Anda di halaman 1dari 2

Narsis tidak sekedar gemar memuji diri sendiri, namun narsis merupakan

salah satu penyakit mental atau gangguan psikologis. Dalam istilah ilmiah narsis
disebut Narcissistic Personality Disorder (NPD).Narsis bisa disebabkan faktor
keturunan dan faktor lingkungan sekitar. Biasanya narsis muncul akibat pujian
yang diterima terus menerus dari orang lain. Contohnya, seseorang akan merasa
cantik karena banyak orang yang memuji dirinya cantik meski sebenarnya dia
tidak merasa demikian.
NPD tidak hanya ditunjukkan dengan perilaku senang memuji diri sendiri,
kerap bergaya di depan cermin, namun juga terdapat implikasi lain dari sikap
narsis itu sendiri. Meski terlihat percaya diri sebenarnya seseorang yang
mengalami gangguan psikologis ini sangat sensitif terhadap kritik sekecil
apapun. Pengidap gangguan NPD membutuhkan psikoterapi bila gangguan ini
sudah begitu kuat hingga mengasingkan seseorang dari masyarakat.
Narsisme kemungkinan besar dialami saat usia muda. Selain itu, anak
yang selalu dimanja berisiko mengalami gangguan ini karena akan terus
mengharapkan perhatian yang sama di kemudian hari. Hal yang sama juga terjadi
pada seseorang yang diabaikan atau mengalami pelecehan saat masih anak-
anak. Seseorang akan cenderung berusaha mendapat perhatian yang tidak
diperolehnya dulu hingga mengalami gangguan narsisme.Perubahan kesuksesan
juga berisiko memicu gangguan narsisme. Misalnya, saat masih muda kecantikan
seorang gadis mendapat banyak perhatian dari orang lain. Tapi, setelah 20 tahun
kemudian, kecantikannya sudah memudar dan perhatian pun tidak tertuju lagi
padanya.

Narsis atau yang dalam istilah ilmiah disebut Narcissistic Personality Disorder(NPD) adalah
gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan
pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi .

Narsis termasuk salah satu dari tipe penyakit kepribadian. Seseorang yang menderita gangguan
narsis biasanya diiringi juga dengan pribadi yang emosional, lebih banyak berpura-pura, antisosial dan
terlalu mendramatisir sesuatu.

Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang tinggi terdapat sebuah harga diri yang rapuh dan
sensitif terhadap setiap kritik kecil. Hal ini terjadi dengan sendirinya dan jika gangguan ini begitu kuat
sehingga mengasingkan seseorang dari masyarakat, maka perlu mengambil langkah-langkah
penyembuhan, seperti melakukan psikoterapi.

1. Mementingkan diri sendiri, melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki, berharap dikenal
sebagai orang unggul tanpa ada hasil atau pencapaian tertentu.
2. Terlalu bangga dengan fantasinya dan memiliki tujuan yang tidak realistik tentang keberhasilan
yang tiada batas, kekuatan, kepintaran, kecantikan atau kisah cinta yang ideal.
3. Percaya bahwa dirinya sangat spesial dan hanya bisa bergabung atau bergaul dengan orang-
orang yang juga memiliki status tinggi.
4. Memerlukan pujian yang berlebih ketika melakukan sesuatu
5. Memiliki keinginan untuk diberi julukan tertentu
6. Bersikap egois dan selalu mengambil keuntungan dari setiap kesempatan untuk mendapatkan
apa yang diinginkannya
7. Tidak memiliki perasaan empati terhadap sesama
8. Selalu merasa iri hati dengan keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri
padanya
9. Menunjukkan sifat arogan dan merendahkan orang lain
10. Mudah terluka, emosional dan memiliki pribadi yang lemah.

Anda mungkin juga menyukai