Farhan Harhara
1501031033
ii
DAFTAR ISI
iii
2.10 Tusuk Kontak dan Kontak Tusuk ........................................................... 30
2.11 Starting Motor Sistem Y- ..................................................................... 30
2.12 Starting Motor Sistem DOL ................................................................... 31
2.13 Kontrol Motor Balik Putaran .................................................................. 32
2.14 Sistem dua kecepatan ............................................................................. 32
2.15 Terminal ................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Dapat membuat rangkaian instalasi listrik untuk praktek bengkel semester
IV.
2. Dapat mengenal dan memasang peralatan-peralatan listrik sebagaimana
fungsinya.
3. Dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari peralatan listrik yang
digunakan.
1
4. Dapat mengatasi kesalahan yang terjadi baik pada peralatan maupun
rangkaian.
5. Dapat menormalkan kerja rangkaian dari kesalahan yang terjadi.
6. Dapat merangkai rangkaian kontrol pengasutan motor-motor yang mana
digunakan untuk pembalik putaran, sistem DOL, maupun untuk
pengasutan bintang-segitiga.
7. Dapat menguasai cara penginstalasian yang berhubungan dengan praktek
yang dilakukan dan dapat menerapkan dilapangan.
8. Dapat merencanakan rangkaian lainnya jika suatu waktu terjadi
penambahan atau pengurangan peralatan pada instalasi tersebut maupun
instalasi lainnya.
1.3 Permasalahan
Dalam perkuliahan teori, kebanyakan mahasiswa hanya dapat mengetahui
sifat suatu komponen listrik secara teori, akan tetapi kurang mengerti bagaimana
prinsip kerja dari komponen dan melihat cara kerja dari komponen tersebut.
Banyak orang yang dapat merancang suatu rancangan instalasi listrik, tetapi
kurang mengerti dalam memasangnya, baik pemasangan untuk komponen kabel
penggabungnnya ataupun komponen lainnya. Jadi untuk menghindari masalah
tersebut kita harus melakukan praktek pemasangan sehingga kita paham dan bisa
dalam pemasangan suatu instalasi penerangan dan instalasi tenaga.
2
BAB II
DASAR TEORI
3
yang dipasang didalam pipa instalasi, hal ini dapat dilihat pada PUIL ayat 551 B1a.
Pipa instalasi yang digunakan dalam instalasi listrik antara lain:
1. Pipa besi/baja (union) 3. Pipa spiral (fleksibel)
2. Pipa PVC (plastik) 4. Pipa-galvani
4
Gambar 1. pipa PVC
Maksud dan tujuan pemasangan pipa pada instalasi listrik antara lain:
1. Untuk memberikan perlindungan pada penghantar terhadap gangguan mekanis
yang mungkin terjadi pada penghantar.
2. Sebagai tempat untuk meletakkan/menyalurkan kabel penghantar di dalamnya.
3. Untuk mempermudah pembongkaran dan pemasangan kembali penghantar-
penghantar pada waktu perbaikan/penggantian penghantar yang rusak.
5
dapat diganti dengan mudah tanpa membongkar sistem pipa (pasal 730 F1
PUIL 77).
- Pipa instalasi yang terbuat dari logam dan terbuka yang terdapat dalam
jarak yang kanan tangan harus ditahankan dengan baik, kecuali bila pipa
instalasi logam tersebut dipergunakan untuk menyelubungi kabel yang
mempunyai instalasi ganda (mis: NYM) atas digunakan hanya untuk
menyelubungi kawat pertahanan. (pasal 730 F3 PUIL 77)
- Pipa instalasi haru sedapat mungkin dipasang secara tegak lurus atau
mendatar. (pasal 730 F4 PUIL 77)
6
Gambar 2. Macam - macam kotak hubung
Macam-macam kotak sambung antara lain seperti terlihat pada gambar 4 :
1. Kotak ujung; sering disebut pula dos tanam biasanya digunakan sebagai
tempat sambungan dan pemasangan saklelar atau stop kontak / kotak
kontak.
2. Kontak tarik; digunakan pada pemasangan pipa lurus memanjang (setiap
20 m) yang fungsinya untuk memudahkan penarikan hantaran ataupun
tempat penyambungan.
3. Kotak sudut; sama seperti kotak tarik, hanya penempatannya berbeda yaitu
dipasang pada sudut-sudut ruang.
4. Kotak garpu; dipakai untuk percabangan sejajar.
5. Kotak T atas; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
6. Kotak T kiri; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
7. Kotak T kanan; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
8. Kotak T terbalik; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
9. Kotak silang; disebut juga cross dos (x dos) untuk empat percabangan.
10. Kotak cabang lima digunakan untuk lima percabangan dengan empat
cabang sejajar.
2.4 Kabel
Kabel adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Kabel listrik terdiri
dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang
7
biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan
konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium.
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan
dengan beban.Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam. Dalam
instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan daya dari kegunaannya. Ada tiga pokok dari kabel tersebut :
1 Konduktor/penghantar, merupakan media untuk menghantar listrik
2 Pelindung luar yaitu yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan
mekanis, pengaruh bahan-bahan kimia, elektrostatis dan lain-lain.
3 Isolasi merupakan bahan dielektrik untuk mengisolasikan dari yang satu
terhadap yang lainnya.
8
Macam macam kabel yang sering digunakan dalam instalasi listrik:
1. Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan
dari kabel NYA yaitu berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.
Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif
murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air
(NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman memakai
kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran
tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada
isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh manusia.
2. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga.
Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu),
ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal
dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,
namun tidak boleh ditanam.
9
Gambar 4. Kabel NYM
3. Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3
atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan
memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal
dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak
disukai tikus.
4. Kabel NYAF
Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel
kotak distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel
fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk
instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini
sangat cocok untuk tempat yang mempunyai belokan belokan tajam. Digunakan
10
pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang lembab/basah atau
terkena pengaruh cuaca secara langsung.
2.5 Sakelar
Sakelar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau
menghubungkan suatu jaringan listrik. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat
penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat,
sakelar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.
Secara sederhana, sakelar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu
rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on)
atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya
dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari
bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi
efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti
korosi dan anti karat.
Pemasangan sakelar harus ditempatkan di suatu tempat yang mudah
dicapai orang, misalnya dekat pintu masuk ruangan. Cara pemasangannya serupa
dengan pemasangan kotak kontak hanya perbedaannya terletak pada
pengawatannya, karena fungsi penggunaannya pun berbeda, maka pengawatannya
inilah yang harus teliti agar tidak keliru. Sakelar dibedakan atas beberapa macam
yaitu : sakelar putar, sakelar balik, sakelar tarik dan tombol tekan.
Sakelar harus memenuhi beberapa persyaratan , antara lain :
11
b. Dalam keadaan terbuka, bagman-bagman sakelar atau pemisah yang
bergerak harus tidak bertegangan (ayat 206 B1),
12
Dalam praktek bengkel semester ini, sakelar tunggal tidak digunakan
untuk menghidupkan dan mematikan sebuah lampu, tetapi sakelar tunggal ini
digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan sumber pada sebuah rangkain
stop kontak. Simbol dari sakelar diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Com
13
2.5.4 Sakelar Impuls
Saklar impuls adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan maknit,
dimana posisi saklarnya akan berubah pada setiap impuls diinjeksi dengan
tegangan pada koilnya. Lama pengoperasian dari kontak tekan tidak
mempengaruhi system kerjanya. Saklar impuls mempunyai dua posisi kontak,
kontak ON, pada impuls pertama dan kontak OFF pada impuls kedua. pada
dasarnya impuls mempunyai empat terminal, dimana dua terminal dengan notasi
A1 dan A2 menandakan untuk terminal masukan sumber koil magnet dan dua
notasi 1 dan 2 menandakan anak kontak impuls untuk mengoperasikan beban.
a 1
b 2
14
2.6 Kontaktor
Kontaktor adalah suatu alat penghubung listrik yang bekerja atau dasar
magnet yang dapat menghubungkan antara sumber tegangan dengan beban. Jenis
kontaktor ada dua yaitu kontaktor arus searah dan kontaktor arus bolak-balik.
Kontaktor arus searah inti kumparannya tidak menggunakan kumparan hubungan
singkat, sedangkan untuk kontaktor arus bolak-balik intinya dipasang kumparan
hubungan singkat.
Dalam penggunaan kontaktor perlu diperhatikan selain jenis arus dan
besar tegangan, maka harus pula diperhatikan kemampuan daya hantar arus dari
kontaktor itu sendiri.
Bagian-bagian yang penting dari konstruksi kontaktor ialah kontak utama
(main contact) dan kontak tambahan (auxiliary contact).
Kontaktor banyak variasi diantaranya ada yang dilengkapi dengan 4
kontak utama Dan 1 kontak bantu. Kontak utama diberi angka 1 3 5 untuk
disambung dengan daya dan 2 4 6 untuk disambungkan dengan beban, dan kontak
bantu diberi nomor 13 dan 14, 11 dan 12.
15
sedangkan NC akan terbuka. Selama kumparan utama kontaktor tersebut masih
dialiri arus, maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi operasinya.
- Coil
Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan
menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor
yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang
paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan
rangkaian listrik
- Prinsip Kerja Koil
Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan
menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan
arus listrik. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus
dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama
pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada
tegangan DC atau AC.
Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi
maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor
tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan
menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi berkurang.
Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta dapat merusak kontak-
kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan kontaktor adalah
berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.
Pada kontaktor ini terdapat dua buah anak kontak utama dan anak
kontak bantu. Kontak utama pada kontaktor ini selalu dalam keadaan NO (
normaly open ), yang berarti akan membuka selama kontaktor tidak bekerja. Pada
kontak utama dari kontaktor ini diberi tanda dengan penulisan angka dengan
standar IEC. Penandaan kontak-kontak ini adalah sebagai berikut:
1,3,5, : hubungan untuk sumber ( R,S,T )
2,4,6, : hubungan untuk beban ( U,V,W )
kontak bantu pada kontaktor ini berfungsi untuk melengkapi
pengoperasian dari kontaktor tersebut. Kontaktor bantu ini biasanya terdiri dari
dua kondisi yaitu NO ( normaly open ) dan NC ( normaly close ).
16
Berdasarkan IEC untuk perbedaan kontak bantu ini digunakan dua angka yang
tujuannya untuk membedakan antara kontak utama dengan kontak Bantu, antara
kontak bantu NO dan kontak bantu NC digunakan nomor kontak yang berbeda,
yaitu untuk kontak NO diberi nomor dengan angka terakhir 3 dan 4 sedangkan
untuk kontak NC diberi nomor dengan angka terakhir 1 dan 2. Gambar 8
memperlihatkan penomoran dari kontak-kontak pada kontaktor daya.
1 3 5 A1 13 11
2 4 6 A2 14 12
17
Gambar 14. Kontaktor delay
. Kontaktor delay ini ada dua jenis yaitu kontaktor penunda waktu
ON dan kontaktor penunda waktu OFF .
a. Kontaktor penunda waktu ON (On Delay)
On Delay adalah suatu Timer yang dihubungkan secara langsung ke
kontaktor ( jadi satu dengan Kontaktor ) yang akan berfungsi jika
kontaktor bekerja ( ON ) maka Timer juga bekerja ( ON ). Prinsip kerja
kontaktor ini secara umum sama dengan kontaktor lainnya yaitu
berdasarkan magnit. Tetapi pada kontaktor ini dilengkapi dengan pengatur
waktu. Pada kontaktor biasanya saat terdapat magnit, kontaktornya
langsung berubah posisi dengan seketika dalam waktu yang bersamaan,
sedangkan pada kontaktor penunda waktu ON bila kumparannya
terdapat magnit, kontaknya tidak langsung berubah posisi, tetapi beberapa
saat kemudian baru kontaknya akan berpindah posisi. Kontaknya akan
kembali keposisi semula dengan seketika bila magnit pada kumparannya
dihilangkan.
b. Kontak penunda waktu OFF (Off Delay)
Off Delay adalah suatu Timer yang dihubungkan secara langsung ke
kontaktor ( jadi satu dengan Kontaktor ) yang akan berfungsi jika
kontaktor bekerja ( ON ) dan Timer tidak bekerja ( OFF ). Kontak ini
bekerjanya berlawanan dengan kontaktor penunda waktu ON . Pada
kontaktor ini, saat kumparan terdapat magnit kontaknya akan berubah
posisi dengan seketika dalam waktu yang bersama. Tetapi pada saat
kumparan tidak lagi terdapat magnit, kontaknya tidak kembali keposisi
seperti semula dengan seketika tetapi beberapa saat kemudian tergantung
18
dari pengesetan waktu yang dilakukan, barulah kontaknya kembali
keposisi semula.
2.7 Pengaman
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar menimbulkan panas, supaya
suhu penghantarnya tidak menjadi terlalu tinggi, arusnya harus dibatasi.
Pengaman merupakan salah satu syarat utama yang harus diperhatikan dalam
pemasangan instalasi baik untuk penerangan maupun untuk tenaga, untuk
melindungi peralatan-peralatan listrik dari bahaya kerusakan akibat terjadinya
arus beban lebih, terjadi hubung singkat dan gangguan lainya yang dapat merusak
peralatan-peralatan listrik tersebut. Untuk mengamankan instalasi listrik biasanya
digunakan pengaman lebur dan sakelar arus maksimun (MCB).
19
2 ampere ( merah muda ) 20 ampere ( biru )
4 ampere (coklat ) 25 ampere ( kuning )
6 ampere ( hijau ) 35 ampere ( hitam )
10 ampere ( merah ) 50 ampere ( putih )
16 ampere ( kelabu ) 65 ampere (warna tembaga )
Pengaman lebur ini memiliki kawat lebur dari perak dengan campuran
dari beberapa logam lain, antara lain timbel, seng dan tembaga untuk kawat
lebur digunakan perak karena logam ini hampir tidak mengoksida dan daya
hantarannya tinggi. Jadi diameter kawat leburnya bisa sekecil mungkin sehingga
kalau kawatnya lebur tidak akan banyak menimbulkan banyak uap. Dengan
demikian kemungkinan terjadinya ledakan juga lebih kecil.
20
Banyak perangkat yang saat ini menggunakan listrik, mulai dari AC,
Komputer/laptop, lampu dan masih banyak lagi. Kebanyakan pelanggan PLN di
Indonesia saat ini masih menggunakan MCB 2A, hal ini dikarenakan banyaknya
pelanggan yang menggunakan daya 450VA (Volt Ampere). Pelanggan yang
menggunakan daya 450VA akan menggunakan MCB dengan nominal 2A, dengan
perhitungan tegangan di Indonesia adalah (standar rata-rata) 220 Volt jika kita
ingin daya yang terpasang dirumah kita 450VA yang perlu kita lakukan hanyalah
membagi 450 dengan 220, hasilnya akan 2,04 sehingga kita membutuhkan MCB
dengan nominal 2 Ampere. Berikut ini beberapa satuan - satuan listrik yang
digunakan adalah:
- Satuan dari tegangan listrik adalah Volt (V)
- Satuan dari arus listrik adalah Ampere (A)
- Satuan dari hambatan listrik adalah Ohm ()
- Satuan dari daya listrik adalah Watt (W)
MCB terdiri dari MCB 1 Phasa, 2 phasa dan 3 phasa. Pada dasarnya
MCB 2 phasa adalah gabungan dari dua buah MCB 1 phasa, sedangkan MCB 3
phasa merupakan gabungan tiga buah dari MCB 1 phasa.
21
Keterangan gambar :
1. Tuas aktuaror operasi On-Off
2. Mekanisme Actuator
3. Kontak penghubung
4. Terminal Input-Output
5. Batang Bimetal
6. Plat penahan & penyalur busur api
7. Solenoid / Trip Coil
8. Kisi-kisi pemadam busur api
Gambar 17. Komponen dalam MCB
22
arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya
panas dan terbakar. Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi
pemakaian arus bisa jadi berhubung banyak orang yang awam tentang listrik
terjadilah kebakaran dimana-mana akibat listrik.
3. Sebagai sakelar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari
terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai sakelar
utama instalasi rumah kita. Jika kita ingin memasang lampu atau memasang
kotak-kontak (steker) dirumah kita maka kita hanya perlu menggunakan MCB
untuk memutus semua arus listrik didalam rumah. Selain itu MCB juga bisa
digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda bepergian dalam waktu yang
lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar kota selama 1 minggu jangan lupa untuk
mematikan aliran listrik dirumah anda dengan cara turunkan sakelar MCB.
Pada dasarnya pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh MCB berasal
dari dua prinsip, yakni prinsip panas dan prinsip elektromagnetik. Prinsip panas
digunakan saat MCB memutuskan arus karena beban lebih sedangkan prinsip
elektromagnetik digunakan saat MCB mendeteksi adanya hubung singkat.
1. Pemutusan MCB karena Elektromagnetik
Pemutusan dilakukan oleh koil yang terinduksi dan mempunyai medan
magnet. Akibatnya poros yang terdapat didekatnya akan tertarik dan menjalankan
tuas pemutus. Pada saat MCB bekerja karena hubung singkat (konsleting) akan
terdapat panas yang sangat tinggi, MCB dilengkapi dengan pemadam busur api
untuk meredam panas tersebut.
2. Pemutusan MCB karena panas
Pemutusan dilakukan karena terdapat beban lebih. Karena beban lebih maka
akan menimbulkan panas. Panas ini akan membuat bimetal melengkung dan
mendorong tuas pemutus akibatnya MCB akan trip (memutuskan arus). Tidak
sampai disitu manfaat dari menggunakan MCB masih terdapat banyak lagi. Hal
lain yang bisa didapatkan dari menggunakan MCB adalah apabila sudah trip
(putus) masih bisa digunakan lagi. MCB layaknya sakelar, saat dalam posisi Off
kita masih bisa merubah posisinya menjadi ON kembali.
23
2.7.3 Thermal Overload Relay (TOR)
Fungsi dari TOR adalah untuk proteksi motor listrik dari beban lebih.
Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan
ada yang lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali nominal,
sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya
akan putus setiap motor dijalankan.
24
- Motor listrik bekerja hanya dengan duaa fasa atau terbukanya salah satu
fasa dari motor listrik tiga fasa.
Thermal overload relay (TOR) mempunyai tingkat proteksi yang lebih efektif dan
ekonomis, yaitu:
1. Pelindung beban lebih / Overload.
2. Melindungi dari ketidakseimbangan phasa / Phase failure imbalance.
3. Melindungi dari kerugian / kehilangan tegangan phasa / Phase Loss.
2.8 Lampu
Lampu adalah komponen yang digunakan untuk mengeluarkan cahaya,
lampu juga mempunyai beberapa jenis yaitu :
25
Seorang operator dapat mengetahui kondisi kerja dari rangkian dengan melihat
lampu tanda tersebut, apakah rangkaian bekerja dalam operasi normal atau
terdapat gangguan-gangguan.
Lampu pijar adalah lampu yang tebuat dari kaca berbentuk bulat yang
hampa udara dan didalamnya terdapat filament. Lampu pijar ini mempunyai
tegangan dan daya yang besar,sehingga boros dalam pemakaian tegangan, lampu
ini kurang efesien digunakan dalam instalasi sederhana.
2.8.3 Lampu TL
Lampu TL disebut juga dengan lampu neon, lampu TL cahaya yang
dikeluarkan lebih sejuk atau lebih putih dibandingkan dengan lampu pijar , lampu
TLO juga mempunyai daya yang rendah dibandingkan dengan lampu pijar.
Lampu TL terbuat dari kaca dengan bentuk bulat memanjang dan didalamnya
26
terdapat filament gas argon atau air raksa dan elektroda.lampu TL juda dilengkapi
ballas dan starter.
27
Belitan motor induksi sering dibuat dalam beberapa hubungan yang
bertujuan untuk:
28
Gambar 22. Motor 3 phasa hubung bintang
29
4. Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak
diperlukan.
c. Kerugian Penggunaan Motor Induksi :
1. Kecepatan tidak mudah dikontrol.
2. Power faktor rendah pada beban ringan.
3. Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal.
30
diam. Torsi adalah proporsional dengan kuadrat fluks. Fluks adalah perbandingan
tegangan dan frekuensi. Tegangan memiliki hubungan sebanding dengan arus.
Pada akhirnya, torsi besar berarti akan membutuhkan konsumsi arus yang besar
juga. Untuk memperkecil arus motor pada saat penstateran maka digunakan
rangkaian starter bintang segitiga.
Star delta adalah sebuah sistem starting motor yang paling banyak
dipergunakan untuk starting motor listrik. Dengan menggunakan star delta starter
lonjakan arus listrik yang terlalu tinggi bisa dihindarkan. Cara kerjanya adalah
saat start awal motor tidak dikenakan tegangan penuh hanya sekitar 57,7 % dari
sumber jala - jala dengan cara dihubung bintang/star. Setelah motor berputar dan
arus sudah mulai turun dengan menggunakan rangkaian kotrol secara otomatis
arus dipindahkan menjadi segitiga/delta sehingga tegangan dan arus yang
mengalir ke motor penuh. Penstaran motor jenis ini dilakukan pada motor dengan
kapasitas daya 3 - 5,5 Hp.
31
Sistem DOL biasanya diterapkan pada pengoperasian motor listrik yang
memiliki kapasitas daya 3 HP (Horse Power).
32
kutub motor listrik. Pada motor dahlander tiap kumparan memiliki dua ujung, atau
masing-masing kumparan memiliki center tap. Jadi dengan mengubah sambungan
pada center tap atau ujung kumparan maka jumlah kutubnya akan berubah
sehingga kecepatan dapat diubah karena faktor pembaginya berubah. Sambungan
kumparan-kumparan pada motor dahlander dapat dilihat pada gambar berikut:
33
Gambar 30. Sambungan dahlander Y - Y
Sambungan di atas akan membuat arus yang masuk menjadi besar karena
hambatan kumparan yang diparalel semakin kecil sehingga kecepatan motor
menjadi lebih tinggi dari sambungan segitiga.
2.15 Terminal
Penyambungan kabel pada intalasi dilakukan dalam kotak cabang, tetapi
pada peralatan listrik, papan hubung bagi untuk rangkaian pengatur yang masuk
dan keluar dilakukan dengan menggunakan terminal.
Pasal 211-A1 1977, penyambungan hantaran dengan peralatan listrik, alat
pemakaian listrik dan perlengkapan listrik lainnya dengan hantaran tanah harus
34
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sambungan dimaksud mempunyai
hubungan listrik yang baik dan bebas dari gaya tarik.
Pasal 211-B1 1977, peralatan penyambungan seperti terminal tekan,
penyambungan putir tekan, sambungan solder harus sesuai dengan bahan hantaran
yang disambung.
Pasal 602-A6 1977, terminal dari saluran kontrol harus ditempatkan dari terminal
saluran daya.
Pasal 602- C4 1977, terminal dari perlengkapan kontrol harus diberikan tanda atau
nomor sehingga memudahkan pemeriksaan.
Pasal 630-F3 1977, kemampuan terminal sekurang-kurangnya harus sama dengan
kemampuan sakelar dari rangkaian yang bersangkutan.
35
BAB III
ALAT DAN BAHAN
1 Panel Unit 1
2 MCB 3 Phasa Unit 2
3 MCB 1 Phasa Unit 1
4 Kontaktor Unit 1
5 Saklar Impuls Unit 1
6 Saklar Tunggal Unit 1
7 Saklar Tukar Unit 2
8 Saklar Bel Unit 2
9 Stop Kontak 3 Phasa Unit 1
10 Stop Kontak 1 Phasa Unit 3
11 Fitting Unit 3
12 Armatur Lampu TL Unit 3
13 Kotak Hubung Unit 2
14 Pipa PVC 5/8 M 5
15 Klem Unit Secukupnya
16 Sekrup Unit Secukupnya
17 Lampu Pijar Unit 3
18 Lampu TL Unit 3
19 Kabel NYA 2,5 mm Merah M 10
20 Kabel NYA 2,5 mm Kuning M 10
21 Kabel NYA 2,5 mm Hitam M 10
22 Kabel NYA 2,5 mm Biru M 10
23 Kabel NYA 2,5 mm Hijau-Kuning M 10
24 Rel Cm Secukupnya
25 Tang Kombinasi Unit 1
36
26 Tang Potong Unit 1
27 Tang Buaya Unit 1
28 Tang Pengupas Unit 1
29 Gergaji Besi Unit 1
30 Palu Unit 1
31 Bor Listrik Besi Unit 1
32 Bor Listrik Tembok Unit 1
33 Obeng (+) Unit 1
34 Obeng (-) Unit 1
1 Panel Unit 4
2 Kontaktor Unit 8
3 MCB 3 Phasa Unit 7
4 Thermal Overload Relay Unit 2
5 Push Button Unit 10
6 Lampu Indikator Unit 6
7 On Delay Unit 1
8 Pipa PVC 5/8 M 4
9 Klem Unit Secukupnya
10 Terminal Kabel Unit Secukupnya
11 Kabel NYAF 2,5 mm M Secukupnya
12 Tang Kombinasi Unit 1
13 Tang Potong Unit 1
14 Tang Buaya Unit 1
15 Tang Pengupas Unit 1
16 Gergaji Besi Unit 1
17 Palu Unit 1
18 Bor Listrik Besi Unit 1
19 Bor Listrik Tembok Unit 1
37
20 Obeng (+) Unit 1
21 Obeng (-) Unit 1
38
BAB IV
LANGKAH KERJA
39
2. Memasang panel pada dinding yang telah ditentukan.
3. Memasang komponen yang digunakan yaitu MCB utama, MCB penerangan,
MCB sistem DOL, MCB sistem bintang-segitiga, MCB sistem dua kecepatan,
MCB sistem dua arah, kontaktor, over load, push button, lampu indikator,
terminal omega, terminal block, rel C simetris dan duct kabel.
4. Memasang rangkaian kontrol dan rangkaian daya sistem DOL terlebih
dahulu.
5. Memasang rangkaian dari sumber PLN masuk ke MCB utama dan dibagi ke
MCB yang lain yang digunakan untuk instalasi penerangan dan tenaga.
6. Keluaran MCB bagian pada panel utama ini dikeluarkan melalui terminal
block yang dipasang dibagian bawah panel.
7. Mengkoneksikan dari terminal block kemasing-masing bagian seperti
penerangan dan sistem lainya.
8. Menguji coba rangkian menggunkan ohmmeter untuk mengetahui rangkaian
terubung atau tidak.
40
4.2.3 Sistem Dua Arah (Forward-Reverse)
1. Membuat rangkaian kontrol dan daya dari sistem sistem dua arah (forward-
reverse).
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam instalasi tenaga
sistem dua arah (forwad-reverse).
3. Memasangkan panel pada dinding yang telah ditentukan.
4. Memasang komponen seperti kontaktor, push button, overload, lampu
indikator pada panel dan pintu panel.
5. Memasang rangkaian kontrol dan daya sesuai dengan gambar yang telah
dibuat.
6. Memasangkan kabel sumber dari panel utama ke panel sistem bintang-
segitiga.
7. Memasang terminal untuk keluaran rangkaian daya untuk dihubugkan
keterminal motor.
8. Menguji rangkaian menggunakan alat ukur ohmmeteer untuk mengetahui
rangkaian terhubung atau tidak.
41
BAB V
ANALISA
42
5.1.2 Grup 2 (F3)
43
MCB 3 phasa berkapasitas 25A. Ketika MCB di on-kan, maka tegangan tiga
phasa akan langsung tersedia pada panel penerangan.
5.2.2 Grup 2 (F3)
44
5.2.4 Grup 4 (F11)
45
5.2.6 Grop 6 (F16)
46
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktek bengkel listrik pada semester IV ini,
mahasiswa dapat mengambil beberapa simpulan antara lain :
a) Untuk instalasi penerangan, setiap kelompok instalasi penerangan harus
diamankan dengan pengamanan masing-masing.
b) Setiap rangkaian kontrol motor harus dapat diputuskan bila suatu saat
terjadi arus beban lebih. Oleh karena itu sumber untuk rangkaian
kontrol harus diambil dari kontak normally close (NC) pada thermal
overload agar dapat memutuskan rangkaian apabila thermal overload relay
bekerja.
c) Untuk instalasi tenaga harus diberi pengaman tersendiri.
d) Setiap motor tiga phasa harus diamankan terhadap arus beban lebih.
e) Pembagian beban terhadap setiap hantaran phasa harus di buat seimbang,
agar tidak terjadi gangguan pada salah satu phasanya dan juga pada sistem
jaringannya.
f) Pada rangkaian motor DOL (Direct On Line), motor langsung
dihubungkan pada tegangan sumbernya.
g) Pada rangkaian motor dua kecepatan, motor akan lebih cepat jika jumlah
kutup yang digunakan lebih sedikit.
h) Perubahan dari hubungan bintang ke segitiga dilakukan oleh ONDELAY
secara otomatis.
i) Pada rangkaian motor Y , pada saat motor hubung Y (bintang), maka
tegangan yang disuplai adalah sebesar 220 Volt. Sedangkan ketika motor
hubung (segitiga), tegangan yang disuplai adalah 380 Volt.
47
c) Dalam melaksanakan praktek mahasiswa dituntut supaya dapat
menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya masing-masing alat
tersebut.
d) Sebaiknya mahasiswa mengenal simbol-simbol listrik agar memudahkan
dalam memahami diagram lokasi dan pengawatan instalasi listrik.
e) Dalam pelaksanaan praktek ini di usahakan agar tidak sekali melanggar
dari ketetapan PUIL.
48
DAFTAR PUSTAKA
21