TENTANG
2
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4385);
9. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 5025);
10. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Nomor 246, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Reublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 88,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741):
3
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Repblik Indonesia Nomor 4817);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Negara Tahun 2011 Nomor 310);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Berita Negara Tahun 2010
Nomor 517);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 88);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6
Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25
Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);
4
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang
menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200
Nomor 7);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9
Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12
Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis
Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19
Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008
Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2008 Nomor 27);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8
Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 37);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bogor Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2014 Nomor 5);
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Renstra Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;
KEDUA : Renstra sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan penjabaran dari RPJMD
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dan menjadi
pedoman dalam menyusun rancangan Renja Dinas
5
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor
sampai tahun 2018;
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya
keputusan ini dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bogor;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cibinong
Pada Tanggal : Desember 2014
KEPALA DINAS
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
KABUPATEN BOGOR
SOEBIANTORO. W
NIP. 196507281988031003
6
RencanaStrategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bogor
Tahun2013-2018
LLAJ Kabupaten Bogor untuk rentang waktu 5 (lima) tahun yaitu 2013-2018.
pelaksanaan program dan kegatan Dinas LLAJ Kabupaten Bogor yang harus
dan fungsi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor secara spesifik dan terukur yang
dilengkapi dengan sasaran yang hendak dicapai. Dokumen ini juga disusun
tahapan yaitu:
- Pertama, menetapkan visi dan misi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor. Sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya, visi dan misi ini ditetapkan dengan
Jawa Barat dan untuk mendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten
Bogor.
- Kedua, melakukan penjaringan usulan kegiatan mulai dari unit unit kerja
dipahami agar program dan kegiatan yang akan dilakukan dapat terarah
Jalan atau perhubungan agar diperoleh nilai tambah dari program dan
KEPALA DINAS
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
KABUPATEN BOGOR
SOEBIANTORO W
NIP. 196507281988031003
DAFTAR ISI
Halaman:
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN I-1
1.1. LATAR BELAKANG I-1
1.2. LANDASAN HUKUM I-2
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN I-6
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN I-6
BAB II : GAMBARAN UMUM DINAS LLAJ II-1
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STURUKTUR ORGANISASI DINAS II-1
LLAJ
2.2. SUMBER DAYA PADA DINAS LLAJ KABUPATEN BOGOR II-11
2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS LLAJ II-16
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN II-21
PELAYANAN PADA DINAS LLAJ
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III-1
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS III-1
DAN FUNGSI
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH III-4
DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L (KEMENTRIAN III-5
PERHUBUNGAN) DAN RENSTRA PROVINSI
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN III-7
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS DI BIDANG
TRANSPORTASI DARAT
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS III-13
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV-1
4.1. VISI DAN MISI DINAS LLAJ KABUPATEN BOGOR IV-1
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH IV-2
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV-3
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, V-1
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI : INDIKATOR KINERJA DINAS LLAJ YANG MENGACU PADA VI-1
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII : PENUTUP VII
Lampiran : Tabel II.10 : Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Dinas LLAJ Kabupaten
Bogor 2008-2013;
Tabel II.11 : Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas LLAJ Kabupaten
Bogor ;
Tabel IV.1 : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas
LLAJ Kabupaten Bogor
Tabel V.1 : Indikator Kinerja Dinas LLAJ yang Mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD
yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi
pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi
dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan
dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang
ditetapkan dalam RPJMD.
I-2
dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4385);
9. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 5025);
I-3
10. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah Nomor 246, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741):
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia
Nomor 4817);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13
tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Tahun 2011 Nomor 310);
I-4
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Tahun 2010 Nomor 517);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 88);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 64);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200 Nomor 7);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12
Tahun 2008);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);
I-5
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2008 Nomor 27);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 37);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2014 Nomor 5).
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan
hukum, maksud dan tujuan dan sitematika penulisan.
I-6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi,
Tugas Pokok dan Fungsi, Sumber Daya Dinas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Kinerja Pelayanan Dinas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan dan Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
I-7
BAB II
GAMBARAN UMUM
DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
KABUPATEN BOGOR
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Kabupaten Bogor.
a) Sektretariat
Sekretariat secara umum mempunyai tugas membantu kepala
Dinas dalam pengelolaan ketatausahaan dinas.Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat
mempunyai fungsi :
II-1
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan menyusun pelaporan
kinerja Dinas.
II-2
mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam
melaksanakan penyusunan dan pengelolaan administrasi
keuangan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, sub bagian Keuangan mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Pengelolaan administrasi keuangan Dinas;
b. Pengelolaan administrasi penyusunan anggaran Dinas;
c. Pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban
administrasi keuangan Dinas.
II-3
e. Pelayanan dan pengendalian administrasi
penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir
untuk umum.
II-4
pengelolaan tehnik angkutan. Untuk menyelenggarakan
tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Angkutan mempunyai
fungsi :
a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengelolaan
angkutan,
b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan angkutan jalan;
c. Pengelolaan jumlah alokasi angkutan umum pada trayek;
d. Pelayanan usaha angkutan orang, barang;
e. Pelayanan dan pengendalian administrasi trayek angkutan
perdesaan/ angkutan kota dan angkutan umum;
f. Pelayanan dan pengendalian administrasi koperasi
angkutan taksi yang melayani wilayah daerah; dan
g. Pengembangan jenis moda pelayanan angkutan umum.
II-5
berikut :
a. Pengelolaan pengujian kendaraan bermotor; dan
b. Pengelolaan perbengkelan kendaraan bermotor.
II-6
d. Pelayanan dan pengendalian administrasi usaha bengkel
umum kendaraan bermotor; dan
e. Pembinaan pengelolaan perbengkelan.
II-7
membantu Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengendalian
Operasional dalam melaksanakan pengelolaan pengendalian
operasional lalu lintas angkutan jalan. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi
Pengendalian Operasional mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data
pengendalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan;
b. Penyusunan petunjuk teknis pengendalian operasional
lalu lintas dan angkutan jalan; dan
c. Pengawasan dan penertiban atas pelaksanaan peraturan
perundang-undangan lalu lintas dan angkutan jalan.
II-8
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, membawahi :
a Sub Bagian Program dan Pelaporan;
b Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
c Sub Bagian Keuangan;
3. Bidang Teknik Lalu Lintas dan Jaringan , membawahi :
a Seksi Lalu Lintas; dan
b Seksi Jaringan Lalu Lintas Angkutan Jalan;
4. Bidang Teknik Angkutan dan Terminal, membawahi :
a Seksi Angkutan; dan
b Seksi Terminal;
5. Bidang Teknik Kendaraan dan Perbengkelan, membawahi:
a Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor; dan
b Seksi Perbengkelan;
6. Bidang Penyuluhan dan Pengendalian Operasional, membawahi:
a Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Keselamatan; dan
b Seksi Pengendalian Operasional;
7. UPT; dan
8. Kelompok Jabatan Fungsional
II-9
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor
II-10
2.2. Sumber Daya Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten
Bogor
II-11
Tabel II.2. Jumlah pegawai Dinas LLAJ yang menduduki
Jabatan dan Staf, tahun 2013
Jumlah
N0 Jabatan/Staf %
(orang )
1. Eselon II 1 0,34
2. Eselon III 5 1,71
3. Eselon IV 17 5,82
4. Fungsional 9 3,08
5. Arsiparis 1 0,34
6. Staf 168 57,53
7. Petugas Lapangan 91 31,16
Jumlah 292 100
II-12
% dan 9,93 %. Selengkapnya dapat dilihat tabel II.4 dibawah
ini.
II-13
2. Manajemen 9
B. SARJANA
1. Ilmu Pemerintahan 5
2. Adm. Negara 24
3. Ilmu Hukum 1
4. Ahli Transportasi Darat 3
5. Pertanian 1
6. Ekonomi 9
C. SARJANA MUDA
1. Ahli LLAJ 2
2. Ekonomi 5
3.Administrasi negara 1
D. SLTA 180
SLTP 29
SD 17
Jumlah 292
II-14
maupun non penjenjangan. Dari 292 pegawai Dinas LLAJ
terdapat 29 orang atau 9,93 % yang telah mengikuti Diklat
PIM III dan PIM IV, diantaranya terdapat 2,74 % atau 8
orang pegawai yang telah mengikuti penjenjangan Diklat PIM
III atau sejenisnya, sedangkan jenis penjenjangan PIM IV
atau sejenisnya sebesar 7,19 %. Selengkapnya dapat dilihat
tabel II.6.
Tabel II.6. Jumlah pegawai Dinas LLAJ yang mengikuti
penjenjangan
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %
1. Spama/Diklat PIM III 8 2,74
2. Adum/Adumla/Diklat 21 7,19
PIM IV
Jumlah 29 9,93
II-15
Tabel.II.7 Sarana Kerja Dinas LLAJ
NO URAIAN BANYAKNYA SATUAN
1 TANAH 16.060 M2
2 GEDUNG PENGUJIAN 1 UNIT
3 LISTRIK 9 JARINGAN
4 AIR 8 JARINGAN
5 TELPON 3 LINE (1 FAX)
6 AREA PARKIR 3 AREA
7 RUANG RAPAT 3 RUANG
8 RUANG ARSIP 2 RUANG
NO URAIAN BANYAKNYA SATUAN
9 KOPERASI 0 BUAH
10 TAMAN DALAM 5 AREA
11 KANTIN 1 BUAH
12 MUSOLLA 1 BUAH
13 KENDARAAN RODA 4 25 UNIT
14 KENDARAAN RODA 2 39 UNIT
15 KENDARAAN RODA 6 3 UNIT
16 MEJA RAPAT 3 SET
17 AC 46 UNIT
18 KOMPUTER PC 30 UNIT
KOMPUTER
19 17 UNIT
NOTEBOOK
20 MEJA KERJA 85 UNIT
21 KURSI KERJA 160 UNIT
22 FILLING KABINET 84 UNIT
23 RAK ARSIP 10 UNIT
24 INFOKUS 2 UNIT
25 JARINGAN INTERNET 2 JARINGAN
BUKU
26 60 BUAH
PERPUSTAKAAN
27 AREA TAMAN LUAR 1 AREA
28 LEMARI ARSIP 45 UNIT
II-16
sasaran tersebut salah satunya adalah Kinerja Pelayanan dimana
kinerja tersebut adalah salah satu indikator penilaian dari sebuah
organisasi dalam satuan kerja.
II-17
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Kabupaten Bogor
Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Indikator Kinerja sesuai Target
NO Target IKK Indikator
Tugas dan Fungsi SKPD SPM 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3 Jumlah uji kir angkutan umum 18262 18192 18262 17897 18201 98.38% 99.67%
Jumlah Pelabuhan
4 9 8 9 6 6 75.00% 66.67%
Laut/Udara/Terminal Bis
5 Angkutan darat 0.500% 0.50% 0.500% 0.56% 0.50% 112.00% 100.00%
Kepemilikan KIR angkutan
6 29.683% 29.8% 29.7% 28.40% 29.68% 95.40% 99.99%
umum
Lama pengujian kelayakan
7 10 10 10 10 10 100.00% 100.00%
angkutan umum (KIR)
Biaya pengujian kelayakan
8 75.000/kend 75000 75000 75000 75000 100.00% 100.00%
angkutan umum
9 Pemasangan Rambu-rambu 9.855% 2.250% 2.500% 2.51% 2.29% 111.33% 91.60%
Jumlah orang/ barang yang
10 11878 11565 11878 16587 19262 143.42% 162.16%
terangkut angkutan umum
Jumlah orang/barang melalui
11 dermaga/bandara/ terminal per 4283 3569 4283 7281 5677 204.00% 132.55%
tahun
II-18
Pada table 2.1 di atas Target IKK DLLAJ mulai dilaksanakan pada
Tahun ke-4 (Tahun 2011). Realisasi capaian periode 20011-2013 pada
umumnya sesuai dengan target dan akhir periode telah sesuai dengan
target IKK dengan rasio capaian rata-rata 105,23%. Selanjutnya dapat
disimpulkan bahwa dalam pencapaian kinerja pelayanan bidang
Perhubungan yang dilakukan oleh Dinas LLAJ Kabupaten Bogor
memiliki maksud dan tujuan adalah peningkatan kinerja pelayanan
serta menurunkan tingkat resiko atau menurunkan tingkat
permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan transportasi atau
pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan.
II-19
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Kabupaten Bogor
II-20
Pada table 2.2 diatas dapat disimpulkan atau dijelaskan bahwa pada
setiap tahun anggaran kebutuhan anggaran dalam program dan
kegiatan yang sama tidaklah mutlak anggaran harus naik, akan tetapi
anggaran yang dibutuhkan oleh dinas LLAJ Kabupaten Bogor
berdasarkan kebutuhan dan serta keperluan kegiatan yang harus
dijalani atau dilaksanakan.
II-21
efisien serta dapat memberikan informasi kepada masyarakat
sejelas jelasnya, hal ini dapat dilakukan dengan pelaksanaan
kegiatan serta pembangunan Sistem Kontrol Lalu Lintas
berbasis Intellegen Transport System (ITS)
4. Penyelesaian permasalahan transportasi yang sangat
kompleks dan tidak dapat diselesaikan oleh Dinas Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan sendiri, hal ini harus diatasi oleh
beberapat instansi terkait yang membidangi permasalahan
Transportasi dengan membentuk suatu wadah Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
5. Pembangunan dan pengembangan sarana serta prasarana
lalu lintas.
II-22
BAB III
ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS DAN FUNGSI
III-2
12) Masih adanya pelanggaran perizinan dan tata tertib
berlalu lintas angkutan perkotaan
13) Kurang tegasnya penindakan terhadap kendaraan
14) Belum maksimalnya pengawasan terhadap kondisi dan
fungsi fasilitas dan perlengkapan jalan yang sudah
terpasang, seperti : rambu lalu lintas, traffic light, marka
jalan, dll
15) alat uji keliling/portabel kurang lengkap sehingga tidak
maksimalnya pelaksanaan penyidikan kelaikan
kendaraan dan pelanggaran lalu lintas lainnya
16) Masih minimnya fasilitas dan perlengkapan jalan, seperti
: rambu lalu lintas, traffic light, marka jalan, dll
17) Terkendalanya perawatan fungsi APILL dikarenakan
kesulitan dalam perbaikan tiang lurus dan lengkung
Traffic Light yang memerlukan mobil Crane dalam
perbaikannya
18) Belum adanya pengendalian terhadap bengkel umum
kendaraan bermotor
19) Belum maksimalnya pengendalian terhadap daerah
rawan kecelakaan
20) Belum optimalnya pelayanan pengujian kendaraan
bermotor karena terbatasnya peralatan/balai uji (single),
dimana dengan bertambahnya jumlah kendaraan umum
berdampak pada naiknya permintaan masyarakat yang
sudah mengharuskan dilakukannya penambahan
peralatan/balai uji (double)
21) Belum adanya pembaharuan sistem informasi pengujian
22) Kurang memadai dan tidak layaknya ruang tunggu dan
ruang arsip pengujian
23) Belum maksimalnya pendapatan daerah dari sektor
perparkiran dikarenakan banyaknya pihak-pihak yang
turut campur dalam penyelenggaraan perparkiran
24) Masih adanya wilayah parkir yang belum tergali
25) Tidak maksimalnya evaluasi terhadap analisa potensi
parkir dengan kondisi real pungutan yang dilakukan oleh
III-3
juru parkir sehingga memungkinkan terjadinya
kebocoran penerimaan pendapatan
26) Masih adanya juru parkir yang tidak disiplin, seperti :
tidak menggunakan seragam dan atribut, tidak
memberikan karcis parkir, identik masih mengejar
setoran dan kurang peduli terhadap kerapian parkir
kendaraan, dll
27) Masih terdapatnya kerusakan jalan disekitar kawasan
terminal, pada lahan parkir, kerusakan pondasi jalur
kedatangan/keberangkatan dan gedung terminal
28) Masih belum maksimalnya PAD dari sektor terminal
29) Semakin berkurangnya jumlah kendaraan umum yang
keluar-masuk terminal dikarenakan hampir setiap PO
memberangkatkan kendaraan dari poolnya.
a. Visi
Kabupaten Bogor Menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia
b. Misi
1. Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Sosial
Masyarakat
2. Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan
Pengembangan Usaha Berbasis Sumberdaya Alam dan
Pariwisata
3. Meningkatkan Integrasi, Konektivitas dan Kualitas
Insfrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
yang Berkelanjutan
4. Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan
5. Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Kerjasama Antar Daerah dalam Kerangka Tatakelola
Pemerintahan yang Baik
III-4
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas
otonom di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam
melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas LLAJ Kabupaten
Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan
lalu lintas dan angkutan jalan ; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Bogor
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
III-6
1. Untuk menghadapi persoalan sistem transportasi yang saat
ini semakin kompleks dan tantangan di bidang transportasi
pada masa lima tahun ke depan, DISHUB Jabar harus
meningkatkan kompetensi aparatur (sumberdaya
manusia/SDM) perhubungan yang andal dan berkualitas di
bidang transportasi/perhubungan. Untuk mencari solusi dari
persoalan di bidang transportasi yang sngat
2. kompleks dan menjawab tantangan di bidang transportasi,
diperlukan atau dituntut adanya sistem perencanaan dan
pengendalian transportasi yang terpadu.
3. Dalam penyelengaraan sistem transportasi yang terpadu
diperlukan sarana dan prasarana transportasi (perhubungan)
yang memadai dan baik dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan.
4. Isu demokrasi yang terus menguat menuntut adanya sistem
pelayanan yang baik kepada masyarakat tak terkecuali dalam
aspek transportasi, DISHUB Jabar perlu melaksanakan
pelayanan transportasi yang prima.
5. Isu demokrasi yang terus menguat juga menuntut adanya
pengelolaan transportasi yang transparan dan terpercaya
(akuntabilitas)
III-9
dilakukan terhadap seluruh jalan kabupaten dan desa di
wilayah daerah, yang jaringan jalanya tercantum dalam
Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah.
III-10
11. Cariu Jagatamu (Batas Kabupaten Kerawang)
c. Rencana pengembangan jaringan jalan baru berfungsi
kolektor primer III, yang merupakan jalan lingkar
kabupaten dan jalan tembus antarwilayah kabupaten/kota
perbatasan, meliputi ruas :
1. Citeureup Sukamakmur Batas Kabupaten Cianjur;
2. Cigombong Caringin Ciawi Megamendung Cisarua;
3. Cigombong Cijeruk Tamansari Tenjolaya
Pamijahan Leuwiliang Leuwisadeng Nanggung;
4. Nanggung Cigudeg Rumpin Ciseeng Parung
Tajurhalang Bojong Gede Cibinong (Tegar Beriman)
Citeureup;
5. Jasinga Tenjo Singa Bangsa (Batas Kabupaten
Tanggerang);
6. Gunung Putri Bojong Kulur Batas Kota Bekasi;
7. Cariu Babakan Raden Batas Kabupaten Bekasi;
8. Cemplang Galuga;
9. Cijayanti Citaringgul Babakan Madang;
10. Gunung Putri Klapanunggal Batas Kabupaten Bekasi;
11. Leuwiliang Batas Kabupaten Sukabumi;dan
12. Leuwisadeng Nanggung Batas Kabupaten Sukabumi.
III-11
13. Cipayung Megamendung;
14. Cibanon Gadog Cikopo Selatan Cisarua Jogjogan;
15. Pasir Kaliki Kampung Jawa;
16. Cilember Batulayang Ciburial Tugu Cisarua
Cibeureum Taman Safari;
17. Pasar Cisarua Kopo;
18. Sukagalih Cibeureum;
19. Cilebut Barat Susukan;
20. Laladon Dramaga (Lingkar Dramaga);
21. Cemplang Leuwimekar (Lingkar Leuwiliang);
22. Sirnagalih Waninggalih;
23. Gunungputri Klapanunggal Cikahuripan Linggar
Mukti;
24. Sentul Bakanmadang Sukamakmur Tanjungsari;
25. Gunung Sari Gunung Picung; dan
26. Karacak Pamijahan.
III-12
a. Terminal barang/peti kemas Kecamatan Cileungsi;
dan
b. Terminal barang/peti kemas Kecamatan Citeureup
dan Kecamatan Babakan Madang;
Dengan memperhatikan RTRW yang menjadikan
pedoman dalam menentukan arah kebijakan dalam pelayanan
dibidang lalu lintas dan angkutan jalan bagi Dinas Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan. Salah satunya dengan penyediaan
aksesbilitas yang berwawasan lingkungan sesuai dengan
karateritik umum Kabupaten Bogor. Pembangunan dan
penyediaan infrastrktur transportasi darat tersebut di upayakan
tidak mengurangi fungsi lingkungan hidup di Wilayah Kabupaten
Bogor
III-14
24) Belum maksimalnya pendapatan daerah dari sektor
perparkiran dikarenakan banyaknya pihak-pihak yang turut
campur dalam penyelenggaraan perparkiran
25) Masih adanya wilayah parkir yang belum tergali
26) Tidak maksimalnya evaluasi terhadap analisa potensi parkir
dengan kondisi real pungutan yang dilakukan oleh juru
parkir sehingga memungkinkan terjadinya kebocoran
penerimaan pendapatan
27) Masih adanya juru parkir yang tidak disiplin, seperti : tidak
menggunakan seragam dan atribut, tidak memberikan
karcis parkir, identik masih mengejar setoran dan kurang
peduli terhadap kerapian parkir kendaraan, dll
28) Masih terdapatnya kerusakan jalan disekitar kawasan
terminal, pada lahan parkir, kerusakan pondasi jalur
kedatangan/keberangkatan dan gedung terminal
29) Masih belum maksimalnya PAD dari sektor terminal
30) Semakin berkurangnya jumlah kendaraan umum yang
keluar-masuk terminal dikarenakan hampir setiap PO
memberangkatkan kendaraan dari poolnya
31) Menjamurnya angkutan travel ilegal, angkutan AJAP dan
AJDP yang melayani door to door secara perlahan-lahan
mematikan angkutan resmi seperti AKAP dan AKDP yang
wajib masuk terminal
III-15
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan
IV-3
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor perlu
ditetapkan kebijakan dan program prioritas yang akan
dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Dinas Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor mengambil
kebijakan-kebijakan, yaitu sebagai berikut :
a. Memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai yang
berada di lingkungan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Kabupaten Bogor untuk memperoleh pelatihan dan
pendidikan teknis baik di bidang Perhubungan maupun
Kesekretariatan;
b. Melakukan pengajuan rekruitmen tenaga yang memiliki
potensi dan kemampuan teknis di bidang Perhubungan;
c. Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat untuk perizinan dan rekomendasi bidang
perhubungan;
d. Pengembangan sistem transportasi perkotaan yang bersifat
massal dan menjadi angkutan pemadu moda transportasi
serta terintegrasi;
e. Peningkatan kualitas pelayanan transportasi melalui
manajemen angkutan umum dan manajemen dan rekayasa
lalu lintas yang juga meliputi sarana dan prasarananya;
f. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan tata
tertib berlalu lintas dan melaksanakan penyuluhan,
pembinaan dan pengawasan kepada penyedia dan pengguna
jasa angkutan;
g. Penertiban terhadap kendaraan angkutan penumpang dan
barang yang tidak laik jalan, tidak memiliki izin, dan
melanggar tata tertib berlalu lintas.
IV-4
BAB V
V-1
2. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan;
3. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ;
4. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
5. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan;
6. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;
V-2
V-3
V-4
BAB VI
VI-1
Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor, dilakukan analisa
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats)
sebagaiberikut:
Kekuatan (strengths), yang dimiliki Dinas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Kabupaten Bogor antara lain;
1. Adanya visi dan misi yang jelas,
2. Tersedianya sarana dan prasarana angkutan jalan,
3. Tersedianya tenaga ahli transportasi yang dapat diandalkan,
4. Adanya perangkat hukum yang mendukung kebijakan,
5. Tersedianya fasilitas kerja yang mendukung.
6. Adanya rasa kebersamaan antar petugas / aparat dalam
melaksanakan tugas.
VI-2
Tantangan (threats) dalam melaksanakan pembangunan sector
perhubungan meliputi ;
1. Tingginya laju pertumbuhan kendaraan di Kabupaten Bogor
2. Belum tertatanya struktur kota secara baik,
3. Belum tersedianya prasarana angkutan yang memadai,
4. Belum adanya Peraturan Daerah tentang Pengaturan Masalah
Perhubungan secara utuh dan menyeluruh,
5. Belum relanya pemerintah pusat menyerahkan kewenangan sector
perhubungan secara utuh,
6. Posisi Kabupaten Bogor sebagai PenyanggaIbu Kota Negara,
7. Kesejahteraan pegawai yang belum merata,
8. Adanya kesedian investor untuk berinvestasi pada sector
perhubungan.
VI-3
Berdasarkan hasil kegiatan serta kebijakan di atas, hal tersebut
sudah tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Kabupaten Bogor yang mengacu pada RPJMD, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.1 di bawah ini.
VI-4
Tabel 6.1
Indikator Kinerja DLLAJ Kabupaten Bogor yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
PENUTUP
BUPATI BOGOR,
WAKIL,
Hj. NURHAYANTI
BAB VII
PENUTUP
KEPALA DINAS
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
KABUPATEN BOGOR
SOEBIANTORO. W
NIP. 196507281988031003
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
DINAS LLAJ KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
15 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 1.557.400 1.693.400 1.653.400 1.513.400 1.598.400 6.502.600
1 Melaksanakan Pembangunan 1 Terencana dan Termonitornya - Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis 6 terminal 1 0 1 0 1 8 Terminal
Prasarana dan fasilitas perhubungan, Penyelenggaraan Pembangunan - Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan 0,859 0,842 0,808 0,773 0,739 0,705 0,705
pelaksanaan di bidang LLAJ berjangka Prasarana dan Fasilitas Angkutan Jalan
dan berkelanjutan yang efektif dan Perhubungan; 15 Penyusunan Norma, Kebijakan, Standar dan Prosedur Bidang Tersedianya peraturan Bupati 21 Peraturan 4 Peraturan 200.000 4 Peraturan 210.000 4 Peraturan 220.000 4 Peraturan 230.000 4 Peraturan 240.000 41 peraturan 870.000 DLLAJ
efisien menurut peraturan Perhubungan di bidang Perhubungan
perundang-undangan yang berlaku 2 Terpeliharanya peralatan beserta
guna meningkatkan pelayanaan kepada Gedung Pengujian dan
masyarakat untuk mewujudkan Terminal serta sarana dan prasarana 15 Sosialisasi Kebijakan di Bidang Perhubungan Tersosialisasinya Peraturan di 5000 masyarakat 500 siswa; 200 sopir; 320.000 500 siswa; 200 sopir; 250.000 500 siswa; 200 sopir; 280.000 500 siswa; 200 sopir; 300.000 500 siswa; 200 sopir; 300.000 5000 masyrakat 1.150.000 DLLAJ
Kabupaten termaju di Indonesia perhubungan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan 1000 masyarakat, 1 Portal 1000 masyarakat 1000 masyarakat 1000 masyarakat 1000 masyarakat
Jalan
15 Peningkatan Pengelolaan Terminal Angkutan Darat Terlaksananya pengelolaan dan 6 Terrminal, 773.400 6 Terrminal, 773.400 6 Terrminal, 773.400 7 Terrminal, 783.400 7 Terrminal, 783.400 7 Terminal 3.103.600 DLLAJ
pengawasan operasionalisasi 21 Pangkalan 21 Pangkalan 21 Pangkalan 21 Pangkalan 21 Pangkalan 21 Pangkalan
terminal dan pangkalan serta
tersedianya data jumlah arus
penumpang dan kendaraan yang
masuk keluar terminal/pangkalan
15 Penyusunan DED Terminal/ tersedianya Acuan pembangunan 1 Dokumen 110.000 1 Dokumen 110.000 DLLAJ
Pangkalan Tenjo Terminal/Pangkalan Tenjo
15 Penyusunan DED Kebutuhan Tersedianya Acuan Pembangunan 1 Dokumen 89.000 1 Dokumen 89.000 DLLAJ
Fasilitas Lalu Lintas Pada Jalur Fasilitas Lalu Lintas Pada Jalur
APTB APTB
15 Penyusunan FS Terminal Jonggol Tersusunnya dokumen penilaian 1 Dokumen 65.000 1 Dokumen 65.000 DLLAJ
alternatif lokasi untuk rencana
pembangunan Terminal di wilayah
Kecamatan Jonggol
15 Studi Penanganan Kemacetan pada Kawasan Pariwisata Tersedianya acuan penanganan kemacetan 1 Dokumen 175.000 1 Dokumen 175.000 DLLAJ
di Kabupaten Bogor pada kawasan pariwisata di Kabupaten
Bogor
15 Penyusunan FS Terminal Parung Panjang Tersusunnya FS Terminal Parung Panjang 1 Dokumen 175.000
15 Penyusunan AMDAL Parung Tersedianya dokumen AMDAL 1 dokumen 75.000 1 dokumen 75.000 DLLAJ
terminal tipe B Parung
15 Kajian jaringan lintas angkutan barang di wilayah Tersedianya peta jaringan lintas 1 dokumen 200.000 1 dokumen 200.000 DLLAJ
Kabupaten Bogor angkutan barang di wilayah
Kabupaten Bogor
15 Studi Kelayakan Pembangunan Gedung Pengujian Tersedianya Studi Kelayakan Untuk 1 Dokumen 200.000 1 Dokumen 200.000 DLLAJ
Di 3 Wilayah UPTD (Ciawi, Cileungsi, Leuwiliang) Pembangunan Gedung Pengujian di 3
wilayah UPT LLAJ
15 Studi Bisnis Plan Sistim Angkutan Umum Massal Tersedianya Bisnis Plan Sistem 1 Dokumen 180.000 1 Dokumen 180.000 DLLAJ
Kabupaten Bogor Angkutan Umum Masal Koridor 1,2,4
15 Studi Restrukturisasi Trayek Angkutan Umum Yang Tersedianya Acuan Kebijakan Untuk 1 Dokumen 200.000 1 Dokumen 200.000 DLLAJ
Terkena Dampak Pengembangan Sistim Angkutan Pembangunan Sistem Angkutan Umum
Umum Massal (Koridor 1, 2, 4) Kabupaten Bogor Massal pada koridor 1,2,4
15 Studi Kebutuhan Halte Pada (Ruas Jalan / Kecamatan) Tersedianya Acuan Kebutuhan 1 Dokumen 110.000 1 Dokumen 110.000 DLLAJ
Pembangunan Halte
16 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan 690.000 850.000 890.000 945.000 990.000 3.420.000
Fasilitas LLAJ
1 Melaksanakan Rehabilitasi dan 1 Terencana dan Termonitornya - Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis 6 1 0 1 0 1 9
Pemeliharaan Prasaran dan Fasilitas Penyelenggaraan Pembangunan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berjangka Prasarana dan Fasilitas LLAJ 16 Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal/Pelabuhan Terehabilitasi/terpeliharanya 6 Terminal 6 Terminal 615.000 6 Terminal 620.000 6 Terminal 625.000 7 Terminal 630.000 7 Terminal 635.000 7 terminal 3.125.000 DLLAJ
dan berkelanjutan yang efektif dan terminal
efisien menurut peraturan 2 Terpeliharanya prasarana dan
perundang-undangan yang berlaku Fasilitas LLAJ 16 Pemeliharaan Alat-Alat Uji Pengujian Kendaraan Bermotor Terpeliharanya Alat-alat Uji 1 paket 1 paket 75.000 1 paket 80.000 1 paket 85.000 1 paket 90.000 1 paket 95.000 5 paket 425.000 DLLAJ
guna meningkatkan pelayanaan kepada alat uji kendaraan bermotor
masyarakat untuk mewujudkan
Kabupaten termaju di Indonesia 16 Pemeliharaan Sistem Kontrol Fasilitas Lalu Lintas dan Terpeliharanya Sistem Kontrol Fasilitas 1 CCROM 150.000 1 CCROM 180.000 1 CCROM 225.000 1 CCROM 260.000 1 CCROM 815.000 DLLAJ
Angkutan Jalan lalu Lintas dan Angkutan Jalan 1 Jaringan 5 Jaringan 8 Jaringan 11 Jaringan 11 Jaringan
2 Fasilitas Lalu Lintas 6 Fasilitas Lalu Lintas 9 Fasilitas Lalu Lintas 12 Fasilitas Lalu Lintas 12 Fasilitas Lalu Lintas DLLAJ
1 Peningkatan penyediaan akan 1. Peningkatan pelayanan perizinan 1 Jumlah arus penumpang angkutan umum 17 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 5.183.986 5.448.986 16.813.986 5.668.986 16.863.986 44.310.944
kebutuhan sarana dan prasarana LLAJ angkutan umum ; 2 Rasio ijin trayek 52.633.046 53.948.872 55.297.594 56.680.034 58.097.035 59.549.461 59.549.461
yang berkualitas dalam meningkatkan 2. Terlaksananya pengujian 3 Angkutan darat 0,002307 0,002320 0,002334 0,002347 0,002361 0,002375 0,002375
aksesbilitas masyarakat Kabupaten kendaraan bermotor kendaraan 4 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07%
Bogor angkutan umum; 5 Jumlah orang/ barang yang terangkut 0,00179 0,00163 0,00148 0,00135 0,00123 0,00112 0,00112
3. Terlaksananya Pembangunan angkutan umum 15.789.914 16.184.662 16.589.278 17.004.010 17.429.110 17.864.838 17.864.838
2 Peningkatan Pelayanan Angkutan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas 6 Jumlah orang/barang melalui
Umum dan angkutan jalan demaga/bandara/terminal pertahun 558.450 564.035 569.675 575.372 581.125 586.937 586.937
4 Terlaksananya pembangunan dan 7 Jumlah uji kir angkutan umum
3 Melakukan pembangunan sarana dan Pengembangan Sistem kontrol 8 Kepemilikan KIR angkutan umum 18.987 19.177 19.369 19.562 19.758 19.956 19.956
prasarana Perhubungan Fasilitas Lalu Lintas dan Angkutan 9 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) 50,45% 39,63% 31,13% 24,45% 19,20% 15,08% 15,08%
Jalan 10 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum 10 - 20 menit 10 - 20 menit 10 - 20 menit 10 - 20 menit 10 - 20 menit 10 - 20 menit 10 - 20 menit
11 Realisasi Laik Jalan Kendaraan 75000 35.000 - 75.000 35.000 - 75.000 35.000 - 75.000 35.000 - 75.000 35.000 - 75.000 35.000 - 75.000
12 Integrasi Moda Angkutan Umum 95,61% 95,87% 96,12% 96,38% 96,63% 96,89% 96,89%
2 Koridor 1 1 1 1 1 1
17 Kegiatan Uji Kelayakan Saran Transportasi Guna Keselamatan Terlaksananya uji kelayakan 37.974 37.974 725.401 38.074 735.401 38.174 745.401 38.274 755.401 38.374 765.401 37974 kendaraan 3.727.005 DLLAJ
Penumpang sarana transportasi/ Kendaraan kendaraan per kendaraan per kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan
Bermotor Wajib Uji (KBWU) : tahun tahun
17 Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas Terlaksananya pengendalian 8 titik rawan 8 titik rawan 1.987.900 8 titik rawan 1.987.900 8 titik rawan 1.987.900 8 titik rawan 1.987.900 8 titik rawan 1.987.900 8 titik rawan 9.939.500 DLLAJ
disiplin angkutan umum di jalan macet macet macet macet macet macet macet
raya berupa pengawasan di
titik-titik kemacetan
17 Penindakan Pidana Ringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Terlaksananya penindakan 12 Kegiatan 12 Kegiatan 717.418 12 Kegiatan 717.418 12 Kegiatan 717.418 12 Kegiatan 717418 12 Kegiatan 717418 12 kegiatan 3.587.090 DLLAJ
pidana ringan lalu lintas dan
angkutan jalan Penindakan
angkutan umum dan barang yang
melanggar
INDIKATOR KINERJA DATA CAPAIAN KONDISI KINERJA
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (Rp.000)
PROGRAM PROGRAM(OUTCOME) PADA TAHUN AWAL PADA AKHIR PERIODE UNIT KERJA
TUJUAN SASARAN KODE RENSTRA SKPD (2018)
SASARAN DAN DAN KEGIATAN PERENCANAAN 2014 2015 2016 2017 2018 SKPD LOKASI
KEGIATAN (OUTPUT) 2013 PENANGGUNGJAWAB
TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
17 Kegiatan Pemeliharaan Kebersihan di Lingkungan Terminal Terciptanya disiplin aparat dan 6 Terminal 6 Terminal 100.000 6 Terminal 120.000 7 terminal 130.000 7 terminal 140.000 7 terminal 150.000 7 Terminal 640.000 DLLAJ
terpeliharanya kebersihan
dilingkungan terminal
17 Kegiatan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum Terciptanya layanan 16.000 Pengusaha 16.000 Pengusaha 225.000 16.020 Pengusaha 230.000 16.030 Pengusaha 235.000 16.040 Pengusaha 240.000 16.050 Pengusaha 245.000 16.050 Pengusaha 1.175.000 DLLAJ
cepat,tepat,murah dan mudah 6.621 kendaraan 6.621 kendaraan 6.631 kendaraan 6.641 kendaraan 6.651 kendaraan 6.661 kendaraan 6.661 Kendaraan
17 Kegiatan Pemilihan dan Pemberian Penghargaan Sopir/Juru Terpilihnya awak kendaraan umum 3 orang pengemudi 3 orang pengemudi 150.000 3 orang pengemudi 180.000 3 orang pengemudi 200.000 3 orang pengemudi 210.000 3 orang pengemudi 220.000 15 orang pengemudi 960.000 DLLAJ
Mudik/Awak Kendaraaan Angkutan Umum Teladan teladan teladan teladan teladan teladan teladan teladan teladan
17 Survei Lalu Lintas Harian Terlaksananya Survai Lalu Lintas 5 dokumen 1 dokumen 100.000 1 dokumen 110.000 1 dokumen 120.000 1 dokumen 130.000 1 dokumen 130.000 5 dokumen 590.000 DLLAJ
Harian Rata Rata dan atau Survai
Lalu Lintas Angkutan Lebaran
17 Pembinaan pengusaha angkutan Tersosialisanya perizinan di 20 pengusaha 100.000 20 pengusaha 110.000 20 pengusaha 115.000 20 pengusaha 120.000 20 pengusaha 125.000 20 pengusaha 570.000 DLLAJ
bidang LLAJ kepada pengusaha
angkutan umum
17 Optimalisasi UPT LLAJ Wilayah Cileungsi Terkelola dan terpenuhinya 7 Kecamatan 7 Kecamatan 110.000 7 Kecamatan 115.000 7 Kecamatan 120.000 7 Kecamatan 125.000 7 kecamatan 130.000 7 kecamatan 600.000 DLLAJ
kebutuhan operasional UPT
LLAJ di wilayah cileungsi
17 Optimalisasi UPT LLAJ Wilayah Ciawi Terkelola dan terpenuhinya : 9 Kecamatan : 9 Kecamatan 135.000 : 9 Kecamatan 140.000 : 9 Kecamatan 145.000 : 9 Kecamatan 150.000 9 kecamatan 155.000 9 kecamatan 725.000 DLLAJ
kebutuhan operasional UPT LLAJ
di wilayah ciawi
17 Optimalisasi UPT LLAJ Wilayah Leuwiliang Terkelola dan terpenuhinya : 15 Kecamatan : 15 Kecamatan 135.000 : 15 Kecamatan 140.000 : 15 Kecamatan 145.000 : 15 Kecamatan 150.000 15 kecamatan 155.000 15 kecamatan 725.000 DLLAJ
kebutuhan operasional UPT LLAJ
di wilayah Leuwiliang
17 Pengawasan dan Pembinaan Bengkel Umum Kendaraan Tersedianya data bengkel umum 42 Bengkel 12 Bengkel 150.000 12 Bengkel 160.000 12 Bengkel 170.000 12 Bengkel 180.000 12 Bengkel 190.000 36 bengkel 850.000 DLLAJ
Bermotor kendaraan bermotor di Wilayah
Kabupaten Bogor
17 Review Penyusunan Database LLAJ Berbasis SIG Tersedianya database LLAJ 1 paket sistem 200.000 1 Paket Sistem 200.000 DLLAJ
berbasis SIG :
17 Pemberian Ijin Trayek Angkutan Perintis Berkurangnya Jumlah Kendaraan 100 kendaraan 54.600 50 kendaraan 54.600 50 kendaraan 54.600 50 kendaraan 54.600 50 kendaraan 54.600 500 kendaraan 273.000 DLLAJ
Angkutan Penumpang Umum yang
menggunakan kendaraan Pribadi/
non trayek (odong-odong) :
17 Fasilitasi Kegiatan Wahana Tata Nugraha Terfasilitasinya Kegiatan Wahana 1 Kegiatan 75.000 1 Kegiatan 100.000 1 Kegiatan 110.000 1 Kegiatan 120.000 1 Kegiatan 130.000 1 Kegiatan 535.000 DLLAJ
Tatanugraha
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Tersedia dan terlaksananya MRLL pada ruas jalan: 1 Paket Fasilitas Lalu 11.000.000 1 Paket Fasilitas Lalu 11.100.000 2 paket 22.100.000 DLLAJ
Lintas Ruas Jalan ... Lintas Ruas Jalan
Transyogi Cileungsi
17 Survei Kebutuhan Trayek Angkutan Umum Tersedianya data kebutuhan 20 Trayek 10 trayek 150.000 10 trayek 165.000 10 trayek 170.000 10 trayek 175.000 10 trayek 180.000 70 Trayek 840.000 DLLAJ
trayek angkutan umum
17 Survei Kebutuhan Fasilitas Lalu Lintas Tersedianya data kebutuhan 10 kecamatan 6 Kecamatan 100.000 6 Kecamatan 105.000 6 Kecamatan 110.000 6 Kecamatan 115.000 6 Kecamatan 120.000 40 Kecamatan 550.000 DLLAJ
fasilitas lalu lintas
17 Survai Pengukuran Kinerja Simpang Terlaksananya survei pengukuran kinerja 7 Titik Lokasi 118.667 10 Titik Lokasi 128.667 10 Titik Lokasi 138.667 10 Titik Lokasi 148.667 10 Titik Lokasi 158.667 47 Titik Lokasi 693.335 DLLAJ
persimpangan
17 Survai Kebutuhan Angkutan Perintis Terlaksananya survai kebutuhan angkutan 8 kecamatan 150.000 8 kecamatan 150.000 8 kecamatan 150.000 8 kecamatan 150.000 40 kecamatan 600.000 DLLAJ
perintis
17 Survai Pengembangan Sistem Kontrol Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (ITS) Tersedianya data dan acuan guna 1 Kegiatan 50.000 1 Kegiatan 50.000 1 kegiatan 100.000 DLLAJ
pengembangan sistem kontrol lalu lintas
dan angkutan jalan
18 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 13.531.200 5.281.200 40.055.000 30.300.000 35.775.000 94.642.400
1 Melaksanakan Pembangunan 1 Terencana dan Termonitornya - Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis 6 terminal 1 0 1 0 1 8 Terminal
sarana dan prasarana perhubungan, Penyelenggaraan Pembangunan - Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan 0,859 0,842 0,808 0,773 0,739 0,705 0,705
pelaksanaan di bidang LLAJ berjangka sarana dan prasarana perhubungan Angkutan Jalan
dan berkelanjutan yang efektif dan 18 Pembangunan Gedung Terminal Terbangunya terminal penumpang 6 Terminal 1 Terminal Tenjo 11.000.000 1 Terminal Parung 30.000.000 8 Terminal 41.000.000 DLLAJ
efisien menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku
guna meningkatkan pelayanaan kepada
masyarakat untuk mewujudkan 18 Pengoperasionalan Terminal Baru Terlaksananya penertiban dan 6 Terminal 1 Terminal Tenjo 50.000 1 Terminal Parung 75.000 8 terminal 125.000 DLLAJ
Kabupaten termaju di Indonesia sosialisasi pengoperasian
Terminal
18 Pengadaan tanah untuk Calon atau Perluasan Terminal Tersediannya lahan untuk Lahan Terminal Tenjo 1.181.200 Lahan Terminal Jonggol 1.281.200 Perluasan Terminal 12.000.000 Lahan Terminal Ciawi 14.000.000 25.000 m2 28.462.400 DLLAJ
pembangunan Terminal 2.000 m2 3,000 m2 Laladon 4000m2 20,000 m2
18 Pembangunan Fasilitas Pendukung Terminal Terbangunnya sarana dan sarana 1 Paket PJU solar cell 350.000 1 Paket PJU solar cell 355.000 1 Paket PJU solar cell 400.000 3 Terminal 1.105.000 DLLAJ
penunjang terminal 1 Paket PJU terminal Laladon terminal Jasinga terminal Cileungsi
solar cell
18 Pembangunan Fasilitas Angkutan Antar Moda Terbangunnya Fasilitas Angkutan 1 Unit Fasilitas Angkutan 11.000.000 1 Unit Fasilitas 11.000.000 1 Unit Fasilitas 11000000 3 Unit Fasilitas 33.000.000 DLLAJ
Bandara Antar Moda Cileungsi Angkutan Antar Moda Angkutan Antar Antar Moda
Cibinong Moda Bojonggede
18 Pembangunan Halte Angkutan Umum Terbangunnya Halte Angkutan Umum 1 Paket Jalur APTB 2.000.000 1 Paket Halte di 3.000.000 1 Paket Halte di 3.500.000 1 Paket Halte di 3.500.000 4 Paket Halte 12.000.000 DLLAJ
Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Cibinong Sukaraja Cileungsi
18 Pengembangan system kontrol fasilitas lalu lintas dan Tersedianya sistem manajemen 1 CCROM 1.000.000 4 Jaringan 2.000.000 3 Jaringan 1.800.000 3 Jaringan 1.800.000 3 Jaringan 1.800.000 1 CCROM 8.400.000 DLLAJ
angkutan jalan kontrol fasilitas lalu lintas dan 1 Jaringan 4 Fasilitas Lalu Lintas 3 Fasilitas Lalu Lintas 3 Fasilitas Lalu Lintas 3 Fasilitas Lalu Lintas 15 Fasilitas Lalu Lintas
angkutan jalan 2 Fasilitas Lalu Lintas
18 Pembuatan Data Base Pengujian Kendaraan Tersedianya Data Base Pengujian 1 Paket Sistem 850.000 1 Paket Sistem 850.000 DLLAJ
Bermotor berbasis elektronik (IT) Kendaraan Bermotor Berbasis IT
Peningkatan Keselamatan, 1. Tersedianya Pengadaan fasilitas lalu - Pemasangan rambu-rambu 19 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas 3.832.611 3.916.908 12.738.661 13.960.161 14.859.161 35.347.341
1 Ketertiban, Kelancaran di bidang lintas - Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang 9,14% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00%
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2. Terpasangnya fasilitas lalu lintas; - Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan 13.567 13.687 13.807 13.927 14.047 14.167 14.167
guna mendukung aksesibilitas dan Angkutan Jalan 0,859 0,842 0,808 0,773 0,739 0,705 0,705
aktifitas masyarakat .
Tersedianya fasilitas dan 19 Pengadaan Rambu-Rambu Lalu Lintas Tersedianya/terpasangnya 655 Rambu 200 buah rambu lalu 560.000 200 buah rambu lalu 565.000 500 buah rambu lalu 2.330.000 600 buah rambu lalu 2.796.000 700 buah rambu lalu 3.355.200 2100 rambu 9.606.200 DLLAJ
2 perlengkapan jalan yang memadai rambu-rambu lalu lintas di wilayah lintas; 5 buah RPPJ; 25 lintas; 5 buah RPPJ; 25 lintas; 100 buah RPPJ; 25 lintas; 150 buah RPPJ; 30 lintas; 200 buah RPPJ; 35 460 RPPJ
Kabupaten Bogor untuk Rambu nama jalan; 110 Rambu nama jalan; 110 Rambu nama jalan; 500 Rambu nama jalan; 600 Rambu nama jalan; 700 140 Nama Jalan
meningkatkan keselamatan dan Road Barrier; Portal 1 Road Barrier Road Barrier; 500 kerucut Road Barrier; 500 kerucut Road Barrier; 500 kerucut 2020 RoadBarier
kelancaran lalu lintas paket 1 Portal
INDIKATOR KINERJA DATA CAPAIAN KONDISI KINERJA
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN (Rp.000)
PROGRAM PROGRAM(OUTCOME) PADA TAHUN AWAL PADA AKHIR PERIODE UNIT KERJA
TUJUAN SASARAN KODE RENSTRA SKPD (2018)
SASARAN DAN DAN KEGIATAN PERENCANAAN 2014 2015 2016 2017 2018 SKPD LOKASI
KEGIATAN (OUTPUT) 2013 PENANGGUNGJAWAB
TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1500 kerucut
19 Pengecatan Marka Jalan Terlaksananya pengecatan 1241 m marka jalan 167.950 1300 m marka jalan 188.775 10000 m marka jalan 1.530.000 10000 m marka jalan 1.535.000 10000 m marka jalan 1.540.000 32541 m2 4.961.725 DLLAJ
marka jalan
19 Pengadaan Pagar Pengaman Jalan (Guard Rail) Tersedianya pagar pengaman 180 M Pagar Pengaman 242.500 190 M Pagar Pengaman 255.972 2000 M Pagar Pengaman 2.430.000 2100 M Pagar Pengaman 2.673.000 2200 M Pagar Pengaman 2.940.300 6670 m2 8.541.772 DLLAJ
jalan
19 Pengadaan Lampu Lalu Lintas Terpasangnya Lampu lalu 6 1 paket Lampu lalu Lintas 366.000 1 paket Lampu lalu 371.000 10 paket Lampu lalu 3.540.000 10 paket Lampu lalu 3.545.000 10 paket Lampu lalu 3.550.000 38 unit 11.372.000 DLLAJ
lintas : (Traffic Light) Solar Cell Lintas (Traffic Light) Lintas (Traffic Light) Lintas (Traffic Light) Lintas (Traffic Light)
19 Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas Terpeliharanya fasilitas lalu Fasilitas Lalu Lintas bh 150.000 Fasilitas Lalu Lintas bh 155.000 Fasilitas Lalu Lintas bh 180.000 Fasilitas Lalu Lintas bh 185.000 Fasilitas Lalu Lintas bh 190.000 1000 rambu 860.000 DLLAJ
(untuk 8 kecamatan) (untuk 8 kecamatan) (untuk 8 kecamatan) (untuk 8 kecamatan) (untuk 8 kecamatan) 25 RPPJ
125 Nama Jalan
550 RoadBarier
1 Portal
19 Penyelenggaraan Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Ttersedianya angkutan dan 250 orang petugas 740.000 250 orang petugas 750.000 250 orang petugas 760.000 250 orang petugas 770.000 250 orang petugas 780.000 250 orang petugas 3.800.000 DLLAJ
petugas penjaga keamanan PAM Lalin PAM Lalin PAM Lalin PAM Lalin PAM Lalin 'PAM Lalin
saat Lebaran, Natal dan
tahun Baru
19 Forum Koordinasi Pengendalian dan Pengaturan Lalu Lintas Terlaksananya koordinasi 1 Dokumen 536.161 1 Dokumen 546.161 1 Dokumen 556.161 1 Dokumen 566.161 1 Dokumen 576.161 5 dokumen 2.780.805 DLLAJ
dan Angkutan Jalan pengendalian dan pengaturan
lalu lintas dan angkutan jalan
:... Kali
19 Pengadaan Patok Pengaman (Deliniator) Terpenuhinya fasilitas lalu 250 buah Patok 150.000 250 buah Patok 155.000 250 buah Patok 160.000 250 buah Patok 165.000 250 buah Patok 170.000 1250 buah 800.000 DLLAJ
lintas :
19 Zona Selamat Sekolah Tersedianya Zona selamat 3 Lokasi 200.000 3 Lokasi 200.000 5 Lokasi 445.000 10 Lokasi 890.000 10 Lokasi 895.000 31 lokasi 2.630.000 DLLAJ
sekolah
19 Cermin Lalu Lintas Tersedianya/terpasangnya cermin lalu lintas 5 buah cermin 27.500 10 buah cermin 45.000 15 buah cermin 62.500 30 buah 135.000 DLLAJ
19 Pengawalan Terlaksanannya kegiatan 4 pejabat, tentative tamu 400.000 4 pejabat, tentative tamu 405.000 4 pejabat, tentative tamu 410.000 4 pejabat, tentative tamu 415.000 4 pejabat, tentative tamu 420.000 4 pejabat, 2.050.000 DLLAJ
pengawalan pejabat khusus khusus khusus khusus khusus tentative tamu
khusus
19 Penanggulangan Demo Tertanggulanginya kasus tentative 60.000 tentative 60.000 tentative 60.000 tentative 60.000 tentative 60.000 tentative 300.000 DLLAJ
Demo ..... Kali
19 Pengadaan Kelengkapan Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Tersedianya kelengkapan 17 Unit HT; 45 bh 260.000 17 Unit HT; 45 bh 265.000 17 Unit HT; 45 bh 310.000 17 Unit HT; 45 bh 315.000 17 Unit HT; 45 bh 320.000 4 Paket 1.470.000 DLLAJ
Baru penyelenggaraan angkutan Sentolop/ Senter , 9 unit Sentolop/ Senter , 9 unit Sentolop/ Senter , 9 unit Sentolop/ Senter , 9 unit Sentolop/ Senter , 9 unit Kelengkapan
Lebaran, Natal dan Tahun Baru Pembuatan Pos PAM Pembuatan Pos PAM Pembuatan Pos PAM Pembuatan Pos PAM Pembuatan Pos PAM PAM
Angkutan Lebaran, Jaket Angkutan Lebaran, Jaket Angkutan Lebaran, Jas Angkutan Lebaran, Jaket Angkutan Lebaran, Jaket
DLLAJ 71 bh DLLAJ 71 bh Hujan 130 bh DLLAJ 130 bh DLLAJ 130 bh