Anda di halaman 1dari 15

ANTENATAL CARE (ANC)

A. DEFINISI
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu
yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu
maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan perorangan yang
memperhatikan presisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalah
pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
ibunya disebut antenatal care.
Antenatal care adalah : Pelayanan kesehatan atau perawatan kepada ibu selama masa
kehamilan (DepKes RI, 2005 : 26). Menurut Prawiroharjo S. (2000 : 72) antenatal care
adalah : pengawasan terhadap ibu hamil dengan mempersiapkan sebaik-baiknya fisik dan
mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga selalu dalam keadaan sehat dan
normal.

B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu.
3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma
seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat
memberikan ASI secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal.
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.

D. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL

Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George
Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
a. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
b. Pembesaran Payudara
c. Sering buang air kecil
d. Konstipasi atau Sembelit
e. Sakit Kepala/Pusing
f. Kram Perut
g. Meludah
h. Peningkatan Berat Badan
2. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
b. Sendawa dan buang angin
c. Rasa panas di perut
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
e. Sakit perut bagian bawah
f. Pusing
g. Hidung dan Gusi berdarah
h. Perubahan kulit
i. Payudara
j. Sedikit Pembengkakan
3. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
b. Konstipasi
c. Pernafasan
d. Sering buang air kecil
e. Varises
f. Kontraksi perut
g. Bengkak

E. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL

Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester adalah:
1. Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap
agar dirinya tidak hamil saja.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan
sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan
seksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang
baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk
peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya.
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya.
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
F. PATHWAY ANC
Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, perub.psikologis, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


ketidakstabilan hormon vascular

Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
Ansietas Perubahan TD karena
peran sebagai pembesaran
Asam lambung
calon ibu uterus
meningkat Sakit kepala

Koping Frekuensi
Perub.proses Rasa Nyeri
individu tdk BAK
keluarga sebah/mual
efektif meningkat

Muntah
Gangguan
eliminasi urin
Intake
makanan
Kebersihan
menurun
genital
menurun
Perub.nutrisi
kurang dari
Kelembaban
kebutuhan
meningkat
Trimester II

Perubahan fisiologis Perubahan

psikologis
Sist.kardiovaskul Sist.reproduk Sist.integum Musculoscelet Sist.respira
Sist.endokrin Sist.GIT Krisis
ar si en al si situasional
Inotropik Progesterone
Sekresi Vaskularisasi Estrogen BB janin Desakan Proses
meningkat adaptasi
aldosteron serviks & meningkat meningkat uterus ke
meningkat vagina Saliva & asam diafragma
Hiperpegmintas Postur tubuh Persiapan
i Retensi H2O & Sensitifitas Kulit lambung Ekspansi
meregang meningkat berubah anggota baru
Perub.body Na+ serviks paru tidak dlam keluarga
image meningkat Striae Peristaltic Lordosis maksimal
volume plasma
Perub.cardiac Rangsang gravidarum menurun berlebihan Ansietas
meningkat Gangguan Perub.peran
output seksual Pengosongan pola nafas
TD meningkat Perub.body Nyeri
image lambung lambat
Resiko cidera Perub.pola
janin & Sakit kepala seksual Kembung, mual,
maternal muntah

Nyeri Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III

Perubahan fisiologis Perubahan

psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, volume pembuluh
darah Ansietas
plasma meningkat,
menigkat Gangguan
tekanan hidrostatik
pola nafas TD meningkat
menurun
Perub.pusat
gravitai tubuh
Edema ekstremitas Hipertrofi
Menekan saraf
ventrikel
sekitar
Kelebihan volume
cairan Penurunan
Pelepasan cardiac output
mediator nyeri
(prostaglandin, Resiko cidera
histamin) janin &
maternal
Nyeri

F. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL


Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan antenatal sebaiknya
dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan waktu sebagai berikut:
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah, keracunan
kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi pemeriksaan disesuaikan
dengan kebutuhan.
Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan prenatal yaitu
setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai
minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.

G. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL


Standar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu sebagai berikut (Depkes RI, 2009) :
1. Timbang berat badan dan pengukuran berat badan
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa tubuh
(BMI: Body Mass Index) di mana metode ini untuk menentukan pertambahan berat
badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang
normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal
tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.
2. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa
kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta,
tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat awal
pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi
apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukuran mc Donald yaitu dengan cara
mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian
ditentukan sesuai rumusnya.
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja,
imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan
4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk
program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.
Imunisasi TT 0,5 cc
Interval (Selang Waktu Lama %
Antigen
Minimal) Perlindungan Perlindungan
Pada kunjungan antenatal
TT 1 - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun 99

Keterangan :
* artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan
terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).
5. Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
7. Tentukan persentasi janin dan hitung DJJ
8. Tetapkan status gizi
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa berupa
anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat
menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial,
dan pengetahuan klien.

H. KONSEP ASUHAN ANTENATAL CARE


1. Anamnesa
a. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu
Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan
premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (dengan
forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, siapa yg
menolong
Riwayat hipertensi
Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
Nifas dan laktasi
Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila mati
umur berapa & penyebabnya
Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit kardiovaskuler, TB
paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS, malaria, status imunisasi
TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
Status perkawinan
Riwayat KB
Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
Dukungan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga
Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan perhatian pada
vitamin A dan zat besi
Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat/alcohol/obat
tradisional, & olahraga
10. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Kepala dan leher
Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu (simetris atau
tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah usia kehamilan >28
minggu)
Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea alba, ada
gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, & bekas luka operasi
Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma
Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu: (Manuaba, 1998)
Leopold 1
Pemeriksan menghadap muka ibu hamil
Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin
dalam fundus
Konsistensi fundus
Leopold 2
Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold 3
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih goyang

Leopold 4
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh janin sudah
mask pintu atas panggul
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin, bising tali
pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus

10. Pemeriksaan Dalam


Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal pada
hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk menentukan keadaan
panggul

DIAGNOSA KEPERAWATAN
TRIMESTER I
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Ansietas
3. Perubahan pola eliminasi urin
4. Perubahan pola seksual
5. Perubahan proses keluarga
6. Koping individu tidak efektif
TRIMESTER II
1. Gangguan citra tubuh
2. Gangguan pola nafas
3. Kurang pengetahuan
4. Resiko cidera janin
TRIMESTER III
1. Nyeri akut
2. Perubahan eliminasi urin
3. Gangguan pola tidur
4. Kelebihan volume cairan

INTERVENSI KEPERAWATAN
TRIMESTER I
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi klien
tercukupi
Kriteria hasil :
Nafsu makan klien meningkat
Klien tidak mual dan muntah
Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal
INTERVENSI RASIONAL
Ketahui makanan kesukaan klien Meningkatkan nafsu makan klien
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada Memastikan kandungan nutrisi dan kalori
catatan asupan pada asupan sesuai dengan kebutuhan klien
Pantau nilai laboratorium, khususnya Menentukan kebutuhan nutrisi dan
transferin, albumin, dan elektrolit keefektifan terapi
Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang kebutuhan
diet dan asupan nutrisi
Ajarkan keluarga tentang makanan bergizi dan Keluarga dapat membantu pemenuhan
tidak mahal nutrisi klien
Ciptakan suasana yang menyenangkan untuk Meningkatkan nafsu makan
makan
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Untuk mengontrol mual dan muntah
antiemetic
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat
jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dan sesuai kebutuhan akan dapat
dibutuhkan klien menyeimbangkan nutrisi klien

TRIMESTER II
Gangguan pola nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien menunjukkan
keefektifan pola nafas
Kriteria hasil :
Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas
Ekspansi dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
RR dalam batas normal (16-20x/menit)
Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah
INTERVENSI RASIONAL
Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan Mengetahui perkembangan kondisi klien
usaha respirasi
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area Mengetahui adanya kelainan dalam
penurunan/tidak adanya ventilasi dan adanya pernafasan klien
bunyi nafas tambahan
Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasi
Informasikan kepada klien dan keluarga Agar klien dapat melakukannya di rumah
tentang teknik relaksasi untuk meningkatkan
pola pernafasan

TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume cairan dapat
teratasi
Kriteria hasil :
TTV klien normal
Klien terbebas dari edema kaki
Tidak ada proteinuria

INTERVENSI RASIONAL
Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD
meningkat, mengindikasikan adanya
edema
Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi Menentukan penyebab edema dan
cairan memudahkan untuk intervensi selanjutnya
Monitor indikasi kelebihan cairan (edema) Mengidentifikasi adanya perubahan edema
Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang terjadi
Monitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema,
mengidentifikasi perubahan volume cairan
dalam tubuh
Pertahankan catatan intake dan output yang Mengontrol intake dan output cairan,
akurat intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output nutrisi,
intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Kolaborasi: Untuk mengurangi kelebihan cairan pada
Berikan diuretic sesuai interuksi tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung:
Elemen.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-G59.pdf.
Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.37 WIB.
Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.
George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-online.com/download/ASUHAN
%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 17 November 2010. Pukul 18.14 WIB.
Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk Pendidikan
Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.31 WIB.
Manuaba. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta:
EGC.
Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai