PENDAHULUAN
dalam segala bidang era reformasi ini memerlukan tenaga kerja yang handal.
moralitas yang baik, loyalitas terjamin dan mempunyai disiplin kerja yang tinggi.
disegala bidang. Peranan pegawai atau aparatur negara sangat dituntut dalam
berdedikasi tinggi dan menuju kepada suatu efisiensi untuk dapat mencapai
tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata dan
pegawai dapat bekerja lebih efisien guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
atau aparatur pemerintah perlu mendapat perhatian yang serius dari setiap
1
pegawainya disamping kemampuan untuk menggerakkan dan mengarahkan
baik dalam hal keuangan maupun kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah
daerah harus berupaya untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya aparatur
masyarakat.
manusia yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi suatu
organiasi tidak bisa dipisahkan dengan faktor manusia dan tujuan yang hendak
dicapai. Tujuan yang akan dicapai suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh
memiliki kinerja yang tinggi. Dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia
ini, maka haruslah dijadikan tolak ukur suatu organisasi ataupun kelangsungan
hidup organisasi tersebut, karena faktor manusia adalah aset organisasi yang
paling menentukan.
2
Banyak permasalahan yang serius yang dihadapi oleh organisasi,
organisasi tersebut jadi kurang produktif atau macet sama sekali, akibatnya
pekerjaan banyak yang tertunda dan banyak kerugian yang ditanggung. Hal ini
terjadi lebih di sebabkan oleh faktor pegawai yang belum memadai dan kurang
seperti pendidkan dan pelatihan. Ini berarti bahwa sumber daya manusia yang
itu merupakan proses yang berlanjut dan bukan proses sesaat saja. Munculnya
UU No. 8 Tahun 1974 Tentang Pokok Pokok Kepegawaian Pasal 31 ayat (1),
yang berbunyi Untuk mencapai daya guna dan hasilguna yang sebesar
3
Pendidikan dan pelatihan merupakan kegiatan pengembangan sumber
pegawai dirancang atau disesuaikan dengan posisi baru, dimana tugas tugas
Sulawesi Barat sebagai suatu organisasi yang merupakan bagian dari pelaksaan
karena kualitas sumber daya manusianya yang tidak mendukung. Jika hal
demikian terjadi maka sulit bagi organisasi tersebut mencapai visi dan misinya.
4
Kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Provinsi Sulawesi Barat perlu
baik dalam usaha yang bersangkutan demi menacapai tujuan yang telah di
tetapkan sebelumnya.
belum maksimal. Hal ini di tandai dengan kurangnya disiplin kerja, masih kurang
tingkat pendidikan, dan terdapat pegawai yang latar belakang pendidikan yang
ada lulusan teknik mesin yang bekerja di bidang administrasi dan masih banyak
baik karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Hal ini tentu
saja berpengaruh terhadap kualitas kerja mereka karena dalam hal ini mereka
5
Sehubungan dengan latar belakang yang ada, maka penulis tertarik untuk
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Kemampuan
4. Pengalaman
6
I.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Manfaat dari segi akademis adalah dapat membantu sivitas akademika yang
2. Manfaat Praktis
informasi yang kait dengan kualitas sumber daya aparatur. Dengan kata lain
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dicapai, selain mencapai tujuan secara efekti dan efisien, juga senantiasa
berorientasi kepada suatu hasil yang memiliki kualitas yang baik. Kata
kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan variasi dari yang
Sedangkan menurut DIN ISO 8402 (dalam Azrul Azwar, 1996 : 48)
mutu adalah kualitas dari wujud serta cirri dari suatu barang atau asa,
yang didalamnya terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau
pemenuhan kebutuhan para pegguna .
8
Definisi kualitas juga dikemukakan oleh Philip B. Crosby (dalam M.N.
berperan dalam menilai baik atau buruknya kualitas yang dimiliki oleh suatu
organisasi. Selera atau harapan masyarakat pada suatu jasa atau barang
diminati.
9
dengan kepuasan masyarakat yang diperoleh secara tidak langsung
terlibat.
konsumen.
periodik.
lebih berorientasi pada intelejensi dan daya fikir serta penguasaan ilmu yang
10
3. Kemampuan (Abilities) yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Kemampuan
4. Pengalaman
definisi diatas yaitu perilaku dan kualitas kerja karyawan. Yang dimaksud
kerja adalah suatu standar fisik yang diukur karena hasil kerja yang
kualitas kerja pegawai, tetapi pada intinya efektifitas dan efisiensi menjadi
11
Bertitik tolak dari definisi yang diberikan oleh Flippo (1995:28)
tersebut maka dapat dikatakan bahwa inti dari kualitas kerja adalah suatu
hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam
1. Perbaikan kerja
2. Penyesuaian kompensasi
3. Keputusan penempatan
4. Kebutuhan pelatihan
efektifitas kerja.
peningkatan kualitas.
12
1. Nilai, sikap dan perilaku yang disetujui bersama diperlukan untuk
meningkatkan mutu.
4. Pengakuan dapat mendorong tindakan yang sesuai dengan nilai, sikap dan
oleh sumber daya manusia. Tingkat itu dibandingkan dengan tingkat yang
dibutuhkan dari waktu ke waktu oleh organisasi yang memiliki sumber daya
manusia terebut.
memiliki ciri:
1. Mempunyai kepercayaan atas dirinya sendiri, tidak boleh rendah diri yang
13
3. Mempunyai watak yang dinamis antara lain:
masyarakat
7. Bersedia dan mampu bekerja sama dengan pihak lain atas dasar pengertian
8. Mempunyai hwatak yang bermoral tinggi, antara lain: jujur, menepati janji,
14
sesuatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan
usaha sadar dan terencana unuk mewujudkan suasana belajar dan proses
2. Pengalaman
15
kemahiran dan keterampilan bagi pegawai untuk berbuat sesuatu. Hal ini
3. Kinerja
suatu nazar);
suatu permainan);
16
5. To execute or complete an undertaking (melaksanakan atau
permainan);
mencapai kerja atau hasil kerja atau penampilan kerja yang diterjamahkan
merupakan perpaduan antara motivasi yang ada pada diri seseorang dan
Kinerja adalah hasil kerja atau suatu prestasi kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam
17
masing serta saling pengetian dan pertimbangan bersama dalam upaya
hukum dan sesuai dengan moral maupun etik yang berpedoman pada suatu
standar kerja.
organisasi.
yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra
18
positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek
posisi strategis dalam suatu organisasi, maka dari itu sumber daya
lazim diberikan kepada manajemen adalah the art of getting things done trough
the effort of the people yang artinya adalah Seni menyelesaikan dengan usaha
manusia (Slamet Wijadi, 1964). Hampir mendekati definisi tersebut ialah definisi
yang diberikan oleh Newman dan Terry yang mengatakan bahwa Manajemen
orang lain. Dalam Encyclopedia of the Social Science maka Manajemen itu
19
perbuatan menggerakkan sekelompok orang untuk mencapai tujuan
Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien untuk membantu terwujudnya tujuan
Sumber Daya Manusia adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan,
20
pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna
eksistensinya.
organisasi yang mewujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan nonfisik
dipungkiri bahwa sekarang ini dunia berada pada era globalisasi yang serba
modern. Tenaga manusia sudah banyak yang telah digantikan oleh peralatan
21
yang serba canggih seperti ; mesin-mesin otomatis, komputer, dan lain-lain yang
suatu organisasi atau perusahaan tidak saja sebagai objek (dianggap sebagai
ada dalam perusahaan itu. Belum dapat dibayangkan suatu organisasi dapat
Spesification.
atas the right man in the right place and right man in the right job.
pemberhentian.
Oleh karena itu peranan MSDM sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan
organisasi, hal itu dapat dilihat pada kemampuan dan kesungguhan mereka
untuk bekerja secara efektif dan efisien. Kemampuan dan kecakapan kurang
berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplinan pegawai dalam mewujudkan
22
Dalam konsep manajemen, manusia diharapkan mau memamfaatkan tenaga
kerja tersebut.
Manusia yang terlibat dalam organisasi ini disebut juga pegawai. Untuk lebih
dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam usaha
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa pegawai merupakan modal pokok
23
organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya
organisasi swasta akan mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan
Hal ini sesuai dengan pendapat Musanef yang mengatakan bahwa, Pegawai
worker adalah, Mereka yang secara langsung digerakkan oleh seorang manajer
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pegawai sebagai
akan merupakan benda mati dan waktu yang dipergunakan akan terbuang
24
Dari beberapa defenisi pegawai yang telah dikemukakan para ahli tersebut
sebagai berikut:
memperoleh balas jasa atau imbalan kompensasi atas jasa yang telah
diberikan.
kerja (majikan).
penerimaan.
1999 tentang kepegawaian pada pasal (3) ayat (1) menyebutkan bahwa :
PNS adalah setiap warga Negara RI yang telah memenuhi syarat yang di
tentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengertian Pegawai negeri dalam Undang-Undang No. 43 Tahun 1999,
25
Kepegawaian adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya,
sebab itu wajib berusaha agar setiap peraturan perundang-undangan ditaati oleh
3. Diserahi tugas dalam suatu jabatan negara atau tugas negara lainnya
1. Pegawai Negeri Sipil Pusat. Pegawai Negeri Sipil pusat adalah pegawai
26
lembaga tertinggi/Tinggi Negara, instansi vertikal propinsi / kabupaten/ kota,
negara lainnya.
Belanja Daerah dan bekerja pada Pemerintah darah atau dipekerjakan diluar
perbantuan.
pegawai negeri tetap, yang diangkat untul jangka waktu tertentu guna
yang masing-masing melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berbeda, tapi
demikian bisa dilihat dari tugas yang diemban oleh setiap pegawai negeri maka
mereka bekerja.
negeri sipil dimana fungsi pegawai negeri sebagai unsur penggerak organisasi
tertib, efektif, dan efisien serta mengolah kelengkapan milik pemerintah atau
negara.
27
Di samping itu, selaku warga negara biasa yang hidup dan berada ditengah-
pemberi teladan dan panutan setiap gerak langkah dalam usaha pembangunan
Selain itu Pegawai Negeri Sipil memiliki tiga fungsi yang melekat padanya.
Fungsi tersebut adalah sebagai Abdi Negara, Aparatur pemerintah serta pelayan
masyarakat.
Dalam kedudukan sebagai Abdi Negara seorang Pegawai Negeri Sipil adalah
warga negara yang harus tetap menunjukkan pengabdiannya. Misalnya saat ada
perbedaan tersebut.
alat untuk mencapai tujuan negara. Untuk itu saat terjadi perbedaan, jangan
hanya berbangga dengan perbedaan yang ada, karena masih ada misi yang
28
II.2. Kerangka Konsep
penelitian dan penulisan skripsi ini menggunakan teori dari para ahli seperti
dan Kualitas sumber daya manusia menurut Ruky (2003:57) adalah Tingkat
daya manusia. Tingkat itu dibandingkan dengan tingkat yang dibutuhkan dari
waktu ke waktu oleh organisasi yang memiliki sumber daya manusia terebut.
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
KUALITAS
PENGALAMAN
29
BAB III
METODE PENELITIAN
dalam penelitian yang dilakukan hanya bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui
diwilayahnya.
masalah masalah yang di teliti, tentang kualitas kerja sumber daya aparatur di
Unit analisis penelitian ini adalah individu, yakni kualitas sumber daya
30
bahwa sebagai variable yang dalam kajian dimensi kualitas lebih dapat dideteksi
1. Populasi
Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil yang ada di
berjumlah 51 orang, yang terdiri dari laki- laki 37 orang dan perempuan 14
orang.
2. Sampel
Karena jumlah populasi yang relative sedikit, maka sampel dalam penelitian
Defenisi oprasional adalah makna dari konsep istilah variable yang dipakai
berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja, proses, tugas serta
lingkungan.
1) Pengetahuan (Knowledge)
2) Keterampilan (Skill)
3) Kemampuan (Abilities)
4) Pengalama
31
1. Pengetahuan / Knowledge
berorientasi pada intelejensi dan daya fikir serta penguasan ilmu yang dimiliki
oleh karyawan.
jabatan.
2. Keterampilan / Skill
dimiliki karyawan.
3. Kemampuan/ Ability
tanggung jawab.
32
3. Semangat untuk menjalankan tugas
4. . Pengalaman /experience
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari para responden dan
33
III.8. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data
Kuesioner (angket)
variabel penelitian untuk mendapatkan informasi dari para responden. Teknik ini
Observasi
keterangan yang lebih akurat mengenai hal-hal yang diteliti yang terkait dengan
Sulawesi barat.
X = (F.X)
Dimana : X = Rata-rata
34
N = Banyaknya responden
memudahkan maka pertanyaan yang diajukan diberi tingkatan sangat baik, baik,
kurang baik dan tidak baik. Pemberian skor dimulai dari nilai tertinggi yaitu 4 dan
Baik : 51 % - 75 %
Kurang baik : 26 % - 50 %
Tidak baik : 0 % - 25 %
35
BAB IV
Barat.
Sulawesi Barat;
36
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan daerah di
1. Kepala Badan;
2. Sekretariat Badan;
6. Bidang Mutasi;
37
a. Sub Bidang Pengelolaan Mutasi Jabatan dan Pemindahan Pegawai
yang lebih baik. Visi diartikan sebagai cara pandang jauh kedepan kemana
instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif.
Jadi visi dapat diartikan suatu gambaran menentang tentang masa depan
yang berisikan cita cita yang in gin diwujudkan oleh instansi pemerintah.
DAN SEJAHTERA Dan visi tersebut menjadi puncak sasaran ideal yang
akan dicapai oleh Badan Kepegawaian dan Diklat Provinsi Sulawesi Barat.
38
memberikan keluasan dan keleluasaan lebih yang diwujudkan oleh Badan
Misi :
Pemerintah.
pelayanan prima.
39
IV.4 Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian dan Diklat
1. Kepala Badan;
2. Sekretariat Badan;
5. Bidang Mutasi;
40
IV.6 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan
A. Kepala Badan
tangung jawabnya;
fungsi:
Kepegawaian;
41
i. Penyampaian konsep Rencana Kepegawaian Daerah kepada
Gubernur;
kepada Gubernur;
B. Sekretariat Badan
kerumahtanggaan;
Badan;
42
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
aministrasi kepegawaian;
Kepegawaian;
kepegawaian;
43
II. Sub Bagian Keuangan
Pelaporan;
44
e. Pengumpulan data dalam rangka penyusunan, pengelolaan,
terkait;
Informasi PNS;
45
d. Pelaksanaan penyiapan bahan analisis penyajian data pegawai
elektronik;
kepada bawahan;
a) Sub Bidang Formasi PNS dipimpin oleh seorang kepala Sub Bidang
pegawai;
46
c. Penyiapan bahan rumusan kebijakan rencana formasi pegawai;
sebagai CPNS;
kepada bawahan;
bahawan;
Kepegawaian;
Kepegawaian;
47
e. Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi secara intern dan ekstern;
kepada bawahan;
bawahan;
Informasi Pegawai;
kesejahteraan pegawai;
(karpeg) kartu suami (karsu) kartu istri (karsi) kartu peserta taspen
48
f. Penyusunan petunjuk teknis pemberian penghargaan dan tanda
jasa;
Cuti Pegawai;
49
d. Pelaksanaan fasilitasi pemberian tunjangan kesejahteraan
pelaksanaan tugas;
50
g. Penyempurnaan dan paraf naskah dinas;
E. Bidang Mutasi
fungsional;
Provinsi;
tugas;
51
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
fungsional;
tugas;
52
II. Sub Bidang Kenaikan Pangkat
negeri sipil;
tugas;
SDM Aparatur;
53
c. Pelaksanaan sosialisasi hukum dan perundang-undangan
kepegawaian;
kepegawaian;
54
pegawai dan menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan
peningkatan karier;
fungsi :
Karier;
55
tugas pokok menyiapkan rencana kegiatan serta pimbinaan kinerja
mempunyai fungsi :
Pegawai;
kasus-kasus kepegawaian;
bidang kepegawaian;
Fungsional;
56
a. Perumusan, Penyiapan Program/rencana kerja Bidang Diklat
Teknisn / Fungsional;
a) Sub Bidang Diklat Teknis dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang
Teknis;
tugas;
57
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
Struktural ;
Fungsional ;
Fungsional ;
tugas;
mempunyai fungsi :
58
a. Perumusan, Penyiapan Program/rencana kerja Bidang Diklat
Pembangunan;
59
melakukan bahan dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan
fungsi;
dan Pembangunan;
Struktural;
Diklat Struktural;
60
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan
tugas ;
masing;
61
BAB V
penelitian ini ialah 100 % artinya semua jawaban lengkap dan layak
masa kerja.
A. Jenis Kelamin
Kepegawaian dan Diklat Provinsi Sulawesi Barat dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 1
Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
2. Perempuan 14 27,4
Total 51 100
Sumber: Data Primer 2011
62
Berdasarkan data pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari 51 yang
responden berjenis kelamin laki laki lebih banyak dari jumlah responden
B. Umur
Kepegawaian dan Diklat Provinsi Sulawesi Barat dapat dilihat pada tabel di
bawah ini
Tabel 2
Persentase Responden Berdasarkan Umur
1 20 25 7 13,7
2 26 30 12 23,5
3 31 35 10 19,6
4 36 40 14 27,45
5 41 45 5 9,8
6 46 50 3 5,8
7 >50 -
Total 51 100
13,7% pada usia responden antara 20-25 tahun, 12 orang atau 23.5% pada
usia responden antara 26-30 tahun, 10 orang atau 19.6% pada usia
63
responden 31-35 tahun, 14 orang atau 27.45% pada usia responden 36-40
tahun, 5 orang atau 9.8% pada usia responden 41-45 tahun, 3 orang atau
C. Pendidikan Terakhir
Badan kepegawaian dan Diklat Provinsi Sulawesi Barat dapat dilihat pada
Tabel 3
Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
1 SLTA 5 9.8
2 DI - -
3 D II - -
4 D III 7 13.7
5 S1 32 62.74
6 S2 7 13.7
Total 51 100
Sumber: Data Primer,2011
64
berpendidikan S1 dengan persentase 62.74%, dan 7 orang yang
paling banyak adalah yang pendidikan terakhirnya S1. hal ini terlihat dari
62.74%
D. Masa Kerja
Tabel 4
Persentase Responden Berdasarkan Masa Kerja
di Badan Kepegawaian dan Diklat
1 15 38 74.5
2 6 10 13 25.49
Total 51 100
Sumber: Data Primer,2011
dengan masa kerja selama 1-5 tahun. Sebesar 25.49% pegawai yang
kepegawaian dan diklat provinsi sulawesi barat diliat dari tabel dibawah ini.
65
Tabel 5
Persentase Responden Berdasarkan Jenis Golongan
No. Jenis Golongan Frekuensi Persentase (%)
1 IV 8 15.6
2 III 32 62.74
3 II 11 21.5
4 I -
Total 51 100
21%.
Diliat dari data diatas jenis golongan yang dominan adalah jenis
66
V.II Hasil Penelitian
V.II.1 Pengetahuan
intelejensi dan daya fikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki
aparatur.
jabatan.
badan kepegawaian dan diklat provinsi sulawesi barat adalah bahwa pegawai
67
harus memahami harus memahami visi dan misi organisasi, karena dengan
Tabel 6
Tanggapan responden memahami visi misi organisasi
Skor(x) F.x Persentase
No Keterangan Jumlah(F)
(%)
1 Sangat paham 5 10 50 19.6
2 Paham 4 39 156 76.4
3 Kurang paham 3 2 6 3.92
4 Tidak paham 2 - - -
Sangat tidak 1 -
5 - -
paham
Jumlah 51 212 100
Sumber: Data Primer ,2011
sekitar 76.4% paham akan visi misi organisasi, 19.6% para pegawai sangat
paham sedangkan 3.92% kurang paham akan visi misi organisasi di badan
kepegawaian dan diklat. Adapun pegawai yang kurang paham terhadap visi
badan kepegawaian dan diklat provinsi sulawesi barat juga sangat diperlukan
oleh pegawai agar para pegawai mengetahui hal- hal apa saja yang akan
68
Tabel 7
Tanggapan responden memahami rencana strategi
Skor(x) F.x Persentase
No Keterangan Jumlah(F)
(%)
1 Sangat paham 5 2 10 3.92
2 Paham 4 35 140 68.6
3 Kurang paham 3 10 30 19.6
4 Tidak paham 2 4 8 7.84
Sangat tidak 1 -
5 - -
paham
Jumlah 51 188 100
Sumber: Data Primer,2011
68.6% pegawai paham akan rencana strategi yang akan dilakukan oleh
badan kepegawaian dan diklat, 19.6% pegawai kurang paham dan 7.84%
Pegawai yang kurang paham dan tidak paham hanya diberitahukan secara
barat.
jabatan.
analisis jabatannya atau tugas pokok dan fungsi setiap pegawai maka
pegawai akan dapat melaksanakan dengan baik apa yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya. Dan hal ini secara tidak langsung akan
69
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Berdasar kan penelitian yang
dokumen analisis jabatan atau tugas pokok dan fungsi pegawai. Hal ini
Tabel 8
Tanggapan responden memahami diskripsi pekerjaan
Skor(x) F.x Persentase
No Keterangan Jumlah(F)
(%)
1 Sangat paham 5 6 30 11.7
2 Paham 4 34 136 66.6
3 Kurang paham 3 5 15 29.4
4 Tidak paham 2 6 12 23.5
Sangat tidak 1 -
5 - -
paham
Jumlah 51 193 100
Sumber: Data Primer,2011
provinsi sulawesi barat sedangkan 29.4% pegawai kurang paham dan 23.5%
pegawai tidak paham. Ini dikarenakan pegawai yang kurang paham dan tidak
Sehingga pegawai yang kurang paham dan tidak paham tidak terlalu
perintah dari pimpinan. Adapun alasan lain yakni kurangnya arahan dari
pimpinan kebawahan.
70
C. Latar belakang pendidikan aparatur
Badan kepegawaian dan Diklat Provinsi Sulawesi Barat dapat dilihat pada
Tabel 9
Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Di Badan
Kepegawaian Dan Diklat Provinsui Sulawesi Barat
2 DI 2 - - -
3 D II 3 - - -
4 D III 4 7 28 13.7
5 S1 5 32 160 62.74
6 S2 6 7 42 13.7
Jumlah 51 100
paling banyak adalah yang pendidikan terakhirnya S1. hal ini terlihat dari
62.74%
71
D. Pelatihan yang pernah diikuti
pelatihan yang diikuti oleh pegawai dapat di liat dari tabel dibawah ini
72
Tabel 10
Tanggapan responden pelatihan yang diikuti bermanfaat
untuk tugas dan jabatan saat ini
Sko F.x
No Keterangan r Jumlah (F) Persentase (%)
(x)
Sangat 5 70
1 14 27.4
bermanfaat
2 Bermanfaat 4 30 120 58.8
Cukup 3 21
3 7 13.7
bermanfaat
4 Tidak bermanfaat 2 - -
Sangat tidak 1 -
5 -
bermanfaat
Jumlah 51 211 100
Sumber : Data Primer,2011
perna diikuti untuk melaksanakan tugas dan jabatan saat ini. Hal menunjukan
bahwa pelatihan yang diiukiti para pegawai di badan kepegawaian dan diklat
saat ini.
pendidkan pegawai, dan pelatihan yang pernah diikuti sudah baik. Ini
ditandakan bahwa banyaknya pegawai yang paham akan visi misi organisasi,
perna diiukiti.
73
V.II.2. Keterampilan
objektif
secara efektif dan efesien selain itu keterampilan yang sesuai dengan
pekerjaan dan jabatan saat ini yang di miliki oleh pegawai akan membuat
74
Tabel 11
Tanggapan responden mengenai kemahiran dan keterampilan
yang dimiliki pegawai
Skor Jumlah Persentase
No. Keterangan (x) (F) Jumlah
(%)
1. Tidak 1 4 4 7.8
2. Ya 2 47 94 92.1
Jumlah 51 98 100
Sumber:Data Primer,2011
dan diklat provinsi sulawesi barat keterampilan yang dimiliki sesuai dengan
pekerjaan dan jabatannya saat ini. Hal ini dapat dilihat dari jumlah presentase
objektif
75
agar organisasi memperoleh pegawai yang berkualitas dan berkompeten
Tabel 12
Tanggapan responden mengenai proses rekrutmen dan
penempatan berdasarkan kriteria yang objektif
Skor Jumlah F.x
No. Keterangan Persentase
(x) (F)
1. Tidak 1 6 6 11.7
2. Ya 2 45 90 88.2
Jumlah 51 96 100
ini dapat Hal ini dapat dilihat dari jumlah presentase tanggapan responden
pegawai yang bekerja bukan pada bidangnya. Seperti lulusan teknik mesin
76
keikutsertaan pegawai mengikuti pelatihan untuk meningkatkan
melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat diliat dari tabel dibawah ini.
Tabel 13
Tanggapan responden mengenai pelatihan yang diikuti
untuk meningkatkan keterampilan aparatur
Skor Jumlah F.x Persentase
No Keterangan
(x) (F) (%)
1 Sangat setuju 5 10 50 19.6
2 Setuju 4 41 164 80.39
3 Kurang setuju 3 - -
4 Tidak setuju 2 - -
5 Sangat tidak setuju 1 - -
Jumlah 51 214 100
Sumber: Data Primer,2011
keterampilan aparatur.
77
V.II.3.Kemampuan
tanggung jawab.
Dengan melihat tabel dibawah ternyata pada badan kepegawaian dan diklat
Tabel 14
Tanggapan responden mengenai setuju dalam melaksanakan
tigas menggunakan skala prioritas
Skor Jumlah F.x Persentase
No Keterangan
(x) (F) (%)
1 Sangat setuju 5 19 95 37.25
2 Setuju 4 24 96 47.05
3 Kurang setuju 3 6 18 11.7
4 Tidak setuju 2 2 4 3.92
Sangat tidak 1 -
5 -
setuju
Jumlah 51 213
Sumber: Data Primer, 2011
78
setuju, 11.7% pegawai kurang setuju, sedangkan 3.92% tidak setuju
menjalankan tugas, karena dengan hal tersebut para pegawai akan lebih
Tabel 15
Tanggapan responden mengenai kemampuan dalam
menjalankan tugas dan pekerjaan
Skor Jumlah F.x Persentase
No Keterangan
(x) (F) (%)
1 Sangat mampu 5 6 30 11.7
2 Mampu 4 34 136 66.6
3 Kurang mampu 3 9 27 17.6
4 Tidak mampu 2 2 4 3.9
Sangat tidak 1 -
5 -
mampu
Jumlah 51 197
Sumber: Data Primer 2011
merasa mampu menjalankan tugas dan pekerjaannya selama ini dan juga
79
Diliat dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa para aparatur di
diklat provinsi sulawesi barat, dengan semangat yang dimiliki oleh pegawai
Tabel 16
80
bersemangat dan tidak bersemangat dalam melaksanakan tugas dan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif,
motivasi manusia bekerja pada suatu organisasi, karena motivasi inilah yang
karena itu motivasi sangat diperlukan oleh pegawai dalam bekerja secara
81
Tabel 17
Tanggapan responden perlunya memiliki motivasi
dalam bekerja secara maksimal
Skor Jumlah F.x Persentase
No Keterangan
(x) (F) (%)
1 Sangat perlu 5 20 100 39.2
2 Perlu 4 30 120 58.8
3 Kurang perlu 3 1 3 1.9
4 Tidak perlu 2 - 0 -
5 Sangat tidak perlu 1 - 0 -
Jumlah 51 223 100
Sumber : Data Primer,2011
untuk bekrja secara maksimal adapaun motivasi yang dimiliki oleh pegawai
pada badan kepegawaian dan diklat seperti rasa tanggung jawab, suasana
bekerja yang cukup bersahabat sehinggah untuk bekerja dengan baik, honor
82
E. Hubungan koordinasi antar bagian - bagian yang ada di Badan
Salah satu indikator untuk men gukur kualitas sumber daya aparatur
koordinasi dan kerja sama dengan bagian bagian yang lain yang berkaitan
dan diklat. Hal ini dapat diliat dari tabel dibawah ini
Tabel 18
merasa sangat perlu adanya hubungan koordinasi antara bagian bagian yang
83
tersebut menganggap bahwa pekerjaan yang digelutinya telah dapat
bagian yang ada di badan kepegawain dan diklat yang memberikan jalan
maka program kerja atau kegiatan yang terkait antara bagian dapat berjalan,
selain itu keperluan data yang saling membutuhkan antara bagian bagian
V.II.4. Pengalaman
84
A. Masa Bakti Aparatur
Tabel 19
Tanggapan respoden mengenai masa bakti
Aparatur, Badan Kepegawaian dan Diklat Provinsi Sulawesi Barat
1 15 38 74.5
2 6 10 13 25.49
Total 51 100
dengan masa kerja selama 1-5 tahun. Sebesar 25.49% pegawai yang
bekerja selama 6-10 tahun. Selain masa bakti pengalaman juga sangat
tugas dan tanggung jawab. Pentingnya pengalaman dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
85
Tabel 20
Tanggapan responden mengenai pengalaman organisasi
yang dimiliki aparatur mempengaruhi kualitas kerja
Skor Jumlah F.x Persentase
No Keterangan
(x) (F) (%)
Sangat 5 80
1 16 31.1
berpengaruh
2 Berpengaruh 4 31 124 60.7
Kurang 3 12
3 4 7.8
berpengaruh
Tidak 2 -
4 - -
berpengaruh
Sangat tidak 1 -
5 - -
berpengaruh
Jumlah 51 216 100
Sumber : Data Primer,2011
pegawai tersebut menganggap bahwa ada pegawai yang sudah lama bekerja
tetapi kualitas kerjanya kurang baik. Dari hasil penelitian tersebut dapat
B. Pengharagaan
86
penghargaan kepada pegawainya yang mampu menunjukkan prestasi
dengan memberikan penghargaan. Hal ini dapat diliat dari tabel dibawah ini
Tabel 21
Tanggapan responden perlunya penghargaan diberikan
kepada pegawai yang berprestasi
Skor Jumlah F.x Persentase
No Keterangan
(x) (F) (%)
1 Sangat perlu 5 26 130 50.9
2 Perlu 4 18 72 35.2
3 Kurang perlu 3 7 21 13.7
4 Tidak perlu 2 - - -
Sangat tidak 1 -
5 - -
perlu
Jumlah 51 223 100
Sumber : Data Primer,2011
berkualitas
87
BAB VI
VI.1. Kesimpulan
sumber daya aparatur di Badan Kepegawaian dan Diklat sudah baik hal
tergolong baik dan dari segi pelatihan yang perna diikuti tergolong
bermanfaat.
88
VI.2. Saran
89
DAFTAR PUTAKA
A. Buku Teks
Harapan, Jakarta.
Jakata.
Flippo, Edwin B, 1995, Manajemen Personalia, Edisi VI, PT. Erlangga, Jakarta.
Agung, Jakarta.
Koswara, 2001. Dinamika Informasi Dalam Era Global, CV. Rajawali. Jakarta.
Indonesia, Jakarta.
,Yogyakarta.
90
Nasution, MN, 2005. Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indonesia, Jakarta
Bandung.
Bandung.
Bandung.
Jakarta.
The Liang Gie, 1986. Efesiensi Kerja Bagi Pembangunan Daerah, Gajah Mada,
Yogyakarta.
91
Wayne R Monday, Robert Noe M, 1993, Perencanaan Sumber Daya Manusia,
B.Dokumen
Pendidikan Nasional.
Pokok Kepegawaian
92