Anda di halaman 1dari 10

Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.

2 Tahun 2016

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NUTRISI KEHAMILAN


TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DI PUSKESMAS
KARTASURA SUKOHARJO

Vinami Yulian1), Risky Puspita Sari2)


1)
, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
email: Vinami.Yulian@ums.ac.id

Abstrak
Kesehatan ibu merupakan tolok ukur kesehatan dan kesejahteraan suatu bangsa dan
negara. Namun sayangnya, kesehatan ibu di negara berkembang tertinggal masih memiliki
berbagai masalah yang sulit diselesaikan meskipun berbagai upaya telah dilaksanakan.
Salah satu masalah pada ibu hamil tersebut adalah anemia pada kehamilan. Sebagian besar
ibu hamil di negara berkembang dan tertinggal masih memiliki pengetahuan dan asupan
nutrisi yang tidak memenuhi standar kesehatan sehingga mempengaruhi kadar
hemoglobinnya yang mana dapat menyebabkan anemia pada kehamilan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang nutrisi kehamilan pada
terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Kartasura, Sukoharjo. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif metode pra eksperiment dengan rancangan one group
pre-postest with control group. Perlakuan berupa pendidikan kesehatan tentang nutrisi
kehamilan di kelas pre-natal, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan pendidikan
kesehatan tentang nutrisi kehamilan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah
lembar identitas diri dan seperangkat pemeriksaan hemoglobin. Data dianalisis
menggunakan paired sample test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
kadar hemoglobin ibu hamil di kelompok perlakuan meskipun tidak signifikan, sedangkan
di kelompok kontrol kadar hemoglobin responden tidak mengalami perubahan. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tentang nutrisi kehamilan memberikan
pengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil.

Kata kunci: pendidikan kesehatan, nutrisi kehamilan, hemoglobin, ibu hamil

PENDAHULUAN Anemia dalam kehamilan merupakan


Kesehatan ibu hamil adalah masalah masalah kesehatan utama pada ibu hamil
kesehatan yang harus mendapat prioritas di negara berkembang, rata-rata kematian
utama dalam pembangunan, karena hal yang disebabkan anemia di Asia
tersebut menentukan kualitas sumber daya diperkirakan 72,6%. (Brabin, 2001).
manusia pada masa mendatang (Bobak, Anemia mengakibatkan reduksi kapasitas
Lowdermik & Jensen, 2005). Namun, darah untuk membawa oksigen sehingga
kesehatan ibu hamil di negara kapasitas berkurang, jantung berusaha
berkembang dan tertinggal masih mengompesasi dengan meningkatkan
memiliki banyak masalah yang beban jantung dan fungsi ventrikel
menyebabkan kematian dan kesakitan ibu (Lowdermilk, 2013). Anemia disebabkan
serta janin yang dikandungnya. kadar hemoglobin dalam darah yang
Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.2 Tahun 2016

kurang dari 11 gr/dl. Hemoglobin (Hb) pembangunan global yang dilaksanakan


merupakan molekul yang mengandung pada tahun 2016-2030 sebagai perluasan
besi yang mengikat oksigen dan terdapat dari MDGs. Oleh karena itu, perlu
di dalam sel darah merah. diupayakan dan dicapai perbaikan untuk
Angka kematian ibu (AKI) keberhasilan target utama salah satunya
merupakan salah satu indikator untuk pada tujuan kesehatan ibu (Dirjen Bina
mengukur derajat kesehatan perempuan. Gizi KIA, 2015).
Untuk mengukur tingkat kematian ibu Menurut Survei Demografi
saat ini merupakan masalah kesehatan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun
utama yamg menarik perhatian dari 2007, AKI di Indonesia sebesar 228 per
berbagai sektor (Chowdhury, 2009). 100.000 kelahiran hidup, dimana angka
Millenium Development Goals kematian tersebut merupakan tertinggi di
(MDGs) adalah sasaran pembangunan Asia Tenggara. Angka tersebut
millenium untuk meningkatkan kesehatan mengalami penurunan pada tahun 2009
ibu dimana target yang harus dicapai pada yaitu sebesar 226 per 100.000 kelahiran
tahun 2015 (Depkes RI, 2012). Tujuan hidup. Pada tahun 2012 AKI mengalami
MDGs yang kelima yaitu penurunan peningkatan lagi menjadi sebesar 359 per
kematian ibu sebesar 32 per 100.000 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target
kelahiran hidup yang dihubungkan MDGs pada tahun 2015 sebesar 102 per
dengan peningkatan persalinan yang 100.000 kelahiran hidup, hal tersebut
ditolong oleh tenaga kesehatan, upaya menyebutkan Indonesia dapat mencapai
kesehatan reproduksi, peningkatan target MDGs yang ke-5 (Kemenkes RI,
pelayanan antenatal, penurunan 2014). World Health Organization
kehamilan remaja, dan peningkatan (WHO) pada tahun 2013 menyatakan
cakupan peserta aktif Keluarga Berencana bahwa terjadi peningkatan AKI di
(KB) (Kemenkes RI, 2013). Namun, Indonesia sebesar 359 per 100.000
MDGs ini telah berakhir berakhir pada kelahiran hidup. Angka tersebut jika
tahun 2015 lalu, dan Indonesia belum dibandingkan dengan Thailand AKI
dapat mencapai target yang diharapkan. sebesar 129 per 100.000 kelahiran hidup,
Selanjutnya dunia internasional Malaysia sebesar 39 per 100.000
menyepakati untuk melanjutkan MDGs kelahiran hidup, dan Singapura 6 per
dengan program Sustainable Development 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2013),
Goals (SDGs) yaitu program
Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.2 Tahun 2016

Indonesia masih tertinggal diantara Salah satu program kesehatan untuk


negara-negara tetangganya. mencegah terjadi komplikasi pada ibu
Pemerintah Indonesia melalui hamil yang diperoleh yaitu melalui
Departemen Kesehatan menerapkan penyelenggaraan kelas pre-natal. Upaya
strategi Making Pregnancy Safer (MPS) dalam penurunan kematian ibu salah
sebagai upaya untuk menurunkan AKI satunya dengan peningkatan kualitas
yang dimulai pada tahun 2000. MPS pelayanan antenatal dengan pelaksanaan
merupakan strategi kesehatan yang kelas pre-natal (Dirjen Bina Gizi dan
terfokus untuk meningkatkan kemampuan KIA, 2011). Kelas pre-natal adalah suatu
sistem kesehatan dalam menjamin aktifitas belajar kelompok bersama di
penyediaan dan pemantapan pelayanan dalam kelas dengan diskusi dan tukar
kesehatan yang ditujukan dalam pengalaman dengan menggunakan buku
menanggulangi penyebab utama kematian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai
dan kesakitan ibu (Depkes, 2009). MPS alat pembelajaran. Penggunaan buku KIA
atau kehamilan yang aman adalah bertujuan untuk meningkatan
kelanjutan dari program Safe pengetahuan dan keterampilan dari
Motherhood, dengan tujuan melindungi petugas kesehatan serta adanya
hak reproduksi dan hak asasi manusia peningkatan kualitas pelayanan, serta
dengan cara mengurangi beban sakit, pendidikan dan penyuluhan kesehatan
kecacatan, dan kematian yang bagi ibu hamil (Kemenkes, 2011).
berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan yang seharusnya tidak terjadi METODE PENELITIAN
(Kemenkes, 2010). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
Berdasarkan data di Puskesmas dengan metode pra eksperiment dengan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo pada rancangan one group pre-postest with
bulan Januari sampai Maret 2016 ibu control group. Sampel penelitian dibagi
hamil yang mengalami anemia mencapai kedalam kelompok perlakuan dan
37, 5% dan tidak anemia mencapai kelompok kontrol. Perlakuan berupa
65,5%.Oleh karena itu jika anemia pada pendidikan kesehatan tentang nutrisi
ibu hamil tidak segera ditangani terjadi kehamilan di kelas pre-natal, sedangkan
komplikasi yang dapat menyebabkan kelompok kontrol tidak diberikan
gagal jantung kongestif (Lowdermilk, pendidikan kesehatan tentang nutrisi
2013). kehamilan namun diberikan vitamin.
Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.2 Tahun 2016

Instrument yang digunakan dalam 8 bulan 34 58,6


9 bulan 10 17,2
penelitian adalah lembar identitas diri dan
Urutan
seperangkat pemeriksaan hemoglobin. kehamilan
Kehamilan
Penelitian dilakukan di Puskesmas 36 62,1
pertama
Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Kehamilan
18 31,0
kedua
Pengambilan data dilakukan pada bulan
Kehamilan
4 6,9
April - Mei 2016. Populasi penelitian ini ketiga
meliputi semua ibu hamil di Wilayah
Sebagian besar responden pada penelitian
Kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten
ini berusia 29-33 tahun (32.7%). Terdapat
Sukoharjo pada bulan November 2015
16 responden dengan usia berisiko tinggi
dengan jumlah populasi 136 orang.
kehamilan. Lebih dari setengah jumlah
Sampel yang digunakan berjumlah 58
responden merupakan ibu rumah tangga
responden, dengan rincian kelompok
(60.3%) dan usia kehamilan 8 bulan
eksperimen sejumlah 28 responden dan
(58.6%). Di samping itu, responden
kelompok kontrol sejumlah 30 responden.
dengan kehamilan pertama juga
merupakan responden terbanyak dalam
Data dianalisis menggunakan analisis
penelitian ini (62.1%).
univariat dan bivariat dengan Paired
Sample Test.
Analisis Univariat
Kadar Hemoglobin
HASIL PENELITIAN
Tabel 2. Kadar Hemoglobin Ibu Hamil
Karakteristik Responden
Kelompok Perlakuan Pre Dan Post
Tabel 1. Karakteristik responden
Intervensi
berdasarkan usia, pekerjaan, usia
kehamilan, dan urutan kehamilan Kadar Pre Post
Hb % %
Usia (Tahun) Jumlah % Ringan 8 28.6 7 25.0
19-23 12 20.6 Sedang 9 32.1 7 25.0
24-28 11 18.8 Normal 11 39.3 14 50.0
29-33 19 32.7 Total 28 100.0 28 100.0
34-39 11 18.9 Hasil pengukuran Hb responden
40 5 8.6
Pekerjaan kelompok perlakuan menunjukkan bahwa
Ibu rumah tangga 35 60.3 terdapat perubahan antara sebelum dan
Petani 14 24.1
Wiraswasta 9 15.5 setelah dilakukan intervensi pendidikan
Usia kehamilan kesehatan tentang nutrisi kehamilan.
7 bulan 14 24,1
Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.2 Tahun 2016

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa


Variabel P Keterangan
sebelum dilakukan perlakuan, terdapat 8 Kelompok
responden dengan kadar Hb ringan, 9 kontrol
Pre 0.606 Normal
responden Hb sedang, dan 11 responden Post 0.107 Normal
Hb normal. Sedangkan setelah dilakukan Kelompok
perlakuan
perlakuan, terjadi kenaikan jumlah Pre 0.096 Normal
responden dengan Hb normal meskipun Post 0.063 Normal
Uji normalitas menggunakan uji shapiro
tidak signifikan yaitu 14 responden, dan
wilk. Berdasarkan tabel diatas, diketahui
terdapat penurunan responden dengan Hb
bahwa keseluruhan variable memiliki
ringan dan sedang yaitu masing-masing 7
nilai p>0,05 yang menunjukkan bahwa
responden.
keseluruhan variable berdistribusi normal.
Tabel 3. Kadar Hemoglobin Ibu Hamil
Kelompok Kontrol Pre Dan Post
Uji Hipotesis
Eksperimen.
Uji hipotesis pada penelitian ini
Kadar Pre Post
Hb % % menggunakan uji paired sample t-test.
Ringan 13 43.3 13 43.3 Tabel 5. Hasil uji hipotesis kadar
Sedang 3 10.0 2 6.7
Normal 14 46.7 15 50.0 hemoglobin ibu hamil kelompok
Total 30 100.0 30 100.0 perlakuan pre dan post intervensi
Tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada
Rata-
perbedaan kadar hemoglobin pada Variabel rata Korelasi P Ket
kelompok kontrol sebelum dan setelah Kelompok
Kontrol
eksperimen untuk level Hb ringan yaitu
Pre 10 0.942 0.013 H0: Ditolak
sebanyak 13 responden, untuk kadar HbPost 11
Data diatas menunjukkan bahwa terdapat
sedang mengalami penurunan yang
perbedan rata-rata kadar Hb kelompok
sebelumnya 3 responden menjadi 2
perlakuan pre dan post eksperimen yaitu
responden, dan untuk kadar hemoglobin
yang sebelumnya 10 meningkat menjadi
normal mengalami sedikit peningkatan
11. Hasil uji paired sample t-test
yang sebelumnya 14 responden menjadi
menunjukkan p(0.013)> 0,05 dimana H0 :
15 responden.
ditolak yang artinya terdapat perbedaan
Analisis Bivariat
kadar Hb ibu hamil kelompok perlakuan
Uji Normalitas
sebelum dan setelah intervensi.
Tabel 4. Hasil uji normalitas
Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.2 Tahun 2016

Gambar 1. Kadar hemoglobin ibu hamil


kelompok perlakuan pre dan post
intervensi

PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden terbanyak berusia 29-33 tahun
Tabel 6. Hasil uji hipotesis kadar yaitu sejumlah 19 responden (32,7%),
hemoglobin ibu hamil kelompok kontrol kemudian sejumlah 12 responden berusia
pre dan post 19-23 tahun (20,6%), sedangkan
Rata- responden berusia 24-28 tahun (18,8%)
Variabel rata Korelasi P Ket. dan 34-39 responden (18,9%) berjumlah
Kelompok
Kontrol sama yaitu 11 responden, dan terendah
Pre 11 0.869 0.561 H0: Diterima sebanyak 5 responden berusia 40 tahun
Post 11
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata (8,6%). Usia dapat mempengaruhi daya
kadar Hb responden pada kelompok ingat, pola berfikir seseorang, dan dalam
kontrol sebelum dan setelah eksperimen mengambil keputusan. Semakin
menunjukkan bahwa tidak terdapat bertambah usia seseorang, maka semakin
perbedaan rata-rata kadar Hb responden. berkembang pula daya ingat tentang
Berdasarkan uji paired sample t-test nutrisi, pola pikirdan semakin matang
diperoleh nilai p (0,561) > 0,05 yang dalam mengambil keputusan
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan (Notoatmodjo, 2010).
kadar hemoglobin pada kelompok kontrol Karakteristik responden berdasarkan
antara pre dan post eksperimen. pekerjaan menunjukkan responden
terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu
Gambar 2. Grafik kadar hemoglobin ibu 35 responden (60,3 %), kemudian 14
hamil kelompok kontrol pre dan post responden adalah petani (24,1 %),
responden terendah bekerja sebagai
Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.2 Tahun 2016

wiraswasta yaitu sejumlah 9 responden Perbedaan Kadar Hemoglobin Ibu


(15,5 %). Ibu hamil yang bekerja Hamil
mempunyai kecenderungan kurang Kelompok kontroldan perlakuan Pre Dan
istirahat, sehingga konsumsi makanan Post Eksperimen
yang tidak seimbang mempunyai risiko Hasil penelitian menunjukkan bahwa
lebih besar untuk menderita anemia tidak terdapat perbedaan rata-rata kadar
dibandingkan ibu yang tidak bekerja hemoglobin pre dan post eksperimen pada
(Winkjosastro, 2009). kelompok kontrol (p=0,561<0,05).
Karakteristik responden berdasarkan usia Sebaliknya, di kelompok perlakuan
kehamilan menunjukkan responden terdapat perbedan rata-rata pre dan post
terbanyak dengan usia kehamilan 8 bulan eksperimen meskipun tidak signifikan
sejumlah 34 responden (58,6%), yaitu yang sebelumnya 10 meningkat
kemudian usia kehamilan 7 bulan menjadi 11. Berdasarkan uji paired
sebanyak 14 responden (24,1%), dan sample t- tes menunjukkan p(0.013)> 0,05
terendah dengan usia kehamilan 9 bulan h0: ditolak yang artinya terdapat
sebanyak 10 responden (17,2%). Kadar perbedaan antara pre dan post pada kadar
hemoglobin ibu hamil pada usia hemoglobin ibu hamil kelompok
kehamilan prematur dapat mengakibatkan perlakuan. Pada kelompok perlakuan
pertumbuhan janin terhambat (Wang, dalam penelitian ini diberikan perlakuan
2007). berupa pendidikan kesehatan tentang
Karakteristik berdasarkan urutan nutrisi pada ibu hamil serta diberikan
kehamilan menunjukkan responden tablet Fe satu tablet setiap hari.
terbanyak adalah responden dengan Sebaliknya, kelompok kontrol tidak
kehamilan pertama sejumlah 36 ibu diberikan perlakuan namun diberikan
(62,1%), kemudian kehamilan kedua vitamin.
sebanyak 18 responden (31,0%), dan Kadar hemoglobin pada tubuh dapat
terendah ibu dengan kehamilan ketiga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantara
sebanyak 4 responden (6,9%). Kejadian adalah asupan makan, asupan vitamin,
yang pernah dialami oleh individu dari mineral dan tablet Fe dalam tubuh (Dwi,
dalam dirinya yaitu pengalaman 2015 & Meisira, 2015).
melahirkan anak yang menjadi Selain tentang nutrisi pada ibu hamil,
pengetahuan pada ibu hamil secara pendidikan kesehatan yang diberikan juga
subjektif (Widya, 2013). meliputi dampak nutrisi yang dapat
Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.2 Tahun 2016

mempengaruhi kadar hemoglobin 100 hari.Wanita yang menerima suplemen


terhadap kehamilan. Kondisi ibu hamil zat besi cenderung mengalami anemia
dikontrol dengan buku KIA yang salah defisiensi besi pada jangka panjang
satu fungsinya untuk memonitor status (Sharma, 2010). Namun selain
nutrisi ibu hamil. Anemia atau kekurangan zat besi, anemia juga
kekurangan kadar hemoglobin adalah disebabkan oleh cacing, malaria, dan
salah satu gangguan kesehatan yang penyakit kronis tuberculosis paru.
paling umum ditemui selama kehamilan. Kecacingan yang tejadi pada ibu hamil
Di negara-negara berkembang kurangnya dapat memperberat risiko anemia
kadar hemoglobin adalah penyebab (Sulistyaningsih, dkk., 2016).
keprihatinan serius, selain banyak efek Anemia atau rendahnya kadar hemoglobin
disamping lain pada ibu dan janin pada ibu hamil banyak terjadi pada
memberikan kontribusi angka kematian negara-negara dengan perekonomian yang
ibu cukup tinggi (Sharma, 2010). lemah. Hal tersebut disebabkan
Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan kurangnya asupan nutrisi kedalam tubuh
dunia (WHO, 2001) menjelaskan bahwa semasa kehamilan karena dipengaruhi
sampai 56% dari semua wanita yang oleh lemahnya faktor ekonomi. Sehingga
tinggal di negara-negara berkembang berdampak pada kematian bayi baru lahir
menderita anemia. Di India, menunjukkan dan bayi lahir dengan berat rendah (Elise,
bahwa 54% dari wanita pada wanita 2011).
pedesaan dan 46% di daerah perkotaan Salah satu penyebab kematian ibu hamil
mengalami anemia. Kekurangan zat adalah kejadian anemia berat. Untuk
besianemia atau Iron Deficiency Anemia mengatasi hal tersebut ibu hamil harus
(IDA) adalah jenis yang paling umum dari memenuhi asupan zat besi selama
anemia pada kehamilan. Seperti kehamilan sehingga mampu
kebanyakan wanita mulai kehamilan menghindarkan kematian ibu hamil dan
dengan anemia atau asupan zat kematian bayi baru lahir (Ray, 2000).
besirendah,sehingga pencegahan harus Disamping itu, faktor risiko untuk
dimulai bahkan sebelum kehamilan. kelahiran prematur dan berat badan lahir
Asupan zat besi telah direkomendasikan rendah adalah kurangnya zat besi pada ibu
dari 100 mg unsur besi dengan 500 mg hamil. Suplemen zat besi bermanfaat
asam folat pada trimester kedua pada kesehatan ibu hamiljanin yang
kehamilan untuk jangka waktu setidaknya dikandungnya (Lindsay, 2000).
Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.2 Tahun 2016

Pada masa kehamilan ibu membutuhkan pregnancy-related maternal


penyerapan tambahan zat besi. Status zat mortality. Journal of Nutrition
Scienes, 6045.
besi pada ibu hamil tidak dapat dinilai
Bobak, Lowdemilk, dan Jensen. (2005).
hanya dari kadar hemoglobin karena Buku Ujar Keperawatan
kehamilan menghasilkan peningkatan Maternitas, alih bahasa
Maria A. Wijayarini, Peter I.
volume plasma dan konsentrasi
Anugrah (Eds.4). Jakarta :
hemoglobin (Philip, 2000). EGC
Chowdhury. (2009). Cause of Maternal
Mortality Declinein
SIMPULAN
MatlabBangladesh. Journal of
Pendidikan kesehatan tentang nutrisi Health Population and Nutrition,
kehamilan yang diberikan pada ibu hamil 27(2),108
dapat mempengaruhi asupan nutrisi pada Departemen, Kesehatan. (2012). Laporan
Pencapaian Tujuan Pembangunan
ibu hamil. Hal ini disebabkan ibu hamil Millenium di Indonesia. Jakarta :
memahami pentingnya nutrisi dalam BAPPENAS
menjaga kadar hemoglobin yang dapat Direktorat, Jenderal Bina Gizi dan KIA.
(2015). Kesehatan Dalam
mencegah terjadinya anemia yang sangat
Kerangka Sustainable
berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan Development Goals (SDGs).
janin yang dikandungnya. Namun, karena Jakarta : Kemenkes RI
Dwi, Aries saputro & Said, Junaidi.
hasil penelitian ini menunjukkan
(2015). Pemberian Vitamin C
peningkatan kadar Hb yang secara Pada Latihan Fisik Maksimal Dan
statistik tidak signifikan, maka masih Perubahan Kadar Hemoglobin
Dan Jumlah Eritrosit. Journal of
diperlukan penelitian dengan waktu
Sport Sciences and Fitness,JSSF 4
penelitian lebih lama dan responden yang (3).

lebih luas. Elise M. (2011). Maternal Hemoglobin


Concentration and Pregnancy
Outcome: A Study of theEffects of
Persantunan Elevation in El Alto, Bolivia.
Terima kasih kepada seluruh petugas 13(1): 47.
Kementerian, Kesehatan Indonesia.
kesehatan dan bidan desa Puskesmas
(2010). Rencana Strategi Nasional
Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Making Pregnancy Safer Di
Tengah, atas segala dukungannya. Indonesia. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik
DAFTAR PUSTAKA Indonesia
Brabin, B. J., Hakimi, M. & Pelletier, D. Kementerian, kesehatan Indonesia.
(2001). Ananalysis of anemia and (2011). Pedoman Pelaksanaan
Journal Komunikasi Kesehatan Vol.VII No.2 Tahun 2016

Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Gyneocology, All India Institute


Departemen Kesehatan Republik of Medical Science, Ansari Nagar,
indonesia New Delhi, India
Kementerian, Kesehatan Indonesia. Sulistyaningsih, Sulastri & Suryandari.
(2013). Laporan Nasional Riset (2016). Gambaran Kebiasaan Cara
Kesehatan Dasar (Riskesdas). Minum Tablet Fe dan Kejadian
Jakarta : Kementerian Kesehatan Kecacingan Pada Ibu Hamil yang
Indonesia Anemia. Jurnal Penelitian
Kementerian, Kesehatan Indonesia. Kesehatan (3)
(2014). Pusat Data dan Informasi. Wang J dkk. (2007). Study on the third
Jakarta : Kementerian Kesehatan trimester hemoglobin
Indonesia concentration and the risk of low
Kementerian, Kesehatan Indonesia, birth weight and pretem delivery.
(2015). Petunjuk Teknis Pubmed 28(1): 15-8
Penggunaan Buku Kesehatan Ibu Winknjosastro, H. (2009). Ilmu
dan Anak. Jakarta : Kementerian Kebidanan Edisi 3. Jakarta : Bina
Kesehatan Indonesia Pustaka
Lowdermilk, Person & Cashion. (2013). World Health Organization (WHO).
Keperawatan Maternitas (Eds.8). (2013). Maternal Mortality
Singapura : Elsevier Database in World
Lindsay H Allen. (2000). Anemia and World Health Organization (WHO).
iron deficiency: effects on (2001). Iront deficieny anemia :
pregnancy outcome. Am J Clin assesment, prevention and control.
WHO/NHD/01.3, Geneva.2001
Nutr 2000;71(suppl):1280S4S.
Printed in USA. 2000 American
Society for Clinical Nutrition
Philip J Steer. (2000). Maternal
hemoglobin concentration and
birth weightAm J Clin Nutr
2000;71(suppl):1285S7S. Printed
in USA. 2000 American Society
for Clinical Nutrition
Ray Yip. (2000). Significance of an
abnormally low or high
hemoglobin concentrationduring
pregnancy: special consideration
of iron nutrition. Am J Clin Nutr
2000;72(suppl):272S9S. Printed
in USA. 2000 American Society
for Clinical Nutrition
Sharma. J.B. (2010). Anemia in
Pregnancy. JIMSA. Vol. 23 No. 4.
Department of Obstetrics &

Anda mungkin juga menyukai