Anda di halaman 1dari 4

Nama : Farah ullya

Nim : 1612101020101

IMUNISASI

1. Pengertian
Imunisasi berasal dari kata imun, yaitu kebal atau resisten. Bayi di imunisasikan
berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu (Hidayat, 2008). Imunisasi
merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit dengan
cara memberikan mikroorganisme bibit penyakit berbahaya yang telah dilemahkan
(vaksin) kedalam tubuh sehingga merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap jenis
antigen itu dimasa yang akan datang.

2. Bagaimana vaksin Imunisasi Bekerja


Di dalam Vaksin imunisasi terdapat mikroorganisme penyebab penyakit yang telah
dilemahkan. Cara kerja vaksin imunisasi yaitu dengan menipu tubuh untuk merangsang
sistem pertahanan tubuh.
Pada saat vaksinasi dilakukan setelah kuman-kuman tersebut ada didalam tubuh maka
sistem pertahan tubuh akan melakukan perlawanan terhadap ''invasi' antigen ini sehingga
sistem pertahanan tubuh bisa mengidentifikasi antigen tersebut dan mempunyai
kemampuan melawan dimasa yang akan datang (Imunitas)

3. Tujuan Imunisasi
Tujuan dalam pemberian imunisasi (Hidayat, 2008) antara lain :
a. Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit
tertentu didunia
b. Melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi
bayi dan anak.
c. Anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas
dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
d. Menurunkan angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa yang dapat dihindari
dengan imunisasi yaitu seperti campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, hepatitis B,
cacar air dan TBC.
e. Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang

4. Jenis Imunisasi

Imunisasi terbagi dalam dua bagian yaitu pasif dan aktif. Aktif adalah bila tubuh anak
ikut menyelenggarakan terbentuknya imunitas, sedangkan pasif adalah bila tubuh anak
tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi hanya menerimanya saja (Notoadmodjo,
2003).
a. Imunisasi aktif
Imunisasi aktif adalah pemberian satu atau lebih antigen yang infeksiusn pada
seorang individu untuk merangsang sistem imun untuk merangsang antibody yang
akan mencegah infeksi. Imunisasi aktif terhadap penyakit infeksi dihasilkan dengan
cara inokulasi antigen bakteri, virus, dan parasit, baik dalam bentuk kuman hidup
yang dilemahkan atau produk dari organisme tersebut.
Vaksin diberikan dengan cara disuntikan atau peroral/melalui mulut. Terhadap
pemberian vaksin tersebut, maka tubuh membuat zat-zat anti terhadap penyakit
bersangkutan.. Pemberian vaksin dengan cara menyuntikan kuman atau antigen murni
akan menyebabkan benar-benar menjadi sakit. Oleh karena itu, dibutuhkan dalam
bentuk vaksin, yaitu kuman yang telah dilemahkan. Pemberian vaksin akan
merangsang tubuh untuk membentuk antibody. Dalam Imunisasi aktif terdapat empat
macam kandungan yang terdapat dalam setiap vaksinnya, yaitu :
a) Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagi zat atau mikroba
guna terjadinya semacam infeksi buatan.
b) Pelarut dapat berupa air steril atau berupa cairan kultur jaringan.
c) Preservatif, stabilizer dan antibiotika yang berguna untuk menghindar tumbuhnya
mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.

Ada lima 5 jenis imunisasi pada anak dibawah 5 (lima) tahun yang harus
dilakukan, yaiti :
BCG (Bacillus Calmette Geurin)
DPT (difteri, pertusis, tetanus)
Polio
Campak
Hepatitis B

b. Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah perpindahan antibody yang telah dibentuk yang
dihasilkan host lain. Antibody ini dapat timbul secara alami atau sengaja diberikan.
Imunisasi pasif diberikan dalam bentuk Gama globulin intravena (IVIG) atau serum
binatang, menghasilkan proteksi untuk sementara waktu terhadap infeksi atau penyakit.
Imunisasi pasif terdiri dari dua macam, yaitu:
a) Imunisasi pasif bawaan
Imunisasi bawaan merupakan imunisasi pasif dimana zat antinya berasal dari
ibunya selama dalam kandungan, yaitu berupa zat antibody yang melalui jalan darah
menebus plasenta. Namun, zat anti tersebut lambat laun akan menghilang/ lenyap
dari tubuh bayi. Dengan demikian, sampai umur 5 bulan bayi dapat terhindar dari
beberapa penyakit infeksi, seperti campak, difteri dan lain-lain.
b) Imunisasi pasif didapat
Imunisasi didapat merupakan imunisasi pasif dimana zat antinya didapat dari
luar tubuh, misalnya dengan suntik bahan atau serum yang mengandung zat anti. Zat
anti ini didapat oleh anak dari luar dan hanya berlangsung pendek, yaitu 2-3 minggu
karena zat anti seperti ini akan dikeluarkan kembali dari tubuh anak, misalnya
pemberian serum anti tetanus terhadap penyakit tetanus (maryuni, 2010).

5. Jenis Vaksin imunisasi dasar yang wajib di berikan pada anak


a. Vaksin Hepatitis B
Virus hepatitis B adalah virus yang menyebabkan penyakit hepatitis B atau lebih
dikenal dengan nama penyakit kuning. Penyakit ini sangatlah berbahaya karena
bisa menyebabkan kerusakan pada hati. Pemberian vaksin 3 kali pada bayi
terbukti mampu mencegah penyakit hepatitis B sampai 75 %. Diberikan pada
usia.
b. DPT Vaksin
Vaksin ini merupakan gabungan dari 3 vaksin yaitu Difteri, Pertussis, dan
Tetanus (DPT). Difteri merupakan penyakit dari basil Difteri yang bisa
menyebabkan kerusakan jantung dan sataf. Pertussis yaitu penyakit batuk rajan
yang sangat menular penyakit inj sering juga disebut batuk 100 hari. Tetanus
disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut dengan Clostridium tetani ditandai
dengan kekakuan otot gejala penyakit tetanus hampir sama dengan Epilepsi.
c. Vaksin Polio
Penyakit polio adalah penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada anak.
Menurut penelitian vaksin polio terbukti 90 % efektif untuk mencegah infeksi
polio pada anak.
d. Vaksin Campak
Campak adalah salah satu jenis Penyakit kulit yang menular berakibat fatal
terutama pada anak-anak. Menurut penelitian Vaksin ini dapat mencegah infeksi
campak hingga 90 persen.
e. Bacille Calmette Guerin (BCG)
Vaksin berguna untuk mencegah penyakit tuberculosis (TBC) yaitu penyakit
infeksi Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini Merupakan kuman yang sangat
berbahaya dan tidak mudah untuk di mati kan.
f. Vaksin HiB
Vaksin ini diberikan untuk melakukan pencegahan penyakit meningitis dan
pneumonia. Yang di sebabkan oleh infeksi bakteri Haemofillus Influenza B.
Sangat berbahaya karena telah menyebabkan kematian 386.000 anak tiap
tahunnya.
g. Vaksin Rotavirus
80 % diare pada anak disebabkan oleh virus Rotavirus yang menyebabkan
gangguan pada sistem sistem pencernaan. Diare yang tidak mendapatkan
penanganan medis bisa mrnyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah kekurangan
cairan ekektrolit di dalam tubuh sehingga organ tubuh tidak bisa berfungsi secata
maksimal. Dehidrasi berat berakibat kematian.
6. Apa Saja Imunisasi Wajib

1) BCG
Vaksin BCG diberikan pada bayi sejak lahir, untuk mencegah penyakit TBC.
Jika bayi sudah berumur lebih dari tiga bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih
dulu. BCG dapat diberikan apabila hasil uji tuberkulin negatif.
2) Hepatitis B
Hepatitis B diberikan tiga kali. Yang pertama dalam waktu 12 jam setelah
lahir. Imunisasi ini dilanjutkan saat bayi berumur 1 bulan, kemudian diberikan lagi
saat 3-6 bulan.
3) Polio
Imunisasi yang satu ini belakangan sering didengung-dengungkan pemerintah
karena telah memakan korban cukup banyak. Target pemerintah membebaskan
anak-anak Indonesia dari penyakit polio. Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama
setelah lahir. Selanjutnya vaksin ini diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan 6
bulan. Pemberian vaksin ini dulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
4) DTP
DTP diberikan untuk mencegah tiga macam penyakit sekaligus, yaitu Difteri,
Tetanus, dan Pertusis. Vaksin ini diberikan pertama kali saat bayi berumur lebih dari
enam minggu. Lalu saat bayi berumur 4 dan 6 bulan. Ulangan DTP diberikan umur
18 bulan dan 5 tahun. Pada anak umur 12 tahun, imunisasi ini diberikan lagi dalam
program BIAS SD kelas VI.
5) Campak
Campak pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan. Campak-2 diberikan
pada program BIAS SD kelas 1, umur 6 tahun.

Anda mungkin juga menyukai