Anda di halaman 1dari 6

5 ASPEK PERENCANAAN

5.1 Perencanaan Produksi


Perencanaan produksi yang diterapkan oleh PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk adalah menggunakan metode make to stock, karena mesin pada
pabrik beroperasi secara kontiniu setiap harinya, produk jadi kemudian disimpan
di gudang dan kebutuhan konsumen diambil dari persediaan yang ada digudang.
Kegiatan pemesanan dilakukan secara online dan konsumen juga dapat langsung
dapat datang ke pabrik di bagian pengemasan. Setiap proses produksi masing-
masing memiliki silo dengan kapasitas yang berbeda-beda. Kapasitas material silo
yang harus disediakan setiap proses produksi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 1Kapasitas material silo setiap proses produksi
Proses Jumlah (buah) Kapasitas (Ton)
Raw Meal 2 2400
1 4000
Kiln
2 25000
Finish Mill 6 6000
Sumber: Dokumen file plant 1-2 PT ITP Tbk Citereup (2015)
Tabel diatas menunjukkan jumlah dan kapasitas silo yang terdapat pada
setiap proses pembuatan semen. Perencanaan produksi dilakukan setiap plant
untuk membuat jadwal produksi untuk satu tahun ke depan. Bagian yang bertugas
membuat jadwal tersebut adalah top management dan bagian management
membuat perencanan tahunan yang dikeluarkan untuk tahun berikutnya, kemudian
dialokasikan untuk setiap bulannya. Bagian produksi menerima data permintaan
produk dari divisi marketing setelah itu data dikelola oleh bagian produksi di
plant.Tahapan yang dilakukan dalam membuat perencanaan produksi yaitu:
1. Membuat jadwal produksi selama satu tahun, terkait dengan budget operasional
dan budget personal. Budget operasional merupakan penyiapan terkait dengan
material, pergantian komponen mesin yang rusak.
a. Raw Mill dan Finish Mill
Menyiapkan kebutuhan terkait assesoris dan penggantian atau penambahan
aiting (Pergantian yang rusak) serta replacement (Penggantian stillbor yang
haus).
b. Kiln
Pemakaian bata tahan api.
Budget Personal terkait dengan penyusunan kebutuhan overtime selama satu
tahun, kebutuhan alat tulis, pembelian alat-alat kerja, furniture dan building
maintenance dan repair. Selain bagian produksi departemen elektrik dan
mekanik juga membuat jadwal perawatan agar proses produksi berjalan
dengan efektif dan efisiensi.
2. Menyusun dan membuat rencana bulanan (Mountly Planning) dari rencana
tahunan. Contoh rencana bulanan plant 1-2 dapat dilihat pada Lampiran 7.
3. Menyusun dan membuat rencana running days and hours pada setiap plant.
4. Menentukan persentase kebutuhan material untuk menghasilkan produk.
5. Melakukan koordinasi terkait dengan rencana bulanan. Depertemen yang
terkait adalah bagian penambangan (Mining), Pengadaan (Supply) dan
perawatan (Maintenance) termasuk departemen mekanik dan elektrik.
5.2 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
Perencanaan tenaga kerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diberikan
wewenang kepada bagian Corporate Human Resource Development (CHRD).
Perusahaan memberikan pembagian kerja pada setiap plant yang ada yang yang
dipimpin oleh seorang Plant Manager struktur organisasi plant 1-2 dapat dilihat
pada Lampiran 8. Departemen-departemen penunjang yang terdapat pada setiap
plant dimana salah satunya tempat penulis melaksanakan praktik kerja lapangan
sebagai berikut:
1. Production Department
Depertemen produksi bertugas mengawasi jalannya proses produksi, yang
terdiri dari proses raw mill , kiln, cement mill dan packing.
2. Mechanical Department
Departemen mekanik bertugas mengawasi dan menangani permasalahan
mengenai perawatan dan perbaikan pada mesin. Stuktur organisasi pada
departemen mekanik dapat dilihat pada Lampiran 9.
3. Technical Service Division (TSD)
Technical Service Division bertugas melaksanakan perbaikan mesin dan
pembuatan suku cadang alat produksi.
4. Mining Division
Mining division bertugas menangani proses penambangan bahan baku
pembuatan semen. Penambangan bahan baku limestone dan SandyClay.
5. Paper Bag Division (PBD)
Paper Bag Division bertugas menangani pembuatan kantong semen mulai dari
pengolahan kertas hingga pendistribusian kantong ke setiap plant.
6. Utility Division
Utility Division bertugas untuk penyediaan air dan listrik di perusahaan. Terdiri
dari divisi operation Department, Mechanical dan Electric Department.
7. General Engineering and Civil Division
General Engineering and Civil Division bertugas merancang bangunan pabrik
berdasarkan survey lokasi dan analisis struktur tanah.
8. Supply Division
Supply Division bertugas mengenai pemesanan untuk persediaan barang yang
digunakan oleh semua divisi, penyimpanan dan pengeluaran barang. Terdiri
dari 2 departemen Inventory Control Department dan Warehouse Department.
9. Quality Assurance and Research Division
Quality Assurance bertugas menjaga mutu bahan baku, produk setengah jadi,
produk jadi dan bahan bakar. Sedangkan Research Division bertugas
melakukan riset pengembanagan produksi dan meneliti kualitas semen pabrik
lain sebagai perbandingan.
10. Logistic Division
Logistic Division merupakan bagian yang berkaitan dengan pendistribusian
produk dan pengadaan bahan baku.Tugas logistic division melaksanakan tata
administrasi penerimaan dan pengeluaran barang dari dan ke gudang sesuai
dengan ketentuan dan prosedur yang ditentukan.
Bagian tenaga kerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdiri dari
tenaga kerja tetap dan kontrak. Sumber tenaga kerja berasal dari lokal dan asing
yang biasanya dibatasi dalam masa kontrak. Perincian tenaga kerja ditinjau dari
eselon (tingkatan) karyawan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 2 Tingkatan dan jumlah karyawan di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Tingkatan Jumlah Persentase
Eselon 1 52 orang 1,1%
Eselon 2 141 orang 2,9%
Eselon 3-4 876 orang 17,7%
Eselon 5-6 3492 orang 78,3%
Sumber: Dokumen file plant 1-2 PT ITP Tbk Citereup (2015)
Total kepegawaian tetap di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berjumlah
4561 orang (92,2%) dan pegawai kontrak 385 orang (7,9%). Total karyawan Plant
1-2 berjumlah 91 orang, raw mill 23 orang, kiln 20orang, finish mill 12 orang,
office 15 orang dan packing 21 orang. Proses produksi semen berlangsung secara
terus-menerus selama 24 jam yang dibagi menjadi 3 shift, pengaturan jam kerja
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
1.1.1 Ketenagakerjaan
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membagi waktu kerja karyawan
menjadi dua yaitu waktu kerja normal dan waktu kerja shift. Masing-masing
pembagian waktu kerja yang berbeda-beda. Berikut pembagian waktu kerja
karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk:
1. Waktu kerja normal
Waktu kerja normal terdiri dari dua sistem, yaitu waktu kerja normal bagian
Mining Department, Non-MiningDepartment dan Packing Department, Non-
Packing Department.
Tabel 3 Jam kerja untuk Mining Department dan Packing Department serta Non-
Mining Department dan Non-Packing Department
Waktu
Hari Mining & Packing Non-Mining & Non-Packing Keterangan
Department Department
07.00-11.30 08.00-12.15 Jam kerja
Senin-
11.30- 13.00 12.15-13.00 Istirahat
Kamis
13.00-16.30 13.00-17.00 Jam kerja
07.00-11.00 08.00-11.00 Jam kerja
Jumat 11.00-13.00 11.00-13.00 Istirahat
13.00-16.30 13.00-17.00 Jam kerja
Sumber: Dokumen file plant 1-2 PT ITP Tbk Citereup (2015)

Tabel diatas menunjukkan terdapatnya waktu kerja normal pada masing-


masing departemen. Departemen Mining dan Packing waktu jam kerja nya adalah
dari jam 07.00 sampai dengan jam 16.30, sedangkan pada departemen Non-
Mining dan Non-Packing dari jam 08.00 sampai dengan jam 17.00.
2. Waktu kerja shift
Waktu kerja Shift terdiri dari dua sistem, yaitu sistem tiga shift dan dua shift
dalam satu hari. Sistem tiga shift diberlakukan untuk bagian produksi,
pengendalian mutu, elektrik dan power station sedangkan sistem dua shift
berlaku untuk paper bag.
Tabel 4 Jam kerja sistem tiga shift

Shift Jam Kerja


A 07.00-15.00
B 15.00-23.00
C 23.00-07.00

Sumber: Dokumen file plant 1-2 PT ITP Tbk Citereup (2015)


Keterangan : Pada sistem tiga shift karyawan bekerja selama enam hari dan libur
dua hari. Pembagian jam kerja pada enam hari adalah dua hari pada shift A, dua
hari shift B dan dua hari shift C. Apabila sistem shift berkenaan dengan hari besar,
maka jam kerja dihitung sebagai libur. Jam kerja sistem dua shift dapat dilihat
pada Tabel 9.
Tabel 5 Jam kerja sistem dua shift
Shift Waktu Keterangan
07.00-12.15 Jam kerja
A 12.15-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Jam kerja
12.00-15.15 Jam kerja
B 15.15-16.00 Istirahat
16.00-21.00 Jam kerja
Sumber: Dokumen file plant 1-2 PT ITP Tbk Citereup (2015)
Sistem dua shift karyawan bekerja selama dua hari yaitu sabtu dan minggu.
Wakru kerja pada shift A adalah dari jam 07.00 sampai dengan jam 16.00,
sedangkan shift B dari jam 12.00 sampai dengan jam 21.00.
Fasilitas pendukung yang diberikan kepada karyawan untuk mendukung
produktivitas kerja meliputi:
1. Fasilitas Kerohanian
a. Tempat beribadah berupa mesjid dan mushola
b. Mengadakan acara keagamaan
c. Naik haji ke tanah suci untuk dua orang setiap tahunnya
2. Fasilitas Kesehatan
Sarana kesehatan berupa poliklinik yang disediakan untuk karyawan, keluarga
karyawan dan masyarakat sekitar. Sarana pendukung berupa unit gawat darurat
serta penunjang beberapa rumah sakit, apotek, laboraturium, klinik dan dokter
yang dapat dikunjungi.
3. Fasilitas Kesejahteraan
a. Perumahan
Lokasi perumahan berlokasi di kompleks pabrik dengan jumlah 30 unit
untuk staf dan 30 unit untuk karyawan sesuai dengan tingkat eselon. Sekitar
lingkungan pabrik juga tersedia guest house untuk tamu dan staff.
b. Sarana Transportasi
Transportasi berupa bus antar jemput karyawan di area lokasi pabrik sesuai
rute yang ditentukan. Termasuk para pelajar dan mahasiswa yang sedang
melaksanakan kerja praktik lapang.
c. Sarana Olahraga
Sarana pendukung olahraga terdapat lapangan sepak bola, volly, basket,
tennis meja, bulu tangkis dan fasilitas gym.

5.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pekerjaan yang dilakukan ditempat kerja tidak terlepas dengan namanya
resiko yang mengancam keselamatan dan kesehatan para pekerja, oleh karena itu
diperlukan pengelolaan yang tepat terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengacu pada peraturan permenaker No.
05/MEN/1996 tentang penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja pada
perusahaan. Perusahaan telah memiliki pedoman dan petunjuk dari Sistem
Manajemen Mutu (ISO 9001) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001)
mengenai perkembangan manajemen K3, munculnya beberapa Sistem
Manajemen K3 yaitu:
1. British Standard 8800 Guide to OH & SMS (Inggris)
2. Safety Map (Australia)
3. OHSAS 18001 (Gabungan Organisasi K3 dunia)
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sangat memperhatikan keselamatan
dan kesehatan karyawan dalam bekerja. Bekerja di lingkungan pabrik memberi
dampak terutama terhadap kesehatan pada karyawan, sehingga dilingkungan
pabrik merupakan wajib penggunaan alat pelindung diri (APD). Fasilitas K3 yang
diberikan perusahaan antara lain:
1. Pemberian APD berupa safety helmet, safetu shoes, masker, ear plug, ear muff,
sarung tangan, kacamata pelindung, dan sebagainya. Gambar APD dapat dilihat
pada Lampiran 10.
2. Adanya rambu-rambu peringatan.
3. Adanya rambu-rambu lalu lintas.
4. Adanya SOP.
5. Adanya fefety talk setiap minggu.
Safety talk merupakan program pencegahan kecelakaan kerja dengan cara
meeting yang isinya penjelasan dan pembicaraan yang bertujuan mengingatkan
para pekerja tentang potensi bahaya yang ada, sehingga meminimalisir potensi
kecelakaan di tempat kerja. Selain itu, juga mendengarkan keluhan-keluhan
dari para pekerja sehingga didapat solusi untuk mengurangi keluhan tersebut.
6. Adanya unit-unit pendukung seperti klinik dan UGD.
1.2 Permasalahan dan Solusi Aspek Perencanaan

Melalui tinjauan aspek perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya dan


yang telah diterapkan di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, terdapat beberapa
permasalahan yang dapat teridentifikasi. Berikut permasalahan dan solusi yang
telah teridentifikasi, dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 6 Permasalahan dan solusi aspek perencanaan
No Permasalahan Lokasi Solusi
1 Proses perencanaan produksi PPIC Maka dapat diatasi dengan
yang dapat menghambat jalanya pengaturan material dengan
proses produksi yang menggunakan sistem First In
menyebabkan target produksi First Out (FIFO) guna untuk
yang tidak tercapai dari yang mengurangi kadar air yang
ditetapkan. Tterkait dengan terdapat pada material yang
proses raw mill terjadinya akan diproses. Sehingga
blocking atau penumpukan yang membutuhkan management
disebabkan oleh material yang material dengan mencatat waktu
melintasi belt conveyor, masuknya material ke gudang
sehingga material yang terbawa dan menentukan waku
lebih sedikit. pengerukan. Disamping itu
melakukan pengecekan dan
perawatan pada belt conveyor
untuk mencegah terjadinya
penumpukan material.

2 Masih terdapatnya karyawan Area Perusahaan memberikan


dan kontraktor yang tidak Produksi penegasan dan peringatan
memakai alat pelindung diri kepada karyawan dan kontraktor
yang lengkap pada saat yang tidak mematuhi ketentuan
dilapangan dan disekitar pabrik. dalam pemakaian APD, Karena
pemakaian APD tujuan salah
satunya dapat mencegah atau
mengurangi terjadinya
kecelakaan dalam bekerja.
3 Perencanaan sumber daya CHRD Perusahaan memberikan jangka
manusia terorganisir dengan waktu untuk melakukan
baik namun perusahaan pergantian pegawai akibat
kekurangan akan pegawai yang pensiun yang telah habis masa
disebabkan masa pensiun para kerja. Sehingga perusahaan
pekerja, sehingga kesulitan dapat memperkirakan dalam
dalam merekruit karyawan melakukan perekruitan terhadap
baru. karyawan atau pegawai baru
dengan tidak secara besar-
besaran.

Anda mungkin juga menyukai