Anda di halaman 1dari 28

IMPLEMENTASI SISTEM PENJUALAN ONLINE BERBASIS E-

COMMERCE PADA FADILAH BUTIK

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem informasi berbasis web atau lebih populernya disebut e-commerce

merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk memasarkan suatu barang

maupun jasa kepada penjelajah dunia maya. Saat ini hampir semua perusahaan

telah memiliki sistem informasi berbasis web sendiri. Ini tentu saja sangat

memudahkan proses transaksi karena dapat diakses di seluruh dunia. Salah satu

tren yang menyertai bisnis dalam jaringan internet adalah e-commerce baik

Business-tobusiness coustemer maupun business-to-business. Dengan membawa

keunggulan internet seperti pelayanan 24 jam, akses dari segala penjuru dengan

biaya yang relative murah dan kemudahan-kemudahan lainnya, maka tidaklah

mengherankan jika sekarang banyak organisasi bisnis yang merambah ke dalam e-

commerce. Besarnya peranan e-commerce pada perekonomian banyak Negara

telah membuat e-commerce menjadi salah satu mata kuliah yang banyak

ditawarkan bagi mahasiswa baik teknik maupun bisnis. Oleh karna itu dengan

jelas terlihat besarnya implikasi dan bobot dari e-commerce bagi perekonomian

global.

Dengan pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet diharapkan dapat

memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut.

Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan

yang mampu mengimplementasikan teknologi dan informasi kedalam

1
perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan

persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan

electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk

atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi

tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor,

konsumen, pemerintah akan ikut berperan. Dengan semakin matangnya teknologi

internet dan web, teknologi-teknologi ini meningkatkan kemampuan perusahaan

yang canggih dalam hal komunikasi bisnis dan dalam hal kemampuannya berbagi

informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai. Ide dasar serta

manfaat e-commerce dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan serta

meningkatkan daya saing perusahaan dalam hal ini menjadi sudut pandang dari

penulis yang dijadikan sebagai obyek dalam tulisan ini. Melihat kenyataan

tersebut, maka penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu faktor yang

penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan.

Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat

perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut dapat

memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa e-commerce. Dengan

adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses

e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di kota-kota

besar di Indonesia telah banyak tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses

internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook ataupun dengan Personal

Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. Maka dari itu saat

sekarang sangat diperlukan dan diminati perusahaan-perusahaan yang menerapkan

2
layanan e-commerce. Penggunaan e-commerce di Indonesia masih sangat terbatas.

Dari latar belakang yang ada maka penulis akan membahas bagaimana

pemanfaaatan e-commerce dalam kepentingan bisnis mereka.

Ternyata tidak mudah dalam mengimplementasikan e-commerce

dikarenakan banyaknya faktor yang terkait dan teknologi yang harus dikuasai.

Dengan demikian ada tiga kategori dasar atau jenis-jenis e-commerce yaitu

Business To Consumer (B2C), Business To Business (B2B) dan Consumer To

Consumer (C2C) (Humdiana dan Indrayani, 2005).

Dengan adanya tiga kategori di atas, dapat memudahkan para pelaku bisnis

untuk melakukan sasaran yang akan dituju. Dengan demikian, yang harus diingat

dalam melangsungkan aktivitas bisnis e-commerce yaitu : adanya proses baik

penjualan maupun pembelian secara electronic, adanya konsumen atau perusahaan

dan adanya jaringan penggunaan computer secara on-line untuk melakukan

transaksi bisnis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, terdapat beberapa

permasalahn yang terdapat pada Fadilah Butik adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menerapkan aplikasi e-commerce pada Fadilah Butik,

sehingga dapat memudahkan perusahaan dalam memasarkan dan menjual

produk tersebut ?

3
1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui :

1. Merancang suatu website dimana pelanggan dapat melakukan pemesan

secara online.

2. Staf admin dapat melakukan proses penjualan dengan lebih mudah dan

cepat dari data yang sudah ada.

3. Staf admin perusahaan Fadilah Butik dapat melihat laporan-laporan

seperti laporan daftar penjualan setiap hari.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :

PENDAHULUAN :

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, dan tujuan dibuatnya penulisan.

LANDASAN TEORI :

Bab ini berisi uraian tentang teori-teori yang

mendasari pembahasan dalam penyusunan proposal

ini, berupa pengertian tentang Sistem informasi dan

E-Commerce, serta hal yang berkaitan langsung

dengan ilmu atau masalah yang diteliti.

PEMBAHASAN :

Bab ini berisi tentang pendalaman tentang pengaruh

bisnis Sosial Media terhadap Bisnis E-Commerce,

4
bagaimana perusahaan E-Commerce dapat bertahan

dalam persaingan bisnis.

KESIMPULAN :

Bab ini berisi tentang kesimpulan proposal dari

penulis tentang pembahasan pengaruh sosial media

terhadap bisnis E-Commerce di Indonesia.

1.5 LANDASAN TEORI

1.5.1 Pengertian Sistem

Kata Sistem adalah kata yang tidak asing dalam banyak bahasaan, baik

dalam lingkungan dan organisasi bisnis, ataupun pemerintahan. Sistem

berdasarkan ilmu asal kata atau etimologi, berasal dari bahasa Yunani (Sustema)

yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang

dihubungankan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi ataupun

energi dalam mencapai tujuan. Sehingga sistem dapat didefiniskan sebagai

Serangkaian elemen atau dapat disebut komponen ataupun subsistem yang saling

berhubungan dan terintegritasi yang diarahkan pada tujuan tertentu (Nur, 2016).

Sistem mengandung beberapa karakteristik :

a. Sistem terdiri dari elemen atau dapat disebut komponen atau subsistem.

b. Elemen atau subsistem tersebut saling terhubung dan terintegritas.

c. Sistem diarahkan atau memiliki tujuan tertentu yang akan dicapai.

Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai

seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan

5
bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data

atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen system

disamping berhubungan satu sama lain, juga berubungan dengan lingkungannya

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Elemen tersebut bisa

kita bagi berdasarkan fungsinya, seperti :

a. Fungsi pemasaran yang melahirkan elemen atau bagian pemasaran.

b. Fungsi keuangan yang melahirkan elemen atau bagian keuangan.

c. Fungsi Sumberdaya Manusia yang melahirkan elemen atau bagian

Sumberdaya Manusia (SDM).

d. Fungsi produksi yang melahirkan elemen atau bagian produksi

e. Fungsi penelitian dan pengembangan yang melahirkan elemen atau

bagian penelitian dan pengembangan (Research and Develoment).

1.5.2 Teknologi dan Sistem Informasi

Dalam perkembangannya teknologi informasi yang meningkat dan cepat,

ada beberapa kecenderungan teknologi yang berkaitan dengan system informasi

yaitu (Alter dalam Kadir, 2003).

1. Peningkatan dan kecepatan dan kapasitas komponenn-komponen

elektronika.

2. Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak.

3. Konektivitas meningkat.

4. Kemudahan pemakaian meningkat.

5. Portabilitas peralatan-peralatan elektronik semakin meningkat.

6
Istilah teknologi informasi (Information Technologi atau IT) mulai populer

di akhir decade 70-an, berikut definsi dan peranan dalam teknologi informasi,

berserta definisi system informasi (Kadir, 2003).

1.5.3 Electronic Commerce (E-Commerce)

E-commerce merupakan singkatan dari electronic commerce atau

commerce dengan mengeksploitasi media elektronik. E-commerce adalah

pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik.

E-commerce salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia internet.

Penggunaanya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak produsen,

konsumen, distributor, pengiklan dan masyarakat luas (Nur, 2016)

Perdandanda elektronik E-commerce adalah bagian dari e-lifestyle yang

memungkinkan transaksi jual beli dilakukan secara Online dari sudut tempat

manapun. E-commerce salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia

internet. E-commerce dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau

berdandag secara online atau direct selling yang menfaatkan fasilitas internet,

dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver.

Berdasarkan pendapat tersebut (Awad, 2002) e-commerce adalah

pemasaran, pembelian, dan penjualan produk atau jasa pada internet. E-commerce

dapat didefenisikan dalam beberapa perspektif, antara lain:

1. Perspektif komunikasi

7
Pada perspektif ini e-commerce merupakan kemampuan untuk menyampaikan

produk, jasa, informasi atau pembayaran via network seperti internet atau WWW.

2. Perspektif Interface

E-commerce melibatkan aneka informasi dan pertukaran transaksi.

3. Perspektif proses bisnis

E-Commerce melibatkan aktifitas yang secara langsung mendukung perdagangan

secara elektronik dengan menggunakan keneksi network

4. Perspektif On-Line

E-Commerce adalah lingkungan elektronik yang memungkinkan untuk membeli

dan menjual produk, jasa dan informasi pada Internet.

5. Perspektif struktual

E-Commerce melibatkan banyak media seperti data, teks, web page, internet,

telephony, dan internet desktop video.

6. Perspektif pasar

E-Commerce merupakan network dengan jangkauan dunia.

Jenis-jenis E-commerce

Adapun jenis produk yang di jual pada Business to Business ecommerce

terdiri atas dua jenis :

1. Material tidak langsung (indirect materials): yaitu material yang di

perlukan untuk menjalankan perusahaan yang tidak berkaitan kepada

aktivitas bisnis utama perusahaan. Material-material ini disebut sebagai

maintenance, repair, and operation (MRO) materials.

8
2. Material langsung (direct materials): yaitu material yang di guanakan

dalam produksi atau yang dibeli untuk dijual kembali. Tidak seperti

material tidak langsung, material langsung berkaitan dengan aktivitas

bisnis utama perusahaan.

Manfaat menggunakan E-Commerce

Beberapa manfaat e-commerce yang dapat diperoleh dari pelaksanaannya

antara lain sebagai berikut:

1. Revenue Steam (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih

menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

2. Dapat meningkatkan Market Exposure (pangsa pasar).

3. Menurunkan tingkat biaya operasional (Operating Cost).

4. Melebarkan jangkauan.

5. Meningkatkan Customer Loyality

Manfaat E-commerce bagi Organisasi, Konsumen, dan Masyarakat luas Bagi

Organisasi:

Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global,

sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih

pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai

paling cocok.

Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan,

dan mengakses informasi berbasis kertas.

9
Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat

terspesialisasi.

Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi

manajemen rantai nilai bertipe pull yang prosesnya berawal dari pesanan

pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-in-time.

Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.

Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses

bisnis.

Menekan biaya telekomunikasi.

Bagi Konsumen:

Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya

setiap saat (7 hari 24 jam).

Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada

pelanggan.

Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih

murah, karena konsumen bisa berbelanja di banyak tempat dan melakukan

perbandingan secara cepat.

Produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk

secara cepat dan real-time.

Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam

electronik communities dan saling bertukar gagasan dan pengalaman.

Memungkinkan pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual.

10
Bagi Masyarakat luas:

Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah.

Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah

Dampak Positif & Negatif e-commerce Bagi Dunia Bisnis Dampak positif :

Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan

yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

Menurunkan biaya operasional (operating cost).

Melebarkan jangkauan (global reach).

Meningkatkan customer loyality.

Meningkatkan supplier management.

Memperpendek waktu produksi.

Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak Negatif :

Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang

penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau

diatelah mengganti semua data finansial yang ada.

Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa

menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang

tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini

bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

11
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan

seorang peretas program (hacker) yang berhasil membobol sebuah sistem

perbankan lalu memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya

sendiri.

Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam

faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang

berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.

Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan

dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan

faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem

Keuntungan E-Commerce

Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui

Ecommerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang

biayanya lebih murah.

2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya

pos surat, percetakan, report dan sebagainya.

3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer

elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.

4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan dan pelayanan lebih responsif.

5. Mudah dan nyaman memberikan layanan informasi, serta berbagai produk

ke orang-orang di kota, di desa, dan berbagai negara berkembang.

12
Kelemahan E-Commerce

Meskipun e-commerce merupakan sistem yang menguntungkan karena

dapat mengurangi biaya transaksi bisnis dan dapat memperbaiki kualitas

pelayanan pada pelanggan, namun e-commerce dan semua infrastrukturnya akan

mudah sekali di salah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dari

segi pandang bisnis, penyalahgunaan dan kegagalan sistem yang

terjadi adalah antara lain sebagai berikut :

1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.

2. Hukum yang kurang berkembang dalam e-commerce ini.

Dampak E-commerceTerhadap Dunia bisnis

Dalam kategori pertama, e-commerce berdampak pada akselerasi

pertumbuhan direct marketing yang secara tradisional berbasis mail order

(katalog) dan telemarketing. Kemunculan e-commerce memberikan

beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran, diantaranya:

Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time

melalui saluran komunikasi langsung via internet.

Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak

pelanggan di hampir semua belahan dunia.

Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengirima informasi

dan produk terdigitalisasi (contoh perangkat lunak dan musik).

Menekan waktu siklus dan tugastugas administratif (terutama untuk

pemasaran internasional) mulai dari pemesanan hingga pengiriman

produk.

13
Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena

pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat

secara online.

Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah

produk seperti kosmetik, mobil, rumah, komputer, kartu ucapan, dan

berbagai macam produk lainnya.

Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif

dibandingkan mass advertising.

Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pemesanan, karena sistem

pemesanan elektronik memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan

akurat.

Menghadirkan pasar maya/virtual (markespace) sebagai komplemen pasa

tradisional (marketplace).

Dalam hal transformasi organisasi, e-commerce mengubah karakterisik

pekerjaan, karir, dan kompensasi. E-commerce menuntut kompetensi, komitmen,

kreativitas, dan fleksibilitas karyawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan

lingkungan yang ramping, bercirikan pemberdayaan dan desentralisasi wewenang,

beranggotakan knowledge based workers, mampu beradaptasi secara cepat dengan

teknologi baru dan perubahan lingkungan (learning organisation), mampu dan

berani bereksperimen dengan produk, jasa maupun proses baru, dan mampu

mengelola perubahan secara strategik. Sedangkan dalam hal redefinisi organisasi,

e-commerce memunculkan model bisnis baru yang berbasis jasa online di

markespace. Hal ini bisa berdampak pada redefinisi misi organisasi dan cara

14
organisasi menjalankan bisnisnya. Perubahan ini antara lain meliputi peralihan

dari sistem produksi massal menjadi pemanufakturan just in time (JIT) yang lebih

customized, integrasi berbagai sistem fungsional (seperti produksi, keuangan,

pemasaran, dan sumber daya manusia). Hal ini difasilitasi dengan sistem ERP

(Enterprise Resource Planning) berbasis internet berupa perangkat lunak khusus

seperti SAP R/3, microsoft enterprise, DCOM, dan lain-lain.

Pemicu E-commerce

Ada beberapa pemicu yang menyebabkan diperlukannya e-commerce

antara lain:

1. Konvergensi digital.

Revolusi digital memungkinkan hampir semua alat-alat digital

berkomunikasi satu sama lain.

2. Kapan saja, dimana saja, dan siapa saja

E-commece tersedia kapan saja, dimana saja, dimana saja, dan oleh sapa

saja.

3. Perubahan dalam organisasi

Tren dalam dunia bisnis saat ini seperti downsizing, outsourcing, dan

proses bisnis lintas fungsional memerlukan komunikasi yang baik antar

departemen untuk melaksakan fungsi-fungsinya. E-commerce yang

memudahkan komunikasi merupakan salah satu metode ideal untuk

melakukan koneksikoneksi seperti ini.

4. Akses luas terhadap teknologi informasi

15
Jumlah teknologi informasi yang meningkat secara eksponensial

memberikan peluang bagi penerapan e-commerce.

5. Peningkatan tekanan pada biaya operasional dan margin profit.

Kompetisi global dan perkembangan produk dan jasa memberikan

pengaruh peningkatan pada biaya dan profit margin berkurang. E-

commerce dapat mengatasi hal ini secara cepat dan efisien.

6. Permintaan untuk kustomisasi produk dan jasa

Pelanggan meninginkan kualitas yang lebih tinggi dan performa yang

lebih baik termasuk cara khusus dalam produksi, pengirim, dan

pembayaran terhadap produk atau jasa.

Adapun Pengaruh Sosial Media terhadap E-Commerce adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan Brand awareness kepada konsumen

2. Perluasan promosi terhadap publik

3. Meningkatkan loyalitas konsumen

4. Mendapatkan Data Base yang dapat di olah sendiri

5. Meningkatkan worth of mouth

6. Sebagai kontak Point (interaksi) antara produsen dan konsumen

7. Riset Konsumen menjadi lebih mudah.

16
Proses E-commerce

Proses bisnis dalam E-commerce meliputi empat bagian, yaitu informasi

sharing, pemesanan produk dan jasa, pendistribusian produk dan jasa, kemudian

purna jual. Proses bisnis pertama di dalam sistem E-commerce ini dinamakan

sebagai information sharing. Prinsip penjual di dalam proses ini adalah untuk

mencari dan menjaring calon pembeli sebanyak-banyaknya, sementara prinsip

pembeli adalah berusaha sedapat mungkin mencari produk atau jasa yang

diinginkannya, dan mencoba untuk mencari tahu penilaian orang lain terhadap

produk atau jasa tersebut. Dalam proses bisnis ini, ada empat aliran entity yang

harus dikelola dengan baik, Menurut Nur, 2016 :

a. Flow of goods (aliran produk)

b. Flow of information (aliran informasi)

c. Flow of money (aliran uang)

d. Flow of documents (aliran dokumen).

Setelah transaksi usai dilakukan maka proses ke tiga adalah

mendistribusikan produk ke tangan konsumen. Proses terakhir yaitu aktivitas

purna jual dijalankan. Pada tahapan ini penjual dan pembeli melakukan berbagai

aktivitas atau komunikasi seperti :

a. Keluhan terhadap kualitas produk.

b. Pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk-produk lain.

c. Pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan.

d. Diskusi mengenai cara menggunakan produk dengan baik.

17
e. Dan lain sebagainya.

Target dari interaksi ini adalah agar di kemudian hari terjadi kembali

transaksi bisnis antara kedua pihak yang didasari pada kepuasan pelanggan.

Standar Teknologi E-commerce

Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga

menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam

transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:

Electronic Data Interchange (EDI), Dibuat oleh pemerintah di awal

tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan

Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen

yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan

informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam

situs perusahaan (corporate website).

Open Buying on the Internet (OBI), Adalah sebuah standar yang dibuat

oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai

sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang

dikembangkan oleh konsorsium OBI (http://www.openbuy.org/) didukung

oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti

Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.

Open Trading Protocol (OTP), OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi

berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti

perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP

18
sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh

beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle,

Sun Microsystems, dan British Telecom.

Open Profiling Standard (OPS), Sebuah standar yang di dukung oleh

Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan

pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-

masing pengguna yang dapat dia bagi (share) dengan merchant. Ide

dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa

menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing

dan sebagainya.

Secure Socket Layer (SSL), Protokol ini di didesain untuk membangun

sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik encription

public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL

dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.

Secure Electronic Transaction (SET), SET akan mengenkodekan nomor

kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh

Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat

perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di

Asia.

Truste, Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang

mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara

memberikan cap good housekeeping yang memberikan approve pada situs

yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.

19
Belanja Online

Belanja online atau belanja daring (dalam bahasa inggris) pertama kali

dilakukan di Inggris pada tahun 1979 oleh Michael Aldrich dari Redifon

Computers. Aldrich menyambungkan televisi berwarna saat itu dengan komputer

yang mampu memproses transaksi secara realtime melalui sarana kabel telepon.

Mulai saat itu Aldrich menjual sistem belanja daring yang ia temukan ke seluruh

penjuru Inggris. Dalam jangka waktu setahun belanja daring secara luas

digunakan di Inggris dan beberapa negara di Eropa seperti Perancis.

Pada awal tahun 1990-an, belanja daring mulai dikenal di dunia, berberapa

pelopor dalam internet shopping saat itu seperti Books.com, Amazon.com serta

Pizza Hut mulai memanfaatkan internet sebagai media untuk berjualan. Dimana

saat itu para pelanggan mulai dapat melakukan pilihan terhadap barang,

pemesanan sampai pembayaran dapat dilakukan secara online. Pada tahun-tahun

berikutnya sistem belanja daring memiliki beberapa peningkatan terutama pada

sistem keamanannya yang dimana pembobolan dan pencurian digital semakin

marak. Pada tahun 1996, eBay mulai lahir dan sampai saat ini telah berkembang

menjadi salah satu situs transaksi online terbesar di dunia. Untuk awal masuknya

di Indonesia, belanja daring tidak memiliki catatan historis yang pasti, tetapi saat

ini perkembangan belanja daring mulai terasa disekitar kita. Berbagai

pemanfaatan media di dunia maya menjadikan Indonesia sebagai marketplace

online yang patut diperhitungkan di mata dunia terutama untuk kawasa Asia

Tenggara. Dari berbagai sejarah dan perkembangan belanja online, dapat kita tarik

kesimpulan bahwa belanja daring merupakan suatu bentuk perdagangan

20
elektronik yang dimana tempat bertemunya penjual dan calon pembeli terdapat

dalam media internet. (Hoga Saragih et al, 2012) blog, facebook, twitter, path,

instagram, forum dan virtual world. Beberapa aplikasi umum yang berhubungan

dengan E-commerce adalah :

E- mail dan Messaging

Content management systems

Dokumen, spreadsheet, database

Akunting dan sistem keuangan

Informasi pengiriman dan pemesanan

Pelaporan informasi dari klien dan enterprise

Sistem pembayaran domestic dan internasinal

Newsgroup

On-line Shopping

Conferencing

Online banking.

Aplikasi E-commerce didukung oleh infrastruktur yang meliputi peranti

keras, peranti dan jaringan berkisar dari penjelajah hingga multimedia. Selain itu

E-commerce juga didukung oleh lima area pendukung berikut ini :

a. Orang

Terdiri daari para penjual, pembeli, perantara, spesialis sistem informasi dan

karyawan lainnya, seperti anggota lainnya.

b. Kebijakan Publik

21
Terdapat berbagai isu dan kebijakan hokum serta peraturan lainnya seperti

perlindungan atas privasi dan perpajakan, yang ditetapkan oleh pemerintah

dan perjanjian internasional.

c. Pemasaran dan Periklanan

E-commerce biasanya membutuhkan dukungan pemasaran dan periklanan

seperti juga bisnis lainnya. Ini sangat penting terutama dalam transaksi

online Business to Consumers (B2C) yang pembeli dan penjualnya biasanya

tidak saling mengenal.

d. Layanan Pendukung

Berbagai layanan dari pembayaran hingga pengiriman pesanan serta

pembuatan isi dibutuhkan untuk mendukung E-commerce.

e. Kemitraan Bisnis

Terdiri dari usaha bersama, pasar elektronik, dan kemitraan bisnis adalah hal

yang umum dalam E-commerce. Hal ini seringkali terjadi di sepanjang

rantai pasokan (yaitu interaksi antara perusahaan dengan para pemasoknya,

pelanggannya, dan dengan mitra lainnya.

1.6 METODE PENELITIAN

1.6.1 DESAIN PENELITIAN

Metode berarti cara atau teknik untuk melakukan sesuatu. Jadi metodologi

adalah pengetahuan tentang cara untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian,

metodelogi penelitian berarti pengetahuan tentang cara untuk melakukan

penelitian.

22
Metodelogi Pengumpulan Data

Didalam metodelogi ini, diperlukan data-data atau bahan materi yang

dibutuhkan, untuk keperluan penelitian ini. Adapun teknik dalam pengumpulan

data adalah sebagai berikut ;

Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan melakukan pencarian terhadap buku-buku

yang berhubungan dengan penelitian, karya-karya ilimiah maupun jurnal, artikel,

baik yang terdapat di pustakaan maupun yang terdapat di internet. Data-data yang

berasal dari buku-buku dan internet, yang dijadikan referensi dalam penyusutan

penelitian ini, antara lain : yang berkaitan dengan pengenalan sisitem informasi,

beberapa hal yang berkaitan dengan e-commerce, komunikasi data, konsep

pemasaran dan penjualan online.

Studi Lapangan

Melakukan praktek ke lapangan secara langsung, yaitu untuk memproleh

penjelasan-penjelasan maupun informasi untuk berbagai hal yang berkaitan

dengan penelitian ini. Praktek-praktek yang dilakukan di dalam studi lapangan,

hanya menggunakan observasi dan wawancara, di antaranya adalah :

1. Observasi

Metode pengamatan (observasi) ini dilakukan peninjauan dan penelitian

langsung di lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang

dibutuhkan. Pengamatan ini dilakukan pada perusahaan Fadilah Butik.

23
Perusahaan ini bergerak di bidang fashion, seperti baju-baju wanita, tas

wanita dan sepatu wanita. Dari hasil pengamatan ini, proses pemasaran dan

jual-beli, maupun transaksi masih dilakukan secara manual, seperti melalui

telepon, atau langsung datang ke lokasi penjualan, serta data-data tidak

tersimpan secara terstruktur, dengan demikian kekurangan-kekurangan ini

perlu diatasi, yang nantinya akan memuaskan pihak pelanggan dan pihak

perusahaan.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara mewancarai secara langsung pihak-pihak

terkait, yang berguna untuk mendapatkan infomrasi maupun data-data yang

dibutuhkan untuk perancangan dan pembangunan sistem yang akan dibuat,

yaitu :

a. Wawancara terhadap pihak perusahaan Fadilah Bukti, dengan

melakukan wawancara kepada Ibu Rizki sebagai direktur Utama, Ibu

Indah sebagai manajer operasional dan keuangan, dan Ibu Maulida

sebagai manajer pemasaran, yang berguna untuk mendapatkan data

maupun informasi dan melakukan pengujian terhadap sistem yang

dibuat.

b. Wawancara ini terhadap responden, dalam hal ini mewakili sebagai

pihak pengguna, dengan melakukan wawancara kepada Titi dan Ayu,

yang berguna untuk mendapatkan data-data maupun informasi dan

melakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat.

24
Hasil dari wawancara ini, berguna untuk mendukung bahasan penelitian

ini dalam hal melakukan perancangan dan membangun sistem, yang dapat

menghasilkan rancangan sistem yang dapat membantu pihak perusahaan dan

memberi kemudahan bagi pihak pengguna.

Studi Literatur

Metode penelitian ini merupakan metodelogi studi perbandingan, dengan

mencari penelitian yang sejenis dengan penelitian ini, lalu mencari kelemahan

atau kekurangan dari penelitian sebelumnya. Setelah penulis melakukan evaluasi

dari sistem pemesan dan penjualan yang pernah dibuat, penulis mengambil

kesimpulan bahwa terdapat kelemahan dari sistem-sistem tersebut seperti tidak

adanya laporan harian, mingguan dan bulanan belum adanya akses login untuk

member, dan tidak ada catatan transaksi untuk member. Untuk itu penulis

melakukan beberapa penyempurnaan pada pengembangan aplikasi yang dilakukan

mengacu pada hasil evaluasi diatas yaitu, dengan membuat laporan pemesanan,

serta membuat akses login untuk member dan laporan catatan transaksi.

1.7 Metodelogi Pengembangan Sistem

Metodelogi yang digunakan dalam pengembangan sistem untuk

perancangan dan pengembangan sistem e-commerece berbasis web ini, adalah

metodelogi terstruktur dengan model system development life cycle, yang secara

garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu (Ladjamusin, 2005).

1. Analisis

25
Pada tahapan ini, dilakukan analisa sistem yang sedang berjalan di

perusahaan Fadilah Butik, yang masih dilakukan secara manual dan

melakukan Identifikasi terhadap masalah yang muncul, yang nantinya

akan mendapatkan solusi yang terbaik. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan

dalam tahapan ini, diantaranya adalah :

a. Deteksi Masalah

Melakukan deteksi masalah terhadap sistem yang sedang berjalan di

dalam perusahaan Fadilah Butik yang masih dilakukan secara manual,

dengan melakukan perumusan-perumusan masalah apa saja yang dapat

menjadi kendala dari sistem perusahaan ini, sehingga dapat diketahui

permasalahanya.

b. Penelitian dan Investigasi Awal

Setelah melakukan penelitian dan investigasi awal, maka didapat data-

data maupun informasi yang dapat diolah untuk kebutuhan analisa

sistem ini, dengan menjelaskan sistem yang berjalan di perusahaan

maupun pengguna dan observasi pada Fadilah.

c. Mensortir Kebutuhan Sistem

Setelah melakukan penelitian dan investigasi awal, maka didapat data-

data maupun informasi yang dapat diolah untuk kebutuhan analisa

sistem ini, dengan menjelaskan sistem yang berjalan diperusahaan

Fadilah Butik dan sistem yang diusulkan, dengan menggambarkan

proses bisnis menggunakan Flowchart.

d. Mensortir Kebutuhan Sistem

26
Setelah semua kebutuhan sistem, dari alternatif-alternatif yang ada.

e. Memilih sistem yang baik.

f. Setelah melakukan pilihan akan kebutuhan sistem, maka secara

otomatis telah melakukan sistem yang baik, yang akan digunakan

dalam perancangan dan pembangunan sistem e-commerce ini.

2. Desain

Setelah melakukan tahapan analisis, maka dilakukan tahapan desain

(perancangan) sistem e-commerce ini, dengan merancang dan

menggambarkan proses-proses sistem yang baru ini dengan menggunakan

Data flow diagram. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini,

meliputi :

a. Perancangan keluaran

Perancangan keluaran (output) dari sistem e-commerce ini, yaitu

dengan menentukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh

sistem, yang berupa tampilan-tampilan layar, dan juga format laporan-

laporan yang diperlukan.

b. Perancangan Masukan

Perancangan masukan (input) dari sistem e-commerce ini, yaitu dengan

menentukan data-data masukan yang akan digunakan untuk

mengoperasikan sistem, seperti formulir-formulir.

c. Perancangan File

Perancangan file dari sistem e-commerce ini, yaitu membuat

perancangan basis data, dengan merancang diagram hubungan atau

27
entitas, dengan menggunakan tools ERD. Setelah itu dilakukan uji

normalisasi dari 1-NF sampai bentuk normalisi 3-NF dan membuat

spesifikasi basis datanya.

3. Implementasi

Pada tahap ini, hanya menggunakan tahap pembuatan program dan tes

data. Pada tahap pembuatan program untuk sistem e-commerce ini dengan

menggunakan PHP dan MYSQL sebagai basis data. Program yang sudah

selesai dibuat tersebut, perlu dilakukan tes data (testing) dengan mengentri

sejumlah data ke dalam program tersebut, dan dilihat hasilnya, serta secara

pemprosesaan yang dilakukan oleh program yang baru dibuat tersebut

(Presman, 2002).

28

Anda mungkin juga menyukai