Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo, yang

selanjutnya sampel rambut dari penjual bensin eceran diperiksa di Laboratorium

Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo.

Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 minggu, mulai tanggal 3 17

April 2013.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif eksplanatori.

3.3 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Penelitian

1) Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin dan

lama menjual.

2) Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kadar timbal (Pb) yang

terakumulasi di dalam jaringan rambut.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

1) Umur

Umur adalah waktu yang dihitung berdasarkan tahun kelahiran sampai

waktu pelaksanaan penelitian dilakukan. Cara memperoleh datanya melalui

wawancara dengan bantuan kuesioner.

22
23

Kriteria Objektif : - Muda : < 40 tahun

- Tua : 40 tahun

(Pratiwi, 2012).

2) Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah identitas seseorang, laki-laki atau perempuan. Cara

memperoleh datanya melalui pengamatan secara langsung.

3) Lama Menjual

Lama menjual adalah lamanya penjual bensin eceran menjual sampai

waktu pelaksanaan penelitian dilakukan. Cara memperoleh datanya melalui

wawancara dengan bantuan kuesioner.

Kriteria Objektif : - Baru : 2 tahun

- Lama : > 2 tahun

(Sriwahyuni, 2012 dan Rahmayani, 2007).

4) Kadar Timbal (Pb) Yang Terakumulasi Di Dalam Jaringan Rambut

Kadar timbal (Pb) yang terakumulasi di dalam jaringan rambut adalah

banyaknya timbal (Pb) yang masuk dalam tubuh penjual bensin eceran dalam

satuan g/g atau ppm, melalui jalur oral (hisapan menggunakan selang) dan

terakumulasi pada jaringan rambut di bagian kepala. Menurut Outopsi

Administration Hospital, Birmingham, Alabama 1965-1968 bahwa manusia yang

terpajan oleh Pb dalam batasan toleransi yaitu untuk rambut 12 g/g. Cara

pengukurannya yakni dengan melakukan pemeriksaan kadar Pb di laboratorium

menggunakan alat spektrofotometer serapan atom dan menggunakan metode

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).


24

Kriteria objektif : - Dalam batasan toleransi : 12 g/g atau 12 ppm

- Melebihi batasan toleransi : > 12 g/g atau > 12 ppm

3.4 Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran

yang menjadi objek penelitian (Riduwan, 1997 dan Lestari 1997 dalam Riduwan,

2011: 8). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penjual bensin eceran yang

ada di Kecamatan Dungingi yang berjumlah 59 orang.

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan

tertentu yang akan diteliti (Riduwan, 2011: 10). Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 17 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.

Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan

tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2010: 124). Adapun yang

menjadi kriteria sampel berdasarkan pertimbangan peneliti, yaitu:

1) Penjual bensin eceran adalah penjual yang menghisap bensin menggunakan

selang.

2) Jumlah bensin yang dijual per hari sebanyak 20 liter.

3) Memiliki rambut dengan panjang minimal 5 cm.

4) Bersedia untuk dijadikan responden.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Sumber Data

3.5.1.1 Data Primer

Yang menjadi data primer adalah data distribusi depot bensin di Kota

Gorontalo pada Bulan Februari 2013, data hasil wawancara dengan penjual bensin
25

eceran di wilayah Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo berupa keluhan sakit

kepala dan mual saat pertama kali melakukan pengisian ulang bensin, frekuensi

pengisian ulang bensin per hari, besaran per botol yang dijual per hari dan

banyaknya orang yang melakukan pengisian bensin untuk tiap-tiap depot serta

hasil pemeriksaan kadar Pb pada rambut penjual bensin eceran di wilayah

Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo.

3.5.1.2 Data Sekunder

Yang menjadi data sekunder adalah data jumlah penduduk Kota Gorontalo

tahun 2012, profil Kecamatan Dungingi tahun 2013, data kadar kualitas Bahan

Bakar Minyak (BBM) jenis bensin/premium di beberapa wilayah di Indonesia dan

data penelitian sejenis sebelumnya.

3.5.2 Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2011: 51). Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara (tanya jawab).

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 1995 dalam Riduwan, 2011: 51).

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan

spektrofotometer serapan atom.


26

3.6 Cara Kerja

3.6.1 Alat Dan Bahan

3.6.1.1 Alat

1) Gunting.

2) Kantong plastik.

3) Aluminium foil.

4) Wadah besar yang tertutup rapat.

5) Alat tulis.

6) Kertas label.

7) Tissue.

8) Penutup cawan petri.

9) Pengaduk kaca.

10) Kertas saring.

11) Oven.

12) Lemari pendingin.

13) Eksikator.

14) Gelas piala 100 ml.

15) Gelas ukur 10 ml.

16) Labu ukur 100 ml.

17) Pipet volume (pipet gondok) 100 ml.

18) Pipet ukur 10 ml.

19) Pipet pistol.

20) Timbangan analitik dengan ketelitian 4 desimal.


27

21) Hot plate.

22) Spektrofotometer serapan atom.

3.6.1.2 Bahan

1) Sampel rambut penjual bensin eceran.

2) Aquadest.

3) Aseton.

4) Asam klorida (HCl) p.a.

5) Asam nitrat (HNO3) pekat.

6) Asam nitrat (HNO3) p.a.

7) Batu didih.

8) Larutan standar Pb.

3.6.2 Pengambilan Sampel

3.6.2.1 Wadah Sampel

1) Wadah sampel rambut harus bersih dan kering.

2) Wadah sampel merupakan kantor plastik yang dapat tertutup rapat.

3.6.2.2 Cara Pengambilan Sampel

1) Mengambil sampel di kepala bagian belakang.

2) Memotong rambut 1 cm dari bagian pangkal. Hal ini karena paling

banyak Pb yang terdeposit (tertimbun) pada bagian tersebut.

3) Membungkus sampel dengan aluminium foil dan menyimpannya dalam

kantong plastik yang tertutup rapat.

4) Memberi nomor dan kode pada sampel dan melihat identitas lengkapnya

pada kuesioner.
28

5) Setelah sampel rambut terkumpul masing-masing dalam kantong plastik

tertutup, kemudian memasukkannya ke dalam wadah/tempat yang lebih

besar dan tertutup rapat.

6) Membawa sampel secepat mungkin ke laboratorium.

3.6.3 Preparasi Sampel Dan Analisis Menggunakan SSA

1) Memasukkan sampel rambut ke dalam penutup cawan petri, kemudian

mengguntingnya 1 mm.

2) Merendam sampel dengan 10 ml aseton selama 15 menit sambil

mengaduknya dengan pengaduk kaca.

3) Membilas dengan aquadest, kemudian meratakannya dengan pengaduk

kaca.

4) Merendam kembali sampel dengan 10 ml aseton selama 15 menit sambil

mengaduknya dengan pengaduk kaca.

5) Meniriskan sampel dengan kertas saring, kemudian membungkusnya

dengan kertas saring tersebut.

6) Mengeringkan sampel dalam kertas saring menggunakan oven pada suhu

1050C selama 24 jam, kemudian memasukkannya dalam eksikator

selama 10 menit.

7) Menimbang 0,5 g sampel dalam gelas piala 100 ml, lalu membasahkan

dengan sedikit aquadest dan menutupnya dengan penutup cawan petri.

8) Menambahkan 10 ml HCl p.a., lalu menutupnya dengan penutup cawan

petri, kemudian memanaskan di atas hot plate beberapa saat sampai gas

H2S yang terbentuk menguap semua dan setelah itu mendinginkannya.


29

9) Menambahkan 2 buah batu didih.

10) Menambahkan 5 ml HNO3 pekat, lalu memanaskan kembali di atas hot

plate sampai hampir kering dan mendinginkannya.

11) Menambahkan 5 ml HNO3 p.a, aquadest secukupnya dan 2 buah batu

didih, lalu memanaskannya dan kemudian mendidihkannya di atas hot

plate sampai garam-garam yang terbentuk larut kembali. Setelah itu

mendinginkannya.

12) Memasukkan dan menyaring larutan ke dalam labu ukur 100 ml, lalu

membilas gelas piala sampai bersih dengan aquadest, mengimpitkan

sampai tanda batas dan mengocoknya sampai homogen. Membiarkan

beberapa saat dan memasukkannya ke dalam lemari pendingin.

13) Mengukur serapan dari larutan seri standar, blangko dan sampel dengan

menggunakan SSA pada panjang gelombang 283,3 nm dan menggunakan

nyala (flame) dari campuran udara-asetilena (udara-C2H2).

14) Mensubtitusikan hasil yang diperoleh pada rumus sebagai berikut:

Keterangan:

C : Konsentrasi Pb yang terbaca di alat (ppm)

fp : Faktor pengenceran

V : Volume akhir (ml)

W : Berat sampel (g)


30

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, yang

digunakan untuk melihat gambaran atau distribusi responden melalui variabel

yang diteliti, yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase

dari masing-masing variabel. Menurut Riduwan (2011: 73), rumus persentase

yang digunakan adalah:


= 100%

Keterangan:

P = Persentase (%)

f = Jumlah masing-masing frekuensi dalam suatu variabel

n = Jumlah sampel/total frekuensi

Anda mungkin juga menyukai