PENDAHULUAN
panjang jalan sebesar 1446,74 km yang merupakan jalan kabupaten yang tersebar
di berbagai UPT (Bina Marga, 2015). Namun, tidak semua jalan tersebut
mempunyai kondisi yang baik dan mampu melayani dengan baik. Terdapat juga
seperti kondisi rusak ringan sepanjang 107,29 km, rusak sedang sepanjang 100,15
faktor eksternal. Salah satu contoh faktor internal adalah masalah pemeliharaan
jalan yang belum tepat dan kualitas pekerjaan yang kurang baik, sedangkan yang
termasuk faktor eksternal antara lain masalah cuaca, kondisi dasar, tanah dan
drainase.
1
2
tersebut disebabkan oleh anggaran yang terlalu kecil setiap tahunnya dan
masih menggunakan sistem acak (random choice), akibatnya jalan menjadi tidak
berkurang.
yang ada, melakukan penilaian kondisi jalan, serta kemudian membuat prioritas
dalam proses perbaikan yang akan dilakukan. Untuk mendukung usaha tersebut
pada pada penelitian ini digunakan dua metode yaitu metode Analytical Hierarchy
multicriterias (Falatehan, 2016). Metode ini dipilih karena sesuai dengan prioritas
yang lama, namun IRI juga mempunyai kelemahan seperti tidak dapat
3
alat IRI yang bernama NAASRA di Kabupaten Malang juga masih belum
saja (Bina Marga, 2016), sehingga metode RCI lebih cocok digunakan penelitian
saya untuk melakukan penilaian tingkat kerusakan jalan. Metode ini juga dipilih
karena dapat menilai kondisi perkerasan jalan secara visual berdasarkan jenis,
tingkat dan luas kerusakan yang terjadi sehingga dapat digunakan sebagai acuan
Dari dua metode yang dipilih diatas, diharapkan hasil studi evaluasi
(1) Bagaimana nilai kondisi kerusakan jalan berdasarkan jenis dan tingkat
jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi di Kabupaten Malang dengan Metode
(2) Menyusun prioritas penanganan terhadap kerusakan dengan jenis dan tingkat
Untuk membatasi permasalahan agar penelitian ini lebih terarah dan tidak
Gambar 1.1 Peta jaringan jalan kabupaten UPT Singosari Kec. Singosari
Sumber : Bina Marga Kabupaten Malang (2015)
5
Gambar 1.2 Peta jaringan jalan kabupaten UPT Singosari Kec. Karangploso
Sumber : Bina Marga Kabupaten Malang (2015)
(2) Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode AHP dan Permen
PU No. 13/PRT/M/2011.
(3) Penelitian dilakukan secara visual yaitu dengan mencatat setiap jenis dan
khususnya dalam penelitian mengenai studi evaluasi kerusakan jalan ini dan
milik jalan, yang di dalamnya terdapat badan jalan, bahu jalan, serta
kategori penanganan tertentu atas kriteria kondisi yang diatur dalam peraturan
tersebut.
7
(2) Analytical Hierarchy Process (AHP) atau Proses Hirarki Analitik dalam
relatif.
(3) Menurut Suherman (2008), Road Condition Index (RCI) disebut juga Indeks
(AASHO) pada tahun 1960an. Indeks kondisi jalan juga dapat digunakan
sebagai indikator tingkat kenyamanan dari suatu ruas jalan yang dapat