Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MENGENAI HYDROTEST (FROM MILLIS MIGAS

INDONESIA)

Berikut ini adalah Rangkuman diskusi hydrotest yang saya ambil dari millis migas Indonesia
Dan kalau nggak salah diskusi ini berlangsung pada tahun 2006. Dan mudah-mudahan ada
manfaat buat teman-teman yang ingin belajar hydrotest lebih mendalam.

Ini lah Diskusinya :

Pertanyaan dari wrote:

Salam...

1.Berapa % untuk kenaikan pressure yang diijinkan dari pressure uji test. Sebagai contoh
pressure uji 428 PSI. holding time 1 jam.

2.Adakan code atau acuan untuk penururunan pressure akibat penurunan temperature (tanpa
terjadi kebocoran dan pressure tetap mengikuti penurunan temprature). Untuk pertimbangan
daerah tersebut perubahan temperature sangat drastis dan tidak dapat diduga

3.Apakah bila terjadi hal seperi diatas hydrotest dianggap gagal.

4.Mohon pencerahan (solusi) agar didapat hasil hydotest yang tidak mengalami penurunan
pressure karena pihak client meminta hasil yang tidak terjadi penurunan pressure. Sebagai
pertimbangan line yang di hydrotest berada dialam terbuka.

Tanggapan moderator:

Sebelumnya, saya akan asumsikan bahwa P Edy melakukan hydrotest menurut ASME B31.3.
karena ditest dg holding time 1 jam.

1.Berapa % untuk kenaikan pressure yang diijinkan dari pressure uji test. Sebagai contoh
pressure uji 428 PSI. holding time 1 jam.

Besarnya test pressure utk hydrotest paling tidak: 1.5 x design pressure, dan test pressure tdk
boleh melebihi 1/3 tensile strength atau 2/3 yield strength material pipa (dipilih nilai paling
kecil).

Jika pengetesan dilakukan pada temperature dibawah design temp maka test press tidak boleh
melebihi 1,5 int design press. X perbandingan antara stress value pd test temp dan stress
value pd design temp. (see response from IGNK Yudi Adnyana)

Kisah nyata saya saat melakukan pengetesan: kami biasanya menaikkan test pressure dg
persetujuan client dan tdk melebihi batas diatas. Tujuannya untuk menjaga actual test
pressure tdk kurang dari test pressure yg diminta. Selain itu, jika pressure terlalu rendah,
misal 2.2 BarG dan recorder akan kesusahan mencatatnya, maka kita propose ke 7 BarG.

2.Adakan code atau acuan untuk penururunan pressure akibat penurunan temperature (tanpa
terjadi kebocoran dan pressure tetap mengikuti penurunan temprature). Untuk pertimbangan
daerah tersebut perubahan temperature sangat drastis dan tidak dapat diduga

Batas penurunan pressure krn temperature drop, tdk ditemui di ASME B31.3

Senada dg saran P hasanuddin_inspector, untuk dicantumkannya acceptance criteria pada


hydrotest procedure yg disetujui kontraktor dan client sebelum dilakukan pengetesan.

Ditempat saya kerja, utk pipa small bore penurunan pressure kurang dari 10 psi is accepted,
sedangkan pipa 2 and above, maksimum penurunan 15 psi. dan ini pun sulit dicapai.

Karena kami melakukan test di deck didaerah dg temperature ekstrim, maka ada ketentuan
lain yaitu ambient temperature yg diijinkan utk melakukan test, misalnya 5 37 deg C. diluar
temp ini kami tdk diijinkan melakukan test.

3.Apakah bila terjadi hal seperi diatas hydrotest dianggap gagal.

Tidak. Tujuan pengetesan adalah menguji integritas system perpipaan setelah dipasang,
menurut saya testing tetap accepted selama tdk terjadi kebocoran (leakage), tdk terjadi
penurunan pressure lbh dr batas yg disepakati, dan test medium dapat mengalir dg lancar tdk
tersumbat oleh kotoran, debris ato unexpected materials lainnya.

4.Mohon pencerahan (solusi) agar didapat hasil hydotest yang tidak mengalami penurunan
pressure karena pihak client meminta hasil yang tidak terjadi penurunan pressure. Sebagai
pertimbangan line yang di hydrotest berada dialam terbuka.

Beberapa solusi:

1. Jika diperkirakan akan terjadi penurunan temperature pada saat mo test (weather forecast
required), maka kita propose utk menaikkan test pressure kepada client. Jika test pressure yg
diminta 428 Psi, propose utk ditest pada 450 Psi, dan kembali dicek basic allowance stress
utk material system perpipaan.

2. Krn medium pengetesan water, usahakan utk tdk ada air trap, krn byk terjadi error reading
di pressure recorder krn air trap. (see response kagem_yud)

Yang pernah saya alami, kami mengetes piping 7512 PSi, dan sudah 7600 Psi di pressure
gauge, tetapi di pressure recorder masih menunjukkan kurang dari 6000Psi. Akhirnya kita
stop pumping, venting lagi, filling medium lagi hingga semua air trap yakin tdk ada, dan
dilakukan pressurize lagi, alhamdulillah pressure gauge dan recorder menunjuk angka yg
sama dan accepted. Tip lain, tempatkan pressure recorder diposisi bawaherror reading akan
tereliminasi juga.

3. Pilih2 waktu pengetesan dimana kondisi lingkungan cenderung stabil, jika gak pernah
stabil, bisa dilakukan dg memendekan holding time. Lagi2 ditempat saya kerja skrg, di
pinggir laut kaspia, kami mengetes dg 30 menit holding time dan ini termaktub di testing
procedure.

Setuju dg saran Pak Farid Las, kita perlu menaikkan test pressure secara gradual, dan ini saya
sertakan step2 pengetesan dg medium water utk piping process ASME B31.3 mirip dg yg
kami lakukan disini:
a. Sblm pengisian medium kedalam sistem perpipaan, buka semua high vent point utk
memudahkan udara keluar dr pipa stelah didesak oleh water.

b. Jika ada ball valve, kita putar handle nya shg dlm keadaan 10% open posision, ini
bertujuan utk menyeragamkan tekanan di seat valve dan mencegah micro cavity.

c. Lakukan pengisian water dari filling point yg ditentukan. Putar ball valve shg menjadi
100% open.

d. Ketika fresh water sudah mulai keluar dari high point, lalu kita tutup vent point.

e. Pressurize testing circuit sebesar 15-25% dr test pressure nya selama 10 menit, lalu check
kemungkinan adanya kebocoron. Jika ada, maka lakukan depressurize, perbaiki bocornya,
lalu lakukan procedure dari awal lagi.

Pada langkah ini, test recorder (pressure dan temperature) sudah mulai digunakan shg tampak
adanya kurva tangga di pressure chart nya, dg holding time yg pendek dimasing2 stage nya.

f. Jika tdk ada bocor, naikkan pressure menjadi 50%, lalu 75% selama 10menit agar diperoleh
strain yg sama pada pipa selama pengetesan. Dan terakhir 100%. Setelah mencapai kondisi
stabil, lalu isolasi pressure source dan disconnect pump. Kemudian tahan kondisi ini selama
holding time-nya (min 30 menit) dan di record oleh pressure dan temperatur recorder.

g. Setelah lewat holding time, lakukan depressurization dg membuka block valve di highest
point, lalu lakukan draining melalui drain point, dan jika diperlukan drying dg compressed
air.

Semoga membantu dan mohon koreksinya jika ada kesalahan

Yudi setiawan

Anda mungkin juga menyukai