Perencanaan produksi yang diterapkan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah menggunakan metode make to stock, karena mesin pada pabrik beroperasi secara kontiniu setiap harinya, produk jadi kemudian disimpan di gudang dan kebutuhan konsumen diambil dari persediaan yang ada digudang. Kegiatan pemesanan dilakukan secara online dan konsumen juga dapat langsung dapat datang ke pabrik di bagian pengemasan. Setiap proses produksi masing- masing memiliki silo dengan kapasitas yang berbeda-beda. Kapasitas material silo yang harus disediakan setiap proses produksi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 1Kapasitas material silo setiap proses produksi Proses Jumlah (buah) Kapasitas (Ton) Raw Meal 2 2400 1 4000 Kiln 2 25000 Finish Mill 6 6000 Sumber: Dokumen file plant 1-2 PT ITP Tbk Citereup (2015) Tabel diatas menunjukkan jumlah dan kapasitas silo yang terdapat pada setiap proses pembuatan semen. Perencanaan produksi dilakukan setiap plant untuk membuat jadwal produksi untuk satu tahun ke depan. Bagian yang bertugas membuat jadwal tersebut adalah top management dan bagian management membuat perencanan tahunan yang dikeluarkan untuk tahun berikutnya, kemudian dialokasikan untuk setiap bulannya. Bagian produksi menerima data permintaan produk dari divisi marketing setelah itu data dikelola oleh bagian produksi di plant.Tahapan yang dilakukan dalam membuat perencanaan produksi yaitu: 1. Membuat jadwal produksi selama satu tahun, terkait dengan budget operasional dan budget personal. Budget operasional merupakan penyiapan terkait dengan material, pergantian komponen mesin yang rusak. a. Raw Mill dan Finish Mill Menyiapkan kebutuhan terkait assesoris dan penggantian atau penambahan aiting (Pergantian yang rusak) serta replacement (Penggantian stillbor yang haus). b. Kiln Pemakaian bata tahan api. Budget Personal terkait dengan penyusunan kebutuhan overtime selama satu tahun, kebutuhan alat tulis, pembelian alat-alat kerja, furniture dan building maintenance dan repair. Selain bagian produksi departemen elektrik dan mekanik juga membuat jadwal perawatan agar proses produksi berjalan dengan efektif dan efisiensi. 2. Menyusun dan membuat rencana bulanan (Mountly Planning) dari rencana tahunan. Contoh rencana bulanan plant 1-2 dapat dilihat pada Lampiran 7. 3. Menyusun dan membuat rencana running days and hours pada setiap plant. 4. Menentukan persentase kebutuhan material untuk menghasilkan produk. 5. Melakukan koordinasi terkait dengan rencana bulanan. Depertemen yang terkait adalah bagian penambangan (Mining), Pengadaan (Supply) dan perawatan (Maintenance) termasuk departemen mekanik dan elektrik. 5.2 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Perencanaan tenaga kerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diberikan wewenang kepada bagian Corporate Human Resource Development (CHRD). Perusahaan memberikan pembagian kerja pada setiap plant yang ada yang yang dipimpin oleh seorang Plant Manager struktur organisasi plant 1-2 dapat dilihat pada Lampiran 8. Departemen-departemen penunjang yang terdapat pada setiap plant dimana salah satunya tempat penulis melaksanakan praktik kerja lapangan sebagai berikut: 1. Production Department Depertemen produksi bertugas mengawasi jalannya proses produksi, yang terdiri dari proses raw mill , kiln, cement mill dan packing. 2. Mechanical Department Departemen mekanik bertugas mengawasi dan menangani permasalahan mengenai perawatan dan perbaikan pada mesin. Stuktur organisasi pada departemen mekanik dapat dilihat pada Lampiran 9. 3. Technical Service Division (TSD) Technical Service Division bertugas melaksanakan perbaikan mesin dan pembuatan suku cadang alat produksi. 4. Mining Division Mining division bertugas menangani proses penambangan bahan baku pembuatan semen. Penambangan bahan baku limestone dan SandyClay. 5. Paper Bag Division (PBD) Paper Bag Division bertugas menangani pembuatan kantong semen mulai dari pengolahan kertas hingga pendistribusian kantong ke setiap plant. 6. Utility Division Utility Division bertugas untuk penyediaan air dan listrik di perusahaan. Terdiri dari divisi operation Department, Mechanical dan Electric Department. 7. General Engineering and Civil Division General Engineering and Civil Division bertugas merancang bangunan pabrik berdasarkan survey lokasi dan analisis struktur tanah. 8. Supply Division Supply Division bertugas mengenai pemesanan untuk persediaan barang yang digunakan oleh semua divisi, penyimpanan dan pengeluaran barang. Terdiri dari 2 departemen Inventory Control Department dan Warehouse Department. 9. Quality Assurance and Research Division Quality Assurance bertugas menjaga mutu bahan baku, produk setengah jadi, produk jadi dan bahan bakar. Sedangkan Research Division bertugas melakukan riset pengembanagan produksi dan meneliti kualitas semen pabrik lain sebagai perbandingan. 10. Logistic Division Logistic Division merupakan bagian yang berkaitan dengan pendistribusian produk dan pengadaan bahan baku.Tugas logistic division melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang dari dan ke gudang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditentukan. Bagian tenaga kerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdiri dari tenaga kerja tetap dan kontrak. Sumber tenaga kerja berasal dari lokal dan asing yang biasanya dibatasi dalam masa kontrak. Perincian tenaga kerja ditinjau dari eselon (tingkatan) karyawan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 2 Tingkatan dan jumlah karyawan di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Tingkatan Jumlah Persentase Eselon 1 52 orang 1,1% Eselon 2 141 orang 2,9% Eselon 3-4 876 orang 17,7% Eselon 5-6 3492 orang 78,3% Sumber: Dokumen file plant 1-2 PT ITP Tbk Citereup (2015) Total kepegawaian tetap di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berjumlah 4561 orang (92,2%) dan pegawai kontrak 385 orang (7,9%). Total karyawan Plant 1-2 berjumlah 91 orang, raw mill 23 orang, kiln 20orang, finish mill 12 orang, office 15 orang dan packing 21 orang. Proses produksi semen berlangsung secara terus-menerus selama 24 jam yang dibagi menjadi 3 shift, pengaturan jam kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. 1.1.1 Ketenagakerjaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membagi waktu kerja karyawan menjadi dua yaitu waktu kerja normal dan waktu kerja shift. Masing-masing pembagian waktu kerja yang berbeda-beda. Berikut pembagian waktu kerja karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk: 1. Waktu kerja normal Waktu kerja normal terdiri dari dua sistem, yaitu waktu kerja normal bagian Mining Department, Non-MiningDepartment dan Packing Department, Non- Packing Department. Tabel 3 Jam kerja untuk Mining Department dan Packing Department serta Non- Mining Department dan Non-Packing Department Waktu Hari Mining & Packing Non-Mining & Non-Packing Keterangan Department Department 07.00-11.30 08.00-12.15 Jam kerja Senin- 11.30- 13.00 12.15-13.00 Istirahat Kamis 13.00-16.30 13.00-17.00 Jam kerja 07.00-11.00 08.00-11.00 Jam kerja Jumat 11.00-13.00 11.00-13.00 Istirahat 13.00-16.30 13.00-17.00 Jam kerja Sumber: Dokumen file plant 1-2 PT ITP Tbk Citereup (2015)
Tabel diatas menunjukkan terdapatnya waktu kerja normal pada masing-
masing departemen. Departemen Mining dan Packing waktu jam kerja nya adalah dari jam 07.00 sampai dengan jam 16.30, sedangkan pada departemen Non- Mining dan Non-Packing dari jam 08.00 sampai dengan jam 17.00. 2. Waktu kerja shift Waktu kerja Shift terdiri dari dua sistem, yaitu sistem tiga shift dan dua shift dalam satu hari. Sistem tiga shift diberlakukan untuk bagian produksi, pengendalian mutu, elektrik dan power station sedangkan sistem dua shift berlaku untuk paper bag. Tabel 4 Jam kerja sistem tiga shift
Keterangan : Pada sistem tiga shift karyawan bekerja selama enam hari dan libur dua hari. Pembagian jam kerja pada enam hari adalah dua hari pada shift A, dua hari shift B dan dua hari shift C. Apabila sistem shift berkenaan dengan hari besar, maka jam kerja dihitung sebagai libur. Jam kerja sistem dua shift dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 5 Jam kerja sistem dua shift Shift Waktu Keterangan 07.00-12.15 Jam kerja A 12.15-13.00 Istirahat 13.00-16.00 Jam kerja 12.00-15.15 Jam kerja B 15.15-16.00 Istirahat 16.00-21.00 Jam kerja Sumber: Dokumen file plant 1-2 PT ITP Tbk Citereup (2015) Sistem dua shift karyawan bekerja selama dua hari yaitu sabtu dan minggu. Wakru kerja pada shift A adalah dari jam 07.00 sampai dengan jam 16.00, sedangkan shift B dari jam 12.00 sampai dengan jam 21.00. Fasilitas pendukung yang diberikan kepada karyawan untuk mendukung produktivitas kerja meliputi: 1. Fasilitas Kerohanian a. Tempat beribadah berupa mesjid dan mushola b. Mengadakan acara keagamaan c. Naik haji ke tanah suci untuk dua orang setiap tahunnya 2. Fasilitas Kesehatan Sarana kesehatan berupa poliklinik yang disediakan untuk karyawan, keluarga karyawan dan masyarakat sekitar. Sarana pendukung berupa unit gawat darurat serta penunjang beberapa rumah sakit, apotek, laboraturium, klinik dan dokter yang dapat dikunjungi. 3. Fasilitas Kesejahteraan a. Perumahan Lokasi perumahan berlokasi di kompleks pabrik dengan jumlah 30 unit untuk staf dan 30 unit untuk karyawan sesuai dengan tingkat eselon. Sekitar lingkungan pabrik juga tersedia guest house untuk tamu dan staff. b. Sarana Transportasi Transportasi berupa bus antar jemput karyawan di area lokasi pabrik sesuai rute yang ditentukan. Termasuk para pelajar dan mahasiswa yang sedang melaksanakan kerja praktik lapang. c. Sarana Olahraga Sarana pendukung olahraga terdapat lapangan sepak bola, volly, basket, tennis meja, bulu tangkis dan fasilitas gym.
5.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pekerjaan yang dilakukan ditempat kerja tidak terlepas dengan namanya resiko yang mengancam keselamatan dan kesehatan para pekerja, oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang tepat terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengacu pada peraturan permenaker No. 05/MEN/1996 tentang penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan. Perusahaan telah memiliki pedoman dan petunjuk dari Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001) mengenai perkembangan manajemen K3, munculnya beberapa Sistem Manajemen K3 yaitu: 1. British Standard 8800 Guide to OH & SMS (Inggris) 2. Safety Map (Australia) 3. OHSAS 18001 (Gabungan Organisasi K3 dunia) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja. Bekerja di lingkungan pabrik memberi dampak terutama terhadap kesehatan pada karyawan, sehingga dilingkungan pabrik merupakan wajib penggunaan alat pelindung diri (APD). Fasilitas K3 yang diberikan perusahaan antara lain: 1. Pemberian APD berupa safety helmet, safetu shoes, masker, ear plug, ear muff, sarung tangan, kacamata pelindung, dan sebagainya. Gambar APD dapat dilihat pada Lampiran 10. 2. Adanya rambu-rambu peringatan. 3. Adanya rambu-rambu lalu lintas. 4. Adanya SOP. 5. Adanya fefety talk setiap minggu. Safety talk merupakan program pencegahan kecelakaan kerja dengan cara meeting yang isinya penjelasan dan pembicaraan yang bertujuan mengingatkan para pekerja tentang potensi bahaya yang ada, sehingga meminimalisir potensi kecelakaan di tempat kerja. Selain itu, juga mendengarkan keluhan-keluhan dari para pekerja sehingga didapat solusi untuk mengurangi keluhan tersebut. 6. Adanya unit-unit pendukung seperti klinik dan UGD. 1.2 Permasalahan dan Solusi Aspek Perencanaan
Melalui tinjauan aspek perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya dan
yang telah diterapkan di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, terdapat beberapa permasalahan yang dapat teridentifikasi. Berikut permasalahan dan solusi yang telah teridentifikasi, dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 6 Permasalahan dan solusi aspek perencanaan No Permasalahan Lokasi Solusi 1 Proses perencanaan produksi PPIC Maka dapat diatasi dengan yang dapat menghambat jalanya pengaturan material dengan proses produksi yang menggunakan sistem First In menyebabkan target produksi First Out (FIFO) guna untuk yang tidak tercapai dari yang mengurangi kadar air yang ditetapkan. Tterkait dengan terdapat pada material yang proses raw mill terjadinya akan diproses. Sehingga blocking atau penumpukan yang membutuhkan management disebabkan oleh material yang material dengan mencatat waktu melintasi belt conveyor, masuknya material ke gudang sehingga material yang terbawa dan menentukan waku lebih sedikit. pengerukan. Disamping itu melakukan pengecekan dan perawatan pada belt conveyor untuk mencegah terjadinya penumpukan material.
2 Masih terdapatnya karyawan Area Perusahaan memberikan
dan kontraktor yang tidak Produksi penegasan dan peringatan memakai alat pelindung diri kepada karyawan dan kontraktor yang lengkap pada saat yang tidak mematuhi ketentuan dilapangan dan disekitar pabrik. dalam pemakaian APD, Karena pemakaian APD tujuan salah satunya dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dalam bekerja. 3 Perencanaan sumber daya CHRD Perusahaan memberikan jangka manusia terorganisir dengan waktu untuk melakukan baik namun perusahaan pergantian pegawai akibat kekurangan akan pegawai yang pensiun yang telah habis masa disebabkan masa pensiun para kerja. Sehingga perusahaan pekerja, sehingga kesulitan dapat memperkirakan dalam dalam merekruit karyawan melakukan perekruitan terhadap baru. karyawan atau pegawai baru dengan tidak secara besar- besaran.