Anda di halaman 1dari 28

17 Rangkaian Logika

Dasar

B agian yang dapat didengar pada suatu program yang dipancarkan oleh
pembawa televisi yang termodulasi adalah dalam bentuk sinyal
sinambung atau sinyal analog. Amplitudo atau frekuensi sinyal dapat
mempunyai nilai berapa saja dalam rentang yang luas. Sebaliknya, informasi yang
memicu pemindaian (scanning) tabung gambar televisi adalah dalam bentuk
diskrit atau digital. Sinyal pemicu itu ada atau tidak ada. Keunggulan utama
rangkaian elektronika adalah kemudahan dan kecepatan dalam mengolah sinyal-
sinyal digital, dan penggunaan sinyal-sinyal semacam itu semakin cepat meluas
dalam pengendalian, komputasi dan instrumentasi. Kemajuan yang pesat dalam
teknik elektro dipicu oleh penggunaan sinyal-sinyal digital.
Informasi, dalam bentuknya yang paling sederhana, dapat dikatakan sebagai
besaran yang diperlukan oleh suatu sistem guna menyelesaikan suatu tugas.
Karena informasi itu didefinisikan sebagai suatu besaran, maka informasi itu
dapat diukur. Sebagai contoh, jika kita (dalam hal ini sistem adalah orang) ingin
menghubungi orang lain melalui telepon (tugas di sini adalah menghubungi orang
lain), informasi yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas itu
adalah nomor telepon (besarnya
nomor telepon itu dapat 6 angka
untuk telepon rumah di Malang, atau
11 angka untuk telepon seluler pada
umumnya).
Komputer mengolah informasi yang
dinyatakan dalam bentuk digital
sebagai bilangan biner yang terdiri
atas 0 dan 1. Pewakilan informasi
dalam bentuk bilangan biner itu
mempunyai keunggulan karena
kebal terhadap degradasi. Sebagai
contoh, andaikan diinginkan untuk
merekam catatan penting guna
diketahui generasi yang akan datang.
Saat ini yang paling umum
digunakan adalah menuliskannya di
atas kertas, tetapi kertas akan rusak
dan tinta akan pudar dengan Gambar 17. 1 Prasasti jaman
perjalanan waktu. Di masa lampau Sriwijaya
www.southeastasianarchaelogy.com
telah dilakukan orang dengan
menatahkannya di atas batu seperti

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 219


Batu Rosetta di tahun 196 sebelum Masehi atau prasasti abad ketujuh di jaman
Sriwijaya. Batu pun dapat larut karena air dan angin sehingga catatan itu dapat
pudar juga. Cara lain yang telah dilakukan orang adalah dengan menyalinnya
setelah beberapa waktu dan sekarang dapat dilakukan dengan mudah dengan
mesin fotokopi. Hasil fotokopi pun tidak akan sempurna karena citra fotokopi itu
tidak akan sesuai dengan aslinya setelah beberapa kali difotokopi ulang.
Tambahan (atau pengurangan?) sesuatu yang mengubah informasi itu disebut
sebagai derau (noise).
Contoh lain adalah suara yang direkam pada piringan hitam dan kaset. Dengan
perjalanan waktu, suara dari piringan hitam atau kaset itu akan mendapat
tambahan derau yang merusak suara aslinya. Demikian pula dengan gambar hidup
yang direkam pada kaset video, gambar dan suaranya akan kabur jika sudah
disalin beberapa kali.
Bentuk informasi yang diuraikan di atas, citra dan suara, digolongkan sebagai
informasi analog. Bila informasi di atas itu disimpan dalam bentuk digital, derau
yang mengganggu itu dapat dengan mudah diatasi dan salinan informasi akan
tetap sesuai dengan aslinya.
Pengolahan informasi dalam bentuk digital memerlukan rangkaian-rangkaian
khusus, dan rancangan rangkaian digital yang efisien memerlukan sistem bilangan
khusus serta aljabar yang khusus pula. Rangkaian-rangkaian itu harus
menyediakan fasilitas penyimpan perintah dan data, penerima data baru,
pengambilan keputusan, dan komunikasi hasilnya. Sebagai contoh, sistem
pemesanan tiket pesawat terbang harus menerima dan menyimpan informasi dari
perusahaan penerbangan mengenai banyaknya kursi yang tersedia pada masing-
masing penerbangan, menanggapi permintaan dari agen perjalanan, mengurangi
kursi yang tersedia dengan kursi yang dipesan atau menambah dengan kursi yang
dibatalkan pemesanannya, menangani 50 permintaan atau lebih setiap menitnya,
dan menjaga agar tidak ada pelanggan yang menunggu lebih dari satu menit.
Pengolahan informasi merupakan komponen penting dalam semua cabang ilmu
teknik. Ahli teknik astronautika memerlukan informasi untuk merancang sistem
kendali terprogram. Ahli teknik kimia memerlukan sistem kendali pengolahan
otomatis. Insinyur sipil mungkin terlibat dalam perancangan yang memerlukan
data aliran lalu lintas. Pada dasarnya setiap ilmuwan yang terlibat dalam
penelitian dapat memanfaatkan kiat-kiat pengolahan data secara digital. Komputer
digital memegang peran penting dalam masyarakat modern.
Teknik digital sebenarnya telah dimulai sejak jaman prasejarah, sejak manusia
belajar menghitung. Pada saat itu manusia belajar memberikan hubungan antara
nama-nama bilangan dengan benda-benda dalam suatu kelompok. Perhitungan itu
mula-mula dilakukan dengan jari (digitus berarti jari dalam bahasa Latin), dan
angka dalam bahasa Inggris juga disebut digit. Tahun 800 Muhammad ibn Ms
Al-Khowarizmi (780-850), orang Arab, menulis buku tentang sistem bilangan
desimal yang didasarkan pada banyaknya jari di kedua tangan kita.

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 220


Penemuan sistem bilangan menuntun ke arah aritmatika (ilmu hitung) dan
penemuan-penemuan sarana bantu penghitungan. Sebelumnya, orang Cina sudah
menggunakan swipoa (dekak-dekak) sebagai alat bantu perhitungan dengan
kerikil berlubang (calculi dalam bahasa Latin) yang digeser-geser sepanjang
kawat seperti yang ditunjukkan pada Gambar
17.2. Boleh dikatakan itulah kalkulator digital

Gambar 17.2 Dekak-dekak


Gambar 17.4 Kartu berlubang Jacquard
www.lsg.musin.ge www.computersciencelab.com

yang pertama.
Tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), matematikawan Perancis, membuat
mesin penjumlah yang terdiri
atas sepuluh roda bernomor
yang dihubungkan melalui
roda gigi, mesin hitung
digital yang pertama.
Gottfried Wilhelm Leibnitz
(1646-1716), matematikawan
Jerman, menciptakan roda
bertingkat dalam tahun 1671
dan mengembangkannya
pada mesin hitung Pascal.
Dua ratus tahun kemudian
Insinyur Swedia, Willgodt
Theophil Odhner (1845-
Gambar 17.3 Mesin penjumlah Pascal 1905), menciptakan
www.metro-has.ac.jp
kalkulator mekanik andal
yang teknologinya masih
dipakai sampai saat ini.
Joseph Marie Jacquard (1752-1834) pada tahun 1801 menciptakan suatu mesin
tenun otomatis yang menggunakan kartu berlubang (punched card). Dalam mesin
tenun Jacquard tersebut, jarum-jarumnya melalui lubang-lubang pada kartu
tersebut dan menyusun suatu pola pada kain. Dengan menggunakan kartu-kartu
dengan kombinasi lubang yang berlainan, Jacquard dapat menghasilkan beraneka
macam pola dengan mudah.

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 221


Dalam tahun 1833 Charles Babbage (1791-1871) meramalkan komputer yang
pertama, suatu mesin yang dapat melakukan perhitungan aritmatika secara
otomatis. Dengan mengatur sandi-sandi (codes) tertentu, lubang-lubang pada
kartu semacam yang dipakai oleh Jacquard dapat mewakili bilangan atau perintah.
Kunci utama dalam komputer yang diramalkan oleh Babbage itu adalah semua
bilangan dan perintah itu diberikan ke komputer sebelum perhitungan dilakukan.
Selanjutnya komputer secara otomatis melakukan semua langkah-langkah
perhitungan itu tanpa adanya campur tangan manusia. Hal itu yang membedakan
antara kalkulator dengan komputer. Kalkulator mengandalkan campur tangan
manusia, karena seseorang harus memasukkan bilangan dan perintah selama
perhitungan dilaksanakan.
Babbage tidak pernah membuat komputer yang sesuai dengan angan-angannya
itu, tetapi catatan-catatannya membuktikan bahwa ia telah mengetahui tentang
komputer itu sebelumnya. Mesin yang diangan-angankan Babbage itu terdiri dari
tiga bagian: penyimpan, pengolah dan pengendali. Tetapi mesin tersebut tidak
pernah terlaksana, ia terlalu maju untuk jamannya. Buah pikirannya itu yang
menuntun dikembangkannya komputer digital.
Komputer digital yang pertama adalah Mark I yang dibuat oleh Howard
Hathaway Aiken (1900-1973) dari Universitas Harvard dan dukungan
International Business Machines Corporation pada bulan Agustus 1944. Perintah
dan data diberikan ke Mark I itu melalui pita kertas berlubang. Komponen-
komponen logika digital bekerja menurut prinsip-prinsip listrik, elektronik, dan

Gambar 17.5 Komputer


Gambar Mark I
17.6 ENIAC
ei.cs.vt.edu
www.irb.cs.tu-berlin.de

mekanik. Kerjanya dikendalikan oleh saklar dan rele. Mark I dapat melakukan
200 penjumlahan dalam satu menit dengan ketelitian sampai 23 angka, dan

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 222


mampu menghitung fungsi sinus atau kosinus dalam waktu satu menit.
Komputer digital elektronik serba guna yang pertama dibuat pada tahun 1946 oleh
J.P. Eckert (1919-1995) dan John Wendell Mauchly (1907-1980) di Universitas
Pennsylvania. ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer) itu jauh
lebih cepat ketimbang Mark I. ENIAC menggunakan 18 000 tabung elektron dan
6000 saklar.
Para insinyur terbiasa untuk merancang rangkaian yang menggunakan sesedikit
mungkin komponen aktif karena tabung elektron, transistor, diode jauh lebih
mahal harganya ketimbang resistor dan kapasitor. Dengan diketemukannya
rangkaian terpadu, pola pikir itu berubah, komponen aktif lebih kecil dan
sederhana untuk dibuat dalam rangkaian terpadu. Komputer digital menjadi lebih
memasyarakat sejak tahun 1970 setelah rangkaian terpadu dengan sangat banyak
komponen menjadi lebih murah.
Dalam bab ini akan dibahas tentang sistem digital dengan mempelajari fungsi-
fungsi dasar yang dilakukan oleh unsur-unsur pengambil keputusan dan meninjau
bagaimana peralatan semikonduktor dapat digunakan dalam rangkaian-rangkaian
praktis. Peninjauan secara mendalam dan rancangan rangkaian-rangkaian digital
praktis tidak diberikan dalam buku ini, tetapi diberikan untuk tingkat lanjut (Baca
Dasar-Dasar Rangkaian Logika Digital oleh penulis buku ini). Penekanan
pembahasan di sini adalah memberikan dasar-dasar konsep logika pengalihan,
tinjauan bagaimana peralatan semikonduktor dapat digunakan dalam fungsi
pengambilan keputusan dan penyimpanan, dan apresiasi terhadap kecanggihan
rangkaian logika.
Bab ini juga akan menyinggung penggunaan superkonduktor, bahan yang tidak
mempunyai resistansi yang dapat menghalangi aliran arus listrik dalam rangkaian
logika. Superkonduktor merupakan salah satu penemuan ilmiah yang belum
tuntas, bukan hanya batas superkonduktivitas itu belum dicapai, teori yang
menjelaskan peri laku superkonduktor itu masih terus dalam penelitian. Pada
tahun 1911 fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh Onnes (1853-1926) mengamati
pada saat air raksa didinginkan dalam suhu helium cair, 4 K, resistansinya tiba-
tiba lenyap. Tonggak sejarah berikutnya adalah tahun 1933 pada waktu Walter
Meissner (1882-1974) dan Robert Ochsenfeld (1901-1993) menemukan bahwa
bahan superkonduktor akan menolak medan magnet gejala yang disebut
pengaruh Meissner sehingga magnet dapat melayang di atas bahan
superkonduktor. Sepuluh tahun berikutnya ditemukan beberapa logam, paduan,
dan campuran bahan superkonduktor. Tahun 1941 niobium-nitride menjadi
superkonduktor pada 16 K, tahun 1953 vanadium-silikon menjadi superkonduktor
pada 17,5 K. Tahun 1962 para ilmuwan perusahaan Westinghouse
mengembangkan kawat superkonduktor komersial, suatu paduan niobium dan
titanium (NbTi). Pemercepat partikel dengan superkonduktor pertama kali
digunakan di Fermilab Tevatron di Amerika Serikat pada tahun 1987.
Teori pertama yang diterima secara luas tentang superkonduktivitas adalah yang
diajukan oleh John Bardeen (salah seorang penemu transistor), Leon Cooper, dan
John Schrieffer. Teori penting lainnya tentang hal yang sama diajukan oleh Brian
D. Josephson, mahasiswa pascasarjana Universitas Cambridge pada tahun 1962.
Ia meramalkan bahwa arus listrik dapat mengalir di antara dua bahan
superkonduktor, meskipun kedua bahan itu dipisahkan oleh bahan bukan

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 223


superkonduktor atau isolator. Gejala penerobosan (tunnelling) itu sekarang
dikenal sebagai gejala Josephson.
Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan dapat
mengenal perbedaan antara besaran digital dan besaran analog;
menguraikan kelebihan dan kekurangan sistem digital terhadap sistem
analog;
mengenal aljabar Boole dan rangkaian logika digital;
mengenal beberapa macam saklar elektronik;
mengenal tentang superkonduktivitas.

17.1 Sistem Analog dan Digital


Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu himpunan benda atau bagian-bagian
yang bekerja bersama-sama atau terhubung sedemikian sehingga membentuk
suatu keseluruhan. Sistem analog meliputi peralatan yang mengolah besaran fisik
yang diwakili dalam bentuk analog. Dalam bentuk analog itu pewakilan besaran
sebanding dengan nilai besaran diwakili secara sinambung. Sebagai contoh,
amplitudo sinyal keluaran pengeras suara dalam pesawat penerima radio dapat
mempunyai nilai yang sinambung dari nol sampai ke nilai maksimum yang
mampu ditahannya. Sistem digital adalah susunan peralatan yang dirancang
untuk mengolah besaran fisik yang diwakili dalam besaran digital, yaitu dengan
nilai-nilai diskrit yang perubahan antara suatu nilai dengan nilai berikutnya tidak
sinambung melainkan langkah-demi-langkah. Peralatan itu pada saat ini
umumnya merupakan peralatan elektronika, meskipun dapat juga berupa suatu
peralatan mekanik atau pneumatik. Sistem digital yang umum dijumpai antara lain
adalah komputer, kalkulator dan jam digital.
Dalam pewakilan analog suatu besaran diwakili oleh besaran yang lain yang
berbanding lurus dengan besaran yang pertama itu. Kata analog dapat diartikan
sebagai sejalan. Jarum speedometer (alat pengukur kecepatan) kendaraan
bergerak sebanding dengan kecepatan kendaraan tersebut. Kedudukan sudut jarum
penunjuk itu mewakili kecepatan kendaraan dan jarum tersebut mengikuti setiap
perubahan yang terjadi pada kecepatan kendaraan yang diwakilinya. Contoh yang
lain adalah termometer air raksa. Pada saat suhu yang diukur berubah, tinggi air
raksa dalam pipa kapiler pada termometer itu juga berubah mengikuti perubahan
suhu tersebut.
Besaran analog seperti yang diuraikan di atas mempunyai suatu karakteristik yang
penting yaitu berubah dalam rentang nilai yang sinambung. Kecepatan kendaraan
dapat mempunyai nilai antara nol sampai 200 km/jam. Demikian pula suhu yang
diukur oleh termometer air raksa dapat bernilai dari 0C sampai 100C (misalnya
58.86546C atau 27.8495373C).
Dalam pewakilan digital besaran tidak diwakili oleh besaran lain yang
sebanding, melainkan oleh lambang yang disebut angka. Suatu jam digital
menunjukkan waktu dalam bentuk angka-angka desimal yang mewakili besaran
jam dan menit (kadang-kadang juga detik). Seperti telah diketahui bahwa waktu
selalu berjalan terus secara sinambung, tetapi jam digital berubah secara tiba-tiba
menit demi menit (kadang-kadang detik demi detik) tidak secara sinambung
menunjukkan waktu. Jadi pewakilan waktu itu berubah dalam tahapan yang

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 224


diskrit, yang berbeda dengan yang terjadi dalam jam analog dengan jarumnya
yang bergerak secara sinambung.
Sifat diskrit pewakilan digital tersebut tidak akan menimbulkan kerancuan dalam
pembacaan besaran digital, sedangkan nilai besaran analog sering kali tidak dapat
secara tegas menunjukkan suatu nilai tertentu.
Pada saat ini, khususnya dalam bidang elektronika, penggunaan teknik digital
telah banyak menggantikan kerja yang sebelumnya menggunakan teknik analog.
Alasan utama terjadinya pergeseran menuju teknologi digital itu adalah sebagai
berikut:
1. Sistem digital lebih mudah dirancang. Hal itu terjadi karena rangkaian
yang digunakan adalah rangkaian pengalih (switching circuit), yang tidak
memerlukan nilai tegangan atau arus yang pasti, hanya rentangnya (tinggi
atau rendah) yang diperlukan.
2. Penyimpanan informasi mudah dilakukan. Penyimpanan informasi itu
dapat dilaksanakan oleh rangkaian pengalih khusus yang dapat
menyesuaikan informasi tersebut dan menahannya selama diperlukan.
3. Ketepatan dan ketelitiannya lebih tinggi. Sistem digital dapat
menangani ketelitian sebanyak angka yang diperlukan hanya dengan
menambahkan rangkaian pengalih saja. Dalam sistem analog, ketelitian
biasanya terbatas hanya sampai tiga atau empat angka saja karena nilai-
nilai tegangan dan arus di dalamnya bergantung langsung kepada nilai-
nilai komponen rangkaiannya.
4. Operasinya dapat dengan mudah diprogramkan. Sangat mudah untuk
merancang suatu sistem digital yang kerjanya dikendalikan program.
Sistem analog juga dapat diprogram, tetapi variasi dan kerumitan
operasinya sangat terbatas.
5. Lebih kebal terhadap derau. Perubahan tegangan yang tidak teratur
(derau) tidak terlalu mengganggu sistem digital ketimbang dalam sistem
analog. Dalam sistem digital nilai pasti untuk tegangan tidak penting,
sepanjang derau itu tidak sebesar sinyal tinggi atau sinyal rendah yang
telah ditetapkan.
6. Lebih banyak rangkaian digital yang dapat dibuat dalam bentuk chip
rangkaian terpadu (IC integrated circuit). Meskipun rangkaian analog
juga dapat dibuat dalam bentuk IC tetapi kerumitannya membuat sistem
analog itu lebih mahal dalam bentuk IC.
Satu-satunya kekurangan sistem digital adalah karena dunia nyata sesungguhnya
adalah sistem analog. Hampir semua besaran fisik di alam ini bersifat analog, dan
besaran itulah yang merupakan masukan dan keluaran yang dapat dipantau, yang
diolah dan dikendalikan oleh sistem. Contohnya adalah suhu, tekanan, kecepatan,
letak, dan lain-lain. Umumnya manusia menyatakan besaran-besaran itu dengan
angka (digitally - secara digital), misalnya dikatakan suhu udara adalah 24C
(24.34C bila diinginkan untuk menyatakannya secara lebih saksama); tetapi
sebenarnya yang dilakukan itu hanyalah melakukan pendekatan secara digital
untuk suatu besaran yang sebenarnya analog.
Untuk memanfaatkan keunggulan teknik digital dalam berhubungan dengan
masukan dan keluaran analog, diperlukan pengubah yang pada dasarnya terdiri

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 225


atas tiga langkah berikut:
1. Mengubah masukan analog yang nyata ke dalam bentuk digital.
2. Pengolahan dilakukan pada informasi dalam bentuk digital tersebut.
3. Mengubah kembali keluaran digital hasil olahan menjadi bentuk analog
yang nyata.
Gambar 17.7 menunjukkan diagram blok suatu sistem pengendali suhu. Seperti
yang ditunjukkan dalam diagram tersebut, suhu analog diukur, dan nilai ukur itu
diubah menjadi besaran digital oleh suatu pengubah analog-ke-digital (analog-to-
digital converter ADC). Besaran digital itu kemudian diolah oleh rangkaian
digital yang dapat berupa komputer digital. Keluaran digital yang dihasilkan itu
diubah kembali ke dalam bentuk analog oleh pengubah digital-ke-analog (digital-
to-analog converter DAC). Keluaran analog itu diberikan ke suatu pengendali
yang selanjutnya melakukan pengaturan suhu.

Gambar 17.7 Diagram blok sistem pengendali suhu

Kebutuhan akan pengubah antara bentuk analog menjadi digital dan sebaliknya itu
dipandang sebagai kerugian karena menambah kerumitan dan biaya. Faktor
penting lainnya adalah hilangnya waktu karena pengubahan tersebut. Dalam
banyak pemakaian, faktor-faktor itu dapat dikalahkan oleh keunggulan
penggunaan besaran digital seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Oleh karena
itu pengubahan besaran analog menjadi digital dan sebaliknya itu sampai saat ini
merupakan praktik yang umum dijumpai.
Tentu saja masih dijumpai keadaan yang lebih menguntungkan dan memudahkan
bila hanya menggunakan teknik analog saja. Salah satu contohnya adalah proses
penguatan sinyal, yang dapat dengan mudah dilakukan dengan rangkaian analog.
Pada saat ini semakin banyak penggunaan teknik analog dan digital dalam suatu
sistem untuk memanfaatkan keunggulannya masing-masing. Dalam merancang
sistem hibrida semacam itu tahapan terpenting adalah menentukan bagian sistem
mana yang menggunakan teknik analog dan mana yang memanfaatkan teknik
digital. Dan dapat diramalkan di masa mendatang bahwa teknik digital akan
menjadi lebih murah dan lebih memasyarakat.

17.2 Aljabar Boole dan Rangkaian Logika


Komputer digital, kendali pengolahan otomatis, dan sistem instrumentasi
mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan menanggapi rangsangan masukan
dan bersesuaian dengan perintah yang diberikan. Dalam melaksanakan fungsi itu

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 226


sistem pengolahan informasi mengikuti logika tertentu. Tata kerja logika
diuraikan dalam operator-operator AND, OR, dan NOT. Rangkaian elektronika
kecil yang menyerap daya sangat kecil pula dapat melaksanakan operasi itu secara
andal, cepat dan efisien.
Tahun 1854 George Boole (1815-1864) menemukan cara berpikir baru, cara baru
itu digunakan untuk menerangkan suatu logika. Boole menggunakan lambang
sebagai ganti kata-kata untuk mencapai suatu kesimpulan logika. Boole
menciptakan logika lambang (symbolic logic), suatu cara analisis yang
berdasarkan manipulasi huruf dan lambang. Dalam banyak hal logika lambang
tersebut menyerupai aljabar biasa, sehingga logika lambang tersebut sekarang
dikenal sebagai aljabar Boole.
Meskipun pada mulanya hanya digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
logika, sekarang aljabar Boole itu dipakai secara luas dalam perencanaan
komputer digital. Secara kebetulan, aturan-aturan dalam logika lambang itu
berlaku untuk rangkaian elektronika dalam komputer dan sistem-sistem digital
yang lain.
Rangkaian-rangkaian dalam komputer digital menirukan pengolahan logika dalam
otak manusia. Karena itu aljabar Boole dapat digunakan dalam analisis dan
perencanaan komputer digital. Setiap rangkaian yang dapat dianalisis dengan
aljabar Boole dikatakan sebagai suatu rangkaian logika (logic circuit).
Aljabar Boole dengan dua nilai ini setara dengan logika biner yang berhubungan
dengan variabel-variabel yang mempunyai dua nilai diskrit dan dengan operasi-
operasi yang mempunyai arti logika. Dua nilai yang dimiliki oleh variabel itu
dapat dinamakan apa saja sejauh keduanya bertolak belakang (misalnya sebagai
benar dan salah, ya dan tidak, tinggi dan rendah, buka dan tutup, dan
sebagainya), tetapi dalam hal ini lebih mudah mengartikannya sebagai bit (binary
digit yang artinya angka biner) dan mempunyai nilai 1 dan 0. Logika biner itu
selanjutnya digunakan untuk menjelaskan manipulasi dan pengolahan informasi
biner secara matematika.
Logika biner mempunyai tiga operasi dasar yaitu: AND, OR dan NOT.
1. AND. Operasi ini diwakili oleh sebuah bintik (dot) atau tanpa operator.
Misalnya xy = z atau xy = z dibaca: x AND y sama dengan z. Operasi
logika AND ini diartikan sebagai z = 1 jika dan hanya jika x = 1 dan y = 1;
kalau tidak z = 0. (AND artinya dan.)
2. OR. Operasi ini diwakili oleh tanda plus. Misalnya x + y = z dibaca: x OR
y sama dengan z, yang berarti bahwa z = 1 jika x = 1 atau jika y = 1. Jika
x = 0 dan y = 0, maka z = 0. (OR artinya atau.)
3. NOT. Operasi ini diwakili oleh suatu tanda aksen atau dengan garis di atas
varaibelnya. Sebagai contoh x' = z atau x = z dibaca: x NOT sama
dengan z, yang berarti bahwa z bukan x; yaitu jika x = 1 makan z = 0 dan
jika x = 0 maka z =1. (NOT artinya bukan.)

Daftar 17.1 Operasi pada aljabar Boole dua nilai


x y xy x y x+y x x

0 0 0 0 0 0 0 1

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 227


0 1 0 0 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1

Jika ketiga definisi di atas dapat dibuktikan kebenarannya dari daftar operator
dengan menyusun suatu daftar kebenaran (truth table) untuk semua nilai x, y
dan z yang mungkin, seperti yang ditunjukkan dalam Daftar 17.1.
Penerapan aljabar Boole tersebut dalam rangkaian logika dapat ditunjukkan oleh
rangkaian saklar sederhana seperti yang diberikan pada Gambar 17.8. Andaikan
dua saklar A dan B mewakili dua variabel biner dengan nilai sama dengan 0 bila
saklar itu terbuka dan bernilai sama dengan 1 bila saklar itu tertutup. Demikian
pula diandaikan bahwa lampu L mewakili variabel ketiga yang sama dengan 1 bila
lampu itu menyala dan bernilai 0 bila lampu itu padam. Untuk saklar-saklar dalam
hubungan seri, lampu itu akan menyala jika A dan B ditutup. Untuk rangkaian
dalam hubungan paralel, lampu itu akan menyala jika A atau B tertutup. Jelas
bahwa kedua rangkaian itu dapat dinyatakan dengan pertolongan aljabar Boole
sebagai
L = AB, atau L = A AND B, untuk Gambar 17.8 sebelah kiri,
L = A + B, atau L = A OR B, untuk Gambar 17.8 sebelah kanan.
Rangkaian digital elektronika kadang-kadang juga disebut sebagai rangkaian
saklar (switching circuit) karena kesetaraannya. Perilaku unsur aktif (diode atau

Gambar 17.8 Rangkaian saklar untuk logika AND dan OR

transistor) dalam rangkaian digital itu serupa dengan saklar; transistor yang
menghantar setara dengan saklar tertutup dan transistor tak-menghantar setara
dengan saklar terbuka. Tidak seperti saklar yang dikerjakan dengan tangan, suatu
rangkaian saklar elektronika menggunakan sinyal biner digunakan untuk
mengatur keadaan menghantar dan tak-menghantar pada unsur aktifnya itu.
Sinyal listrik seperti tegangan atau arus yang terdapat dalam suatu sistem digital
dapat mempunyai salah satu dari dua nilai yang diskrit (kecuali selama masa
peralihan). Misalnya untuk suatu rangkaian yang digerakkan oleh tegangan dapat
menanggapi dua tingkat tegangan yang berbeda. Masing-masing tingkat tegangan
itu mewakili sebuah variabel biner yang sama dengan logika-1 atau logika-0.
Misalnya untuk suatu sistem digital tertentu didefinisikan suatu nilai nominal
sebesar 3 volt sebagai logika-1 dan logika-0 didefinisikan dengan nilai nominal
sebesar 0 volt. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17.9, setiap tingkat

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 228


Gambar 17.9 Contoh sinyal biner

tegangan itu mempunyai penyimpangan dari nilai nominalnya yang masih dapat
diterima. Kawasan di antara daerah-daerah yang diijinkan itu, kawasan terlarang,
hanya dilintasi selama masa peralihan.
Telah diuraikan di atas bahwa data dalam Gambar 17.8 diwakili oleh keadaan
nyala dan padam yang bersesuaian dengan ada atau tidak adanya tegangan. Jika

Gambar 17.10 Rangkaian saklar elektronik

masukan ke rangkaian pada Gambar 17.10a adalah nol, kutub-kutub masukannya


dihubung singkat, diode mendapat prategangan maju dan arus mengalir dengan
bebas. Keluaran rangkaian itu adalah beberapa per sepuluh volt atau mendekati
nol. Jika masukannya 3 V atau lebih, tidak ada arus mengalir melalui diode dan
keluarannya adalah +3 V. Kedudukan padam dan nyala saklar diode itu
bersesuaian dengan tingkat tegangan mendekati nol dan +3 V.
Dalam saklar transistor elementer, seperti pada Gambar 17.10b, dengan masukan
nol, sambungan emiter diberi prategangan mundur oleh VB. Pada saat itu arus
kolektor sangat kecil dan keluarannya kira-kira +3 V. Masukan positif akan
memberi prategangan maju sambungan emiter, arus kolektor yang besar akan
mengalir dan tegangannya mendekati nol. Dengan saklar transistor sinyal
masukan dibalik pada keluarannya. Saklar transistor ini merupakan gerbang NOT.

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 229


Transistor MOS dapat bekerja sebagai saklar biner yang dikendalikan oleh
perubahan pada tegangan gerbangnya. Karena transistor MOS juga dapat
berfungsi sebagai resistor, susunan pada Gambar 17.10c sering digunakan dalam
rangkaian terpadu. Tanpa sinyal masukan, transistor bagian bawah akan tidak
menghantar, tidak ada tegangan jatuh pada transistor bagian atas yang berfungsi
sebagai resistor, dan tegangan keluarannya kira-kira +3 V. Suatu sinyal masukan

Gambar 17.11 Lambang-lambang gerbang logika

positif akan membuat transistor bagian bawah menghantar dan tegangan


keluarannya akan menjadi nol.
Rangkaian elektronika digital juga disebut rangkaian logika. Dengan masukan
yang sesuai akan memberikan jalur-jalur manipulasi logika. Rangkaian logika
yang melakukan operasi logika AND, OR, NOT, NAND (NOT AND bukan
AND), NOR (NOT OR bukan OR), XOR (exclusive OR eksklusif OR), dan
XNOR (eksklusif NOR) ditunjukkan dengan lambangnya pada Gambar 17.11.
Rangkaian-rangkaian itu, yang disebut gerbang (gate), adalah perangkat keras
blok (block hardware) yang menghasilkan suatu logika-1 atau logika-0 jika
persyaratan logikanya dipenuhi. Gerbang NOT sering kali disebut juga sebagai
rangkaian pembalik (inverter circuit) karena rangkaian itu membalik suatu
sinyal biner. Tampak bahwa ada empat nama telah digunakan untuk rangkaian

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 230


dengan jenis yang sama: rangkaian digital, rangkaian saklar, rangkaian logika, dan
rangkaian gerbang. Keempat nama itu digunakan secara luas dan rangkaian logika
diartikan sebagai rangkaian yang mengandung gerbang-gerbang logika.
Sinyal-sinyal masukan x dan y pada gerbang-gerbang dengan dua masukan seperti
pada Gambar 17.11 itu akan tersedia dalam salah satu dari empat kemungkinan
keadaan: 00, 10, 11 atau 01. Sinyal-sinyal masukan itu ditunjukkan pada Gambar
17.12 bersama-sama dengan sinyal keluaran dari gerbang AND, OR, NOT,
NAND, NOR, XOR, dan XNOR. Diagram pada Gambar 17.12 itu melukiskan
tanggapan masing-masing gerbang tersebut terhadap keempat kemungkinan
kombinasi biner masukannya. Alasan untuk menamakan gerbang NOT itu sebagai
pembalik tampak jelas bila sinyal x (masukan pembalik) dibandingkan dengan
sinyal x' atau x (keluaran pembalik) pada gambar tersebut.

Gambar 17.12 Sinyal masukan dan keluaran gerbang-gerbang logika

Gerbang AND dan OR dapat mempunyai masukan lebih dari dua. Sebuah gerbang
AND dengan tiga masukan dan sebuah gerbang OR dengan empat masukan telah
ditunjukkan pada bagian kanan atas Gambar 17.11. Gerbang AND dengan tiga
masukan akan memberikan tanggapan logika-1 pada keluarannya jika ketiga
sinyal masukannya adalah logika-1. Keluaran tersebut akan sama dengan 0 jika
salah satu atau semua masukannya adalah logika-0. Gerbang OR empat masukan

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 231


memberikan tanggapan logika-1 jika salah satu atau semua masukannya adalah
logika-1. Keluarannya menjadi logika-0 jika semua sinyal masukannya adalah
logika-0.
Fungsi NAND dan NOR merupakan gabungan operasi NOT dan AND; dan NOT
dan OR. Fungsi NAND dan NOR ini banyak sekali dipakai sebagai gerbang baku
dan pada praktiknya lebih populer dibandingkan dengan gerbang AND dan OR.
Hal itu adalah karena gerbang-gerbang tersebut dapat dengan mudah disusun
dengan rangkaian transistor dan karena fungsi-fungsi Boole dapat dengan mudah
diimplementasikan dengan gerbang-gerbang itu. Di samping itu dijumpai pula
gerbang-gerbang baku XOR dan XNOR yang fungsinya berturut-turut adalah
seperti yang diberikan di samping lambangnya pada Gambar 17.11 bagian bawah.
Lambang gerbang XOR dan XNOR itu serupa dengan lambang untuk gerbang OR
kecuali ada tambahan garis lengkung di bagian masukannya. Gerbang XNOR
merupakan komplemen XOR, digunakan lambang yang identik untuk kedua
kecuali ada tambahan lingkaran kecil di bagian keluaran gerbang XNOR.
Selanjutnya setiap lingkaran kecil yang terdapat pada keluaran (atau masukan)
suatu gerbang selalu menyatakan komplemen.
Fungsi NAND adalah komplemen fungsi AND. Dengan alasan itu digunakan
lambang yang identik kecuali adanya lingkaran kecil pada sisi keluaran gerbang
NAND. Demikian pula fungsi NOR dan OR yang merupakan komplemen antara
yang satu dengan yang lain, menggunakan lambang yang sama kecuali adanya
lingkaran kecil pada keluaran gerbang NOR seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 17.11.

17.3 Saklar Elektronik


Unsur-unsur digital biner harus menanggapi sinyal masukan dengan dua nilai dan
menghasilkan keluaran dengan dua nilai pula. Sebenarnya kedua nilai itu
merupakan rentang nilai yang dipisahkan oleh suatu kawasan terlarang seperti
yang telah ditunjukkan pada Gambar 17.9. Dua keadaan diskrit itu dapat diberikan
secara listrik oleh saklar, diode, atau transistor.
Rangkaian logika elektronik digolongkan berdasarkan komponen yang digunakan.
Operasi dasar dapat dilakukan oleh logika diode (diode logic DL), logika
resistor-transistor (resistor-transistor logic RTL), atau logika diode-transistor
(diode-transistor logic DTL). Pada saat buku ini ditulis, yang paling umum
digunakan adalah logika transistor-transistor (transistor-transistor logic TTL)
yang menggunakan MOS (metal-oxide-semiconductor) dan CMOS
(complementary MOS), serta logika gandengan-emiter (emitter-coupled logic
ECL). Dalam menetapkan suatu sistem logika, perancang memilih jenis logika
yang karakteristiknya memenuhi kebutuhan.
Jenis logika berbeda-beda dalam degradasi sinyal, fan-in, fan-out, kecepatan, dan
tingkat tegangan logikanya. Kelemahan utama logika diode adalah tegangan jatuh
majunya cukup besar sehingga sinyal keluarannya mengalami degradasi.
Penggunaan transistor mengurangi degradasi tersebut. Banyaknya masukan yang
dapat diterima disebut fan-in dan rendah (3 atau 4) untuk DL dan tinggi (8 atau
10) untuk TTL. Banyaknya masukan yang dapat dimiliki oleh unsur logika
disebut fan-out. Fan-out itu bergantung kepada kemampuan arus keluaran (dan
persyaratan arus masukan) dan bermacam-macam, dari 4 untuk DL sampai 10

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 232


Gambar 17.13 Gerbang logika diode

atau lebih untuk TTL. Tingkat tegangan logika adalah tegangan untuk tingkat
keluaran TINGGI dan tingkat keluaran RENDAH.
Kecepatan operasi logika bergantung kepada waktu yang diperlukan untuk
mengubah tingkat tegangan yang ditentukan oleh konstanta waktu efektif unsur
itu. Dalam diode kecepatan tinggi, penyimpan muatannya rendah sehingga
tanggapannya sepenuhnya dibatasi oleh perkawatan dan kapasitansi beban. Pada
transistor dalam keadaan menghantar, arus basis tinggi dan muatan yang
tersimpan dalam kawasan basis juga tinggi; sebelum prategangan kolektor
berbalik, muatan tersebut harus dihilangkan. Umumnya diperlukan waktu 5
sampai 10 ns untuk mengolah sinyal. Pada ECL, muatan yang tersimpan kecil
sekali dan gerbang ECL dapat bekerja dengan kecepatan sampai 200 MHz.
Dalam praktik, faktor penting yang harus diperhitungkan adalah biaya, kecepatan,
kekebalan terhadap derau, penggunaan daya, dan keandalan. Dalam pembuatan
IC, sebuah gerbang yang mengandung banyak komponen aktif yang sama tidak
akan lebih mahal ketimbang sebuah transistor dan IC lebih dapat diandalkan. Hal
itu menyebabkan banyak unsur-unsur logika yang canggih dengan karakteristik
yang lebih baik dengan harga yang terjangkau.
Diode merupakan gerbang otomatis, TUTUP terhadap tegangan terbalik dan
BUKA untuk tegangan maju. Penggunaan diode sebagai gerbang logika yang
melakukan operasi dasar AND dan OR untuk dua masukan ditunjukkan pada
Gambar 17.13.
Untuk gerbang AND pada gambar di atas yang sebelah kiri, jika masukan x dan y
adalah dalam bentuk pulsa tegangan positif terhadap tanah (Periksa Gambar
17.12), masukan pada x dan y akan mematikan diode, tidak akan ada arus yang
mengalir melalui resistansi RC sehingga memberikan keluaran positif (logika-1).
Jika salah satu masukannya sama dengan nol (logika-0), dalam keadaan tidak ada
pulsa tegangan positif, arus mengalir melalui diode dengan prategangan maju dan
keluarannya akan mendekati nol (logika-0).
Pada gerbang OR dalam Gambar 17.13 sebelah kanan, jika tidak ada masukan
(tegangan nol), tidak akan ada arus yang mengalir dan tegangan keluarannya juga
nol (0). Masukan sebesar +3 volt (logika-1) pada salah satu kutub masukan (x atau
y) atau pada keduanya akan menimbulkan prategangan maju untuk diode yang
mendapat tegangan dan arus akan mengalir melalui resistor sehingga tegangan
keluarannya mendekati +3 volt (logika-1).

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 233


Karakteristik diode yang sangat tidak linear mengisolasi beberapa masukan
gerbang logika. Misalnya, keluaran suatu gerbang OR (Gambar 17.13 kanan)
selalu mengikuti sinyal masukan yang paling positif; diode dengan masukan yang
kurang positif akan memperoleh prategangan mundur. Setelah beberapa gerbang
OR yang berurutan, sinyal keluarannya akhirnya mengalami degradasi
(penurunan). Pada saat itu diperlukan pemulihan sinyal itu kembali, dan suatu
pembalik transistor (Gambar 17.10b) dapat dimanfaatkan untuk hal tersebut.

Gambar 17.14 Kawasan kerja transistor sebagai saklar


Penguat transistor umumnya bekerja pada kawasan linear atau normal dengan
sambungan emiter-basis diberi prategangan maju dan sambungan kolektor-basis
dengan prategangan mundur. Jika kedua sambungan itu diberi prategangan
mundur, tidak akan ada arus kolektor yang mengalir dan transistor itu dikatakan
bekerja dalam kawasan mati (cutoff). Dalam rangkaian pengalihan dasar seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 17.10b, jika tegangan masukannya sama dengan

Gambar 17.15 Gerbang NAND DTL

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 234


nol, tidak akan ada arus basis dan bekerja pada titik A pada Gambar 17.14. Arus
kolektor hampir sama dengan nol (IC ICEO) dan saklar yang titik-titik hubungnya
adalah kutub-kutub kolektor dan emiter akan BUKA. Arus mati (cutoff) itu
digambar secara berlebihan pada Gambar 17.14 yang sesungguhnya nilai arus
kolektor kurang dari 1 A dengan tegangan yang diberikan sebesar 5 volt yang
bersesuaian dengan resistansi mati arus searah (dc cutoff resistance) lebih dari 5
M.
Suatu pulsa tegangan positif yang diberikan ke kutub masukan akan memberikan
prategangan maju ke sambungan emiter-basis, menyebabkan arus basis mengalir
dan titik kerjanya pindah ke titik B. Peningkatan arus basis di atas 60 A tidak
akan menimbulkan pengaruh apa-apa terhadap arus kolektor dan transistor itu
dikatakan bekerja dalam kawasan jenuh. Tegangan jatuh di antara saklar itu
disebut tegangan jenuh kolektor (VCE(jenuh)) dan nilainya beberapa per sepuluh volt.
Tampak bahwa jika VCE kurang dari VBE, sambungan kolektor-basis juga mendapat
prategangan maju. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17.14, arus kolektor
sekitar 6 mA pada tegangan jenuh 0,3 volt bersesuaian dengan resistansi jenuh
sekitar 50 , dan nilai khasnya berkisar antara 10 sampai 20 . Bila saklar
transistor itu dalam keadaan TUTUP, jika RC >> Rjenuh arus kolektor terutama
VCC
ditentukan oleh resistansi beban dan I C .
RC
Telah diuraikan bahwa saklar transistor pada Gambar 17.10b pada dasarnya
merupakan pembalik RTL atau gerbang NOT. Bila masukannya mendekati nol
(logika-0), keluarannya mendekati +5 volt (logika-1); suatu masukan positif
(logika-1) menyebabkan arus mengalir dan keluarannya turun menjadi VCE(jenuh)

Gambar 17.16 Gerbang NAND TTL

(logika-0).
Suatu peralatan yang lebih canggih dan lebih cepat adalah gerbang NAND DTL
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17.15. Rangkaian itu lebih cepat karena
arus pemuat yang menyertai perubahan keadaan dalam transistor mengalir melalui
resistansi diode yang rendah ketimbang melalui resistansi seri yang diperlukan
dalam rangkaian RTL. Diode Schottky yang bekerja cepat dapat ditambahkan
dalam hubungan paralel dengan sambungan kolektor-basis untuk membatasi

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 235


prategangan maju dan mengurangi kelambatan pematian. Dengan rangkaian
terpadu kecanggihan yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan harga yang lebih
murah.
Bagian emiter-basis suatu transistor pada dasarnya merupakan suatu diode
sambungan pn. Oleh karena itu masukan gerbang DTL dalam lingkaran terputus-
putus pada Gambar 17.14 dapat digantikan oleh suatu transistor dengan emiter
jamak (multiemitter). Seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 17.17, sambungan
kolektor-basis T1 memberikan tegangan offset yang sama seperti pada salah satu
diode yang dihubung seri. Oleh karena itu gerbang logika transistor-transistor
(TTL transistor-transistor logic) memerlukan luasan silikon yang lebih kecil
dan dapat bekerja lebih cepat bila dibandingkan dengan gerbang DTL yang
serupa.
Gerbang TTL dan DTL serupa cara kerjanya. Dalam Gambar 17.17, jika
diandaikan bahwa keluarannya adalah RENDAH, maka T2 akan HIDUP dan
sambungan emiter-basis T2 dan diode D2 mendapat prategangan maju. Oleh
karena itu sambungan basis-kolektor T1 harus mendapat prategangan maju agar
dapat mengalirkan cukup arus basis untuk T2. Hal itu hanya akan terjadi bila VP
lebih tinggi ketimbang VP2, dan keadaan tersebut mensyaratkan kedua masukan A
dan B harus TINGGI.
Jika diandaikan bahwa salah satu A atau B RENDAH, maka sambungan basis-

Gambar 17.17 Gerbang NAND TTL

emiter T1 mendapat prategangan maju dan tegangan di P juga rendah sehingga DS


tidak mendapat prategangan maju sehingga IB2 tidak mencukupi untuk membuat
T2 menghantar sehingga keluaran rangkaian itu menjadi TINGGI. Hubungan
logika yang terjadi adalah keluarannya akan RENDAH jika kedua masukannya
TINGGI dan akan TINGGI jika salah satu masukannya RENDAH. Hal itu

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 236


bersesuaian dengan keluarannya adalah
NOT(A AND B) atau A B dan rangkaian
tersebut merupakan gerbang NAND.
Versi gerbang NAND TTL yang lebih canggih
dan populer adalah seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 17.17. Pada rangkaian itu tahap
keluarannya yang terdiri atas R1, T4, D, dan T3
disebut tiang totem (tiang totem adalah tiang
yang melambangkan karakteristik keluarga
suku Indian di Amerika). Jika diandaikan
bahwa keluarannya RENDAH, maka T3
HIDUP (menghantar), sambungan emiter-
basis T3 dan T2 mendapat prategangan maju,
dan sambungan kolektor-basis T1 juga
mendapat prategangan maju yang
memberikan arus basis ke T2 dan, selanjutnya,
ke T3. Hal itu mensyaratkan masukan-
masukan A, B, dan C harus TINGGI.
Jika salah satu masukannya RENDAH, salah
Gambar 17.18 Tiang totem satu sambungan basis-emiter T1 mendapat
prategangan maju, dan tegangan di titik P
rendah juga. Karena itu T2 dan T3 akan MATI.
Dengan T2 dan T3 merupakan rangkaian terbuka, VB4 meningkat dan menyebabkan
T4 menghantar sehingga keluarannya TINGGI.
Untuk saklar yang lebih cepat dan fan-out yang banyak, resistansi keluaran
gerbang logika harus rendah. Karena semua kapasitansi yang bersangkutan
dengan masukan ke tingkat logika berikutnya harus diisi atau dikosongkan pada
saat tingkat tegangan berubah, rangkaian keluaran harus mampu mengalirkan arus
yang besar pada suatu perubahan yang meningkat atau menurun. Resistansi
keluaran suatu transistor jenuh (T3) umumnya rendah (sekitar 10 ), akan
memberikan resistansi keluaran yang rendah bila keluarannya RENDAH. Untuk
keluaran TINGGI, T4 aktif dan memberikan resistansi keluaran yang rendah.
Dalam bentuk rangkaian terpadu, gerbang TTL kecil, andal, dan murah. Itu
sebabnya gerbang TTL semacam itu banyak dipakai di berbagai macam peralatan
rangkaian terpadu.
Dalam suatu pengendalian digital yang rumit atau sistem komputasi, peralatan
logika saling berbicara antara yang satu dengan yang lain melalui saluran yang
dikenal sebagai rel sistem (system bus). Misalnya salah satu peralatan masukan
dapat berkomunikasi dengan salah satu dari banyak peralatan penyimpan dalam
suatu unit pengolah data melalui rel data. Hal itu mensyaratkan bahwa peralatan-
peralatan yang tidak dipilih harus terisolasi dari rel tersebut. Dalam logika tiga-
keadaan, di samping bernilai 0 dan 1, terdapat keadaan impedansi-tinggi dengan
kutub keluaran pada dasarnya terlepas dari rangkaian yang lain.

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 237


Dalam gerbang TTL khas seperti pada Gambar 17.17, transistor emiter jamak T1
bertindak sebagai suatu gerbang AND; arus basis mengalir ke T2 jika ABC = 1.
Andaikan bahwa keluaran itu dihubungkan ke rel dan andaikan bahwa C adalah
masukan pengendali. Jika C bernilai RENDAH, masukan A dan B tidak akan
berpengaruh, sehingga masukan-masukan itu telah dilepaskan dan T3 menjadi
MATI dan memberikan jalur impedansi tinggi dari keluaran ke tanah. Jika, secara

Gambar 17.20 Lambang penyangga pembalik

Gambar 17.19 Logika tiga keadaan

bersama-sama, basis T4 ditanahkan melalui saklar transistor, T4 MATI, dan


tersedia jalur impedansi tinggi (arus sangat kecil) dari keluaran ke tegangan +5 V.
Kutub keluaran itu diisolasi dan, akibatnya, unit itu seakan-akan dilepaskan dari
relnya. Dalam suatu gerbang tiga-keadaan, yang ditunjukkan dalam Gambar
17.19, rangkaian itu disusun sedemikian hingga dengan membuat kutub
KENDALI pada keadaan RENDAH akan mentanahkan salah satu emiter masukan
dan basis T4.
Unjuk kerja suatu komponen elektronika akan sangat menurun bila beban berat,
yaitu bila harus mencatu daya yang besar untuk tahapan berikutnya. Sebagai
contoh, suatu osilator yang menghasilkan satu frekuensi yang presisi harus
diisolasi dari peralatan yang dikendalikannya, atau suatu register dengan fan-out
terbatas harus dipisahkan dari rel yang mencatu data ke banyak peralatan lainnya.
Suatu penyangga (buffer) diperlukan untuk menjembatani sumber informasi
dengan beban yang memerlukan daya atau arus. Dalam sistem digital suatu
penyangga diperlukan untuk menerima data pada tingkat arus yang rendah dan
memberikannya ke tingkat arus yang lebih tinggi.

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 238


Lambang untuk penyangga pembalik tiga-keadaan diperlihatkan pada Gambar
17.20. Dengan beberapa sumber yang dihubungkan ke suatu rel bersama, semua

Gambar 17.21 Gerbang TTL kolektor terbuka

OUTPUT ENABLE (pemberi ijin keluaran) kecuali satu harus dalam keadaan
RENDAH, yang akan secara efektif melepaskan yang lain kecuali yang satu itu.
Dengan membuat OUTPUT ENABLE yang terhubung ke salah satu unit dibuat
TINGGI sehingga MASUKAN dikomplemenkan (dibalik), maka KELUARAN
akan mampu mencatu menghidupkan rel untuk mencatu data ke satu atau lebih
beban. Penyangga TTL umumnya mempunyai fan-out sebanyak 30.

Gambar 17.22 Logika sambungan langsung

Pendekatan lain untuk mengatasi masalah interkoneksi beberapa peralatan adalah


dengan menggunakan gerbang kolektor terbuka (open-collector gate). Jika
keluaran dua gerbang TTL baku (seperti yang telah ditunjukkan pada Gambar
17.17) dihubungkan langsung secara listrik dan salah satu keluarannya RENDAH
sedangkan yang lain TINGGI, akan terdapat jalur impedansi rendah dari VCC
melalui T4 melalui gerbang yang TINGGI melalui T3 pada gerbang yang
RENDAH maka arus yang besar itu akan merusak T3. Dengan gerbang NAND
yang kolektornya dibiarkan terbuka, seperti yang ditunjukkan pada Gambar

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 239


17.21, maka beberapa keluaran gerbang NAND dapat disambungkan secara
langsung dan keluaran kombinasi itu akan RENDAH jika salah satu keluarannya
RENDAH. Dalam logika sambungan langsung (wired logic) yang lambangnya
diberikan pada Gambar 17.22 itu keluarannya dapat dinyatakan sebagai
f AB CD EF (NOR sambungan langsung) atau sebagai f AB CD EF
(AND sambungan langsung). Hubungan listrik dengan sambungan langsung itu

Gambar 17.23 Gerbang ECL dasar

telah melakukan fungsi logika tanpa tambahan biaya.


Bila diperlukan kecepatan tinggi, gerbang logika gandengan emiter (ECL
emitter-coupled logic) pada Gambar 17.23 dapat digunakan. Dengan
mengandaikan Vi TINGGI, T1 menghantar dan T2 akan MATI dan Vo akan

Gambar 17.24 MOSFET sebagai saklar

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 240


Gambar 17.25 Gerbang logika CMOS simetri komplementer

TINGGI. Jika masukan Vi RENDAH, T2 akan menghantar dan membuat T1 MATI


sehingga Vo menjadi RENDAH. Dalam hal ini perbedaan antara nilai TINGGI dan
RENDAH dalam tegangan tidak terlalu jauh dan transistor tidak pernah jenuh,
akibatnya kelambatan yang terkait dengan kejenuhan itu dapat dihindari.
TTL yang tersusun dari transistor sambungan bipolar (BJT) dan resistor itu
dipandang sebagai awal pengembangan teknologi rangkaian terpadu. TTL
mendapatkan pasaran yang luas setelah perusahaan semikonduktor Texas
Instrument memperkenalkan IC seri 7400 yang di antaranya berupa empat
gerbang NAND pada tahun 1962. TTL ini menyerap daya lebih besar ketimbang
logika yang menggunakan MOS, dan pada tahun 1990an karena kebutuhan
efisiensi daya mulai digantikan oleh rangkaian CMOS dengan unjuk kerja yang
lebih tinggi. RCA adalah perusahaan yang mulai membuat IC CMOS populer
dengan seri 4000.
Transistor MOS kanal-n mempunyai beberapa keunggulan yang membuatnya
berguna dalam rangkaian digital. Transistor MOS itu memerlukan luasan yang
kecil, dan dalam keadaan normalnya MATI, serta mempunyai resistansi masukan
yang besar. Selanjutnya, gerbang-gerbang dasar dapat dibuat dari susunan MOS
yang diinterkoneksikan. Sehingga mudah diproduksi dalam bentuk rangkaian
terpadu. Logika MOS tepat digunakan untuk peralatan yang mensyaratkan
penggunaan daya yang rendah dan pengalihan dengan kecepatan sangat tinggi
tidak diperlukan.
Rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17.24 menunjukkan
kemungkinan untuk menggunakan MOSFET sebagai saklar atau pembalik
(inverter). Suatu masukan Vi yang RENDAH tidak akan cukup untuk
menghidupkannya dan keluarannya Vo TINGGI. Masukan yang TINGGI akan
menyebabkan MOSFET itu jenuh dan Vo akan RENDAH. Keluaran suatu
pembalik dapat mendorong masukan yang lain dalam operasi logika.

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 241


Gambar 17.26 Gerbang CMOS dua masukan

Dalam praktik, RL digantikan oleh MOSFET kanal-n yang berfungsi sebagai


beban pasif. Dengan gerbang yang disambung langsung ke catu, unsur beban itu
memberikan resistansi yang sesuai dalam luasan chip yang sangat sempit. Unsur-
unsur NMOS sederhana itu digunakan dalam rangkaian LSI.
Keluarga gerbang logika IC umumnya menggunakan simetri komplementer, yang
menggabungkan kanal-p dan kanal-n dalam satu chip. Satuan dasar gerbang
CMOS adalah pembalik pada Gambar 17.25. Bila masukan Vi rendah, Tn yang
merupakan kanal-n akan MATI. Untuk Tp yang merupakan kanal-p akan
berkebalikan dan HIDUP. Keadaan tersebut bersesuaian dengan saklar Sp tertutup
dan saklar Sn terbuka pada gambar yang sama yang mengakibatkan keluaran Vo
TINGGI. Pada saat tegangan masukan meningkat, Tp MATI dan Tn HIDUP
sehingga keluarannya menjadi RENDAH.
Gerbang logika CMOS dua masukan ditunjukkan pada Gambar 17.26. Jika salah
satu masukan A atau B RENDAH, salah satu Tn dalam hubungan seri akan MATI
dan Tp paralel akan HIDUP sehingga keluarannya akan TINGGI. Jika A dan B
keduanya TINGGI, kedua Tn akan HIDUP dan kedua Tp akan MATI dan
keluarannya akan RENDAH. Hubungan logika yang terjadi adalah NAND.
Masukannya dapat lebih dari dua dan fungsi-fungsi yang lain dapat dibentuk
dengan menggunakan unsur yang sama.
Rangkaian CMOS hanya menyerap daya yang cukup berarti pada saat peralihan
dari satu keadaan ke keadaan yang lain, di luar itu daya yang diserap sangat
rendah. Hal itu menyebabkan CMOS banyak digunakan dalam berbagai keperluan
seperti untuk jam tangan dan kalkulator. Berbagai fungsi TTL umumnya tersedia
dalam CMOS.

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 242


17.4 Rangkaian Terpadu Digital
Rangkaian terpadu (integrated circuit IC) adalah sebuah kristal silikon kecil
yang disebut chip mengandung komponen-komponen elektronika seperti
transistor, diode, resistor dan kapasitor. Komponen-komponen itu saling
dihubungkan dalam chip tersebut membentuk suatu rangkaian listrik tertentu.
Chip itu diletakkan dalam kemasan logam atau plastik dan disolder ke kaki-kaki
di luarnya. Masing-masing kaki itu diberi nomor dengan aturan baku dengan kaki
nomor 1 yang selalu diberi tanda. Banyaknya kaki bergantung kepada jenis
rangkaian terpadu itu mulai dari 10 sampai lebih dari seratus kaki. Rangkaian
digital terpadu dengan beberapa gerbang logika tersedia dalam kemasan-kemasan
kecil seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17.27. Rangkaian terpadu itu berbeda
dengan rangkaian biasa karena masing-masing komponennya tidak dapat
dipisahkan atau dilepaskan, dan rangkaian di dalamnya itu hanya dapat
dihubungkan melalui kutub-kutub luarnya saja.

Kemasan pipih
Flat package

Kemasan kembar-segaris
Dual-in-line package Kemasan TO-99

Hubungan dalam
kemasan
Hubungan ujung rangkaian dengan kutub luar

Gambar 17.27 Beberapa kemasan rangkaian terpadu

Setiap IC mempunyai nomor identifikasi yang dicetak pada permukaan


kemasannya. Seperti yang telah diuraikan dalam bagian sebelum ini, IC TTL
mempunyai nomor idenfitikasi 74YYYXXX. Dua atau tiga angka terakhir (XXX)
menunjukkan fungsi IC tersebut. Sebagai contoh, 00 menunjukkan suatu IC yang
mengandung empat gerbang NAND, 86 menunjukkan IC dengan empat gerbang
XOR. Angka di tengah (YYY) menunjukkan penyerapan daya dan kecepatan
peralatan tersebut. Misalnya 74LS00 dan 74ALS00 adalah IC yang mengandung
empat gerbang NAND berturut-turut dengan Schottky daya rendah (low power
Schottky) dan Schottky daya rendah yang telah dikembangkan (advanced low
power Schottky). Setiap pabrik IC menerbitkan katalog (data book) yang
menguraikan fungsi logika, penyerapan daya, dan karakteristik kecepatan IC yang
dibuatnya.

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 243


Keunggulan suatu IC adalah:
Ukurannya kecil;
Harganya murah;
Keandalannya tinggi;
Kecepatan kerjanya tinggi;
Hubungan perkawatan luarnya sedikit.
Dengan semakin majunya teknologi rangkaian terpadu, banyaknya peralatan dan
komponen yang terkandung dalam sebuah chip silikon juga semakin meningkat.
Yang membedakan antara sebuah chip dengan beberapa gerbang dengan yang
mempunyai beberapa puluh atau beberapa ratus gerbang adalah ukuran
kemasannya. Beberapa gerbang logika dalam sebuah kemasan disebut peralatan
terpadu ukuran kecil (small scale integration SSI). Untuk sepuluh gerbang atau
lebih dikatakan sebagai peralatan terpadu ukuran menengah (medium scale
integration MSI). Peralatan terpadu ukuran besar (large scale integration LSI)
mempunyai gerbang lebih dari 100. Dan yang mempunyai gerbang 10 000 atau
lebih adalah very large scale integration (VLSI) yang merupakan ciri komputer
generasi keempat. Yang paling mutakhir, yang sedang dikembangkan saat ini
adalah ultra large scale integration ULSI. ULSI ini jauh lebih banyak lagi
komponen rangkaian yang dapat ditampung. Mikroprosesor Intel Pentium dengan
puluhan juta gerbang merupakan contoh jenis ini.

17.5 Rangkaian Logika Superkonduktor


Gejala penghantaran listrik dengan resistansi nol, yang dikenal sebagai
superconductivity (penghantaran super) telah menarik para insinyur sejak
berpuluh tahun silam. Penemuan superkonduktor keramik di tahun 1986 telah
menuntun pencapaian superkonduktivitas pada 95 K dalam oksida itrium-barium-
tembaga pada tahun 1987. Para penemunya, Alex Mller dan Georg Bednorz dari
laboratorium IBM di Zurich, Swiss, memperoleh Hadiah Nobel di Bidang Fisika
pada tahun 1987.
Superkonduktor mengalirkan arus listrik tanpa rugi dan dapat menghasilkan
medan magnet sangat kuat dengan tenaga yang sangat kecil. Sebelumnya, hal itu
hanya dimungkinkan pada suhu yang sangat rendah yang dicapai dengan
mencelupkan paduan logam dalam helium cair yang sangat mahal.
Superkonduktor keramik sekarang dapat bekerja pada suhu rendah yang dapat
dicapai dengan nitrogen cair yang murah sehingga membuka peluang untuk
pemakaian praktis. Superkonduktor rugi-rugi rendah sangat diperlukan dalam
rangkaian elektronika dan penyaluran daya. Masih diperlukan penelitian lebih
lanjut untuk mengatasi kesulitan teknik dalam pengolahan dan teknik fabrikasi
keramik tersebut sebelum dapat dimanfaatkan untuk pemakaian umum.
Peralatan superkonduktor penting yang digunakan dalam rangkaian logika digital
adalah sambungan Josephson. Peralatan itu memanfaatkan pengaruh
superkonduktivitas yang secara teoritis sangat meningkatkan kinerja. Sambungan
Josephson itu mampu memberikan pengalihan sangat tinggi (1 sampai 10 ps
setiap gerbangnya), penggunaan daya yang rendah (dalam orde W setiap
gerbang), dan penyaluran sinyal dengan penyebaran yang rendah (kecepatan
penjalaran sekitar 100 mps-1).

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 244


Soal-Soal
17.1 Apakah informasi itu?
17.2 Berilah contoh degradasi informasi yang belum disebut dalam buku ini.
17.3 Jelaskan perbedaan antara sinyal analog dan sinyal digital.
17.4 Apa keunggulan sistem digital?
17.5 Apa beda antara kalkulator dan komputer?
17.6 Apakah beda antara gerbang dan saklar?
17.7 Apakah yang dimaksud dengan daftar kebenaran? Bagaimana
penggunaannya?
17.8 Suatu lampu listrik dikendalikan oleh tiga saklar. Lampu akan menyala
jika saklar A dan B tertutup, atau jika hanya saklar C yang tertutup. Buat
daftar kebenarannya dan Nyatakan operasi ketiga saklar tersebut dalam
operator AND dan OR.
17.9 Jelaskan operasi XOR dengan kata-kata Anda sendiri.
17.10 Uraikan bagaimana diode dan transistor bekerja sebagai saklar terkendali.
17.11 Rangkaian logika resistor seperti pada Gambar 17.27 mempunyai masukan
biner sebesar 0 dan 4 volt. Untuk R = 2 k, susunlah daftar kebenaran
yang menunjukkan tegangan-tegangan yang sebenarnya. Operasi logika
apakah yang dilakukan oleh rangkaian tersebut?
17.12 Jika semua resistor R pada rangkaian dalam Gambar 17.27 itu digantikan
oleh diode sehingga membentuk gerbang OR diode dengan tiga masukan,
susunlah daftar kebenaran tegangannya.
17.13 Lukislah lambang dan cara kerja gerbang AND, OR, NOR, dan NAND.
17.14 Jelaskan apa yang dimaksud dengan DTL, TTL, ECL.
17.15 Apa yang Anda ketahui tentang MOS dan CMOS?
17.16 Jelaskan apa yang dimaksud dengan logika tiga keadaan.
17.17 Apa keunggulan IC?
17.18 Carilah melalui Internet, perkembangan IC yang mutakhir.
17.19 Apakah yang dimaksud dengan penghantaran super? Carilah melalui
Internet, berapa suhu terendah yang telah dicapai manusia saat ini, dan
jelaskan caranya.
17.20 Apa keunggulan gerbang logika yang menggunakan bahan
superkonduktor?

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 245


ADC, 483 Mark I, 479
Aiken, 479 Mauchly, 479
aljabar Boole, 484 Meissner, 480
Al-Khowarizmi, 476 MSI, 501
analog, 481 NAND, 487
AND, 484 NOR, 487
angka, 481 NOT, 484
Babbage, 478 Onnes, 480
Bardeen, 480 OR, 484
bit, 484 Pascal, 477
Boole, 484 pemindaian, 475
calculi, 477 penerobosan, 480
chip, 500 pengaruh Meissner, 480
DAC, 483 penghantaran super, 501
daftar kebenaran, 485 pengubah analog-ke-digital, 483
degradasi, 490 pengubah digital-ke-analog, 483
dekak-dekak, 477 Peralatan terpadu ukuran besar, 501
derau, 476 peralatan terpadu ukuran kecil, 501
digit, 476 peralatan terpadu ukuran menengah, 501
digital, 475 perangkat keras blok, 488
digitus, 476 pewakilan analog, 481
diskrit, 475, 482 pewakilan digital, 481
Eckert, 479 rangkaian digital, 488
ENIAC, 480 rangkaian gerbang, 488
fan-in, 490 rangkaian logika, 484, 488
Fan-out, 490 rangkaian pembalik, 488
gerbang, 488 rangkaian pengalih, 482
IC, 500 rangkaian saklar, 485, 488
Informasi, 475 Rangkaian terpadu, 500
Jacquard, 478 rel sistem, 494
Kalkulator, 479 sandi, 478
kartu berlubang, 478 sinyal analog, 475
komputer, 479 sinyal sinambung, 475
Leibnitz, 477 Sistem, 481
logika, 484 Sistem analog, 481
logika biner, 484 Sistem digital, 481
logika diode, 489 SSI, 501
logika diode-transistor, 489 superkonduktor, 480
logika gandengan-emiter, 489 Superkonduktor, 501
logika lambang, 484 swipoa, 477
logika resistor-transistor, 489 ULSI, 501
logika sambungan langsung, 497 VLSI, 501
logika transistor-transistor, 489 XNOR, 488
LSI, 501 XOR, 487

Budiono Mismail Bab Tujuh Belas 246

Anda mungkin juga menyukai