1. Keterangan Pasien
judul : anak perempuan berusia 11tahun datang dengan keluhan sakit gigi. kondisi
umum : anak mempunyai riwayat gangguan down syndrome.
input : anak tersebut mempunyai retardasi mental atau down syndrome maka
cenderung tidak kooperatif.
proses : dokter gigi melakukan perawatan non farmakologi dengan komunikasi, tell
show do, reinforcement, serta farmakologinya di berikan sedasi.
pertama masuk ruangan, pasien disambut ramah dan senyuman
dokter gigi mengajak pasien dan orangtuanya keruang praktek
diruang praktek gigi melakukan komunikasi dengan nyaman dan ramah lalu membuat
pasien merasa nyaman dan tidak takut. diberikan teknik tell show do dan
reinforcement diakhir perawatan agar pasien tidak takut datang kembali dan senang
diberikan hadiah. selain diberikan penanganan nonfarmakologi dilakukan juga
penanganan farmakologinya berupa sedasi. sedasi yang diberikan berupa masker gas
n02 yang dihirup sehingga pasien akan merasa rileks tetapi dapat berkomunikasi dan
merespon tiap intruksi.
5. Tipe Perawatan :
Dokter gigi melakukan perawatan NON FARMAKOLOGI dengan metode TSD yaitu
Tell Show Do merupakan teknik membentuk tingkah laku yang digunakan oleh
professional pediatri. Teknik ini merupakan salah satu teknik yang popaler digunakan
dalam kedokteran gigi. Teknik ini melibatkan penjelasan verbal prosedur dalam frase
sesuai dengan tingkat perkembangan pasien atau menceritakan mengenai perawatan
yang akan dilakukan (tell), prosedur ditetapkan secara hati-hati, tanpa ada ancaman.
Kemudian menunjukkan (show); memperlihatkan beberapa bagian perawatan,
bagaimana itu akan dikerjakan, yaitu demonstrasi kepada pasien
melalui pendengaran, penglihatan, penciuman, maupun sentuhan tanpa menyimpang
dari penjelasan dan demonstrasi yang telah diberikan serta tanpa ancaman. Terakhir
adalah melakukan (do), mengerjakan sebagaimana yang telah diceritakan dan
didemonstrasikan. Teknik tell -show-do digunakan dengan keterampilan komunikasi
(verbal dan nonverbal) dan penguatan positif.
Tujuan dari tell-show-do adalah untuk:
Mengajarkan aspek-aspek penting dari kunjungan pasien gigi dan membiasakan
pasien dengan pengaturan gigi
Bentuk respon pasien terhadap prosedur melalui de-sensitisasi dan harapan yang
baik dijelaskan
Indikasi:
Dapat digunakan untuk semua pasien, khususnya pada pasien yang baru datang
berkunjung dan memiliki kecemasan pada psikologisnya
Selain nonfarmakologi diberikan farmakologi yang berupa sedasi. sedasi dapat
diberikan melalui oral,intravena, intramuskular dan inhalasi. pasien yang diberikan
sedasi kesadarannya masih ada dan refleksnya normal termasuk refleks batuk. obat
yang digunakan untuk menenangkan anak yang tidak merespon teknik pengelolaan
tingkah laku atau tidak dapat memahami prosedur gigi. seringkali ini diberikan secara
oral. karena pasien menderita downsyndrome keuntungannya agar dapat
menurunkan gelisah,khawatir, cemas sehingga dapat melakukan perawatan dengan
baik dan benar.
indikasi Sedasi :
pasien yang cemas
yang menolak untuk dianastesi lokal
pasien yang berkebutuhan khusus
pasien yang tidak boleh stres
keuntungannya :
dapat disertai analgesik
tetap sadar mengatur konsentrasinya
tidak mempengaruhi fungsi organ tubuh kecuai otak
Output atau kesimpulan
anak tidak memberontak, anak menjadi lebih kooperatif saat dilakukan perawatan,
jangan lupa diberikan hadiah agar lebih gembira dan mau dilakukan perawatan
selanjutnya
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil skenario pada kasus tersebut tipe anak adalah difficult treatment yaitu
anaknya susah diatur, tidak Kooperatif.