Anda di halaman 1dari 5

Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis stroke pencitraan atau CT-Scan (Computerised Tomography


Scanning) yang merupakan pemeriksaan baku emas (Gold Standart). Mengingat bahwa alat
tersebut saat ini hanya dijumpai di kota tertentu, maka dalam menghadapi kasus dengan
kecurigaan stroke, langkah pertama yang ditempuh adalah menentukan lebih dahulu apakah
benar kasus tersebut kasus stroke, karena penyakit lain seperti abses otak, tumor otak, infeksi
otak, trauma kepala, juga dapat memberikan kelainan neurologis yang sama, kemudian
menentukan jenis stroke yang dialaminya. Dengan perjalanan waktu, gejala klinis stroke dapat
mengalami perubahan.
Untuk membedakan stroke tersebut termasuk jenis hemoragis atau non hemoragis dapat
ditentukan berdasarkan :
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan klinis neurologis
3. Algoritma dan penilaian dengan skor stroke
4. Pemeriksaan dengan menggunakan alat bantu

1. Anamnesis
(angger)
2. Pemeriksaan klinis neurologis
(angger)
3. Algoritma dan penilaian dengan skor stroke
Terdapat beberapa algoritma untuk membedakan stroke, antara lain dengan :
a. Penetapan jenis stroke berdasarkan Algoritma Stroke Gajah Mada
b. Penetapan jenis stroke berdasarkan Djoenaedi Stroke Score
c. Penetapan jenis stroke berdasarkan Siriraj Stroke Score
Penetapan jenis stroke berdasarkan Algoritma Stroke Gajah Mada
Penetapan jenis stroke berdasarkan Djoenaedi Stroke Score
SKOR TOTAL SKOR
1.TIA sebelum serangan 1
2.Permulaan serangan :
- Sangat mendadak (1-2 menit) 6,5
- Mendadak (beberapa menit 1 jam) 6,5
- Pelan-pelan (beberapa jam) 1
3.Waktu serangan :
- Waktu kerja (aktivitas) 6,5
- Waktu istirahat / tidur / duduk 1
- Waktu bangun tidur 1
4.Sakit kepala waktu serangan :
- Sangat hebat 10
- Hebat 7,5
- Ringan 1
- Tidak ada 0
5.Muntah :
- Langsung habis serangan 10
- Mendadak (beberapa menit beberapa jam) 7,5
- Pelan (satu hari atau lebih) 1
- Tak ada 0
6.Kesadaran :
- Hilang waktu serangan (langsung) 10
- Hilang mendadak (beberapa menit beberapa jam) 10
- Hilang pelan-pelan (satu hari atau lebih) 1
- Hilang sementara kemudian sadar pula (sepintas) 1
- Tidak ada 0
7.Tekanan darah :
- Waktu serangan sangat tinggi ( > 200 / 110 ) 7,5
- Waktu MRS sangat tinggi ( > 200 / 110 ) 7,5
- Waktu serangan tinggi ( > 140 / 110 ; < 200 / 110 ) 1
- Waktu MRS tinggi (> 140 / 110 ; > 200 / 110 ) 1
8.Tanda rangsangan selaput otak
- Kaku kuduk hebat 10
- Kaku kuduk ringan 5
- Tidak ada 0
9.Pupil
- Isokor 0
- Anisokor 5
- Pin point kanan / kiri 10
- Midriasis kanan / kiri 10
- Kecil + reaksi lambat 10
- Kecil + reaktif 10
10.Fundus Okuli
- Perdarahan subhyaloid 10
- Perdarahan retina (flamed shaped) 7,5
- Normal 0
TOTAL SKOR
Jika skor 20 : Stroke Hemoragik
< 20 : Stroke Non Hemoragik

Penetapan jenis stroke berdasarkan Siriraj Stroke Score


No Gejala / Tanda Penilaian Indek Skor
1. Kesadaran (0) Kompos mentis
(1) Mengantuk X 2,5 +
(2) Semi koma/koma
2. Muntah (0) Tidak
X 2 +
(1) Ya
3. Nyeri Kepala (0) Tidak
X 2 +
(1) Ya
4. Tekanan Darah Diastolik X 10 % +
5. Ateroma
a DM (0) Tidak
X (-3) -
b Angina pektoris (1) Ya
Klaudikasio Intermiten
6. Konstanta - 12 -12
HASIL SSS

Jika hasil SSS > 1 : Stroke Hemoragik


-1 > SSS > 1 : Perlu pemeriksaan penunjang (CT-Scan)
SSS < -1 : Stroke non Hemoragik

4. Pemeriksaan dengan menggunakan alat bantu


Pemeriksaan Stroke Hemoragik Stroke Non Hemoragik
Funduskopi Perdarahan retina dan Crossing phenomen
korpus vitreum Silver wire arteries
Pungsi lumbal
- Tekanan Meningkat Normal
- Warna Merah Jernih
Arteriografi Ada Shift Oklusi
CT Scan Tabel 2
MRI Hipointens Hiperintens

Pemeriksaan penunjang lainnya :


Elektrokardiografi
Laboratorium ( kimia darah, fungsi ginjal, hematologi, hemostasis, gula darah,
urinalisis, analisis gas dara, dan elektrolit)
Foto thorax : untuk melihat adanya gambaran cardiomegaly sebagai penanda
adanya hipertensi untuk faktor risiko stroke
Transcranial Doppler (TCD) dan Doppler karotis : untuk melihat adanya
penyumbatan dan patensi dinding pembuluh darah sebagai faktor risiko stroke.

Tabel 2. Gambaran CT-Scan Stroke Infark dan Stroke Hemoragik.


Jenis Stroke Interval antara onset dan Temuan pada CT Scan
pemeriksaan CT Scan
Infark < 24 Jam Efek masa dengan
pendataran gyrus yang
ringan atau penurunan
ringan densitas substansia
alba dan substansia grisea
24 48 Jam Didapatkan area hipoden
(hitam ringan sampai berat)
3 -5 Hari Terlihat batas area hipoden
yang menunjukkan adanya
cytotoxic edem dan
mungkin didapatkannya efek
masa
6 - 13 hari Daerah hipoden lebih
homogen dengan batas yang
tegas dan didapatkan
penyangatan pada
pemberian kontras
14 21 hari Didapatkan fogging effect (
daerah infark menjadi
isoden seperti daerah
sekelilingnya tetapi dengan
pemberian kontras
didapatkan penyangatan
>21 hari Area hipoden lebih mengecil
dengan babtas yang jelas
dan mungkin pelebaran
ventrikel ipsilateral
Hemoragik 7 10 hari pertama Lesi hiperdens (putih) tak
beraturan dikelilingi oleh
daerah hipodens (edema)
11 hari 2 bulan Menjadi hipodens dengan
penyangatan disekelilingnya
(peripheral ring
enhancement) merupakan
deposisi hemosiderin dan
pembesaran homolateral
ventrikel
>2 bulan Daerah isodens ( hematoma
yang besar dengan defek
hipodens )

Anda mungkin juga menyukai