Anda di halaman 1dari 37

- Klik shortcut sap2000 v14 2x untuk membuka program sap2000

- Ubahlah satuan awal kip, in, F menjadi Kgf, cm, C


- Klik new model untuk menggambar/memodel portal sesuai dengan soal tugas beton

- Kemudian keluar tampilan seperti dibawah ini. Perhatikanlah satuan apabila benar
lanjutkan ke tahap pemilihan template. Disini template yang digunakan untuk
memodel portal adalah GRID ONLY
- Pilihlah sumbu global dan kemudian klik OK

- Kemudian keluar tampilan seperti dibawah ini. Selanjutnya klik kanan dan pilih
EDIT GRID DATA untuk mengatur jarak dan tinggi dari portal untuk
menyesesuaikan ukurannya sesuai dengan soal tugas beton
- Klik GLOBAL > KEMUDIAN KLIK ADD NEW SYSTEM UNTUK
MEMBERIKAN UKURAN PORTAL

- Keluarlah tampilan sesuai gambar dibawah ini.


- Pertama hapuslah grid Y karena portal yang dimodelkan 2D saja sehinggan hanya mengubah
ukuran sumbu X (panjang) dan sumbu Y (tinggi).
- Kemudian mengubah ukuran ordinate sumbu X ( 0, 200, 600, 830, 1000, 1500,1900)
dan mengubah ordinate sumbu Z (0, 150,550,900) satuan Kgf, cm, kemudian klik OK

- Keluarlah tampilan gambar seperti dibawah ini


- Ubahlah tampilan view dari sumbu XY menjadi XZ dengan klik toolbar XZ.
Kemudian keluarlah tampilan seperti dibawah ini.

- Klik toolbar line untuk memodelkan portal 2D


- Akhirnya pemodelan telah selesai. Gambar portal 2D sudah selesai dan sama sesuai
dengan soal tugas beton

- Kemudian klik EDIT > Klik CHANGE LABELS dan pilih Element Labels Frame
kemudian ganti huruf/angka dengan P1,K1,S1,B1 dll
- Klik toolbar display option untuk mengubah dan memperlihatkan
FRAMES/CBLES/TENDON kemudian klik untuk mencentangnya

- Ubahlah Element Labels Frame dengan mengganti angka/huruf di NEW NAME.


- Inilah tampilan yang Element Labels Frame yang sudah diubah

- Sekarang, klik menu DEFINE > Klik MATERIALS > Pilih 4000Psi untuk
mengubah angka untuk mutu beton > Kemudian klik Modify/Show Material
- Ubahlah MATERIAL NAME DENGAN BETON, Ubahlah fc = 23 N/mm (Mpa),
ubahlah E = menjadi 22540,41 dari rumus 4700 x akar 23, ubahlah Berat jenis
menjadi 2,4 ton/m

- Pilihlah A992Fy50 untuk mengubah mutu profil baja


- Ubahlah MATERIAL NAME DENGAN Profil BAJA, Ubahlah fy = 320 N/mm
(Mpa), ubahlah E = menjadi 200000 Mpa, ubahlah Berat jenis menjadi 7,85 ton/m,

-
- Setelah selesai mengubah mutu baja dan beton klik OK
- Klik Menu Define > Section Properties > Klik Frame Section dan pilih Frame
Property Concrete untuk Beton. Dan pilihlah rectangular untuk membuat ukuran
Balok dll.

- Selanjutnya buatlah ukuran sloof dengan ukuran 300x350 mm. Material yang
digunakan adalah BETON
- Selanjutnya buatlah ukuran balok induk pelat atap dengan ukuran 200x400 mm.
Material yang digunakan adalah BETON

- Kemudian Klik Concrete Reinforcement. Dan Pilihlah BEAM (M3 Design Only)
untuk Balok.
- Ubahlah section name menjadi balok anak pelat atap dan berikan ukuran 200x350mm.

- Selanjutnya buatlah ukuran balok anak pelat lantai dengan ukuran 200x400 mm.
Material yang digunakan adalah BETON.
- Inilah daftar property yang telah selesai dibuat dengan ukurannya.

- Kemudian Klik Frame > Frame Section untuk menginput material Sloof, Kolom, dan
Balok kedalam PORTAL 2D tersebut.
- Setelah itu maka akan muncul seperti gambar dibawah ini. Dimana rangka/frame
sudah diinput data materials dan frame section

- Klik menu Define > kemudian klik Load Pattern > maka akan keluar tampilan
seperti dibawah ini. Beban yang digunakan adalah MATI, HIDUP, ANGIN, GEMPA,
HUJAN.
- Klik menu Define > kemudian klik Load Combination maka akan keluar tampilan
seperti dibawah ini.

- Kemudian klik ADD NEW COMBO untuk memberikan kombinasi beban yang
bekerja sesuai dengan PPIUG. Kombinasi 1 DEAD = 1,4 dan Kombinasi 2
DEAD = 1,6 LIVE = 1,6 HUJAN = 0,5
- Selanjutnya kombinasi berikutnya DEAD = 1,2 LIVE = 1 WIND = 1,6

- Selanjutnya kombinasi berikutnya DEAD = 1,2 LIVE = 1 WIND = -1,6

- Inilah daftar seluruh kombinasi yang ada pada gambar dibawah ini.
- Langkah selanjutnya memberikan perletakan pada pondasi yang bekerja pada portal 2D
tersebut. Klik menu ASSIGN > Klik JOINT > RESTRAINTS dan pilihlah perletakan yang
pertama.
- Setelah itu keluar gambar perletakan dibawah pondasi sesuai dengan gambar
dibawah ini.

- Kemudian berikanlah beban pada titik buhul portal 2D dimulai dengan beban MATI
sebesar 13191,24 kearah bawah (-)
- Inilah PORTAL 2D yang sudah diberikan Beban Mati pada titik buhul tertentu

- Kemudian klik menu Assign > Joint Loads > klik Forces untuk memberikan beban
HIDUP
- Ubahlah Nama LOAD PATTERN menjadi LIVE dan berikan beban ke arah sumbu Z
sebesar 4320 kearah bawah (-) Satuannya : Kgf, m, C

- Inilah PORTAL 2D yang sudah diberikan beban HIDUP pada titik buhul tertentu.
- Kemudian klik menu Assign > Joint Loads > klik Forces untuk memberikan beban
ANGIN

- Inilah gambar PORTAL 2D yang diberikan beban ANGIN pada titik buhul tertentu
- Kemudian klik menu Assign > Joint Loads > klik Forces untuk memberikan beban
HUJAN.

- Ubahlah Nama LOAD PATTERN menjadi HUJAN dan berikan beban ke arah sumbu
Z sebesar 88,45 kearah bawah (-) Satuannya : Kgf, m, C
- Inilah gambar PORTAL 2D yang diberikan beban HUJAN pada titik buhul tertentu.

- Ubahlah Nama LOAD PATTERN menjadi GEMPA dan berikan beban ke arah
sumbu X sebesar 82717,59 samping kanan (+) Satuannya : Kgf, m, C
- Inilah gambar PORTAL 2D yang diberikan beban GEMPA pada titik buhul tertentu.

- Selanjutnya kita berikan beban merata berbentuk SEGITIGA karena tampilan portal
2D memiliki arah SUMBU XZ sesuai dengan denah atap/rencana atap. Klik FRAME
tertentu yang akan diberikan beban, kemudian kli FRAME LOADS >
DISTRIBUTED dan berikan beban 2931,46 satuannya Kgf, m, C
- Inilah PORTAL 2D yang diberikan BEBAN MATI merata berbentuk segitiga

- Selanjutnya kita berikan beban merata berbentuk SEGITIGA karena tampilan portal
2D memiliki arah SUMBU XZ sesuai dengan denah atap/rencana atap. Klik FRAME
tertentu yang akan diberikan beban, kemudian kli FRAME LOADS >
DISTRIBUTED dan berikan beban 1064,72 satuannya Kgf, m, C
- Selanjutnya kita berikan beban merata berbentuk SEGITIGA karena tampilan portal
2D memiliki arah SUMBU XZ sesuai dengan denah atap/rencana atap. Klik FRAME
tertentu yang akan diberikan beban, kemudian kli FRAME LOADS > klik
DISTRIBUTED dan berikan beban 4573,04 satuannya Kgf, m, C

- Inilah PORTAL 2D yang diberikan BEBAN HIDUP merata berbentuk segitiga


- Inilah PORTAL 2D yang diberikan BEBAN HUJAN merata berbentuk segitiga

- Kemudian kita akan menganalisis PORTAL 2D yang sudah diberikan beban


sebelumnya. Klik menu ANALYSZE > Klik SET ANALYSIS OPTIONS
- Setelah itu akan keluar tampilan seperti dibawah ini. Kemudian klik XZ PLANE
karena PORTAL 2D yang dianalisa memiliki sumbu XZ

- Klik RUN ANALYSIS untuk melakukan proses analisa oleh SAP2000


- Klik MODAL dan pilih Do Not RUN kemudian KLIK RUN NOW.

- Inilah hasil dari proses analisa SAP2000. PORTAL 2D mengalami deformasi seperti
gambar dibawah ini.
- Inilah hasil dari proses analisa SAP2000. PORTAL 2D mengalami GAYA GESER
arah 2 - 2 seperti gambar dibawah ini.

- Inilah hasil dari proses analisa SAP2000. PORTAL 2D mengalami GAYA GESER
arah 2 - 2 seperti gambar dibawah ini.
- Langkah terakhir kita akan melakukan proses OUTPUT DATA SAP2000 dari hasil
deformasi PORTAL 2d tersebut berbentuk TABEL. Klik DISPLAY > SHOW
TABLES

- Centanglah ANALYSIS RESULTS. Kemudian Pilihlah semua LOAD PATTERN


dan LOAD CASES
- Inilah DATA OUTPUT SAP2000 berbentuk TABEL.

- Langkah terakhir adalah simpan TABEL ini kedalam M. EXCEL agar dapat
merekapitulasi gaya-gayanya. Klik View > EXPORT ALL TABLES > To EXCEL

Anda mungkin juga menyukai