Anda di halaman 1dari 3

Asuhan Keperawatan Pasien Hemodialisis

Pengkajian
1) Identitas klien
Nama, umur, alamat, pekerjaan, nama pennaggung jawab & lain -lain
2) Riwayat penyakit
Riwayat kesehatan umum : Gangguan /penyakit yg lalu, berhubungan dgn penyakit sekarang
(contoh DM, Hipertensi)
Riwayat kesehatan sekarang : keluhan/gangguan yg berhubungan dgn penyakit saat ini. Seperti;
mendadak, nyeri abdomen, Pinggang, edema.
3) Pemeriksaan fisik
Kesadaran : composmentis
Gejala gejala Vital :
TD 130/80 mmhg, suhu 37oc, nadi 80x/menit, RR 24 x/menit
a. Aktivitas/istirahat
Gejala-gejala: Kelemahan/malaise, kelelahan estrem,
Gejala: Kelemahan otot, kehilangan tonus otot, penurunan rentang gerak
b. Sirkulasi
Gejala-gejala: Riwayat hipertensi lama/berat
Gejala: Hipertensi, pucat,edema
c. Eliminasi
Gejala-gejala: Penurunan frekuensi urine, perubahan pola berkemih (oliguri), anuria
Gejala: Perubahan warna urine (kuning pekat, merah)
d. Makanan/cairan
Gejala-gejala: Peningkatan BB (edema), anoreksia, mual,muntah
Gejala: Distensi abdomen/asites, Penurunan haluaran urine
e. Pernafasan
Gejala-gejala: Nafas pendek, dispnea noktural paroksismal
Gejala: Takipnea, dispnea, peningkatan frekwensi, kedalaman (pernafasan kusmaul)
f. Nyeri/kenyamanan
Gejala-gejala: nyeri pinggang, sakit kepala, keram otot/nyeri kaki
Gejala: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah
4) Pemeriksaan penunjang
LED 1 jam 2mm/jam Lk: 0-15mm/jam
LED 2 jam 2mm/jam P: 0-20mm/jam
Glukosa sewaktu : 80 mg/100ml Normal 70-115
Ureum : 31,6 mg/100ml Normal 10-50
Creatinin : 0,81 Normal 0,6-0,11
Cholesterol total : 112 Normal 150-220
Trigliserid : 88 Normal 150
Protein total : 6,70 Normal 6,3-8,0
SGOT : 4,05 Normal 37
SGPT : 16 unit/L Normal 42
Urid acid : 4,90 mg/100 ml Normal 5,5-7,0

Diagnosa Keperawatan & Intervensi Keperawatan


Pre HD
1) Minus pengetahuan berhubungan dgn minus familier dgn sumber informasi.
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien & keluarga tentang fungsi ginjal & alasan dialysis.
b. Kaji kesiapan untuk belajar.
c. Berikan informasi yg sesuai untuk kesiapan & kemampuan belajar termasuk alasan pasien
kehilangan fungsi ginjal: gejala & gejala-gejala yg berhubungan dgn kehilangan fungsi ginjal.
d. Berikan dorongan untuk mengungkapkan perasaan takut & ansietas.
Intra HD
1) Kelebihan volume cairan berhubungan dgn kelemahan proses pengaturan
Intervensi :
a. Catat intake & output cairan, termasuk cairan tersembunyi seperti aditif antibiotic, ukur IWL.
b. Kaji patensi kateter
c. Monitor denyut jantung, tekanan darah, CVP
d. kolaborasi :
Awasi Na & Kreatinin Urine Na serum, Kalium serum Hb/ Ht
Rongent Dada
Berikan Obat sesuai indikasi : Furosemid, Manitol; Antihipertensi : Klonidin, Metildopa
Siapkan untuk dialisa sesuai indikasi
2) Ketidakberdayaan berhubungan dgn perasaan minus kontrol, ketergantungan pada dialysis, sifat
kronis penyakit.
Intervensi :
a. Mendiskusikan perasaan pasien, meyakinkan bahwa perasaan tersebut
normal.
b. Beri dukungan pasien & keluarga.
c. Bantu pasien untuk tetap terorientasi terhadap realitas, untuk tetap optimis bahwa fungsi
ginjal mau pulih normal bila keadaannya memungkinkan.
Post HD
1) Resiko cedera berhubungan dgn akses vaskuler & komplikasi sekunder terhadap penusukan. &
pemeliharaan akses vascular, emboli udara,ketidaktepatan konsentarsi / suhu dialisat.
Intervensi :
a. Mempertahankan lingkungan steril selama pemasukan kateter.
b. Melakukan radiografi dada setelah pemasukan kateter kevena subklavia.
c. Amati gejala pneumothorak, ketidakteraturan jantung, perdarahan hebat, & periksa bunyi
nafas bilateral.
d. Ganti balutan kateter secara rutin sesuai kebijakan unit.
e. Pastikan bahwa detektor udara telah terpasang & berfungsi baik selama dialisis.
Malpraktek Dialysis
Malpraktik berasal dari kata mal yg berarti buruk & & kata praktik yg berarti tindakan.
Secara harafiah malpraktik ialah suatu tindakan / praktik yg buruk. Dgn kata lain malpraktik
ialah kelalaian kaum profesi yg terjadi sewaktu melaksanakan profesinya. Dgn demikian
dapatlah dikatakan, bahwa antara kelalaian dokter dgn malpraktik sangat dekat kaitannya.
Seorang dianggap lalai, apabila ia bertindak minus hati-hati, sembrono, acuh terhadap
kepentingan manusia lain, walaupun tidak dilakukan dgn sengaja & akibat 1tu tidak
dikehendakinya. Kalau unsur kelalaian 1tu dijadikan alasan untuk mengadukan dokter ke
pengadilan, maka terjadi apa yg dijuluki tuduhan malpraktik. Tetapi bila kelalaian 1tu tidak
diajukan ke Pengadilan, maka tidak terjadi kasus (tuduhan) malpraktik dlm pengertian bahwa
peristiwa 1tu tidak diproses secara hukum.

untuk ketentuan peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia sila klik link dibawah ini :
http://dinkes.jogjaprov.go.id/files/PMK_No._812_ttg_Pelayanan_Dialisis_Pada_Fas
ilitas_Kesehatan_.pdf

http://askep.asuhan-keperawatan.com/tag/pernefri

Anda mungkin juga menyukai