A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
Pengkajian tgl : 3 Juli 2017 Jam : 09:20
MRS tanggal : 2 Juli 2017 No. RM : 74683
Diagnosa Masuk : CKR Hari Rawat Ke : Pertama
Ruangan/kelas : Seruni/ Kelas 1
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. Limhamdani Penanggung jawab biaya
Usia : 52 Tahun Nama : Tn. Arif
Jenis kelamin : Laki - Laki Alamat : Jl. Salak Bengkulu
Suku /Bangsa : Serawai/Indonesia Hub. Keluarga: Anak
Agama : Islam Telepon :-
Pendidikan : S1
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Alamat : Jl. Haji Asin Manna Bengkulu selatan
1
2
X
3
Keterangan :
= Laki-Laki
= Perempuan
= Klien
X = Meninggal
= Tinggal Serumah
c) Sklera : Anikterus
d) Konjungtiva : Anemis
e) Istirahat/tidur : 8 Jam/hari
f) Keluhan Pusing : Ya
P : Klien mengatakan kepalanya terasa nyeri akibat kecelakaan bermotor yang
dialaminya.
Q : Klien mengatakan nyerinya seperti diremas-remas.
R :Klien mengatakan nyerinya terjadi disekitar kepala dan menyebar keadaerah dada
dan bahunya.
S : Klien mengatakan skala nyerinya 5.
T : Klien mengatakan nyerinya terjadi setiap kali dia bergerak dengan onset nya cepat
dan hilang timbul.
g) Pemeriksaan Saraf Kranial
N1 : Normal, tidak ada kelainan pada Nervus Olfactorius : klien dapat membedakan
aroma yang diberikan
N2 : Normal, tidak ada kelainan pada Nervus Opticus : tidak terdapat penurunan
lapang pandang dan ketajaman penghlihatan klien masih bagus.
N3, N4, N6 : Normal, tidak ada kelainan pada Nervus Occulomotorius, Trochlear, dan
Abdusen: tidak terdapat kelainan pada bola mata, reaksi pupil
terhadap cahaya positif dan bola mata klien dapat mengikuti
gerakan yang diberikan
N5 : Normal, tidak ada kelainan pada Nervus Trigeminus : tidak terjadi gangguan pada
fungsi sensoris dan fungsi motorik klien.
N7, N12 : Normal, tidak terjadi gangguan pada Nervus Fasialis dan Nervus
Hipoglossus : tidak terjadi gangguan pada fungsi sensoris dan fungsi
motorik klien.
N8 : Normal, tidak terjadi gangguan pada Nervus Akustikus klien
N9, N10, N11 : Normal, tidak terjadi gangguan pada Nervus Glospfaringeus, Vagus,
dan Aksesorius
g. Pengkajian Psikososial
1) Persepsi klien terhadap penyakitnya
5
h. Pengkajian Spiritual
a) Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit : kadang - kadang
- Selama sakit : jarang
b) Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah : Klien
perlu mendapatkan bimbingan spiritual dari pemuka agama yang ada.
i. Personal Hygiene
a) Kebersihan diri :
Klien terlihat kurang memperhatikan kebersihan dirinya, rambut terlihat kotor, tercium
bau yang kurang sedap dari tubuh klien, klien tidak pernah mengganti pakaiannya
selama dirawat.
b) Kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan :
Mandi : dibantu sebagian
Ganti pakaian : dibantu sebagian
Keramas : dibantu sebagian
Sikat gigi : dibantu sebagian
Memotong kuku : dibantu sebagian
Berhias : mandiri
Makan : mandiri
j. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Jenis Hasil Interpretasi
dan Jam Pemeriksaan Pemeriksaan
02-07- HB 11.9 Lk : 13.0 18. 0 gr/dl
2017 Hematokrit 33 Lk=37-47%
22:16 Leukosit 17.600 4000-10.000
Trombosit 210.000 150.000-400.000
6
k. Terapi
Waktu Jenis Rute Dosis Fungsi
Terapi Terapi
Senin, Infus RL IV 500 cc Cairan
03-07- Ceftriaxon IV 2x1 Antibiotik
2017 Ketorolac Drip 3x1 Analgetik
Ranitidin IV 2x1 Mencegah peningkatan
asam lambung
Neurodek Oral 2x1 Vitamin Neurotropik
Mertigo Oral 3x1 AntiVertigo
Sinral Oral 2x1 AntiMigrain
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
9. Klien terlihat
memijat
kepalanya.
3. Intervensi Keperawatan
ringan hingga berat Nyeri (tahu mempengaruhi respon nyeri nyeri yang dialami pasien
dengan akhir yang penyebab 6. Evaluasi pengalaman nyeri 6. Untuk mengetahui tingkat
dapat diantisipasi atau nyeri, masa lampau penerimaan rasa nyeri
diprediksi dan mampu pasien
berlangsung <6bulan. menggunak 7. Evaluasi bersama pasien 7. Untuk menentukan intervensi
Batasan Karakteristik: an tehnik dan tim kesehatan lain yang akan diambil
Perubahan non tentang ketidakefektifan
selera makan farmakologi kontrol nyeri masa lampau
Perubahan untuk 8. Bantu pasien dan keluarga 8. Untuk membantu proses
tekanan darah mengurangi untuk mencari dan penyembuhan pasien
Perubahan nyeri, menemukan dukungan
frekuensi mencari 9. Kontrol lingkungan yang 9. Untuk membuat pasien
jantung bantuan). dapat mempengaruhi nyeri nyaman
Diaforesis frekuensi, 11. Pilih dan lakukan 11. Untuk mengurangi nyeri
dan tanda penanganan nyeri pasien
Perilaku
nyeri). (farmakologi, non
11
satu fokus
meringis)
Sikap
melindungi
area nyeri
Fokus
menyempit
(mis,
gangguan
persepsi nyeri,
hambatan
proses berfikir,
penurunan
interaksi
dengan orang
dan
lingkungan)
Indikasi nyeri
yang dapat
diamati
Perubahan
13
posisi untuk
menghindari
nyeri
Sikap tubuh
melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan
nyeri secara
verbal
Gangguan
tidur
Faktor Yang
Berhubungan:
Agen Cedera
(mis, biologis,
zat kimia, fisik,
psikologis)
4. Implementasi Keperawatan
Nama Pasien : Tn. L
14
Ruang : Seruni
Nomor MR : 74683
No. Hari/tanggal Implementasi Keperawatan Respon Hasil Paraf dan
Dx nama
perawat
1 Senin, 3 juli Yudha
2017 1. Melakukan pemeriksaan tanda- 1. RR=18x/Menit, Egatama
S=370C
GCS=E4 V5 M6
2. Melakukan pengkajian nyeri 2. P : Klien mengatakan nyeri yang
secara komprehensif termasuk dialaminya sedikit berkurang tapi masih
lokasi, karakteristik, durasi, terasa mengganggu
frekuensi, kualitas dan faktor Q : Klien mengatakan nyerinya masih
presipitasi terasa seperti diremas-remas.
R :Klien mengatakan nyerinya disekitar
kepala
S : Klien mengatakan skala nyerinya 4.
T : Klien mengatakan nyerinya masih
muncul setiap kali dia bergerak dengan
onset nya cepat dan hilang timbul.
3. Mengobservasi reaksi nonverbal 3. Klien terlihat meringis, klien menghela
dari ketidaknyamanan nafas, tampak memegang pinggir bed,
terlihat gelisah, klien terlihat memijat
kepalanya, dan mengeluarkan kalimat
verbal sakit.
4. Mengajarkan teknik non 4. Telah mengajarkan tehnik non
farmakologi : Slow Deep farmakologi : Slow Deep Breathing pada
Breathing klien.
17
dari ketidaknyamanan
4. Mengajarkan teknik non 4. Telah mengajarkan tehnik non
farmakologi : Slow Deep farmakologi : Slow Deep Breathing pada
Breathing klien.
5. Mengevaluasi keekfektifan kontrol 5. Skala nyeri berkurang menjadi 2
nyeri
19
5. Catatan Perkembangan
Nama Pasien: Tn. L
Ruang : Seruni
Nomor MR : 74683
No. Tanggal/J Evaluasi TTD
Diagnosa am
1 Senin, 3 S : P: kepalanya masih terasa Yudha
juli 2017 nyeri akibat kecelakaan Egatama
Jam 14:30 bermotor yang
dialaminya.
Q: nyerinya seperti
diremas-remas.
R: nyerinya terjadi
disekitar kepala.
S: skala nyerinya 4.
T: terjadi setiap kali dia
bergerak dengan onset
nya cepat dan hilang
timbul.
O :- Klien terlihat menghela
nafas
- Klien terlihat memegang
laken
- Klien terlihat memijat
kepalanya
- Klien nampak nyaman
setelah melakukan latihan
Slow Deep Breathing
- TD : 120/100mmHg
- Nadi : 90x/Menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
dilanjutkan
20
R :Klien mengatakan
nyerinya hanya terjadi
disekitar kepala saja.
S : Klien mengatakan skala
nyerinya 2.
T : Klien mengatakan
nyerinya mulai jarang
muncul lagi.
O :- Klien terlihat memijat
kepalanya
- Klien terlihat nyaman
- TD : 110/70mmHg
- Nadi : 80x/Menit
A : Masalah telah teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien
pulang
22
B. Pembahasan
1. Pengkajian
Menurut Nikmatur (2012), Pengkajian adalah suatu proses
observasi dan pemeriksaan. Pasien masuk rumah sakit hari Minggu 2 juli
2017 pukul 21:50 WIB. Penulis melakukan pengkajian pada hari senin 3
juli 2017 pada pukul 09.20 WIB diruang seruni. keluhan utama pada saat
setiap kali dia bergerak dengan onset nya cepat dan hilang timbul.
Menurut Long (1996) dalam mubarak dan Chayatin (2008), Nyeri adalah
perasaan tersebut.
dan dari data objektif kesadaran GCS (Glow Coma Scale) 15 E4 V5 M6,
palpasi terdapat laserasi dikulit kepala akibat benturan, dan pada tanggal
hemoglobin kurang dari normal 11,9 g/dl dengan nilai normal (13 18
g/dl).
Data tersebut sesuai dengan teori menurut Setiawan dan intan
lainnya, tanda tanda vital yang tidak normal dapat terjadi peningkatan
atau penurunan.
2. Diagnosa Keperawatan
atau perubahan pola interaksi aktual atau potensial dari individu atau
biasa muncul nyeri akut, resiko gangguan perfusi jaringan otak dan resiko
nyeri akut.
agen cedera fisik (trauma kepala). Nyeri akut adalah pengalaman sensori
nyerinya terjadi setiap kali dia bergerak dengan onset nya cepat dan
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi atau perencanaan merupakan adalah pengembangan
( skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri), Skala nyeri dalam rentang
mengurangi nyeri.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah adalah realisasi rencana tindakan untuk
(Nikmatur, 2012).
26
pasien melakukan nafas dalam dengan frekuensi kurang dari atau sama
fisiologi, dan perilaku (Potter & Perry, 2007). Pada saat relaksasi terjadi
menurunnya aktifitas otak, dan fungsi tubuh yang lain. Karakteristik dari
Perry, 2007).
27
latihan slow deep breathing terhadap intensitas nyeri kepala akut pada
disekitar kepala. S: skala nyerinya 4.T: terjadi setiap kali dia bergerak
dengan onset nya cepat dan hilang timbul. Data objektif Klien terlihat
anjuran dokter.
Evaluasi tanggal 4 Juli 2017 pada pukul 14:00 WIB. Data subjektif
muncul setiap kali dia bergerak dengan onset nya cepat dan hilang timbul.
Data objektif Klien terlihat memegang pinggir bed, Klien terlihat memijat
muncul lagi. Data objektif Klien terlihat memijat kepalanya dan Klien