Anda di halaman 1dari 19

JURNAL

PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JARINGAN


DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DAERAH PERANGAT SELATAN
KEC. MARANGKAYU KAB. KUTAI KARTANEGARA

Disusun oleh :

Harry Maryanto
09.11.1001.7311.133

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
SAMARINDA
2013
JURNAL

PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI


AIR BERSIH DI DAERAH PERANGAT SELATAN KEC. MARANGKAYU
KAB. KUTAI KARTANEGARA

Disusun dan dipersiapkan oleh :

HARRY MARYANTO

NPM. 09. 11. 1001. 7311. 133

Telah Disetujui Oleh


Dosen Pembimbing
Pada Tanggal : .

Purwanto Sularno, ST., MT Pembimbing I ......................

Zulfan Syahputra, ST., MT Pembimbing II ......................

Jurnal ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1)


Pada Tanggal :

Ketua Jurusan

Hence Michael Wuaten, ST., M. Eng


NIDN. 11.250581.01
INTISARI

Masalah keberadaan air bersih merupakan sesuatu yang penting sehingga


tidak dapat lepas dari tata kehidupan. Pemanfaatan air bersih tidak hanya terbatas
pada kebutuhan rumah tangga saja, tetapi juga menyangkut pada fasilitas-fasilitas
pelayanan ekonomi dan social atau pun kebutuhan yang lainya. Dengan
meningkatnya Jumlah penduduk yang diikuti dengan meningkatnya keadaan ekonomi
sosial dan kepadatan suatu masyarakat maka akan terjadi peningkatan kebutuhan
terhadap air, baik dari segi kualitas dan kuantitas.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui jumlah penduduk dan
kebutuhan air bersih di Desa Perangat Selatan Kec. Marangkayu pada tahun 2022,
mengetahui dimensi reservoir pada tahun proyeksi, mengetahui dimensi pipa yang
diperlukan untuk pendistribusian air bersih ke rumah warga dan fasilitas umum yang
berada di Desa Perangat Selatan Kec. Marangkayu, mengetahui kehilangan tekanan
pada pipa distribusi dan mengetahui daya pompa distribusi untuk mengatasi
kehilangan tekanan pada pipa distribusi.
Dari hasil perhitungan, didapat jumlah penduduk pada tahun 2022 sebesar
2814 jiwa dengan kebutuhan air bersih sebesar 10 lt/dtk. Dengan besarnya kebutuhan
air bersih maka didapat dimensi reservoir berukuran P =10 m ; L=10 m : T=3.5 m dan
dimensi pipa distribusi berdiameter 100 mm untuk pipa induk, diameter 50 mm untuk
pipa sekunder I, diameter 75 mm untuk pipa sekunder II. Dan berdasarkan hitungan
pula didapat kehilangan tekanan pada pipa distribusi sebesar 4.48 Bar dan pompa
distribusi berdaya 8.03 Kw untuk mengatasi kehilangan tekanan pada pipa distribusi.
Kata kunci : Pertumbuhan penduduk, kebutuhan air bersih, reservoir, pipa distribusi,
kehilangan tekanan, dan pompa distribusi.

PENDAHULUAN kurang lebih 4.097 km yang dibagi dalam


18 wilayah kecamatan dan 225 desa /
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas kelurahan dengan jumlah penduduk
wilayah 27.263,10 km dan luas perairan mencapai 626.286 jiwa (hasil sensus
penduduk tahun 2010). Secara geografis Dengan meningkatnya Jumlah penduduk
Kabupaten Kutai Kartanegara terletak antara yang diikuti dengan meningkatnya keadaan
11526'28" BT - 11736'43" BT dan ekonomi social dan kepadatan suatu
128'21" LU - 108'06" LS dengan batas masyarakat maka akan terjadi peningkatan
administratif sebelah utara kabupaten kebutuhan terhadap air, baik dari segi
malinau, sebelah timur Kab. Kutai Timur, kualitas dan kuantitas. Demikian juga di
Bontang dan Selat Makasar, sebelah selatan Kabupaten Kutai Kartanegara, kebutuhan air
Kab. Penajam Paser Utara dan sebelah barat bersih masih belum terpenuhi.
Kab. Kutai Barat. Kab.Kutai Kartanegara Untuk memenuhi kebutuhan air bersih
terdiri dari 18 kecamatan, yaitu Kec. tersebut ditawarkan menggunakan air yang
Anggana, Kec. Kembang Janggut, Kec. diproduksi oleh perusahaan daerah air
Kenohan, Kec. Kota Bangun, Kec. Loa minum (PDAM), dalam hal ini PDAM
Janan, Kec. Loa Kulu, Kec. Marangkayu, Kab.Kutai Kartanegara. Perusahaan ini
Kec. Muara Badak, Kec. Muara Jawa, Kec. merupakan instansi pemerintah yang
Muara Kaman, Kec. Muara Muntai, Kec. mempunyai fungsi social dalam melayani
Muara Wis, Kec. Samboja, Kec. Sanga- kebutuhan air dimasyarakat harus dapat
Sanga, Kec. Sebulu, Kec. Tabang, Kec. mengikuti dinamika perkembangan
Tenggarong, Kec. Tenggarong Seberang. kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya
Secara geografis Kecamatan Marang Kayu Desa Perangat Selatan kecamatan
terletak antara 11706' BT 11730' BT dan Marangkayu sehingga permintaaan air
013' LS 007'LS dengan luas wilayah minum dimasa datangakan dapat terpenuhi.
mencapai 1.165,71 km2. Kec. Marangkayu Maka ditinjau dari masalah diatas, perlu
terdiri dari 11 Desa yaitu, Desa Bunga Putih, adanya perencanaan dan pengembangan
Desa Kersik, Desa Makarti, system jaringan air bersih yang memenuhi
Desa Perangat Baru, Desa Perangat Selatan, syarat kualitas dan kuantitas untuk
Desa Sambera Baru, Desa Santan Ilir, Desa memenuhi kebutuhan manusia, karena dalam
Santan Tengah, Desa Santan Ulu, Desa beberapa tahun mendatang diprediksi bahwa
Sebuntal, dan Desa Semangkok. Jumlah penduduk semakin padat. Seiring
semakin berkembangnya penduduk maka
Masalah keberadaan air bersih merupakan
diperlukan ketersediaan air bersih, karena
sesuatu yang penting sehingga tidak dapat
lahan yang akan dipakai untuk perumahan
lepas dari tata kehidupan.Pemanfaatan air
dan berbagai fasilitas pendukung untuk
bersih tidak hanya terbatas pada kebutuhan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
rumah tangga saja, tetapi juga menyangkut
masyarakat.
pada fasilitas-fasilitas pelayanan ekonomi
dan social atau pun kebutuhan yang lainya.
Didasari bahwa kebutuhan air bersih LANDASAN TEORI
A. Pengertian Air Bersih dan Air Minum
merupakan kebutuhan dasar bagi manusia
a. Air Bersih
dimana kebutuhannya akan selalu meningkat
Air bersih adalah air yang digunakan
dari waktu ke waktu seiring dengan
untuk keperluan sehari hari dan akan
dinamika perkembangan peradaban manusia.
menjadi air minum setelah dimasak B. Prosedur Perencanaan Air Bersih.
terlebih dahulu. Sebagi batasannya, Dalam suatu perencanaan air bersih
air bersih adalah air yang memenuhi perlu direncanakan dengan baik dan
persyaratan bagi system penyediaan tertata rapi, sehingga menghasilkan
air minum, dimana persyaratan yang suatu perencanaan yang memenuhi
dimaksud adalah persyaratan dari standar standar dan peraturan yang
segi kualitas air yang meliputi berlaku, dan akhirnya menghasilkan
kualitas fisik, kimia, biologis dan perencanaan yang baik dan benar serta
radiologis sehingga apabila efesiensi dari segi kualitas, kwantitas
dikonsumsi tidak menimbulkan efek dan biaya.
samping (ketentuan umum a. Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih
Permenkes No. Fluktuasi hari maximum (
416/Menkes/PER/IX/1990) maximum day )
b. Air Minum Berfungsi sebagai bahan
Pengertian air minum adalah air yang pertimbangan dalam
kualitasnya memenuhi syarat-syarat pendistribusian kepada konsumen
kesehatan yang dapat diminum. pada rata rata tiap harinya,
Alasan kesehatan dan teknis yang dengan acuan kebutuhan
mendasari penetuan standar kualitas maksimum pemakaian air bersih
air minum adalah efek efek dari pada konsumen.
setiap parameter jika melebihi dosis
Fluktuasi kebutuhan jam puncak
yang telah ditetapkan. Pengertian
( peak hour )
dari standar kualitas air minum
Berfungsi sebagai bahan
adalah batas operasional dari kriteria
pertimbangan dalam
kualitas air dengan memasukkan
pendistribusian kepada konsumen
perimbangan non teknis, misalnya
pada rata rata tiap jamnya,
kondisi social ekonomi, target atau
dengan acuan kebutuhan jam
tingkat kualitas roduksi, tingkat
puncak pemakaian konsumen.
kesehatan yang ada dan teknologi
yang tersedia. Berdasarkan Fluktuasi kebutuhan air bersih
Permenkes No. dipengaruhi oleh beberapa faktor :
416/Menkes/Per/IX/1990, yang Jumlah penduduk
membedakan antara kualitas air Aktifitas penduduk
bersih dan air minum adalah standar Adat istiadat dan kebiasaan
kualitas setiap parameter fisik, kimia, penduduk
biologis, dan radiologis maksimum Pola tata kota
yang di perbolehkan. Adapun penentuan fluktuasi air bersih
di dasarkan pada :
Kebutuhan hari maximum ( Maximum
Day )
Yaitu kebutuhan air yang lebih dari b. Proyeksi Fasilitas Sosial Ekonomi
kebutuhan rata rata harian dalam hari Seperti halnya data penduduk, data
hari tertentu setiap minggu,bulan,tahun. fasilitas sosial ekonomi yang ada
Fhm = 1.1 (Sumber : Pedoman / Petunjuk Teknik Dan pada daerah di Desa Perangat Selatan
Manual Air Minum Perdesaan Bagian 5 Vol I ) juga perlu diperhitungkan dalam
memenuhi kebutuhan air bersih pada
Kebutuhan jam puncak ( peak hour )
aktivitas sehari-hari dalam fungsinya.
Yaitu kebutuhan air terbesar yang
Untuk menghitung proyeksi fasilitas
dibutuhkan dalam jam tertentu pada
sosial ekonominya dipakai data
kondisi hari maximum.
perkembangan pertumbuhan
Fjp = 1.2 (Sumber : Pedoman / Petunjuk Teknik Dan
Manual Air Minum Perdesaan Bagian 5 Vol I ) penduduk sebagai bahan
pertimbangan. Ini sesuai dengan
C. Proyeksi Penduduk pengertian bahwa fasilitas - fasilitas
Maksud dari Proyeksi Penduduk adalah yang dibutuhkan adalah tuntutan
untuk memberikan jumlah penduduk di kebutuhan masyarakat, artinya
masa mendatang. Dengan berdasarkan banyaknya fasilitas yang harus
pemikiran jumlah penduduk maka dapat tersedia berbanding lurus dengan
dibuat rancangan kebutuhan air bersih jumlah penduduk yang menggunakan
untuk masa yang akan dating. ( Mary fasilitas tersebut.
salintung , 2011 )
a. Metode Perhitungan Perkembangan
Penduduk (Metode Geometrik)
Proyeksi dengan metoda ini
menganggap bahwa perkembangan
penduduk secara otomatis berganda.
Dengan pertambahan penduduk
awal. Metoda ini memperhatikan
suatu saat terjadi perkembangan D. Standar Penyediaan Air Bersih
menurun dan kemudian mantap, a. Standar Penyediaan Air Domestik
disebabkan kepadatan penduduk Standar Penyediaan Air Domestik
mendekati maksimum. ditentukan oleh jumlah konsumen
domestik yang dapat diketahui dari
data penduduk yang ada. Standar
Penyediaan Kebutuhan Air Domestik
ini meliputi minum, mandi, masak,
dan lain lain. Kecenderungan
meningkatnya kebutuhan dasar air
ditentukan oleh kebiasaan pola hidup
masyarakat setempat dan didukung
oleh kondisi sosial ekonomi.
kebutuhan air domestik adalah
kebutuhan air yang digunakan untuk
keperluan rumah tangga seperti :
Minum dan memasak
Cuci pakaian dan perabotan
Mandi dan kebersihan diri
Menyiram tanaman dan halaman b. Standar Penyediaan Air Non
Mencuci mobil dan kendaraan lain Domestik

Faktor faktor yang mempengaruhi Standar Penyediaan Air Non


perkiraan besar kebutuhan air yang Domestik ditentukan oleh banyaknya
digunakan untuk keperluan domestik konsumen non domestik yang
adalah : meliputi fasilitas seperti perkantoran,
Ketersediaan air kesehatan, industri, komersial, umum
Kebiasaan hidup dan lainnya. Konsumsi non domestik
Perkembangan sosial ekonomi terbagi menjadi beberapa kategori
Pola dan tingkat hidup masyarakat yaitu :
Perbedaan iklim Umum, meliputi : tempat ibadah,
Jumlah penduduk rumah sakit, sekolah, terminal,
kantor dan lain sebagainya
Ada 2 kategori fasilitas penyediaan Komersil, meliputi : hotel, pasar,
air minum yaitu : pertokoan, rumah makan, dan
Fasilitas perpipaan sebagainya
Sambungan rumah dimana kran Industri, meliputi : peternakan,
disediakan di dalam bangunan industri dan sebagainya
Sambungan halaman dimana Kategori konsumsi non domestik diatas
kran hanya disediakan hingga tidak meningkat karena pembagian tersebut
halaman rumah saja berdasarkan atas pertimbangan operasional
lain. Untuk memprediksi perkembangan
Sambungan umum yakni
kebutuhan air non domestik perlu diketahui
berupa kran umum atau bak air rencana pembagian kota serta aktifitasnya.
yang digunakan bersama oleh Apabila tidak diketahui, maka prediksi
sekelompok rumah/bangunan dapat didasarkan pada satuan ekivalen
Fasilitas non perpipaan, meliputi penduduk, dimana konsumen non domestik
sumur umur, mobil air dan mata dapat dihitung mengikuti perkembangan
Standar Penyediaan Air Domestik. Secara
air
lengkap dapat dilihat pada ta bel berikut :
Jumlah penduduk suatu kota
sangat mempengaruhi kebutuhan
air perorangan. Hal tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut :
c. Water Threatmen Plant
Untuk dapat memenuhi syarat
kualitas air bersih yang telah
ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan RI, maka air yang diambil
dari intake melalui pipa Transmisi
ditampung dan diolah pada bangunan
pengolahaan air
E. Pemilihan Sumber Air Baku d. Reservoir
Air yang telah melalui proses Water
Kriteria pemilihaan sumber air baku Thereatment Plant dengan sistem
yang dipergunakan dalam suatu filterisasi sudah dapat dipakai untuk
perencanaan sistem penyediaan air
air minum. Air tersebut telah bersih
bersih ialah harus mencari alternatif
sumber air baku yang paling dekat dan bebas dari bakterilogis dan
dengan daerah pelayanannya, serta ditampung pada bak reservoir
kualitas yang diberikan kepada (tendon), untuk diteruskan pada
konsumen harus memenuhi standar konsumen.
kualitas menurut Departemen Republik
Indonesia dan kapasitas / debit air yang
tersedia sepanjang musim kontinyu /
tetap.
Dalam standar persyaratan fisis air
minum tampak adanya lima unsur
persyaratan meliputi ;
Suhu
Warna e. Pompa Distribusi
Bau dan Rasa Perhitungan daya pompa dari
Kekeruhan reservoir ke pipa distribusi, untuk
mendapatkan daya pompa yang
F. Unit Unit Pengolahaan Air Bersih dipakai untuk menaikkan /
a. Bangunan Penangkap Air ( mengalirkan air dari resevoir ke pipa
Intake ). distribusi.
Bangunan penangkap air ini
merupakan suatu bangunan untuk
menangkap/mengumpulkan air
dari suatu sumber asal air, untuk
dimanfaatkan.
b. Pipa Transmisi
System transmisi air bersih adalah
system perpiaan dari bangunan
pengambilan air baku ke bangunan
pengolahan air bersih.
Nilai Efisiensi Pompa Intake f. Pipa Distribusi
Kapasitas Efisiensi Kapasitas Efisiensi Dasar Perhitungan Dimensi Pipa
No. No.
(ltr/dtk) (m) (ltr/dtk) (m)
Distribusi
1 1 0.3 16 90 0.72
2 2.5 0.35 17 100 0.72
Perhitungan Dimensi pipa
3 5 0.35 18 25 0.72 distribusi didasarkan pada
4 10 0.4 19 150 0.72
5 15 0.4 20 200 0.72
persamaan sebagai berikut :
6 20 0.45 21 250 0.72
7 25 0.45 22 300 0.72
8 30 0.45 23 400 0.78
9 35 0.45 24 500 0.78
10 40 0.45 25 600 0.78
11 45 0.55 26 700 0.82
12 50 0.55 27 800 0.82
13 60 0.55 28 900 0.82
14 70 0.55 29 1000 0.82
15 80 0.55 Dasar Perhitungan Kehilangan
(Sumber : Pedoman / Petunjuk Teknik Dan Manual Air Minum Tekanan Pada Pipa Distribusi
Perdesaan Bagian 5 Vol I )
Kehilangan tinggi tekan mayor
Nilai Efisiensi Pompa Distribusi (major losses)
Kapasitas Efisiensi Kapasitas Efisiensi
No. No.
(ltr/dtk) (m) (ltr/dtk) (m)
1 1 0.3 13 40 0.82
2 2.5 0.49 14 45 0.82
3 5 0.65 15 50 0.82
4 7.5 0.7 16 62.5 0.82
5 10 0.73 17 75 0.83
6 12.5 0.75 18 100 0.84
7 15 0.75 19 125 0.84
8 17.5 0.8 20 150 0.84
9 20 0.8 21 200 0.88
Kehilangan tinggi tekan minor (minor
10 25 0.82 22 250 0.7
11 30 0.82 23 300 071 losses)
12 35 0.82

Penentuan Unit Pompa


Kapasitas Unit Jumlah Kapasitas Unit Jumlah
No. Produksi Pompa No. Produksi Pompa
(ltr/dtk) (Unit) (ltr/dtk) (Unit)
1 0-8 2 8 120 - 200 2
2 8 - 14 2 9 200 - 300 2
3 14 - 20 2 10 300 - 400 2 Harga K didapat dari percobaan untuk
4 20 - 48 11 400 - 500
5 48 - 80
2
2 12 500 - 750
2
2
tiap tiap perlengkapan pipa.
6 80 - 90 2 13 750 - 1000 4
7 90 - 120 2
(Sumber : Pedoman / Petunjuk Teknik Dan Manual Air Minum
Perdesaan Bagian 5 Vol I )
LOKASI PENELITIAN
Lokasi Penelitian pada Tugas Akhir ini
berada di DesaPerangat Selatan
Kec.Marangkayu Kab. Kutai
Kartanegara. Karena pada daerah ini
pertumbuhan penduduk sangatlah
pesat serta tingginya kebutuhan akan
Air Bersih.

Energi Potensial Pada Pipa Distribusi

Konversi (hf) dengan satuan meter ke DATA LAPANGAN


satuan SI a. Data Penduduk
Data penduduk Desa Perangat Selatan
Di Kecamatan Marangkayu dari tahun
2006 s/d 2012 adalah sebagai berikut :
No Tahun Jumlah Penduduk
1 2006 1414 Jiwa
G. Acessories Pipa Pvc Yang 2 2007 1514 Jiwa
Digunakan 3 2008 1606 Jiwa
4 2009 1668 Jiwa
1. Socket 5 2010 1652 Jiwa
2. Tee 6 2011 1741 Jiwa
3. Bend 7 2012 1829 Jiwa
4. Reducer
5. Gate Valve
(Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi
6. Dop dan Plug
Kalimantan Timur 2013)
7. Meter Air
b. Data Fasilitas Umum Perhitungan Proyeksi Fasilitas Sosial
Data fasilitas umum yang berada di Ekonomi
Desa Perangat Selatan Kec.
Marangkayu adalah sebagai berikut : Jumlah Fasilitas
No Jenis Fasilitas
Pada Th. 2022
No Bangunan Jumlah
1 TK 1 Unit 1 TK 2 Unit

2 Sekolah Dasar 1 Unit 2 Sekolah Dasar 2 Unit


3 Sekolah Menengah Pertama 4 Unit
3 Sekolah Menengah Pertama 2 Unit
4 Sekolah Menengah Atas 4 Unit
4 Sekolah Menengah Atas 2 Unit
5 Puskesmas 2 Unit
5 Puskesmas 1 Unit
6 Mesjid 5 Unit
6 Mesjid 3 Unit
7 Gereja 4 Unit
7 Gereja 2 Unit
8 Mushola 17 Unit
(Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi 9 Kantor Desa (BPD) 1 Unit
Kalimantan Timur 2013)

ANALISA DAN PEMBAHASAN b. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih


a. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Kebutuhan Air Domestik
Jumlah Perkembangan
No Tahun
Penduduk Jiwa % Jumlah Standar Pemakaian Kebutuhan
Tahun
1 2006 1414 Penduduk (Ltr/hari) Ltr/hari Ltr/dtk
- -
2 2007 1514 2012 1829 100 182.900 2.117
100 7.07
3 2008 1606 92 6.08 2022 2814 100 281400 3.527
4 2009 1668 62 3.86
5 2010 1652 -16 -0.96
6 2011 1741 89 5.33 Kebutuhan Air Non Domestik
7 2012
Jumlah
1829 88 5
26.49
o Kebutuhan Air Bersih Pada TK
Rata Rata 4.42

Perhitungan Proyeksi Pertumbuhan


Penduduk Dengan Mengunakan
Metode Geometrik
No. Tahun Jumlah Penduduk
1 2012 1829
2 2013 1910
3 2014 1994
4 2015 2082 o Kebutuhan Air Bersih Pada SD
5 2016 2173
6 2017 2269
7 2018 2369
8 2019 2473
9 2020 2582
10 2021 2695
11 2022 2814
o Kebutuhan Air Bersih Pada SMP o Kebutuhan Air Bersih Pada Gereja

o Kebutuhan Air Bersih Pada o Kebutuhan Air Bersih Pada


SMA Mushola

o Kebutuhan Air Bersih Pada o Kebutuhan Air Bersih Pada


Puskesmas Kantor Desa

o Kebutuhan Air Bersih Pada o Total Kebutuhan Air Bersih Untuk


Mesjid Pada Tahun 2022
Faktor kehilangan air sebesar 20 %, Outflow Inflow
Outflow Inflow
Jam tiap tiap Storage
maka kebutuhan kapasitas produksinya komulatif komulatif Ket.
pemakaian jam jam (m3)
untuk tahun proyeksi pada tahun 2022 (m3) (m3)
(m3) (m3)
adalah sebesar : 00 - 01 0 0 36 180 180
01 - 02 0 0 36 216 216
Pn = (6.038 x 20%) + 6.038 02 - 03 0 0 36 252 252
= 1.2075 + 6.038 03 - 04 0 0 36 288 288

= 7.245 Ltr/dtk 04 - 05 0 0 36 324 324 max


05 - 06 57.6 57.6 36 360 302.4
06 - 07 57.6 115.2 36 396 280.8
Menurut Buku Pedoman / Petunjuk
07 - 08 57.6 172.8 36 432 259.2
Teknik Dan Manual Air Minum 08 - 09 57.6 230.4 36 468 237.6
Perdesaan Bagian 5 Vol I, maka. : 09 - 10 57.6 288 36 504 216
Fhm = 1.1 10 - 11 57.6 345.6 36 540 194.4

Fjp = 1.2 11 - 12 57.6 403.2 36 576 172.8


12 - 13 57.6 460.8 36 612 151.2
13 14 57.6 518.4 36 648 129.6
Jadi kriteria pemakaian air bersih 14 - 15 57.6 576 36 684 108
diperkirakan sebagai berikut : 15 - 16 57.6 633.6 36 720 86.4
o Untuk Kebutuhan hari maximum 16 17 57.6 691.2 36 756 64.8

(maximum day) 17 18 57.6 748.8 36 792 43.2


18 19 57.6 806.4 36 828 21.6
= 1.1 x kebutuhan rata-rata
19 20 57.6 864 36 864 0
20 21` 0 0 36 36 36
o Untuk Kebutuhan jam pucak 21 - 22 0 0 36 72 72
(peak hour) 22 - 23 0 0 36 108 108
= 1.2 x kebutuhan rata-rata 23 - 24 0 0 36 144 144

Dari perhitungan table diatas maka


kuantitas / volume air yang maksimal
adalah 324 ~ 350 m3. Jadi dimensi
ruang untuk bangunan reservoir adalah :

P = 10 m
c. Perencanaan Reservoir l = 10 m
Kwantitas Dan Produksi Pompa Intake t = 3.5 m
Serta Pengisian Berkala Terhadap V = Pxlxt
Resrervoar = 10 m x 10 m x 3.5 m
= 350 m = oke
d. Perhitungan Jaringan Pipa Distribusi e. Perhitungan Jaringan Distribusi Air
Bersih
Dalam perencanaan pipa distribusi
dibagi menjadi beberapa cabang dan Headloss (mayor)
jalur, yaitu jalur I, jalur II, cabang A,
Kehilangan tinggi tekan akibat
cabang B, cabang C, cabang D, cabang
gesekan dalam pipa termasuk dalam
A2, cabang B2, sehingga besaran
kehilangan yang besar (major loss)
diameter pipa masing masing cabang
dan jalur sebagai berikut:

keterangan :

Q : Kapasitas Resevoir ( )
L : Panjang Pipa (m)
Chw : Kekasaran Pipa
D : Diameter (m)

Menghitung Kehilangan Energi


(mayor losses) dengan menggunakan
persamaan Hazen Williiam :

No Pipa Fitting Uraian


Head loss
( Mayor ) (m)
1 Jalur I
J1 J2 Hf 1 0.930 m
J2 J3 Hf 2 1.465 m
J3 J4 Hf 3 0.406 m
J4 J5 Hf 4 3.020 m
J5 J6 Hf 5 0.094 m
J6 J7 Hf 6 0.219 m
J7 J8 Hf 7 3.114 m
J8 J9 Hf 8 3.114 m
J9 J 10 Hf 9 2.492 m
2 Cabang A Hf A 2.796 m
3 Cabang B Hf B 2.447 m
4 Cabang C Hf C 5.798 m
5 Cabang D Hf D 4.751 m
Jumlah I 30.644 m
1 Jalur II
J2 D4 Hf 1 1.896 m
D4 J 14 Hf 2 2.398 m
J 14 J 12 Hf 3 0.312 m
J 14 C2 Hf 4 0.935 m
C2 J 15 Hf 5 0.063 m
J 15 J 16 Hf 6 2.865 m
J 16 J 17 Hf 7 2.616 m
2 Cabang A2 Hf A 0.195 m
3 Cabang B2 Hf B 0.583 m
Jumlah II 11.863 m
Total 42.480 m
Menghitung Kecepatan Aliran Daftar Penggunaan Accessories Pada Pipa
dengan menggunakan Persamaan Distribusi
Hazen William
Jenis
No Pipa Fitting Detail Jumlah
Accesories
0,63 0,54
V = 1,318 . Ch .R .S Gate Valve 2
J1 Tee 1
Dimana : Bend 90 1
Bend 45 1
v = kecepatan aliran dalam pipa J2 Tee 1
( m/dtk ) J3 Tee 1
J4 Gate Valve 1
1,318 = konstanta Tee 2
Tee 1
Ch = nilai koefisien kekasaran J5 Bend 90 1
R = jari-jari ( ) Gate Valve 1

S = Slope kemiringan Hf/L 1 Jalur I J6 Bend 90 1


Tee 1
J7
Bend 90 1
Gate Valve 1
V1 = 1,318 x 120 x 0,0050,63 x Gate Valve 1
(0,930/150)0,54 J8 Tee
Bend 90
1
1
= 1.544 m/s Gate Valve 1
J9 Tee 1
0,63 0,54 Bend 90 1
v = 1,318 . Ch .R .S
No Pipa Fitting Uraian Gate Valve 1
Velocity (m/s)
1 Jalur I C1 Tee 1
J1 J2 V1 1.544 m/s Bend 90 1
J2 J3 V2 1.544 m/s 2 Cabang B J 11 Tee 1
J3 J4 V3 1.546 m/s Bend 90 1
J 12
J4 J5 V4 1.543 m/s Tee 1
J5 J6 V5 1.607 m/s J 13 Tee 1
J6 J7 V6 1.547 m/s Tee 1
J 14
J7 J8 V7 1.543m/s Gate Valve 1
J8 J9 V8 1.543 m/s Tee 1
3 Jalur II J 15
J9 J 10 V9 1.543 m/s Gate Valve 1
2 Cabang A VA 1.550 m/s J 16 Tee 1
3 Cabang B VB 1.550 m/s Tee 1
4 Cabang C VC 1.550 m/s J 17 Gate Valve 1
5 Cabang D VD 1.550 m/s Tee 1
C2 Gate Valve 1
1 Jalur II
J2 D4 V1 1.543 m/s
D4
J 14
J 14
J 12
V2
V3
1.543 m/s
1.545 m/s
headloss (minor)
J 14 C2 V4 1.544 m/s Secara umum rumus kehilangan
C2 J 15 V5 1.553 m/s
J 15 J 16 V6 1.543 m/s tinggi tekan akibat minor losses
J 16 J 17 V7 1.543 m/s
2 Cabang A2 VA 0.204 m/s kehilangan tinggi tekan akibat
3 Cabang B2 VB 0.204 m/s
asesoris pipa.

Keterangan :
K : koefisien karakteristik pipa
V : Kecepatan ( m/dtk )
g : Gravitasi (N)
o Menghitung Kehilangan Energi o Total Kehilangan Tekanan Pada Pipa
(minor losses) : Distribusi
Pada Join 1: Headloss
No Pipa Headloss Headloss
- Gate Valve ( 2 Unit ) Fitting
(Mayor)
(Minor) (m) Total (m)
(m)
hm = 1 Jalur I 14.852 1.399 16.251
2 Jalur II 11.058 0.649 11.707
= 0,018 x 2 3 Cabang A 2.796 0.000 2.796
4 Cabang B 2.447 0.074 2.521
= 0,036 m 5 Cabang C 5.798 0.000 5.798
6 Cabang D 4.751 0.000 4.751
- Tee ( 1 Unit ) Cabang
7 0.195 0.000 0.195
A2
Cabang
8 0.583 0.000 0.583
B2
Jumlah Total 42.48
= 0,073 x 1 2.122 44.602

= 0,073 m
- Bend 90 ( 1 Unit ) Menghitung Energi Potensial Pada
Pipa Distribusi

= 0,064x 1 Energi potensial menunjukkan energi


= 0,064m yang dimiliki oleh suatu aliran fluida
- Bend 45 ( 1 Unit )
karena adanya perbedaan ketinggian
yang dimiliki fluida dengan tempat

= 0,095 x 1 jatuhnya.

= 0,095 m Energi potensial (Ep) dirumuskan

- hm 1 = 0,036 + 0,073 + sebagai:


0,064+ 0,095 Ep = W . z
= 0,269 m dimana:
W = berat fluida (N)
No Pipa Fitting Detail
Headloss (Minor) (m)
1 J1 0.269
z = beda ketinggian (m)
2 J2 0.073
3 J3 0.073
4 J4 0.164 Ep 1 =W.z
5 J5 0.169
6
Jalur I
J6 0.065
= 0.0098 . (66-60.9)
7 J7 0.156
8 J8 0.118 = 0.050
9 J9 0.156
10 C1 0.156
STA STA Ep = W
11 Cabang B J 11 0.074 No Uraian
Awal Akhir .z
12 J 12 0.138
13 J 13 0.073
Jalur I
14 J 14 0.091
STA STA
15 Jalur II J 15 0.092 0.050
1 0+000 0+100 Ep 1
16 J 16 0.073 STA STA
17 J 17 0.091 0.069
2 0+100 0+200 Ep 2
18 C2 0.091 STA STA
Jumlah Total 0.066
2.122 m 3 0+200 0+300 Ep 3
STA STA STA STA
-0.140 37 Ep 37 0.035
4 0+300 0+400 Ep 4 2+500 2+600
STA STA STA STA
0.025 0.118
5 0+400 0+500 Ep 5 38 2+600 2+700 Ep 38
STA STA STA STA
0.039 -0.029
6 0+500 0+600 Ep 6 39 2+700 2+800 Ep 39
STA STA STA STA
-0.020 -0.167
7 0+600 0+700 Ep 7 40 2+800 2+900 Ep 40
STA STA STA STA
0.096 -0.039
8 0+700 0+800 Ep 8 41 2+900 3+000 Ep 41
STA STA STA STA
0.157 -0.010
9 0+800 0+900 Ep 9 42 3+000 3+050 Ep 42
STA STA STA STA
0.000 0.049
10 0+900 1+000 Ep 10 43 3+050 4+478 Ep 43
STA STA STA STA
0.018 -0.057
11 1+000 1+100 Ep 11 44 4+478 4+378 Ep 44
STA STA STA STA
-0.006 0.057
12 1+100 1+200 Ep 12 45 4+378 4+278 Ep 45
STA STA STA STA
-0.003 0.020
13 1+200 1+300 Ep 13 46 4+278 4+528 Ep 46
STA STA STA STA
-0.003 0.108
14 1+300 1+400 Ep 14 47 4+528 4+628 Ep 47
STA STA STA STA
-0.006 0.108
15 1+400 1+500 Ep 15 48 4+628 4+728 Ep 48
STA STA STA STA
0.000 -0.010
16 1+500 1+600 Ep 16 49 4+728 4+828 Ep 49
STA STA STA STA
-0.005 -0.127
17 1+600 1+700 Ep 17 50 4+828 4+928 Ep 50
STA STA STA STA Ep 51
-0.124 -0.069
18 1+700 1+800 Ep 18 51 4+928 4+940
STA STA STA STA Ep 52
-0.037 -0.010
19 1+800 1+900 Ep 19 52 4+940 5+040
STA STA STA STA Ep 53
0.010 0.044
20 1+900 2+000 Ep 20 53 5+040 5+140
STA STA STA STA Ep 54
0.082 0.025
21 2+000 2+100 Ep 21 54 5+140 5+240
STA STA STA STA Ep 55
0.067 -0.069
22 2+100 2+200 Ep 22 55 5+240 5+340
STA STA Cabang A2
-0.062
23 2+200 2+300 Ep 23 STA STA Ep 56
0.059
STA STA 56 4+178 2+278
-0.048
24 2+300 2+400 Ep 24 Cabang B2
Cabang A STA STA Ep 57
0.167
STA STA 57 5+340 5+440
0.010
25 3+050 3+150 Ep 25
STA STA Jumlah Total 1,047
0.118
26 3+150 3+250 Ep 26
Cabang B
STA STA
27 3+250 3+350 Ep 27
0.108
Konversi (hf) dengan satuan meter ke
STA STA
28 3+350 3+425 Ep 28
0.029 satuan SI
Cabang C
STA STA
29 4+178 4+078 Ep 29
0.046 P = 0.0981 . h. SG
STA STA
30 4+078 3+978 Ep 30
0.039 Dimana :
STA STA
0.047 P = Presure (Bar)
31 3+978 3+878 Ep 31
STA STA
0.010
h = Head (m)
32 3+878 3+778 Ep 32
Cabang D SG = 1 (Tetapan)
STA STA
-0.039
33 3+425 3+500 Ep 33
STA STA P = 0.0981 . h. SG
0.093
34 3+500 3+600 Ep 34
STA STA
0.044 P = 0.0981 . (42.480+2.122+1.047).1
35 3+600 3+778 Ep 35
Jalur II P = 0.0981 . 45.649. 1 = 4.48 Bar
STA STA
0.073
36 2+400 2+500 Ep 36
f. Perhitungan Daya Pompa PENUTUP

Perhitungan daya pompa dari sumur a. Kesimpulan


dalam ke water treatment plant dan dari Berdasarkan dari hasil penelitian dan
reservoir ke rumah penduduk, untuk
pembahasannya, maka dapat diambil
mendapatkan daya pompa yang dipakai
untuk menaikkan / mengalirkan air dari suatu kesimpulan sebagai berikut :
dari sumur dalam ke water treatment 1. Penduduk di Desa Perangat Selatan
plant dan dari reservoir ke rumah
Kecamatan Marangkayu pada tahun
penduduk.
Rumus yang digunakan adalah sebagai rencana 2022 mencapai 2814 Jiwa
berikut : dengan kebutuhan air bersih = 10
P = . g. Q . H / n_ . SF liter/detik.
Dimana :
P = daya pompa ( kw ) 2. Dari debit tersebut, maka volume
= Massa Jenis Fluida (Kg/M) reservoir terbesar pada pukul 04 s/d
g = percepatan gravitasi ( m/dtk )
05, yakni 324 m. maka digunakan
Q = Kapasitas Pompa (m / dtk )
H = Head pompa ( m ) Reservoir berdimensi P =10 m ;
n = Efisiensi total pompa ( m) L=10 m : T=3.5 m
SF = Faktor keamanan ( 1,3 )
3. Dari hasil Analisa pipa distribusi, di

Menurut tabel 2.6. maka, pompa yang dapat ukuran pipa induk
akan digunakan adalah 2 unit. Dan berdiameter 100 mm, sekunder I
untuk Pompa distribusi digunakan berdiameter 50 mm dan sekunder II
Pompa Jenis Sentrifugal. masing
masing pompa akan di operasikan benrdiameter 75 mm.
selama 15 jam. 4. kehilangan energy yang ada pada
Maka daya pompa untuk distribusi ialah : pipa distribusi sepanjang 5,656 Km
Q = 8.694 ltr/dtk
sebesar 4.48 Bar.
= 10 ltr/dtk
= 0.01 m/dtk 5. Berdasarkan dari kehilangan energi
H = Mayor Losses + Minor Losses + tersebut, maka daya pompa distribusi
Energi Potensial yang digunakan adalah 8.03 Kw
= 42.480+2.122+1.047 berjenis Sentrifugal.
= 45.649 = 46 m
b. Saran
N = 0.73
P = . g. Q . H / n_ . SF Untuk mendapatkan hasil yang baik
P = 1 x 9,8 x 0,01 x 46 / 0,73 x 1,3 dalam suatu perencanaan sistem
jaringan pipa, maka perlu diperhatikan
P = 8,03 KW hal-hal sebagai berikut :
1. Data jumlah penduduk dan fasilitas
umum harus diambil secara langsung
dilapangan, guna meminimalisir
kesalahan dalam perhitungan dan
mendekati realisasi dilapangan.
2. Rumusan perhitungan harus jelas asal
usulnya dan benar.
3. Adanya data curah hujan untuk
mengetahui ketersediaan air baku dalam
waktu yang lama.
4. Adanya data laboratorium tentang air
baku yang akan digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kecamatan


Marangkayu. Desa Perangat Selatan,
Kecamatan Marangkayu

Pedoman / Petunjuk Teknik Dan Manual Air


Minum Perdesaan Bagian 5 Vol I, 2005

Acep Hidayat, Modul Kuliah Mekanika Dan


Fluida Hidrolika, 2011

Kodoatie, Robert J., 2001 Hidrolika


Terapan, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta

Joko, Tri., 2010 Unit Air Baku Dalam


Sistem Penyediaan Air Minum. Penerbit
Graha Ilmu, Yogyakarta

http://envirodiary.com/id/docs/ModulTLeste
.pdf

http://thomyhands.blogspot.com/2011/07/me
nghitung-headloss.html?m=1

http:www.thedigilib.com/doc284906-
analisa-head-loss-pada-sistem-perpipaan-
gas-di-laboratorium-rekayasa-energi-teknik-
fisika-its

http://yefrichan.wordpree.com/2011/03/13/k
ehilangan -tekanan-pada-sistem-perpipaan/

Anda mungkin juga menyukai