Anda di halaman 1dari 7

ELEKTROFORENSIS I

VITA EKA PRATIWI


1147020074
KELOMPOK 6 (ENAM)
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Tekhnologi Uin Sunan Gunung Djati Bandung
Vitaekasalase2@gmail.com

ABSTRAK
Praktikum dibutuhkan alat yang dapat memfasilitasi kelancaran pekerjaan di dalam sebuah
laboratorium. Pengenalan alat dibutuhkan agar praktikan dapat memahami fungsi, prinsip kerja serta
aplikasi dari peralatan-peralatan yang ada, sehingga praktikan dapat menentukan alat yang tepat untuk
mendukung praktikum yang akan dilakukan. Peralatan yang akan dibahas untuk praktikum pengenalan alat
biologi molekuler PCR,Volt meter,UVmeter,Centrifuge,Elektroforensis, Magnetic stirrer. Sedangkan bahan
adalah TAE.). PCR digunakan untuk sintesis dan amplifikasi DNA secara in vitro. Sentrifuga digunakan
untuk fraksinasi atau pemisahan beberpa komponen berdasarkan berat molekulnya. UV meter digunakan
untuk menvisualka DNA setelah diloading atau ruuning dalam DNA elektroforess. Elektroforesis
digunakan untuk memvisualisasikan protein atau materi genetic dengan menggunakan prinsip migrasi
partikel bermuatan dibawah pengaruh arus listrik. Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
beda potensial listrik. Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan
suatu larutan dengan pengadukan dan TAE (Tris-Asetat-EDTA) adalah buffer memberikan resolusi yang
lebih baik dari fragmen> 4 kb.

Kata Kunci : ,Centrifuge, Elektroforensis , Magnetic stirrer, PCR, UVmeter, , Voltmeter.


Alat yang digunakan pada
1. METODE KERJA praktikum ini adalah PCR,Volt
1.1 Lokasi dan Waktu penelitian meter,UVmeter,Centrifuge,Elektrofo
Pada praktikum kali ini kita rensis, Magnetic stirrer. Sedangkan
melakukan pengenalan alat di Lab bahan yang kita gunakan adalah
fisologi hewan UIN SGD Bandung. TAE 1 kali, TAE 10 kali.
Pada hari jumat 12 Februari 2016
pukul 16.00 WIB. 1.3 Cara Kerja
1.2 Alat dan Bahan Pada praktikum kali ini kita
menyebutkan nama alat dan bahan
beserta fungsi dan cara kerja masing- penyakit genetik, kedokteran forensik
masing alat. dan evolusi molekular.

2. Hasil dan Pembahasan PCR adalah suatu teknik yang


Pada praktikum ini kita megenal melibatkan beberapa tahap yang
alat-alat yang akan dihunakan dalam berulang (siklus) dan pada setiap siklus
praktikum Biosel dan Molekuler, terjadi duplikasi jumlah target DNA
alat-alat ini berada pada Lab fisiologi untai ganda.
hewan, alat-alat tersebut diantaranya Menurut Herison (2003)
adalah : komponen- komponen yang diperlukan
a. PCR pada proses PCR adalah template DNA;
sepasang primer, yaitu suatu
oligonukleotida pendek yang
mempunyai urutan nukleotida yang
Monitor komplementer dengan urutan nukleotida
DNA templat; dNTPs (Deoxynucleotide
triphosphates); buffer PCR; magnesium
klorida (MgCl2) dan enzim polimerase
Polymerase Chain Reacton (PCR)
DNA.
adalah suatu teknik sintesis dan
amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik
b. UV meter
ini pertama kali dikembangkan oleh
Karry Mullis pada tahun 1985. Teknik
PCR dapat digunakan untuk
mengamplifikasi segmen DNA dalam
Kain penutup
jumlah jutaan kali hanya dalam
beberapa jam. Dengan diketemukannya
teknik PCR di samping juga teknik-
UV Transilluminators digunakan
teknik lain seperti sekuensing DNA,
untuk menvisualka DNA setelah
telah merevolusi bidang sains dan
diloading atau ruuning dalam DNA
teknologi khususnya di bidang diagnosa
elektroforess. Menurut Rachmawati (
2011) Prinsip kerja dari alat ini adalah asam nukleat (DNA). Bila berada
Sinar UV yang dipancarkan akan dalam suatu medan listrik, molekul
memendarkan Ethidium bromide (EtBr) biologi yang bermuatan positif akan
yang menempel pada DNA. Sehingga bermigrasi ke elektroda negatif dan
visualisasi DNA bisa terlihat lewat sebaliknya. Prinsip inilah yang dipakai
pancaran yang berwarna orange . dalam elektroforesis untuk
memisahkan molekul molekul
c. Elektroforensis berdasarkan muatannya. Molekul
DNA bermuatan negatif sehingga di
dalam medan listrik akan bermigrasi
melalui matriks gel menuju kutub
positif . Makin besar ukuran
molekulnya, makin
rendah laju migrasinya. Berat molek
ul suatu fragmen DNA dapat diperk
Elektroforesis DNA merupakan
irakan dengan membandingkan laju
teknik untuk memisahkan sampel
migrasinya dengan laju migrasi
DNA berdasarkan ukuran (berat
fragmen-fragmen molekul DNA
molekul) dan struktur fisik moleku
standar(DNAmarker) yang telah dik
lnya. Posisi molekul yang terpisah
etahui ukurannya.
pada gel dapat dideteksi dengan
pewarnaan atau autoradiografi,
d. Volt meter
ataupun dilakukan kuantifikasi
dengan densitometer.
Elektroforesis untuk
makromolekul memerlukan matriks
penyangga untuk mencegah terjadinya
difusi karena timbulnya panas dari
arus listrik yang digunakan. Gel
poliakrilamid dan agarosa merupakan
matriks penyangga yang banyak
dipakai untuk pemisahan protein dan
e. Magnetic stirrer

Sisir
cetakan

Voltmeter adalah alat yang


digunakan untuk mengukur beda
Hot plate stirrer dan Stirrer bar
potensial listrik . Voltmeter biasanya
(magnetic stirrer) berfungsi untuk
disusun secara paralel (sejajar)
menghomogenkan suatu larutan
dengan sumber tegangan atau
dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
peralataan listrik. Cara memasang
terdapat dalam alat ini dapat
voltmeter adalah dengan
dipanaskan sehingga mampu
menghubungkan ujung sumber
mempercepat proses homogenisasi.
tegangan yang memiliki potensial
Menurut Bardakci, (2001) pengadukan
lebih tinggi (kutub positif) harus
dengan bantuan batang magnet Hot
dihubungkan ke terminal positif
plate dan magnetic stirrer seri SBS-
voltmeter, dan ujung sumber
100 dari SBS misalnya mampu
tegangan yang memiliki potensial
menghomogenkan sampai 10 L,
lebih rendah (kutub negatif) harus
dengan kecepatan sangat lambat
dihubungkan ke terminal negatif
sampai 1600 rpm dan dapat
voltmeter. Biasanya voltmeter
dipanaskan sampai 425oC.
digunakan untuk mengukur sumber
f. Cenrifuge
tegangan seperti baterai, elemen
Volta, atau aki.
alat dinyalakan (Cheesbrough,
2005).

g. TAE

Bagian dalam

Centrifuga Dengan kekuatan


yang melebihi gaya gravitasi, TAE 1 kali
centrifugator dapat mengendapkan
partikel-partikel dalam sebuah
larutan. Semakin besar kekuatan
centrifugalnya , maka
pengendapannya menjadi semakin
cepat dan efektif. Pengendapan
terjadi saat kita memberikan
kecepatan tertentu,dan hal ini TAE 10 kali
tergantung jari-jari dari centrfugator.
Ada dua tipe baling-baling pada
centrifugator, yaitu : fixed-
angle danswing-out. Menurut Azrai
,(2006) Pemisahan partikel pada tipe
TAE (Tris-Asetat-EDTA) adalah
fixed-angle terjadi lebih cepat dan
buffer memberikan resolusi yang lebih
pengaplikasian kekuatan sentrifugal
baik dari fragmen> 4 kb, tegangan
yang besar lebih mudah dilakukan
untuk buffer TAE adalah 5-50 V / cm
pada tipe ini dibanding swing-
dibandingkan dengan 5-10 V / cm.
outtype. Kemudian, saat
Buffer TAE ini dibuat dari 20 mM
menggunakan baling-baling yang
Tris asetat dengan 1 mM EDTA pH
tipeswing out , panjang tabung tidak
8,0. b. Tris / Borat / EDTA (TBE)
boleh melebihi jari-jari sentrifugator
Buffer TBE (Tris-Borat-EDTA)
karena dapat terjadi kerusakan saat
memberikan resolusi yang lebih baik
0,1-fragmen 3-kb (<300-bp pada gel untuk fraksinasi atau pemisahan
agarosa 2%). TBE lebih cocok untuk beberpa komponen berdasarkan berat
tegangan tinggi (> 150V) karena molekulnya. UV meter digunakan
kapasitas buffering lebih tinggi dan untuk menvisualka DNA setelah
konduktivitas lebih rendah dari TAE. diloading atau ruuning dalam DNA
Menurut Amalraj, (2006) prinsip elektroforess. Elektroforesis
TBE memiliki kapasitas buffering digunakan untuk memvisualisasikan
lebih stabil dan lebih tinggi, sementara protein atau materi genetic dengan
pemulihan yang rendah memunculkan menggunakan prinsip migrasi
asam nukleat karena interaksi lengket partikel bermuatan dibawah
dengan agarosa. Fragmen yang lebih pengaruh arus listrik. Voltmeter
kecil bermigrasi lebih cepat di TBE adalah alat yang digunakan untuk
menunjukkan resolusi yang lebih baik mengukur beda potensial listrik. Hot
dalam sistem elektroforesis. Buffer plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic
TBE ini dibuat dari 45 mM Tris base, stirrer) berfungsi untuk
45 mM asam borat, 1 mM EDTA pH menghomogenkan suatu larutan
8.0 c. Litium Borat (LB) Buffer LB dengan pengadukan dan TAE (Tris-
relatif baru dan tidak efektif dalam Asetat-EDTA) adalah buffer
menyelesaikan fragmen-fragmen yang memberikan resolusi yang lebih baik
lebih besar dari 5 kbp. dari fragmen> 4 kb.

3. Kesimpulan 4. Daftar Pustaka


Dari praktikum kali ini kita Amalraj, V.A dan N. Balasundaram,.
mengetahui peralatan yang akan 2006. On The Taxonomy of The
dibahas untuk praktikum pengenalan Members of Saccharum Complex.
alat biologi molekuler PCR,Volt Genetic Resources and Crop
meter,UVmeter,Centrifuge,Elektrofo Evolution53: 3541
rensis, Magnetic stirrer. Sedangkan Azrai, M. 2006. Sinergi Teknologi
bahan adalah TAE.). PCR digunakan Marka Molekuler dalam Pemuliaan
untuk sintesis dan amplifikasi DNA Tanaman Jagung. Jurnal Litbang
secara in vitro. Sentrifuga digunakan Pertanian 25 (3): 81-89.
Bardakci, F. 2001. Random Amplified
Polymorphic DNA (RAPD) Markers.
Turk J Biol 25:185-196.
Herison, Catur; Rustikawati dan
Eliyanti. 2003. Penentuan Protokol
yang Tepat untuk Menyiapkan DNA
Genom Cabai (Capsicumsp.). Jurnal
Akta Agrosia 6 (2): 38-43.
Rachmawati.2011.Chemistry 3A.
Jakarta :Erlanga.

Anda mungkin juga menyukai