Anda di halaman 1dari 6

PPK

DEMAM BERDARAH DENGUE

PENGERTIAN

Merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oeh virud dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan aedes albopictusserta
memenuhi kriteria WHO untuk demam berdarah.

PENDEKATAN DIAGNOSIS

Anamnesis

Demam mendadak tinggi dengan tife bifasik disertai oleh kecenderungan


perdarahan (perdarahan kulit, perdarahan gusi, epistaksis, melena, hematuria),
sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam, nyeri dibelakang mata, muntah-muntah,
pemanjangan siklus mensruasi. Riwayat penderita DBD disekitar tempat tinggal,
sekolah atau ditempat bekerja di waktu yang sama. Pasien dapat juga datang
disertai dengan keluhan sesak, lemah hingga penurunan kesadaran.

Pemeriksaan Fisik

- Demam
- Gejala infeksi viral seperti : injeksi konjungtiva, mialgia, artalgia
- Tanda perdarahan : ptekie, purpura, ekimosis
- Hepatomegali
- Tanda-tanda kebocoran plasma : efusi pleura, asites, edema, kandung empedu

Pemeriksaan Penunjang

- Pemeriksaan darah rutin : lekopenia, trombositopenia, hemokonsentrasi


- Serologi : IgG-IgM anti dengue (+), pemeriksaan protein virus NS-1 Dengue
- Foto toraks : penumpulan sudut kostofrenikus
- USG abdomen : double layer pada dinding kandung empedu, atau asites
Kriteria Diagnosis

Definisi Kasus Untuk Demam Dengue

Probable-demam akut di sertai dua atau lebih gejala berikut:

Sakit kepala
Nyeri retro-orbital
Myalgia
Artargia
Ruam
Manifestasi perdarahan
Leukopenia; dan
Hasil pemeriksaan serologi (+) atau adanya demam dengue di lokasi dan
waktu yang sama

Confirmed kasus dikonfirmasi dengan kriteria laboratorium

Isolasi virus dengue dari serum atau stempel otopsi


Kenaikan 4 kali titer antibodi IgG dan IgM pada sampel plasma
Terdapatnta antigen virus dengue pada sampel otopsi jaringan, plasma, atau
LCS dengan teknik imunihistokimia, imunofluoresens, atau ELISA
Deteksi sekuens genom virus dengue di sampel jaringan atau LCS dengan
cara PCR

Reportable setiap kejadian kasus probable atau confirmed harus di laporkan.

Kriteria Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue (DBD) WHO 1997

1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik
2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut :
Uji bendung positif
Ptekie, ekimosis, atau purpura
Perdarahan mukosa (tersering epitaksis atau perdarahan gusi),
atau perdarahan dari tempat lain
Hematamesis atau melena
3. Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/ml)
4. Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma)
sebagai berikut :
Peningkatan hematokrit > 20% dibandingkan standar sesuai
dengan umur dan jenis kelamin
Penurunan hematokrit > 20% setelah mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya
Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites,
hipoproteinemia atau hiponatremia

Derajat Keparahan Demam Berdarah Dengue

Derajat I : demam disertai gejala-gejala konstitusional yang tidak


spesifik; satu-satunya, manifestasi perdarahan adalah hasil uji
tourniquet yang positif
Derajat II : sebagai tambahan dari manifestasi pasien derajat I,
terdapat perdarahan spontan, biasanya dalam bentuk perdarahan
kulit dan/atau perdarahan lainnya
Derajat III :kegagalan sirkulasi dengan manifestasi nadi yang
lemah dan cepat menyempitkan tekanan nadi ( 20 mmHg atau
kurang ) atau hipertensi, serta gelisah dan kulit teraba dingin
Derajat IV : renjatan/syok berat dengan nadi dan tekanan darah
yang tidak terdeteksi

DENGUE SHOCK SYNDROM (DSS)

Diagnosis Dengue Shock Syndrom (DSS)

Semua gejala kriteria DBD ditambah bukti adanya kegagalan sirkulasi seperti :

- Nadi lemah dan cepat


- Tekanan nadi sempit ( < 20 mmHg )

Atau adanya manifestasi :

- Hipotensi
- Akral dingin, lembab dan gelisah

Diagnosis banding

Demam akut lain yang disertai trombositopenia seperti demam typoid,


malaria, chikungunya.

Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), leukosit, trombosit, serologi dengue,
poto torax. Evaluasi Ht dan trombosit setiap 12/24 jam sesuai keadaan klinis,
USG abdomen sesuai indikasi atau bila perlu.

DIAGNOSIS BANDING

Demam akut lain yang disertai trombositopenia seperti demam typoid,


malaria, chikungunya.

TATALAKSANA

Nonfaramakologis

Istirahat, makanan lunak, tingkatan asupan cairan oral


Pantau tanda-tanda syock, terutama pada transisi fase febris (hari 4-6)
- Klinis : tingkat kesadaran, nadi, tekanan darah
- Laboratorium : Hb, Ht, trombosit, leukosit

Farmakologis

Simtomatis : antipiretik paracetamol bila demam


Tatalaksana terinci pada lampiran protokol tatalaksana DBD
- Cairan intravena : Ringer Laktat atau Ringer Asetat 4-6 jam/kolf.
Evaluasi jumlah cairan, kondisi klinis perbaikan / perburukan
hemokonsentrasi. Koloid/plasma ekspander pada DBD stadium III
dan IV bila diperlukan.
- Transfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi
- Pertimbangan heparinisasi pada DBD stadium III dan IV dengan
koagulasi intravaskuler diseminata ( KID )

Kriteria Merujuk Pasien Ke RS atau ICU

- Takikardi
- Capillary refill time ( < 2 detik )
- Kulit dingin, lembab dan pucat
- Nadi perifer lemah atau hilang
- Perubahan status mental
- Oliguria
- Peningkatan mendadak Ht atau peningkatan kontinyu Ht setelah terapi
cairan diberikan
- Tekanan nadi sempit ( < 20 mmHg )
- Hipotensi

Protokol penatalaksanaan DBD pada pasien dewasa :

Protokol 1 : penanganan tersangka ( probable ) DBD dewasa tanpa syock

Protokol 2 : pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa di ruang rawat

Protokol 3 : penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht > 20%

Protokol 4: penatalaksanaan perdarahan spontan pada DBD dewasa

Protokol 5 : tatalaksana sindroma syock dengue pada dewasa

UNIT YANG MENANGANI

RS pendidikan : Divisi Tropik Infeksi Departemen Penyakit


Dalam
RS non Pendidikan : Bagian Penyakit Dalam

UNIT TERKAIT

RS Pendidikan :-
RS non Pendidikan :-

KOMPLIKASI

Renjatan (syock), enselfaloparti dengue, perdarahan saluran cerna, KID


(koagulasi intravaskuler diseminata)

REFERENSI

1. Braunwald E, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson Jl.
Infection caused by arthropod and rodent-borne viruses.
Harrisons:Principle of Internal Medicine. 17th ed.New York:Mcgraw-Hill
Companies;2009: 1230, 1239.
2. Suhendro LN, Khie C, Herdiman TP. Demam Berdarah Dengue. Dalam:
Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi 5. Jakarta: Interna Publishing: 2009:
2773 9.
3. World Health Organization. Dengue hemorraghic Fever: Diagnosis,
treatment, prevention, and control. 2nd ed. Geneva: World Health
Organization Publication; 1997
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai