Anda di halaman 1dari 2

JAKARTA- INVESTOR DAILY

(10/02/2016) : Pemerintah dalam hal ini


Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur
Prioritas (KPPIP) menetapkan 30 proyek
infrastruktur prioritas periode 2016-2019
yang akan mendapat fasilitas jaminan politik,
perizinan, atau finansial.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan


Nasional Sofyan Djalil, 30 proyek prioritas
ini merupakan proyek infrastruktur yang
memiliki kriteria dapat memberikan efek
ekonomi berlipat ke masyarakat.

Dalam 30 proyek prioritas ini, terdapat beberapa skema pembangunan, seperti proyek murni
pemerintah, proyek kerja sama dengan badan usaha (PKBU), proyek kerja sama pemerintah
swasta (KPS), dan penugasan BUMN.

Menurut Sofyan, PKBU dan KPS dalam proyek ini akan membantu penyediaan infrastruktur
secara keseluruhan di Indonesia. Karena, menurutnya, di samping 30 proyek prioritas
tersebut, masih terdapat proyek murni APBN yang akan dipercercepat pemerintah, seperti
pembangunan 48 bendungan.

"Kebutuhan dana infrastruktur sangat besar, dana APBN untuk infrastruktur luar Jawa.
Sementara jika swasta berminat untuk bangun infrastruktur, kita dukung," ujarnya di Jakarta,
Rabu, seperti dilansir Anttara.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert


Pakpahan mengatakan KPPIP akan memetakan skema pembiayaan 30 proyek ini.

Dia juga mengkaji untuk memperbesar alokasi dana bantuan tunai (viability gap
funding/VGF) untuk proyek prioritas. Pada APBN 2016, VGF baru diberikan kepada dua
proyek dengan nilai sekitar Rp1,1 triliun.

"Kami akan fasilitasi 30 proyek ini, apakah perlu VGF, jaminan politik, finansial, kita juga
memang akan mendukung sisi ekonominya, agar investor tertarik," kata dia.

Adapun nilai investasi dari 30 proyek prioritas tersebut diperkirakan melebihi Rp851 triliun.

Secara rinci 30 proyek prioritas itu adalah: Jalan Tol Balikpapan -Samarinda, Jalan Tol
Manado-Bitung, Jalan Tol Serang-Panimbang, Jalan Tol Trans Sumatera delapan ruas
(Ruas Medan- Binjai, Ruas Palembang-Indralaya, Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar,
Ruas Pekanbaru- Dumai, Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Ruas Pematang
Panggang -Kayu Agung, Ruas Palembang-Tanjung Api-Api, dan Ruas Kisaran-Tebing
Tinggi), Kereta Api Ekspres Bandara Internasional Soekarno Hatta (SHIA), Mass
Rapid Transit (MRT) Jakarta Jalur Selatan-Utara, Kereta Api Makassar-Parepare,
Pelabuhan Utama (Hub Internasional) Kuala Tanjung, dan Pelabuhan Utama (Hub
Internasional) Bitung.
Selanjutnya, PLTA Karangkates IV & V (2x50MW), PLTA Kesamben (37MW), PLTA
Lodoyo (10MW), Inland Waterways/Cikarang-Bekasi-Laut (CBL), Light Rail Transit
(LRT) di Provinsi Sumatera Selatan, Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di Wilayah
Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi, National Capital Integrated Coastal Development
(NCICD) Fase A, Sistem Pengolahan Limbah Kota Jakarta, dan SPAM Semarang
Barat.

Kemudian, High Voltage Direct Current (HVDC), Transmisi Sumatera 500 kV,
Central-West Java Transmission Line 500 kV, Central Java Power Plant (CJPP)/PLTU
Batang, PLTU Indramayu, PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 8, 9, 10, Kilang
Minyak Bontang, Refinery Development Master Plan (RDMP)/Revitalisasi Kilang
Eksisting (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju), Pelabuhan di Jawa Barat
Bagian Utara, Kilang Minyak Tuban, Palapa Ring Broadband, dan Kereta Api
Kalimantan Timur. (gor)

Anda mungkin juga menyukai