Nila Nur Anggraini PDF
Nila Nur Anggraini PDF
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
sebagai berikut:
1
Sudjana Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
1987), hlm. 85
2
Abdulkadir Munsyi dkk, Pedoman mengajar, (Surabaya: Al- Iklas, 1981) hal. 77
15
16
b. Pendefinisian masalah
d. Pengujian hipotesis
e. Memverifikasi kesimpulan3
pemecahan masalah ini lebih baik jika dilakukan secara individu tetapi
juga bisa dilakukan secara kelompok. Dengan adanya metode ini siswa
sekolahan. Selain itu metode ini juga bisa diartikan suatu metode untuk
berikut:
3
Muhaimin,dkk, op, cit., hal. 88
17
sementara ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh,
4
Ibid., hlm.85-86
18
Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar
mana jika siswa tersebut hanya diam disaat proses belajar mengajar maka
siswa tersebut akan ketinggalan dan tidak bisa memperoleh hasil yang
diharapkan.
pikiran siswa itu sendiri yang diutamakan, supaya siswa melatih otaknya
untuk berpikir.
e. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai
atau guru.
5
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),hlm. 75
19
a. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir
dengan baik.
6
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 92-93
20
saja.
kesimpulan.
e. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul atau salah.
7
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),hlm. 75
21
Tujuan metode Problem Solving yaitu untuk menguras habis apa yang
kelas tersebut.9
Jadi dari tujuan metode Problem Solving di atas maka sangat berarti
siswa yang kurang/tidak aktif menjadi aktif untuk berpikir. Oleh karena itu
siswa tidak hanya sebagai pendengar saja tetapi menjadi aktif berbicara
dan berpikir. Yang mana jika hanya aktif mendengar maka ilmu yang telah
diperoleh cepat lupa dan kurang bisa mengena di hati dan pikiran siswa.
8
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 93
9
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),hlm. 74
22
B. Metode Diskusi
pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau
bersama.
dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar
mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang
masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai
pendengar saja.11
10
Ibid., hlm.79-80
11
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 87-88
23
kepada seluruh siswa. Jawaban dari siswa diajukan lagi kepada siswa
lain atau dapat pula meminta pendapat siswa lain tentang hal itu.
3). Panel. Panel merupakan diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang
akan diajukan.
oleh pemrasaran. Kertas kerja itu berisi uraian teoritis sesuai dengan
Diskusi akan berjalan dengan lancar dan baik tidaknya tergantung pada
12
Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2008), hlm. 81-82
13
Sudjana Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
1987), hlm. 81
26
diskusi.
g. Memperluas pandangan.
Metode diskusi ini digunakan oleh guru, pelatih, dan instruktur bila:
14
Ibid., hlm.5
27
yaitu persiapan, pelaksanaan diskusi dan tindak lanjut diskusi. Diskusi akan
berjalan dengan lancar dan baik tidaknya tergantung pada pimpinan atau
diskusi adalah:
(a). Tujuan diskusi harus jelas, agar pengarahan diskusi lebih terjamin.
jelas.
(d).Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut-
larut.
15
Yamin, Martinis, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat satuan Pendidikan (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008) hlm. 159
28
seperlunya.
dipimpin oleh guru yang bersangkutan, atau dapat meminta salah satu
16
Ibid., hlm.80
29
c. Memperluas wawasan.
suatu masalah.18
17
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 6
18
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 88
30
fakta-fakta dan tidak merupakan jawaban yang hanya dugaan atau coba-
coba saja. Maka pada siswa dituntut kemampuan berpikir ilmiah, yang
siswa.
panjang.
19
Ibid., hlm. 6
31
menonjolkan diri.20
segala sesuatunya dengan rapi dan sistematis terlebih dahulu. Dan dalam hal
pendiam.
laporan sebagai hasil dari apa yang dipelajari. Resitasi (penugasan) dapat
dan menyusun laporan atau resume kemudian diesok harinya hasil laporan
rumah siswa, atau di mana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
20
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 88
21
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),hlm.133
32
waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu
yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk
mengatasinya.
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi
jauh lebih dari itu. Tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah,
anak untuk aktif belajar, baik secara individual, atau dapat pula secara
kelompok.22
untuk merangsang anak agar tekun, rajin, dan giat belajar, sehingga pada
pada saat kegiatan belajar mengajar mereka sudah siap. Selain itu metode
waktu sedikit, dalam artian bahan banyak tapi waktu kurang seimbang.
Agar bahan yang diberikan dapat sesuai dengan waktu yang ada maka
22
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 85
33
b. Perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannnya
d. Mengumpulkan sesuatu.
e. Membuat sesuatu.
g. Melakukan eksperimen.23
Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis.
Karena itu, tugas sangat banyak macamnya, tergantung pada tujuan yang
dan lain-lain.24
siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan waktu
yang lama, sehingga siswa bisa belajar dengan hasil yang memuaskan.
23
Ibid., hlm. 133
24
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 85-86
34
anda untuk memberi tugas itu, perlu tidaknya, bermanfaat atau tidak
siswa pasti mengerjakannya, karena bentuknya telah pasti. Untuk hal ini
resitasi.
25
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 136
35
2). Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut.
lain.
1). Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakannya.
3). Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes atau
cara lainnya.
26
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 86
36
maupun kelompok.
27
Ibid., hlm.135
28
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 87
37
tugas itu; jadi siswa tidak menghayati sendiri proses belajar mengajar
itu sendiri. Kemungkinan lain orang lain yang mengerjakan tugas itu,
maka perlu diminta bantuan orang tua, dengan memberi tahu bahwa
individu siswa.
Tetapi guru tidak mau kalah untuk mengecek itu hasil mereka sendiri
29
Ibid., hlm. 135
38
atau bukan maka guru memeriksa satu persatu, dan jika ketahuan ada
yang sama maka siswa tersebut secara bergantian untuk maju kedepan
untuk diuji hasil pekerjaannya. Dalam hal ini siswa diberi tugastugas,
D. Motivasi Belajar
1. Pengertian motivasi
c. Beberapa ahli yang lain seperti Halpin Payne, dan Ellert (1975),
30
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 87
39
1998). 31
Motif/ motivasi secara umum juga dapat diartikan sebagai daya upaya
1990:73). Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan
mencapai tujuan. Motif juga dapat diartikan sebagai kekuatan yang ada
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang
oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri
31
Wahyuni Esa Nur, Motivasi dalam Pembelajaran (Malang: UIN Malang PRESS, 2009),
hlm. 12
32
Hadis Abdul, Psikologi dalam Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2006),hlm. 29
40
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi
kegiatan belajar. 34
potensi yang ada pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk
33
Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : Rajawali Pers, 2010), hlm. 75
34
Winkel. Psikologi Pengajaran (Yogyakarta: Media Abadi, 2004), hlm,169
41
tugas. Sikap yang kurang positif di dalam belajar ini semakin Nampak
ketika tidak ada orang lain (guru, orang tua) yang mengawasinya. Oleh
diharapkan.35
2. Macam-macam motivasi
a. Motivasi intrinsik
bukan hanya bagi siswa, tetapi juga bagi guru, dosen dan semua
35
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 180
42
motivasi yang didapat dari diri sendiri. Motivasi ini bisa diketahui
b. Motivasi ekstrinsik
motivasi yang didapat dari orang lain. Orang lain itu bisa dari guru,
36
Wahyuni Esa Nur, Motivasi dalam Pembelajaran (Malang: UIN Malang PRESS, 2009),
hlm. 25-26
37
Ibid., hlm.30
43
belajar mereka. Angka ini biasanya terdapat dalam buku rapor sesuai
didik untuk belajar. Apabila angka yang diperoleh anak didik lebih
tinggi dari anak didik lainnya, maka anak didik cenderung untuk
diperhatikan, betulkah hasil yang dicapai anak didik itu atas usahaya
anak didik yang betul-betul belajar. Bila tidak, maka anak didik
merasa kecewa atas sikap guru dan kemungkinan besar guru akan
balik yang diharapkan dari anak didik yang merasa dirugikan itu
tidak terjadi.
2). Hadiah
diberikan kepada orang lain bisa berupa apa saja, tergantung dari
mesti pula hadiah itu diberikan ketika anak didik menerima buku
guru dapat memberikan hadiah berupa apa saja kepada anak didik
hadiah itu? Hadiah yang diberikan kepada anak didik tidak mesti
tidak dilakukan ketika anak didik sedang belajar, tetapi setelah anak
balik dari anak didik akan merasa jika penggunaannya tepat. Terlalu
mendapatkan imbalan dari guru. Karena ada hadiah, baru anak didik
mau bekerja dengan giat. Tetapi bila tidak, anak didik malas bekerja.
yang diberikan dengan baik. Dengan kata lain, berilah hadiah secara
dalam bentuk materi. Hal itu juga menjadi dorongan bagi anak didik
3). Pujian
dipuji. Tak peduli tua atau muda, bahkan anak-anak pun senang
dengan baik. Orang yang dipuji merasa bangga karena hasil kerjanya
sebagai alat motivasi. Karena anak didik juga manusia, maka dia
diawasi dan dia tidak akan dapat berbuat menurut kehendak hatinya.
47
Pujian yang baik adalah pujian keluar dari hati seorang guru secara
tetapi dapat juga diberikan kepada semua anak didik. Tetapi pujian
Jawabanmu tepat dan benar, kamu memang anak ibu yang cerdas.
yang kurang tepat dijawab oleh anak itu diajukan lagi kepada teman-
umpan balik dari setiap anak didik dari setiap anak didik dalam
terjadi antara guru demgan anak didik seiring untuk mencapai tujuan
pun bentuknya dapat melahirkan umpan balik dari anak didik, jika
sebagai bagian yang tak dapat terpisahkan dari tugas belajar anak
Tidak hanya dalam bentuk tugas kelompok, tetapi dapat juga dalam
sebagainya.
yang disampaikan oleh guru. Sebab bila tidak, tentu mereka khawatir
50
baik.
sifat tugas yang diberikan, sehingga anak didik tidak merasa dikejar-
kejar waktu.
(evaluasi produk).
mendapatkan umpan balik dari anak didik. Biasanya anak didik akan
tidak ada lagi waktu untuk bersantai-santai, tapi waktu untuk belajar.
51
bahan yang akan diberikan dapat bertahan dalam waktu yang relative
dalam diri setiap orang. Jadi, setiap orang selalu ingin mengetahui
tenaga maupun materi tidak menjadi soal, yang penting hal-hal yang
oleh anak didik dan telah diberi angka (nilai) sebaiknya, guru
anak didik, apa lagi hasilnya dengan prestasi yang tinggi, dapat
giat belajar di rumah atau di sekolah. Jika di dalam diri setiap anak
didik sudah tertanam suatu dorongan untuk giat belajar, maka tidak
ketidakpuasan anak didik. Untuk hal ini hanya kearifan gurulah yang
apa yang harus dilakukan untuk menanamkan sikap positif pada diri
anak didik agar tidak kecewa dengan prestasi belajar yang rendah.
8). Hukuman
umpan balik dari anak didik terhadap bahan pelajaran yang baru saja
sanksi itu sadar atas kesalahan yang ia lakukan dan tentu saja dia
akan mendapat sanksi untuk kedua kalinya dan tentu akan mendapat
54
malu, karena tidak dapat menjelaskan kembali apa yang baru saja
anak didik menunggu sanksi apa yang akan dikenakan atas dirinya,
yang di berikan kepada anak didik terserah guru asal sesuai dengan
3. Karakteristik motivasi
tetapi guru dapat mengamati pekerjaan rumah dan partisipasi setiap hari
38
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 149-
157
56
penting dari motivasi. Pada saat seorang termotivasi, maka akan muncul
seseorang dalam periode waktu yang lama, namun demikian ada dua
pada saat menghadapi ujian, sehingga ada sebuah keinginan untuk dapat
mengerjakan soal dengan baik dan sekaligus ada perasaan takut gagal
disekitarnya. Pada masa yang sekarang ini segala sesuatu yang baru
akan memicu motif-motif. Ketika tidak ada sesuatu yang baru, maka
motivasi yang ada pada diri setiap siswa. Dari perilaku yang mereka
dipelajari.39
setiap siswa maka guru dapat melihat mengetahui lebih banyak dan lebih
39
Ibid.,hlm.15-21
58
4. Sumber motivasi
penting dalam memberi energi dan arah bagi aktivitas belajar siswa.
kepercayaan adalah faktor internal yang ada dalam diri individu dan
kelompok.
Mengembangkan makna/pemahaman
Meningkatkan/menurunkan
ketidakseimbangan
keputusan.
Menggambarkan sesuatu
mencapai tujuan
sendiri
Kuasa
diperoleh melalui memahami tujuan hidup sendiri pujian dari orang lain,
dari diri sendiri, hasil ujian yang dicapai. Bisa juga diperoleh melalui
Faktor yang bisa menghambat motivasi belajar siswa ini ada dua, yaitu
motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri.
rangsangan dari luar. Ini bisa berupa metode mengajar yang digunakan
40
Esa Nur Wahyuni, Motivasi dalam Pembelajaran (Malang: UIN-Malang Press, 2009),hlm.
21-25
61
memberikan dorongan dan arah terhadap apa yang akan siswa pelajari
b. Motivasi memberi arah bagi individu untuk mencapai tujuan yang telah
41
Ibid., hlm.40
62
faktor yang sama pentingnya bagi performansi siswa, yang mana siswa
dalam proses belajar selalu di ikuti oleh adanya motivasi, baik motivasi
yang berasal dari diri sendiri maupun dari orang lain. Dilihat dari faktor
adanya minat maka motivasi belajar siswa akan terlaksana. Sedangkan jika
dilihat dari faktor eksternal bahwa nasihat orang tua atau guru merupakan
6. Fungsi motivasi
maka tingkah laku individu mempunyai arah pada tujuan yang dipilih
oleh individu itu sendiri. Misalnya, seorang siswa yang ingin lulus
tergantung pada besar kecilnya motivasi yang dia miliki. Jika motivasi
kuat (besar), maka akan tersedia energi yang lebih besar. Sebaliknya
jika energi yang tersedia lemah (kecil), maka energi yang tersedia kecil.
dimanapun ia berada dan kapanpun juga, dan bisa merubah daya pikir
Dalam usaha ini banyak cara yang dapat dilakukan. Menciptakan kondisi-
a. Menggairahkan siswa
42
Ibid., hlm.14-15
64
c. Memberikan insentif
hadiah kepada siswa (dapat berupa pujian, angka yang baik dan yang
cara menunjukkan pada siswa hal-hal yang dilakukan secara tidak benar
43
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm.175-176
65
berikut:
1). Buat sedemikian rupa agar kegiatan-kegiatan dan potensi belajar itu
kehidupan
tujuan mereka.
pengakuan orang lain dan berikan pujian pada saat yang tepat.
kemampuan sosialisasinya.
seharusnya dilakukan.
seharusnya dilakukan.
menggembirakan.44
Disamping itu daya upaya dan motivasi siswa itu sendiri juga sangat
baik, maka siswa akan memberikan respon terhadap apa yang telah
44
Wahab Abdul Azis, Metode dan Model-Model Mengajar (Bandung: Alfabeta, 2007) hlm
26-27
67
menjadi cerminan atas motif yang sedang menguasainya. Selain itu bisa
juga dikenal melalui hadiah yang paling mengena baginya. Ada tidaknya
45
Martin hartono, Motivasi Daya penggerak Tingkah Laku. (Yogyakarta: Pusrtaka insan
madani, 1992), hlm. 61-62
68
belajar siswa dibangun dari karakteristik siswa serta situasi dan kondisi
motivasi belajar.
sangat erat kaitannya dan dapat diketahui melalui proses belajar mengajar
46
Wahyuni Esa Nur, Motivasi dalam Pembelajaran (Malang: UIN-Malang Press, 2009), hlm.
38-40
69
menulis. Seperti yang telah di cantumkan dalam QS. Al-Alaq, Ayat 1-5
-
*+ , ()) #"$ %
&
'((!)
()
(1) - /+
+ 0 (.)
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.47
Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang akan bisa pandai jika orang
itu juga mendapatkan motivasi belajar dari orang lain, orang itu bisa bisa
Mata pelajaran sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial yang ada
pelajaran yang penting dari sekian banyak mata pelajaran yang ada di
ilmu sosial dan juga mata pelajaran sosiologi mengandung pesan moral
47
Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: PT. Almaarif, 1986), hlm. 537
70
yang dapat diaplikasikan oleh siswa di MAN Malang 1. Oleh sebab itu,
salah satu tugas guru adalah menyampaikan pesan moral dan kehidupan
mempelajari:
1). Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala
2). Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan
sebagainya);
d. J.A.A van Doon dan C.J. Lammers berpendapat bahwa sosiologi adalah
dengan manusia lain dalam kelompok (seperti keluarga, kelas sosial atau
respon baik dari siswa/siswi, siswanya terkenal rame sekali saat kegiatan
mengajar rame/ribut sekali, dan kurang perhatian. Maka dari itu peneliti
48
SoekantoSoerjono, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persad, 1990),
hlm. 20
49
Ibid., hlm.4
72
pemikiran siswa itu sendiri secara individu, setelah itu siswa dibentuk
tadi untuk dicari jawaban yang benar, dan yang terakhir saat jam pelajaran
karena menyangkut tentang ilmu sosial dan juga mata pelajaran sosiologi
masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses
50
SoekantoSoerjono, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1990),
hlm. 23.
73
hubungan antara manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari
atau motivasi memiliki makna yang sangat besar dalam belajar. Apabila ada
motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan tertentu dan kondisi yang
cara yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Apabila menghadapi masalah
1. Q.S. Al-Mujadilah : 11
t=ys? $y/ !$#u 4 ;My_uy z=9$# (#?& t%!$#u 3 (#t#u t%!$# !$# st
7yz
74
Artinya:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujadilah: 11)51
2. Q.S. Az-Zumar : 9
Artinya:
y7/uu &t%$# @,n=t z|M}$# t,n=y{ t,n=y{ %!$# y7n/u $$/ &t%$#
51
Al-Quran dan terjemahnya (Bandung: J-ART, 2005) hlm. 544
52
Al-Quran dan terjemahannya, op.cit.,hlm. 460
53
Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: PT. Almaarif, 1986), hlm. 537
75
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang berilmu dengan orang yang
tidak berilmu tidak sama. Karena orang berilmu atau berakal dapat menerima
dan mudah dalam menangkap pelajaran. Sedangkan orang yang tidak berilmu
atau tidak berakal sudah pasti dia tidak belajar dan sulit menerima pelajaran.
Dalam belajar juga memerlukan adanya motivasi, belajar akan berhasil kalau
ada motivasi. Dalam setiap individu pasti sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu, orang yang memiliki motivasi dalam belajar pasti dia
ingin maju, dan ingin mencapai tujuan yang diinginkannya. Selain itu ayat
Jika segala sesuatu yang manusia lakukan sudah didasarkan atas nama
mempunyai sikap yang positif terhadap segala sesuatu pasti ada hikmah yang
positif dan bagaimana serta tidak akan merasa rugi dalam melakukan segala
hal.
Quran bahwa salah satu dasar belajar yang di gunakan untuk mendidik kaum
yang sangat besar dalam belajar. Apabila ada motivasi yang kuat untuk