Labio
Labio
Definisi
Labio/plato skisis adalah merupakan konginetal anomali yang berupa adanya kelainan bentuk pada
struktur wajah
Labioskisis (celah bibir) dan palatoskisis (celah langit-langit mulut/palatum) merupakan malformasi
fasial yang terjadi dalam perkembangan embrio yang sering terjadi pada semua populasi dan dapat
menjadi disabilitas yang berat pada orang yang terkena
Patofisiologi
- Kegagalan penyatuan dan perkembangan jaringan lunak dan atau tulang selama fase embrio
pada trimester pertama
- Sumbing adalah terbelahnya/bibir dan atau hidung karena kegagalan proses nasal medial
dan maksilaris untuk menyatu selama masa kehamilan 6 8 minggu
- Palato skisis adalah adanya celah pada garis tengah palato yang disebabkan oleh kegagalan
penyatuan susunan palato yang masa kehamilan 7-12 minggu
- Penggabungan komplit garis tengah atas bibir antara 7 dan 8 minggu masa kehamilan
Labio/palatosizis terjadi karena kegagalan penyatuan prosesus maksilaris dan premaksilaris selama
awal usia embrio. Labioskizis dan palatoskizis merupakan malformasi yang berbeda secara embrional
dan terjadi pada waktu yang berbeda selama proses perkembangan embrio.Penyatuan bibir atas
pada garis tengah selesai dilakukan pada kehamilan antara minggu ketujuh dan kedelapan. Fusi
palatum sekunder terjadi kemudian dalam proses perkembangan ,yaitu pada kehamilan antara
minggu ketujuh dan kedua belas.Dalam proses migrasi ke posisi horizontal,palatum tersebut
dipisahkan oleh lidah untuk waktu yang singkat. Jika terjadi kelambatan dalam migrasi atau
pemindahan ini,atau bila lidah tidak berhasil turun dalam waktu yang cukup singkat ,bagian lain
proses perkembangan tersebut akan terus berlanjut namun palatum tidak pernah menyatu.
Komplikasi
Etiologi
Manifestasi Klinis
- Tampak ada celah pada tekak (uvula),palato lunak dan keras dan atau foramen incisive
- Adanya rongga pada hidung
- Distorsi hidung
- Teraba ada celah atau terbukanya langit-langit saat diperiksa dengan jari
- Kesukaran dalam menghisap atau makan
Pemeriksaan diagnostik
- Foto rontgen
- Pemeriksaan fisik
- MRI untuk evaluasi abnormal
Penatalaksanaan Keperawatan
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh atau tidak efektif dalam meneteki ASI
berhubungan dengan ketidakmampuan menelan/kesukaran dalam makan sekunder dari
kecacatan dan pembedahan
2. Risiko aspirasi berhubungan dengan ketidakmampuan mengeluarkan sekresi sekunder dari
palato skisis
3. Risiko infeksi berhubungan dengan kecacatan dan atau insisi pembedahan
4. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan teknik pemberian makan,dan
perawatan di rumah
5. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
6. Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan efek anastesi ,edema setelah
pembedahan,sekresi yang meningkat
7. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan
8. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan tampak kecacatan pada anak
Perencanaan
1. Nutrisi yang adekuat dapat dipertahankan yang ditandai dengan adanya peningkatan berat
badan dan adaptasi dengan metode makan yang sesuai
2. Anak akan bebas dari aspirasi
3. Anak tidak menunjukan tanda infeksi sebelum dan sesudah operasi,luka tampak
bersih,kering dan tidak edema
4. Orang tua dapat memahami dan dapat mendemostrasikan dengan metode pemberian
makan pada anak ,pengobatan setelah pembedahan dan harapan perawatan sebelum dan
sesudah operasi
5. Rasa nyaman anak dapat dipertahankan yang ditandai dengan anak tidak menangis,tidak
labil dan tidak gelisah
6. Pada anak tidak ditemukan komplikasi sistem pernafasan yang ditandai dengan jalan nafas
bersih dan pernafasan teratur dan bunyi paru vesikuler
7. Anak tidak memperlihatkan kerusakan pada kulit yang ditandai dengan insisi tetap utuh
,tidak ada tanda-tanda infeksi dan terdapat tanda-tanda penyembuhan
8. Orang tua sering melakukan bonding dengan anak yanng ditandai dengan keinginan untuk
merawat anak ,dan mampu mengidentifikasi aspek positif pada anak
Implementasi
3. Mencegah infeksi
- Beri posisi yang tepat setelahmakan,miring ke kanan,kepala agak tinggi sedikit supaya
makanan tertelan dan mencegah aspirasi yang dapat berakibat pneumonia
- Kaji tanda-tanda infeksi,termasuk drainage,bau dan demam
- Lakukan perawatan luka dengan hati-hati dengan menggunakan teknik steril
- Perhatikan posisi jahitan,hindari jangan kontak dengan alat-alat tidak steril misalnya
alat tenun
- Monitor keutuhan jahitan kulit
- Perhatikan perdarahan,edema,drainage
- Hindari gosok gigi pada anak kira-kira 1 2 minggu
4. Mempersiapkan orang tua menerima keadaan bayi atau anak dan perawatan di rumah
- Jelaskan prosedur operasi sebelum dan sesudah operasi
- Ajarkan pada orang tua dalam perawatan anak: cara pemberian makan/minum
dengan alat,mencegah infeksi dan mencegah aspirasi,bersihkan mulut setelah makan
Evaluasi
Keefektifan intervensi keperawatan ditentukan oleh pengkajian ulang yang kontinu dan evaluasi
perawatan yang berdasarkan pada pedoman pengamatan berikut ini:
a. Perawatan Prabedah:
b. Perawatan Pascabedah:
- Mengamatii indikator perilaku dan fisiologik rasa nyeri serta respon terhadap
terapi analgesia