeri 7 yaitu sebanyak 3 responden
curah jantung, kerusakan respon insulin, (7,9%). Pada tindakan operasi
peningkatan produksi kortisol dan Cholecystectomy memerlukan insisi
retensi cairan. (Smeltzer & Bare, 2005). yang lebih lebar dibandingkan dengan
Menurut International Association for operasi yang lain, sehingga dengan
Study of Pain (IASP), nyeri adalah adanya luka insisi yang lebar maka akan
sensori subyektif dan emosional yang mempengaruhi skala nyeri yang
tidak menyenangkan yang didapat dirasakan oleh pasien. Selain itu dengan
terkait dengan kerusakan jaringan aktual adanya luka insisi yang lebar sehingga
maupun potensial, atau menggambarkan membuat koping pasien terhadap nyeri
kondisi terjadinya kerusakan (Smeltzer abdomen yang mereka rasakan menjadi
& Bare, 2005). Nyeri setelah buruk. Pernyataan tersebut sesuai
pembedahan merupakan hal yang dengan teori yang menyatakan bahwa
fisiologis, tetapi hal ini merupakan salah tindakan operasi Cholecystectomy
satu keluhan yang paling ditakuti oleh adalah salah satu tindakan bedah mayor,
klien setelah pembedahan. Sensasi nyeri sehingga akan memerlukan insisi pada
mulai terasa sebelum kesadaran klien abdomen yang lebih besar dari pada
kembali penuh, dan semakin meningkat tindakan bedah yang lainya. Insisi yang
seiring dengan berkurangnya pengaruh besar dan lebar akan lebih
anestesi. Adapun bentuk nyeri yang mempengaruhi skala nyeri yang
dialami oleh klien pasca pembedahan dirasakan oleh pasien. Teknik koping
adalah nyeri akut yang terjadi karena dapat mempengaruhi kemampuan untuk
adanya luka insisi bekas pembedahan mengatasi nyeri. Seseorang yang
(Potter & Perry, 2006). memiliki kontrol terhadap situasi
Hasil penelitian didapatkan internal merasa bahwa mereka dapat
bahwa, dari 38 responden sebelum mengontrol kejadian-kejadian dan akibat
diberikan terapi back massage mengeluh yang terjadi dalam hidup mereka, seperti
nyeri abdomen dari skala terkecil yaitu nyeri (Gil, 1990 dalam Potter & Perry,
skala nyeri 4 sampai dengan skala 2009).
tertinggi yaitu skala nyeri 8. Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian skala
karakteristik responden sesuai dengan nyeri pada pasien post operasi abdomen
usia didapatakan skala nyeri tertinggi di Instalasi Rawat Inap RS Baptis Kediri
(skala 8) dirasakan oleh responden lansia setelah diberikan perlakuan terapi back
yaitu sebanyak 4 responden (10,5%). massage didapatkan bahwa rata-rata
Skala nyeri yang dirasakan oleh lansia skala nyeri sebelum dilakukan back
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan massage adalah tergolong dalam skala
usia remaja dan dewasa. Hasil tersebut nyeri ringan (skala 3) dengan nilai
sesuai dengan teori yang menyatakan minimum adalah nyeri ringan (skala 2)
bahwa pada kondisi lansia sering kali dan nilai maximum adalah nyeri sedang
memiliki sumber nyeri yang lebih dari (skala 6). Dari 38 responden paling
satu (Andarmoyo, 2013). Terkadang banyak mengalami nyeri dengan skala
penyakit yang berbeda-beda yang nyeri 3 sebanyak 15 responden (39,5%).
diderita lansia menimbulkan gejala yang Skala nyeri pada pasien post operasi
sama. Sebagian lansia terkadang pasrah abdomen sesudah dilakukan terapi back
terhadap apa yang mereka rasakan. massage paling kecil yaitu dengan skala
Mereka menganggap hal tersebut nyeri 2 sebanyak 3 responden (7,9%) dan
merupakan konsekuensi penuaan yang skala nyeri paling besar yaitu skala nyeri
tidak bisa dihindari. Sedangkan 6 sebanyak 5 responden (13,2%).
berdasarkan karakteristik jenis operasi, Karakteristik skala nyeri pada pasien
pasien dengan jenis operasi post operasi abdomen di Instalasi Rawat
201 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 1. (2) Agustus 2015 ISSN. 2407-7232

Inap Rumah Sakit Baptis Kediri yang menyatakan bahwa kemampuan


sesudah dilakukan terapi back massage orang lansia dalam menafsirkan nyeri
yaitu dengan skala nyeri sedang yang dirasakan lebih sulit dibandingkan
sebanyak 20 responden (52,6%) dan pada remaja dan dewasa (Andarmoyo,
dengan skala nyeri ringan sebanyak 18 2013), sedangkan berdasarkan
responden (47,4%). karakteristik jenis operasi, didapatakan
Kemampuan orang lansia lebih penurunan sekala nyeri tertinggi (-3)
sulit dalam menafsirkan nyeri yang yaitu dialami oleh responden dengan
dirasakan dibandingkan pada remaja dan jenis operasi Appendectomy yaitu
dewasa. Mereka kadang-kadang sebanyak 6 responden (15,8%).
menderita banyak penyakit dengan Tindakan operasi Appendectomy tidak
gejala yang samar-samar/tidak jelas yang termasuk dalam operasi dengan jenis
kadang-kadang mempengaruhi bedah mayor, sehingga insisi akan lebih
bagian-bagian tubuh yang sama. Perawat kecil dibandingkan dengan tindakan
perlu membuat pengkajian yang detail bedah yang lain dengan begitu karena
ketika ada lebih dari satu sumber nyeri luka insisi yang lebih kecil maka pasien
(Herr, 2002 dalam Potter & Perry, 2009). akan lebih mampu dalam mengontrol
Penyakit yang berbeda-beda perasaan nyeri yang dirasakan
kadang-kadang menimbulkan gejala dibandingkan dengan pasien yang
yang sama. Tidak semua orang dewasa menjalani tindakan bedah mayor.
mengalami gangguan kognitif. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori
Bagaimanapun, ketika orang dewasa yang menyatakan bahwa tindakan bedah
mengalami kebingungan, akan susah mayor abdomen yang dilakukan adalah
bagi mereka untuk mengingat meliputi Laparotomy, Gasterectomy,
pengalaman nyeri yang telah lalu dan Kolesistoduodenostomu,
memberikan penjelasan yang detail Cholecystectomy, Hepatectomy,
terkait dengan nyeri yang dirasakan. Ada Splenectomy, Colostomy, dan
beberapa kesalahpahaman tentang Fistulecyomy (Sjamsuhijat dan Jong,
manajemen nyeri pada dewasa awal dan 2005).
dewasa akhir dimana perawat perlu Berdasarkan hasil penelitian skala
fokus sebelum dapat memberikan nyeri pada pasien post operasi abdomen
intervensi yang adekuat kepada klien. di Instalasi Rawat Inap RS Baptis Kediri
Hasil penelitian didapatkan dapat diketahui bahwa responden paling
bahwa, dari 38 responden mengeluh banyak mengalami nyeri dengan skala 6
nyeri dari skala nyeri 2 hingga skala sebanyak 12 responden (31,6%) sebelum
nyeri 6 setelah diberikan terapi back dilakukan terapi back massage,
massage. Berdasarkan karakteristik sedangkan setelah dilakukan terapi back
responden sesuai dengan usia massage diketahui bahwa paling banyak
didapatakan penurunan skala nyeri responden mengalami nyeri dengan
tertinggi (-3) yaitu dialami oleh skala 3 dengan sebanyak 15 responden
responden dewasa yaitu sebanyak 6 (39,5%). Hasil penelitian yang dilakukan
responden (15,8%). Pada usia dewasa pada pasien post operasi di Instalasi
mereka lebih mampu dan kuat dalam Rawat Inap RS Baptis Kediri
mengatasi nyeri dibandingkan pada diidentifikasi dari 38 responden
lansia yang kondisi tubuhnya sudah menggunakan analisa data uji statistik
mulai lemah dan tidak mampu dalam Wilcoxon Signed Rank Test dengan
mengatasi nyeri. Selain itu pada saat menggunakan software komputer,
dilakukan terapi back massage mereka berdasarkan taraf kemaknaan yang
mengatakan perasaan nyaman dan rileks ditetapkan < 0,05 didapatkan = 0,000
sehingga dapat mengalihkan perhatian dimana < yang berarti HO ditolak
mereka terhadap nyeri yang dirasakan. dan H diterima. Jadi ada pengaruh
Pernyataan tersebut sesuai dengan teori pendidikan kesehatan praoperatif
Hal: 195 204 Terapi Back Massage Menurunkan Nyeri pada Pasien 202
Post Operasi Abdomen

tentang pelaksanaan latihan pasca nyeri berkurang setelah diberikan terapi


operasi dalam mencegah komplikasi. back massage. Berdasarkan karakteristik
Pada didapatkan 0,000 maka didaptkan responden sesuai usia sebelum dilakukan
hasil penelitian diperoleh ada pengaruh terapi back massage skala nyeri tertinggi
back massage terhadap penurunan skala yaitu skala 8 dirasakan oleh usia lansia
nyeri pada pasien post operasi abdomen. sebanyak 4 responden (10,5%) dan
Karakteristik perubahan skala nyeri pada setelah dilakukan terapi back massage
pasien post operasi abdomen di Instalasi skala nyeri tertinggi berubah menjadi
Rawat Inap RS Baptis Kediri sebelum skala 6 dan dirasakan oleh usia lansia
dan sesudah dilakukan terapi back sebanyak 5 responden (13,1%).
massage yaitu sebelum dilakukan terapi Karakteristik responden sesuai jenis
back massage dengan skala nyeri berat kelamin sebelum dilakukan terapi back
sebanyak 13 responden (34,2%) dan massage skala nyeri 8 dirasakan oleh
dengan skala nyeri sedang sebanyak 25 laki-laki dan perempuan yaitu laki-laki
responden (65,8%) dan sesudah sebanyak 3 responden (13,6%) dan
dilakukan terapi back massage dengan perempuan 1 responden (6,3%),
skala nyeri sedang sebanyak 20 responden tersebut termasuk juga dalam
responden (52,6%) dan dengan skala karakteristik usia lansia, dan setelah
nyeri ringan sebanyak 18 responden dilakukan terapi back massage skala
(47,4%). nyeri tertinggi berubah menjadi 6 dan
Massage adalah melakukan dirasakan oleh laki-laki sebanyak 3
tekanan tangan pada jaringan lunak, responden (7,9%), perempuan sebanyak
biasanya otot, tendon, atau ligamentum, 2 responden (5,3%), responden tersebut
tanpa menyebabkan pergerakan atau termasuk juga dalam karakteristik usia
perubahan posisi sendi untuk meredakan lansia. Menurut karakteristik diagnosa
nyeri, menghasilkan relaksasi, dan/atau penyakit sebelum dilakukan terapi back
memperbaiki sirkulasi (Haldeman, 1994: massage skala nyeri 8 dirasakan oleh
1252; Mobily, dkk., 1994: 39-40 dalam pasien dengan diagnosa penyakit
Mander, 2004). Tindakan utama HIL/Hernia sebanyak 4 responden
massage dianggap menutup gerbang (10,5%), saat setelah dilakukan terapi
untuk menghambat perjalanan rangsang back massage skala nyeri tertinggi
nyeri pada pusat yang lebih tinggi pada menjadi berkurang yaitu skala 6 dan
sistem saraf pusat. Selanjutnya, dirasakan oleh pasien dengan penyakit
rangsangan taktil dan perasaan positif, HIL/Hernia sebanyak 4 responden
yang berkembang ketika dilakukan (10,5%), sedangkan menurut
bentuk sentuhan yang penuh perhatian karakteristik jenis operasi sebelum
dan empatik, bertindak memperkuat efek dilakukan terapi back massage skala
massage untuk mengendalikan nyeri nyeri tertinggi yaitu skala 8 dirasakan
(Forrell-Torry & Glick, 1993 dalam oleh pasien dengan jenis operasi
Andarmoyo, 2013). Herniotomy sebanyak 4 responden
Metode back massage hakekatnya (10,5%), setelah dilakukan terapi back
adalah suatu kegiatan atau usaha untuk massage pasien dengan jenis operasi
mengurangi rasa nyeri dan memberikan Herniotomy skala nyeri tertinggi
relaksasi pada pasien post operasi berubah menjadi skala 6 yaitu sebanyak
abdomen. Dengan adanya metode 4 responden (10,5%). Terapi back
tersebut diharapkan dapat mengurangi massage dapat mempengaruhi
parasaan nyeri dan dapat meningkatkan penurunan skala nyeri pada pasien post
kenyamanan. Pasien mampu operasi abdomen, hal ini disebabkan
mengungkapkan pentingnya terapi back karena sel-sel saraf kulit yang ditekan
massage dalam mengurangi nyeri, dapat mengirim sinyal melalui salah satu pusat
diukur melalui hasil yang diharapkan nyeri, yakni sumsum tulang belakang,
berikut: pasien mengungkapkan skala dalam perjalanannya, sinyal tekanan
203 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 1. (2) Agustus 2015 I SSN. 2407-7232

lebih cepat daripada rasa sakit sehingga Saran


dapat mengurangi nyeri. Massage atau
pijatan efektif dalam memberikan
relaksasi fisik dan mental, mengurangi Perawat perlu melakukan terapi
nyeri, dan meningkatkan keefektifan back massage sebagai tindakan mandiri
pengobatan nyeri. Tindakan utama perawat untuk mengatasi nyeri yang
massage dianggap menutup gerbang dirasakan oleh pasien khususnya pada
untuk menghambat perjalanan rangsang nyeri post operasi abdomen. Perawat
nyeri pada pusat yang lebih tinggi pada juga perlu mengajarkan indikasi dan
sistem saraf pusat. Selanjutnya, kontra indikasi serta teknik terapi back
rangsangan taktil dan perasaan positif, massage kepada pasien dan keluarga
yang berkembang ketika dilakukan sehingga keluarga dapat melalukan
bentuk sentuhan yang penuh perhatian terapi saat dirumah.
dan empatik, bertindak memperkuat efek
masase untuk mengendalikan nyeri,
karena itu back massage sangat efektif Daftar Pustaka
dalam memberikan perasaan rileks dan
nyaman sehingga dapat mempengaruhi
skala nyeri pada pasien post operasi Andarmoyo, S, (2010). Konsep dan
abdomen (Sulastyo Andarmoyo, 2013). Proses Keperawatan Nyeri.
Hal ini dibuktikan dengan fakta Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
responden yang mengatakan nyeri Baradero, M, (2009). Keperawatan
dengan skala nyeri 4 sampai dengan 8 Perioperatif: Prinsip dan
turun menjadi skala 2 sampai dengan 6, Praktik. Jakarta: Penerbit Buku
hal ini membuktikan bahwa skala nyeri Kedokteran EGC
pasien setelah dilakukan tindakan back Brunner & Suddarth, (2009). Buku Ajar
massage mengalami penurunan dengan Keperawatan Medikal-Bedah:
selisih nilai skala nyeri rata-rata 2,10 dan Penatalaksanaan Keperawatan
selisih nilai minimum adalah 3 sebanyak Pascaoperatif. Volume 1. Edisi
11 responden (28,9%) dan selisih nilai 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
maximum adalah 1 sebanyak 7 EGC
responden (18,4%). Carpenito-Moyet, Lynda J. (2007). Buku
Saku Diagnosis Keperawatan /
Lynda Juall Carpenito-Moyet.
Kesimpulan Edisi 10. Alih Bahasa: Yasmin
Asih. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Pasien post operasi abdomen Mander R. (2004). Nyeri Persalinan.
setelah 2 hari post operasi di Instalasi (Terj.) Bertha Sugiarto. Jakarta:
Rawat Inap RS Baptis Kediri mengalami Penerbit Buku Kedokteran EGC
nyeri dengan skala nyeri kategori sedang Mansjoer, (2007). Kapita Selekta
dengan rerata skala nyeri adalah 6. Kedokteran. Jakarta: FKUI
Pemberian terapi back massage selama Megawati, (2010). Pengaruh Pijat
15 menit pada pasien post operasi Punggung terhadap Penurunan
abdomen mampu menurunkan nyeri Intensitas Nyeri Post Operasi
sedang (6,00) menjadi nyeri ringan Abdomen Medan. Universitas
(3,89) dengan rerata penurunan skala Sumatera Utara
nyeri 2,10. Potter & Perry, (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktik.
Volume 1. Edisi 4. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Hal: 195 204 Terapi Back Massage Menurunkan Nyeri pada Pasien 204
Post Operasi Abdomen

Potter & Perry, (2006). Buku Ajar


Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktik.
Volume 2. Edisi 4. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Potter & Perry, (2009). Fundamental of
Nursing, Fundamental
Keperawatan. Buku 1. Edisi 7.
Terj. Adriana Ferderika. Jakarta:
Salemba Medika
Potter & Perry, (2010). Fundamental of
Nursing, Fundamental
Keperawatan. Buku 3. Edisi 7.
Terj. Diah Nur Fitriani. Jakarta:
Salemba Medika
Sjamsuhidajat & Jong. (2005)
Perawatan Medikal Bedah.
Bandung: Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan
Keperawatan.
Smeltzer & Bare (2005). Keperawatan
medikal bedah. Edisi 8 Vol.1.
Alih Bahasa: Agung waluyo,
Jakarta: EGC.
Tamsuri, A, (2007). Konsep dan
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai