Anamnesa Pribadi
Nama : sukarsih
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Anamnesa Penyakit
Telaah :
Demam dialami sejak kurang lebih 1 minggu ini. Demam bersifat naik turun.
Demam naik pada sore menjelang malam hari, dan turun pada pagi hari. Pasien
juga mengeluhkan nyeri ulu hati, nyeri ulu hati dirasakan seperti rasa panas, nyeri
ulu hati bersifat hilang timbul. Nyeri ulu hati diperberat jika lapar, dan membaik
jika makan atau minum antasida. Nyeri tekan (+), kembung (+), sendawa (+).
Pasien juga mengeluhkan mual (+) dan muntah (+) sejak 3 hari yang lalu.
Muntah dialami setiap setelah makan. Muntah berisi makanan yang dimakan.
15
Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala yang dirasakan kurang lebih 1
minggu ini, nyeri bersifat terus menerus, nyeri seperti tertusuk tusuk. Pasien juga
mengeluhkan lemas, mudah lelah saat beraktivitas. Pasien mengeluhkan batuk tapi
hanya sekali sekali, keluhan ini dirasakan sejak 2minggu dan pasien mengeluhkan
nyeri menelan.
Anamnesa Umum
- Merasa capek/lemas : Ya
- Menggigil : tidak
- Tidur : Terganggu
- Malas : Ya
- Demam : Ya
- Pening : Ya
16
17
Anamnesa Organ
1.Cor
2. Sirkulasi Perifer
3. Tractus Respiratorius
- Batuk : ya
- Berdahak : ya
- Hemaptoe : Tidak
- Stridor : Tidak
18
4. Tractus Digestivus
A. Lambung
- Sakit di epigastrium
- Muntah (freq, warna, isi, dll) :Ya, 3x/hari, apa yg dimakan & minum.
- Hematemesis : Tidak
- Ructus : Tidak
- Sendawa : ya
- Anoreksia : Tidak
- Mual-mual : ya
- Dysphagia : ya
- Pyrosis : Tidak
B. Usus
19
C. Hati dan Saluran empedu
- Ikterus : Tidak
6. Sendi
7. Tulang
8. Otot
20
9. Darah
10.Endokrin
A. Pankreas
- Poliuri : Tidak
B. Tiroid
C. Hipofisis
Tidak
-G/P/Ab : G0/P5/A1
21
12. Susunan Saraf
- Paralisis : Tidak
- Penciuman : Baik
14. Psikis
- Gelisah : Tidak
- Hygiene : baik
22
Anamnesa Makanan :
- Ikan : Ya - Daging : ya
Anamnesa Family :
Status Presents
Keadaan Umum :
Temperatur : 36,3C
Keadaan Penyakit
- Edema : Tidak
23
Keadaan Gizi
BB : 68 kg TB : 148 cm
Kesan : overweight
Kesan: overweight
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Muka
b.Mata
24
c. Telinga
d.Hidung
- Bentuk : Normal
e. Bibir
f. Gigi
g. Lidah
h. Tonsil
- Beslag : Tidak
2. Leher
Inspeksi
25
- Pulsasi vena : tidak
Palpasi
- Opistotonus : Tidak
3. Thorax Depan
Inspeksi
Palpasi
d. Iktus negatif: -
Perkusi
26
o Absolut : ICS VI dextra
o Gerakan bebas : 2 cm
o Batas jantung :
Auskultasi
Paru-paru
c. Krepitasi : (-)
Cor
o Suara katup :
M1 > M2 A2 > A1
P2 > P1 A2 >P2
o Suara tambahan :
27
4. Thorax Belakang
Inspeksi
Bentuk : Fusiformis
- Simetris/asimetris : Simetris
- Benjolan-benjolan : Tidak
- Venektasi : Tidak
Palpasi
Perkusi
- Gerakan bebas : 2 cm
27
Auskultasi
o Suara tambahan :+
5. Abdomen
Inspeksi
- Bengkak : Tidak
- Gembung : iya
- Pulsasi : Tidak
28
Palpasi
Perkusi
- Pekak hati : Ya
Auskultasi
6. Genitalia
7. Extremitas
29
Reflex : Biceps : ++ | ++
Triceps : ++ | ++
Radio periost : ++ | ++
Reflex : KPR : ++ | ++
APR : ++ | ++
Struple :+|+
30
Pemeriksaan Laboratorium rutin
Hematokrit 39,0% 40 54
Index Eritrosit
MCV 84,7fL 80 96
MCH 27,8pg 27 31
MCHC 32,9 % 30 34
HitungJenis leukosit :
Eosinofil 1% 13
Basofil 0% 01
N.Stab 0% 26
N.Seg 79% 53 75
Limfosit 15% 20 45
Monosit 5% 4 8
31
Imunoserologi
Widal Test
Kesan : Bronchitis
32
RESUME
Anamnesa
Telaah :
- Demam bersifat naik turun, naik pada sore menjelang malam, dan turun
- Nyeri ulu hati (+), rasa panas (+), nyeri hilang timbul (+), nyeri diperberat
jika lapaer, dan mengilang jika makan atau minum antasida, nyeri tekan
- Mual (+) dan muntah (+) sejak 3 hari yang lalu. Muntah dialami setiap
33
Status Present:
100 x 100 % =
Nafas : 26 x/menit Dyspnoe : Tidak
141,67%
Suhu : 36,3C Edema : Tidak
Kesan :
Eritema : Tidak
(overweight)
Turgor : Baik
IMT = BB :
Gerakan aktif : ya
(TB)2= 31,04
overweight
34
Pemeriksaan Fisik
Meningkat: N.seg
- Widal Test
35
Salmonella Paratyphi -BH : 1/420
Diagnosa Banding :
Terapi :
Diet : M II
Medikamentosa:
1. IVFD RL 30gtt/menit
4. Donperidon 3x1
5. Lanzoprazol 2x1
36
Pemeriksaan Anjuran/Usul :
1. Darah Rutin
2. Tubex Test
3. Endoscopy
4. Photo thorak
37
DISKUSI KASUS
38
Leukositopeni:<4.000/L
Trombositopenia: Leukosit: 13.000 /L
<150.000/L Trombosit: 314.000/L
Kultur darah : Salmonella
Typhi Kultur darah tidak dilakukan
Tubex Test : antibody Ig
M (+) Tubex test tidak dilakukan
Diagnosa Diagnosa
Anamnesis Anamnesis
Demam kontinyu dengan Demam kontinyu dengan
pola intermiten pola intermiten
Sakit kepala Sakit kepala
Konstipasi sampai Konstipasi sampai dengan
dengan diare diare
Mual dan muntah Mual dan muntah
Anoreksia Anoreksia
Mialgia Mialgia
Terasa tidak nyaman Terasa tidak nyaman diperut
diperut
39
Widal test Widal Test
- Titer 1/320 dalam 1x -Peningkatan titer 1/320 dalam
pemeriksaan. 1 x pemeriksaan yaitu titer S.
typhi-AO1/320 dan titer S.
-Tidak dilakukan pemeriksaan
- Titer 1/160 dilihat dalam
1 minggu - Tidak dilakukan pemeriksaan
- Peningkatan titer uji
widal 4x selama 2-3
minggu Leukosit: 13.000 /L
Leukopenia: :<4.000/L Trombosit: 314.000/L
Trombositopenia
:<150.000/L
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
Terapi suportif Terapi suportif
Istirahat dan perawatan Tirah Baring dan perawatan
sepenuhnya makan , minum
ditempat. Kebersihan tempat
tidur,pakaian dan perlengkapan
yang dipakai dan posisi pasien
yang berubah-ubah untuk
mencegah decubitus.
Terapi Cairan maintenance IVFD RL 30gtt/menit
Diet bubur saring: M II (bubur)
pemberian bubur untuk
menghindari perdarahan
saluran pencernaan
40
Terapi simtomatik Terapi simtomatik
Atipiretik : Paracetamol Tab. Paracetamol
500mg 3x500mg
Antiemetik: Ondansetron Donperidon 3x1
8 mg/8 jam
ciprofloxacin 15 mg/kgbb
(5-7 hari)
Pencegahan Pencegahan
Menyediakan makanan Edukasi ketersediaan makanan
dan minuman yang tidak dan minuman yang tidak
terkontaminasi, hygiene terkontaminasi, hygiene,
perorangan ,sanitasi yang sanitasi yang baik, ketersediaan
41
baik, dan tersedianya air air bersih.
bersih sehari-hari.
Vaksinasi Tidak dilakukan vaksinasi
- Vaksin Vi
Polysaccharide
- Vaksin Ty21a
- Vaksin Vi-conjugate
Komplikasi Komplikasi
Komplikasi Intestinal Tidak ada komplikasi
a. Perdarahan Usus
b. Perforasi Usus
Kompliksi ekstraintestinal
a. Komplikasi
kardiovaskuler
b. Komplikasi darah
c. Komplikasi paru
d. Komplikasi hepar
e. Komplikasi ginjal
f. Komplikasi tulang
g. Komplikasi
neuropsikiatrik
Prognosis Prognosis
Baik bila tepat terapi Baik
Buruk bila terjadi
komplikasi
42
DAFTAR PUSTAKA
Bhan MK, Bahl R, Bhatnagar S.2006. Typhoid fever and paratyphoid fever.
Lancet : 749-62
Bhutta ZA.2006. Current concepts in the diagnosis, treatment of typhoid fever.
BMJ ;78-82
Bhutta ZA. 2006. Typhoid fever: current concepts. Infect Dls Clin Pract; 14: 266-
72
Mehta KK.2008. Changing trends in typhoid fever. Medicine Update; 18:201-4
Nelwan RHH, Hadisaputro,et al.2006. A single blind randomized multicentre
comparative study of efficacy and safety of levofloxacin vs ciprofloxacin in
the treatment of uncomplicated typhoid fever. Paper presented at 55th annual
meeting ASTMH; Atlanta. Diunduh pada tanggal 1 Maret 2017.
Ochlal RL, Acosta JC et al.2008. A study of typhoid fever in five Asian countries:
disease burden and implications for controls. Bull World Health Organ
:86.260-8
Parry CM, 2005. Epidemiological and clinical aspects of human typhoid fever.
Diunduh dari www.cambridge.org. Diunduh pada tanggal 1 Maret 2017.
Setiati S, Alwi I, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke Enam;
Jilid1. Interna Publishing: Jakarta ; 549-558
Soedarmo, Sumarmo, 2012. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Edisi kedua.
Widoyono, 2011. Penyakit Tropis. Epidemiologi, Penularan, Pencegahan,
danPemberantasannya. Edisi kedua. Erlangga : Jakarta
Zulkarnaen I.2000. diagnosis demam tifoid, Buku Panduan dan diskusi demam
tifoid. Jakarta: Pusat informasi dan penerbitan bagian ilmu penyakit dalam
FKUI; hal 6-12.
43