Anda di halaman 1dari 3

PENGURUS PT/ YAYASAN (diisi dengan namanya)

No. ...........
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI RUMAH SAKIT (HOSPITAL BYLAWS)
(diisi dengan nama RS)

Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Kuasa

Pengurus PT/ Yayasan (diisi dengan namanya),

Menimbang: a. bahwa rumah sakit, sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki
peranan strategis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, oleh sebab itu rumah sakit dituntut untuk
mampu memberikan pelayanan bermutu berbasis keselamatan
pasien;
b. bahwa untuk dapat memberikan pelayanan sebagaimana
dimaksud pada huruf a maka rumah sakit perlu dikelola dengan
Pola Tatakelola yang baik;
c. bahwa Pola Tatakelola yang baik sebagaimana dimaksud pada
huruf b mencakup Peraturan Organisasi Rumah Sakit (Hospital
ByLaws) dan Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf ByLaws)
sehingga ada pembagian yang jelas dan tegas mengenai peran,
tanggungjawab, kewenangan, tugas dan kewajiban serta hak
Pengurus, Direksi dan Staf Medis;
d. ...
Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2004 Jo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2001
tentang Yayasan dan peraturan pelaksanaannya;
3. ....
Memperhatikan 1. .
1.
2. .

RS Sayang Ibu Yahsi Jakarta


1
Hospital ByLaws tahun
PERATURAN ORGANISASI
MEMUTUSKAN:
RUMAH SAKIT
Men
(HOSPITAL BYLAWS)
RS (diisi dengan nama RS)
BAB I
MUKADIMAH

(diisi dengan latar belakang terbentuknya rumah sakit, sejarah rumah sakit, tahap
perkembangan rumah sakit, dll)

BAB II
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
(diisi dengan definisi dari setiap strutur pt/ yayasan, pengurus/ dewan komisaris dan
rumah sakit seperti contoh berikut)
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Yayasan adalah Yayasan Harapan Kasih Ibu yang selanjutnya disebut Yahsi.
2. Pengurus adalah Pengurus Yahsi.
3. Rumah sakit adalah Rumah Sakit Sayang Ibu Yahsi Jakarta yang juga bisa disebut
RS Sayang Ibu.
4. Pemilik adalah Pemilik RS Sayang Ibu yaitu Yahsi yang diwakili oleh Pengurus Yahsi.
5. Direktur adalah Direktur RS Sayang Ibu.
6. Peraturan Organisasi atau Hospital Bylaws adalah peraturan yang mengatur tentang
peran, tanggungjawab, tugas dan kewajiban, kewenangan dan hak Pemilik,
Direktur dan Staf Medis serta hubungan antar unsur-unsur tersebut.
7. Peraturan Internal Staf Medis atau Medical Staff Bylaws adalah peraturan yang
mengatur tentang peran, tanggungjawab, tugas dan kewajiban, kewenangan dan
hak staf medis rumah sakit serta hubungannya dengan Direktur.
8. Pengurus adalah suatu organ Yahsi yang melakukan pengawasan operasional
rumah sakit, dibentuk oleh Pembina Yahsi.
9. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas diatur dalam
struktur organisasi rumah sakit.
10. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
kewenangan dan hak seseorang karyawan dalam satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu
serta bersifat mandiri.
11. Staf Medis adalah Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis
yang bekerja purna waktu maupun paruh waktu di rumah sakit.
12. Gugus tugas adalah unit yang menyelenggarakan upaya kesehatan; terdiri dari
rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, rawat intensif, kamar operasi, kamar
bersalin, radiologi, laboratorium, rehabilitasi medis dan lain-lain.
13. Pelayanan Kesehatan adalah setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada perseorangan; terdiri atas upaya kesehatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
14. Komite Medis adalah adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tatakelola
klinis (clininal governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis,
dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
15. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf medis untuk menentukan kelayakan
diberikannya kewenangan klinis (clinical privilege).
16. Satuan Pengawas Internal adalah perangkat Rumah Sakit yang bertugas melakukan
pengawasan
RS Sayang dan pengendalian internal dalam rangka membantu Direksi untuk
Ibu Yahsi Jakarta
meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial 2
Hospitalsekitarnya (social responsibility) dalam menyelenggarakan bisnis yang sehat.
ByLaws tahun
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
(diisi dengan maksud dan tujuan dibuat HBL seperti contoh berikut)

Pasal 2

(1) Peraturan Organisasi Rumah Sakit dimaksudkan sebagai pedoman dan sekaligus
payung hukum bagi rumah sakit dalam melaksanakan dan meningkatkan pelayanan
kesehatan perorangan dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.

(2) Peraturan Organisasi Rumah Sakit bertujuan untuk:


a. mewujudkan kerja sama yang baik dan harmonis antara Yahsi sebagai pemilik,
Pengurus, Direksi, dan Staf Medis sehingga tercipta tatakelola korporasi yang
baik (good corporate governance) dan tatakelola klinik yang baik (good clinical
governance);
b. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, profesionalisme
dan tanggungjawab sehingga pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit dapat
dipertanggungjawabkan kepada semua pihak serta dapat memberikan manfaat
bagi Yahsi sebagai pemilik; dan
c. dipakai sebagai acuan dalam menyelesaikan berbagai macam konflik yang
terjadi di rumah sakit.
d.

BAB IV
PRINSIP TATA KELOLA ORGANISASI
(diisi dengan prinsip-prinsip tata kelola organisasi seperti contoh berikut)

Pasal 3

(1) Rumah Sakit dikelola berdasarkan pola tatakelola yang didalamnya memuat:
a. struktur organisasi;
b. prosedur kerja;
c. pengelompokkan fungsi yang logis; dan
d. pengelolaan sumber daya manusia.

(2)Pola Tata kelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dengan menganut
prinsip:
a. transparansi;
b. akuntabilitas;
c. responsibilitas; dan
d. independensi.

Pasal 4
(menjelaskan pasal 3)

(1) Struktur organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a
menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab,
kewenangan dan hak dalam organisasi rumah sakit.
(2) Prosedur kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b
menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi
dalam organisasi rumah sakit.
(3) Pengelompokkan fungsi yang logis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf c, menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi
pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern
dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi rumah sakit.
(4) Pengelolaan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf d, merupakan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya
manusia
RS Sayang yang
Ibu Yahsi berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif/ kompeten untuk
Jakarta
mendukung pencapaian tujuan rumah sakit secara efisien, efektif dan produktif. 3
Hospital ByLaws tahun

Pasal 5

Anda mungkin juga menyukai