dengan dominasi batulempung pada bagian atas. Kemudian diendapkan kembali lapisan batu pasir dengan struktur channel yang menggerus lapisan batulempung cukup tebal di bawahnya. Diinterpretasikan sebagai lingkungan fluvial dengan batupasir masif yang tebal diendapkan pada bagian channel dan dan lempung di bagian atas merupakan suspended load dari sebuah mekanisme pengendapan yang cepat. 2. Perselingan antara mudstone dengan batupasir. Lapisan mudstone terlihat lebih mendominasi. Kemungkinan batuan tersebut diendapkan pada daerah delta slope dengan pengaruh tidal yang lebih besar. Dengan bagian atas dari perselingan tersebut terdapat batuan dengan fragmen ukuran couble boulder. Batuan ini kemudian diendapkan ketika terjadi transgresi pada slope samudera dengan mekanisme slump dilihat dari sortasi butir yang buruk. 3. Pada singkapan tersebut dapat dilihat ada batu bara yang lumayan tebal kemudian ditutupi oleh batu pasir yang kemungkinan berasal dari pantai. 4. Singkapan ini terdapat struktur cross bedding pada batu pasir. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai lingkungan eolian fluvial. 5. Berdasarkan gambar singkapan tersebut dapat diinterpretasikan dilingkungan fluvial dengan arus turbidit planar. Dilihat dari perselingan batu pasir dengan batu lumpur yang tipis. 6. Terdapat batu pasir dengan pola struktur cross bedding yang mengindikasikan bahwa lingkungan pengendapannya berupa aeolian (gurun) yang didominasi oleh agen transportasi angin. 7. Terdapat perselingan antara batu pasir dan batu lumpur dengan dominasi batu pasir. Kemungkinan batuan tersebut diendapkan pada daerah fluvial dengan sistem braided. 8. Terdapat perselingan antara batu pasir dan batu lumpur dengan dominasi batu pasir. Kemungkinan batuan tersebut diendapkan pada daerah fluvial dengan sistem braided. 9. Perselingan antara batu pasir halus dan batu pasir kasar. Dapat diinterpretasikan bahwa lngkungan pengendapan berupa fluvial dengan arus turbidit. 10. Dilihat dari singkapan tersebut didominasi oleh batu lumpur yang diselingi dengan batu pasir. terlihat sortasi buruk yang kemungkinan merupakan lingkungan fluvial dengan arus turbidit. 11. Dari singkapan tersebut dapat diinterpretaskan bahwa lingkungannya berupa fluvial. terdapat perselingan antara batu pasir halus dan batu pasir menengah dengan sortasi yang buruk. Pola perselingan tersebut kemungkinan dihasilkan oleh arus turbidit. 12. Berdasarkan gambar singkapan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai lingkungan fluvial dengan arus turbidit, dilihat dari perselingan batu pasir dan batu lumpur serta sortasi yang buruk. 13. Terdapat struktur silang siur pada batu pasir dengan skala besar dan batu pasir masif serta batu lumpur. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa lingkungannya berupa fluvial dekat dengan pantai dan transisi.