PERKAWINAN MENURUT
UNDANG-
UNDANG-UNDANG PERKAWINAN
NOMOR 1 TAHUN 1974.
______________________________
A. Pendahuluan
Perkawinan merupakan sebuah institusi yang keberadaannya diatur
dan dilindungi oleh hukum baik agama maupun negara. Ha ini
menunjukkan betapa perkawinan bukan hanya ritual dan budaya
semata, tetapi perkawinan adalah ikatan suci yang menyangkut
kehidupan pasangan suami istri dan anak yang perlu dilindungi
sehingga tujuan dan prinsip perkawinan sebenarnya bisa terwujud.
Bab ini akan dibahas berbagai masalah perkawinan yang telah
tertuang dalam hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia yaitu
Undang-Undang Perkawinan (UUP) Nomor 1 Tahun 1974 sebagai
rujukan utama peraturan perundangan tentang perkawinan yang
berlaku di masyarakat Indonesia.
B. Pengertian Perkawinan
Menurut UUP, Perkawinan ialah ikatan lahir batin anatra
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan
Konseling Perkawinan
107
Konseling Perkawinan
ini diatur pada BAB II yaitu pasal 13 sampai dengan 21. point
terpenting adalah perkawinan dapat dicegah oleh :
1. Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan ke bawah,
108
Konseling Perkawinan
109
Konseling Perkawinan
110
Konseling Perkawinan
111
Konseling Perkawinan
112
Konseling Perkawinan
terpisahkan dari UPP, dimana hal ini di atur pada BAB VIII yaitu
pasal 38 sampai dengan 41.
Pasal 38
Perkawinan dapat putus karena;
a. Kematian
b. Perceraian; dan
c. Atas keputusan pengadilan
Pasal 39
1. Perceraian hanya dapat dilakukan di hadapan. Sidang pengadilan
setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil
mendamaikan kedua belah pihak.
2. Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan , bahwa
antara suami istri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami
istri.
3. Tata cara perceraian di depan sidang pengadilan diatur dalam
peraturan perundang-undangan tersendiri.
Pasal 40
1. Gugatan perceraian diajukan kepada pengadilan.
2. Tatacara mengajukan gugatan tersebut pada ayat (1) pasal ini
diatur dalam peraturan perundang- undangan tersendiri.
Pasal 41
Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah :
a. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara anak-
anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak bilamana
113
Konseling Perkawinan
114
Konseling Perkawinan
Pasal 46
1. Anak-anak meghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka
yang baik.
2. Jika anak telah dewasa, Ia wajib memelihara menurut
kemampuannya, orang tua dan keluarga dalam garis lurus ke atas,
bila mereka itu memerlukan bantuannya.
115
Konseling Perkawinan
Pasal 47
1. Anak yang belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun
atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah
kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak dicabut dari
kekuasaannya.
2. Orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di
dalam dan di luar pengadilan.
Pasal 48
Orang tua tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan
barang-barang tetap yang dimiliki anaknya yang berumur 18 (delapan
belas) tahun atau belum melangsungkan perkawinan kecualiapabila
kepentingan anak itu menghendakinya.
Pasal 49
1. Salah seorang atau kedua orang tua dapat dicabut kekuasaannya
terhadap seorang anak atau lebih untuk waktu yang tertentu atas
permintaan orang tua yang lain, keluarga anak dalam garis lurus ke
atas dan saudara kandung yang telah dewasa atau pejabat yang
berwenang, dengan keputusan orang dalam hal-hal :
a. Ia sangat melalaikan kewajibannya terhadap anaknya;
b. Ia berkelakuan buruk sekali
2. Meskipun orang tua dicabut kekuasaannya , mereka masih tetap
berkewajiban untuk memberi biaya pemeliharaan kepada anak
tersebut.
116
Konseling Perkawinan
117