1.
Definisi HAKI ( Hak Atas Kakayaan Intelektual)
Definisi HAKI adalah hak eksklusif yang diberikan Pemerintahan kepada
penemu / pencipta / pendesain atas hasil karya cipta dan karsa yang dihasilkannya.
Hak eksklusif adalah hak monopoli untuk memperbanyak karya cipta dalam
jangka waktu tertentu, baik dilaksanakan sendiri atau dilisensikan
3. Tujuan HAKI
Tujuan HAKI antara lain :
a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta pelatihan dalam peraturan-
peraturan, hukum yang berlaku serta sanksi-sanksi dalam penerapan HAKI.
b. Agar para peserta pelatihan mengetahui prosedure penerapan HaKI dan masalah-
masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan HAKI.
c. Agar para peserta termotivasi untuk menciptakan hal-hal baru di bidang produk
industri yang menyangkut desain, proses produksi serta pemakaian merek sendiri.
Tujuan Perlindungan dan penegakan Hukum HaKI :
~ Untuk mendorong timbulnya inovasi.
~ Untuk Pengalihan dan penyebaran teknologi yang diperoleh manfaat bersama antara
penghasil dan pengguna pengetahuan teknologi, dengan cara menciptakan
kesejahteraan sosial ekonomi serta keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Objek HAKI
Obyek HAKI ialah ciptaan, hasil buah pikiran, atau intelektualita manusia. Oleh
sebab itu dinamakan Hak Atas Kekayaan Intelektual atau Intellectual property.
Peraturan hak-hak Atas Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right) yang
telah disahkan oleh DPR RI sebagai UU di bidang HAKI pada tanggal 21 Maret
1997, adalah hak-hak secara hukum yang ber-hubungan dengan permasalahan hasil
penemuan dan kreativitas seseorang atau beberapa orang yang berhubungan dengan
perlindungan permasalahan reputasi dalam bidang komersial (commercial reputation)
dan tindakan / jasa dalam bidang komersial (goodwill).
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau
harta intelek (di Malaysia) merupakan padanan dari bahasa Inggris intellectual
property right. Kata intelektual tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual
tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia (the
creations of the human mind) (WIPO, 1988:3).
Di Indonesia, sistem perlindungan merek telah dimulai sejak tahun 1961, sistem
perlindungan hak cipta dimulai sejak tahun 1982, sedangkan sistem paten baru
dimulai sejak tahun 1991. Sebelum disempurnakan melalui peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan pada tahun 2001, beberapa waktu yang lalu (tahun 1997)
terhadap ketiga peraturan perundang-undangan tersebut telah dilakukan perubahan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan Persetujuan TRIPS.
Sejalan dengan perubahan berbagai undang-undang tersebut,Indonesia juga
telah meratifikasi 5 konvensi internasional di bidang hak kekayaan intelektual,yaitu
sebagai berikut :
a. Paris Convention for the Protection of Industrial Property dan Convention
Establishing the World Intellectual Property Organization (Keputusan Presiden No.
15 tahun 1997 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden No. 24 Tahun 1979).
b. Patent Cooperation Treaty (PCT) and Regulation under the PCT (Keputusan
Presiden No. 16 Tahun 1997).
c. Trademark Law Treaty (Keputusan Preiden No. 17 Tahun 1997).
d. Berne Convention for the Protection of Literary and Artisctic Works (Keputusan
Presiden No. 18 Tahun 1997).
e. WIPO Copyright Treaty (Keputusan Presiden No. 19 Tahun 1997).
7. Hak Cipta
Hak Cipta adalahhak-hak yang terdapat pada suatu hasil karya seseorang dan
merupakan hak milik pengunanya.
8. Merk
Merek merupakan suatu tanda pembeda atas barang atau jasa bagi satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sebagai tanda pembeda maka merek dalam
satu klasidikasi barang/jasa tidak boleh memiliki persamaan antara satu dan lainnya
baik pada keseluruhan maupun pada pokoknya. Pengertian persamaan pada
keseluruhannya yaitu apabila mempunyai persamaan dalam hal asal, sifat, cara
pembuatan dan tujuan pemakaiannya. Pengertian persamaan pada pokoknya yaitu
apabila memiliki persamaan dalam hal asal, sifat, cara pembuatan dan tujuan
pemakaiannya.
Merek atas barang lazim disebut sebagai merek dagang adalah merek yang
digunakan/ditempelkan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang, atau badan hukum. Merek jasa adalah merek yang digunakan pada
jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang, atau badan hukum.
Merek sebagai tanda pembeda dapat berupa nama, kata, gambar, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut.
Fungsi Merek
Merek dapat berfungsi sebagai :
a. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi barang atau jasa dari salah satu
produksi terhadap produksi lainnya.
b. Sebagai alat promosi
c. Sebagai jaminan atas mutu produk d. Penunjuk asal barang atau jasa.
~ Lampiran-lampiran permohonan :
Fotocopy KTP yang dilegalisir
Fotocopy akte Pendirian Badan Hukum yang disyahkan notaris bagi pemohon atas
nama Badan Hukum.
Fotocopy kepemilikan bersama yang dilegalisir atas nama pemohon lebih dari satu
orang.
Fotocopy NPWP yang dilegalisir.
Etiket Merek sebanyak 24 (duapuluh empat) buah, 4 (empat) buah ditempel pada
masing-masing form (form rangkap 4), dan 20 (duapuluh) buah dalam amplop, dengan
ukuran maksimal 9 x 9 cm dan paling kecil 2 x 2 cm
Kwitansi pembayaran atas biaya pendaftaran sesuai biaya yang telah ditetapkan.
Mencantumkan nama negara dan tanggal permintaan pendaftaran Merek pertama
kali bagi merek dengan Hak Prioritas.