Anda di halaman 1dari 4

Step 7

1. Apa saja tujuan dan manfaat dari K3?


Kesehatan dan keselamatan kerja
Manfaat
- Meningkatkan mutu dari pelayanan RS
- Menghindarkan dari PAK
- Meningkatkan dari citra RS
- Meningkatkan derajat kesehatan karyawan
- Menghindarkan kerugian material
- Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecekelaan kerja
Tujuan
- Tercipta lingkungan yang nyaman di RS
- Melindungi dari karyawan dan pekerja di RS
- Mencegah pengaruh buruk dari akibat kerja

2. Apa saja ruang lingkup dari K3?


Meliputi :
Pelayanan :
- Upaya penyiapan ruangan
- Pengelolaan limbah
- Upaya pemberantasan serangga
- Upaya penyehatan linen
- Pewasan sterilisasi
- Upaya penyehatan makanan dan minuman

Secara umum:
Keselamatan faktor penyebab penyakit
Keselamatan akibat pemakaian peralatan medik dan non medik
Keselamatan terhadap bahan berbahaya
Keselamatan terhadap bahay kebakaran
Keselamatan terhadap bencana
Melakukan upaya pengawasan kesehatan di RS

3. Bagaimana langkah-langkah dari pengelolaan dari K3 ?


- Pembentukan panitia k3 dengan tugas wewenang dan tata kerja yang jelas
- Penyusunan kebijakan k3 oleh direksi RS (program kerja dan prosedur)
- Menyediakan fasilitas K3
- Melakukan pelatihan K3 (tenaga kerja, pasien, pengunjung)
- Menysusun pedoman K3 dan rambu-rambu
- Mengadakan penyuluhan K3, monitoring, dan evaluasi (agar pengunjung,
tau dan sadar akan adanya K3)

4. Sebutkan faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja di RS ?


- Dari segi lingkungan penerangan kurang baik
- Lingkungan yang tidak bersih
- Alat alat tidak ergonomis
- Faktor bilogik (bakteri, virus, parasit, jamur)
- Faktor kimia (bahan antiseptik, anastesi)
- Petugas kesehatan (beban kerja berlebihan)
- Bahaya radiasi yang terus menerus

Ada 3 :
- Beban kerja : mental dan fisik dari pekerja
- Kapasitas kerja : keterampilan, usia, jenis kelamin dan bentuk tubuh
- Lingkungan : biologik, kimia, fisik, ergonomi, dan psikologi

5. Bagaimana proses dan strategi manajemen risiko dari RS ?


- Planing : mengidentifikasi faktor yang beresiko programnya apa saja
untuk meningkatkan K3
- Organising : pembentukan panitia K3
- Actuating : diawasi sesuai dengan planing atau tidak
- Controling : pengawasan
- Evaluasi
Evaluasi terlebih dahulu baru dilaukan actuating dan controling.
Selanjutnya treathing the risk.

Dibentuk suatu sistem :


- Proaktif melakukan identifikasi, evaluasi, dan penangan resiki.
Sebelum kejadian
- Reaktif setelah kejadian berlangsung.

Strategi :
- Menseleksi staf medik (kemampuan)
- Memonitor kejadian klinis yang tidak di inginkan
- Memonitor keluhan pasien, pengunjung atau tenaga kerja di RS
- Pengendalian infkesi nosokomial
- Melakukan rekam medis yang baik

Proses :
In,
Tentukan Resiko Eks,
KTD potensian Audi
t
Insiden
yang teah
Risk Assesment terjadi
- Risk
identifikasi
- Risk analysis
- Resiko dan
Risk evaluating
insiden
Grading :
- Peluang
- dampak
6. Apa saja manfaat dari manajemen resiko?
- Melakukan pendekatan konsisten untuk identifikasi, analisis, dan
investigasi
- Membantu RS dalam memenuhi syarat standar terkait
- Membantu perencanaan RS dan ketidakpasitian yang terjadi dari dampak
kejadian yang tidak diharapkan
- Penanggulangan risii yang 1 dengan risiko yang lain

o Untuk pasien membuat sekecil mungkin cidera yang tidak


diinginkan, meningkatan keamanan pasien dan mutu asuhan
o Staf meningkatkan kesehatan, keamanan dan kesejahteraan staf
o Institusi meminimalisir KTD, dan menjaga reputasi,
meminimalisir finansial
o Publik meningkatkan kepercayaan publik

7. Apa saja 7 langkah keselamatan pasien ?


a. Bangun kesadaran akan keselamatan pasien (pihak RS dan pihak pasien)
b. Buatlah komitmen akan keselamatan pasien
c. Integrasikan pengelolaan risiki
d. Kembangkan sistem laporan
e. Libatkan dan komunikasikan dengan pasien (agar semuanya terlibat)
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
g. Cegah cidera melalui implementasi (apkilasi dari keselamatan pasien)

8. Bagaimana standar KARS 2012 terkait pasien safety


7 sasaran / standar keselamatan pasien
- Ketepatan identifikasi pasien
- Peningkatan komunikasi yang efektif
- Peningkatan keamanan obat
- Kepastian tepat lokasi, prosedur, dan pasien yang tepat
- Pengurangan resiko infeksi
- Pengurangan resiko pasien jatuh sampai penanganan pasien jatuh
9. Apa saja syarat sanitasi yang baik di RS ?
Dari segi lingkungan : memiliki batas yang jelas (pagar yang kuat)
Dilengkapi dengan penerangan yang baik
Saluran dihubungkan langsung dengan IPAL
Disediakan tempat sampah (medis dan nonmedis)
Mutu udara harus memenuhi syarat tidak berbau ( kadar debu 150 mikogram
per km kubik)
Kadar kebisingan ( diruang perawatan max 45 dB, ruang klinik 80 dB, lab 68
dB, dan dapur 78 dB)
Pengelolaan sampah (ada penampungan sampah diangkut ada perlakukan
sebelum di angkut diberi otoclaf, didaur ulang atau dihancurkan dengan
insenerator

10. Bagaimana manajemen sanitasi di RS ?


11. Jelaskan ruang lingkup sanitasi (fisik, kimia dan biologik)
fisik, bisisng,getaran, debu, panas, radiasi
kimia desinfektan
biologik dari penyakit paling sering di IGD

12. Bagaimana cara menerapkan Root cause analysis dari RS ?


- Definisikan masalah
- Kumpulkan data mengumpulkan data dari seluruh staf di RS
- Identifkasi penyebab masalah yang mungkin dari lingkungan dalam
atau luar RS
- Identifikasi akar manajemen dari RS yang salah
- Anjuran dan solusi manajement K3 Rumah sakit, 7 langkah
implementasi keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai