Anda di halaman 1dari 5

Nama : Intan Helvia Mawa

No.BP : 1310941029
Jurusan : Teknik Lingkungan
Fakultas : Teknik

INI CERITA KKN-KU, MANA CERITA KKN-MU?

Nagari Guguak VIII Koto yang berada di kecamatan Guguak Kabupaten


Limapuluh Kota merupakan negara kaya potensi di Sumatera Barat. Betapa tidak,
selama KKN di nagari Guguak VIII Koto ini saya telah melihat sendiri potensi
besar tersebut. Potensi yang ada bukan hanya pada satu aspek tapi bermacam
aspek yang sangat menunjang kehidupan manusia. Potensi tersebut meliputi
potensi di bidang pertanian, peternakan, pariwisata, sumber daya alam dan
manusia yang sudah ada di nagari ini. Dari aspek pertanian Guguak VIII Koto
merupakan pengahasil beras yang sangat potensial dan selain itu beras yang
dihasilakan unggulan karena ada komoditi beras harum yang enak dan wangi.
Selain beras, nagari Guguak VIII Koto memproduksi biji coklat unggulan yang di
jual didalam maupun luar daerah. Nagari Guguak VIII Koto juga merupakan
tempat tumbuhnya berbagai macam rempah seperti jahe, cengkeh dan lain-lain. Di
nagari yang dingin ini juga tumbuh subur komoditi sayur tertentu.

Selama melaksanakan KKN PPM di nagari ini saya melihat nagari ini memiliki
pendidikan yang cukup baik, ini terbukti dari tersedianya SD dan SMP yang
hampir ada disetiap jorong, walaupun hanya terdapat satu buah SMA dan SMK di
nagari Guguak VIII Koto ini. Akan tetapi, jumlah tenaga pengajar yang kurang
menjadi salah satu masalah yang kerap dihadapi terutama di tingkat SD serta
kurangnya fasilitas penunjang belajar seperti infocus dan Aula pada sekolah yang
ada pada Nagari Guguak VIII Koto ini.

Selain itu, Nagari Guguak VIII Koto juga memiliki masalah di bidang kesehatan
lingkungan. Selama KKN PPM 2016 saya sebagai mahasiswa Teknik Lingkungan
yang tentunya melaksanakan KKN di bidang kebersihan dan kesehatan
lingkungan sangat jelas melihat fenomena yang terjadi di sini. Pertama, kurangnya
antusiasme masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Mungkin hal
ini terjadi karena kurangnya ketersediaan tempat pembuangan sampah pada nagari
ini. Hal ini disebabkan karena tidak adanya jalur pengangkutan sampah oleh dinas
kebersihan yang melewati nagari ini.

Sebelum membahas secara lebih dalam tentang nagari ini, alangkah baiknya
memulai cerita dari awal kami tiba di Nagari ini. Pada tanggal 15 Juni 2016, awal
mula keberangkatan kami mahasiswa KKN se Universitas Andalas ke daerah
yang telah ditetapkan oleh pihak kampus. Kami berangkat pada pukul 09.00 dan
sampai di Nagari Guguak VIII Koto pada jam 13.00. Awalnya kami berkumpul di
kantor wali nagari. Dikantor wali nagari, kami semua melaksanakan sholat zuhur
dan beristirahat sejenak. Setelah selesai melepas penat, kami yang didampingi
oleh dosen pembimbing dan pihak nagari di hantar ke jorong masing-masing.
Nagari Guguak VIII Koto ini mempunyai 8 Jorong yaitu:
1. Kuranji
2. Tiakar
3. Guguak
4. Kubang Tungkek
5. Ketinggian
6. Pincuran Botuang
7. Balai Mansiro
8. Balai Talang

Saya dan lima dari teman saya mendapatkan tempat tinggal di jorong Kuranji.
Kesan pertama saya saat tiba ditempat tinggal itu cukup canggung dan sedikit
merasa takut karena suasana baru dan masyarakat yang baru. Ibu yang memili
rumah sangat samah walaupun pada awal pertemuan kami menyangka ibu
tersebut jutek, tetapi Alhamdulillah ibu dan keluarga sangat welcome dengan
kedatangan kami. Hari pertama sampai di nagari ini kami sangat lelah, tetapi
malamnya kami harus melaksanakan sholat tarawih dimesjid terdekat sembari
bersilaturahmi dengan masyarakat setempat. Kami memperkenalkan diri dan
Alhamdulillah sambutan warga sangat hangat.

Keesokan harinya kami berangkat kekantor wali nagari karena ada penyambutan
dari perangkat nagari atas kedatangan mahasiswa KKN di nagarinya. Disana kami
memperkenalkan diri dan inilah awal kami menjalin silaturahmi dan berharap
kedepannya hubungan dengan pihak nagari dan masyarakat berjalan dengan baik.
Dihari ini juga kami berkunjung kerumah ketua pemuda yang berada di jorong
tempat saya tinggal. Disana kami membahas masalah tempat tinggal dimana yang
awalnya laki-laki dan perempuan tempat tinggalnya digabung menjadi dipisah
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selama masa KKN dalam bulan ramadhan tentunya kami sebagai mahasiswa
KKN melaksanakan kegiatan keagamaan baik itu di masing-masing jorong dan
nagari. Pesantren Ramadhan yang merupakan salah satu program kerja yang saya
dan teman-teman saya di jorong kuranji laksanakan berjalan sangat lancar, hal ini
tidak lepas dari partisipasi peserta yang sangat tinggi dan pastisipasi pemuda dan
masyarakat yang sangat antusias dengan kegiatan ini, Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya peserta yang mendaftar dalam kegiatan pesantren ramadhan kali ini.
Kegiatan pesantren ramadhan di isi dengan penyampaian program kerja yang
telah kami susun sebelumnya dan siraman rohani dari pemateri yang telah
diundang sebelumnya. Pesantren ramadhan kali ini ditutup dengan pemiliha
peserta terbaik dan buka bersama peserta pesantren ramadhan beserta masyarakat.
Selain pelaksanaan pesantren ramadhan, kami juga mengadakan acara buka
bersama perangkat nagari dan dosen pembimbing beserta pemuda di kantor wali
nagari demi terjalinnya silaturahmi yang makin erat antara mahasiswa KKN,
perangkat nagari dan pemuda setempat.

Kehadiran kami di nagari Guguak VIII Koto membuat pegawai wali nagari
memberikan tugas kepada kami untuk melaksanakan sensus penduduk, yang
nantinya data yang telah kami kumpulkan akan mereka olah untuk mereka jadikan
profil nagari Guguak VIII koto. Sebelum melaksanakan sensus, kami
melaksanakan rapat untuk teknis pembagian daftar jorong yang akan di sensus
pertama kali, serta meminta blanko sensus kepada perangkat wali nagari. Jorong
pertama yang kami sensus penduduknya ialah jorong balai talang, saya
menjadikan kegiatan sensus penduduk ini sekaligus untuk meningkatkan
silaturahmi dengan jorong lainnya dan mengamati bagaimana kondisi penduduk
di masing-masing jorong, adakah kondisi penduduk yang memiliki perbedaan
yang signifikan dalam bidang ekonomi, mata pencaharian, maupun bangunan
rumah. Berdasarkan pengamatan saya perekonomian di masing-masing jorong
belum merata, seperti hal nya di jorong balai talang mayoritas penduduk
berpenghasilan kecil dan mata pencaharian masih berkebun atau bertani, namun
saat sensus di jorong guguak mayoritas penduduk dengan kondisi ekonomi yang
baik dan sangat baik, bangunan rumah pun sudah sangat layak huni, namun
penduduk jorong balai talang jauh lebih ramah dibandingkat penduduk jorong
guguak. Penduduk jorong guguak juga di dominasi dengan warga dari daerah lain
yang membuka usaha di jorong guguak. sensus penduduk terakhir dilaksanakan di
jorong balai mansiro.

Kegiatan selanjutnya saya menjalankan program kerja pribadi saya yaitu


penyuluhan pengelolaan sampah, praktek daur ulang dan pembuatan kompos.
Salah satu dari program kerja yang akan saya laksanakan diangkat menjadi
program nagari yaitu Pemilahan dan Daur Ulang Sampah. Seperti yang saya
ceritakan diawal, masyarakat tidak membuang sampah pada tempatnya, sebagian
besar dari masyarakat lebih memilih untuk membakar sampah. Saat membakar
sampah, tidak terjadi proses pembakaran yang baik. Pembakaran yang baik
membutuhkan Oksigen (O2) yang cukup. Saat membakar tumpukan sampah,
mungkin bagian luar tumpukan cukup mendapatkan Oksigen sehingga
menghasilkan CO2, tapi di dalam tumpukkan sampah akan kekurangan O2
sehingga yang dihasilkan adalah gas Karbon Monoksida (CO). Gas Karbon
Monoksida (CO) merupakan gas yang berbahaya, karena dapat membunuh secara
massal. Bila kita menghirup CO, hemoglobin darah yang seharusnya mengangkat
dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu. Dengan begitu, tubuh
akan mengalami kekurangan Oksigen, yang dapat berujung kematian. Asap yang
dihasilkan dari pembakaran sampah juga berbahaya. Masalah juga muncul dari
sampah organik, yang dapat mengakibatkan partikel-partikel yang tak terbakar
akan berterbangan, atau menghasilkan reaksi yang menghasilkan hidrokarbon
berbahaya. Hidrokarbon berbahaya yang dihasilkan asap pembakaran sampah,
termasuk senyawa penyebab kanker yaitu benzopirena, yang mencapai 350 kali
lebih besar dari asap rokok. Kita bisa terjangkit kanker paru-paru, infeksi paru-
paru, asma, atau bronchitis karenanya. Belum lagi dengan gas yang dihasilkan
dari pembakaran sampah, yang juga dapat merusak atmosfer bumi. Gas tersebut
adalah senyawa chlor, yang dihasilkan dari pembakaran plastik.
Akibat dari kebiasaan masyarakat dan keadaan lingkungan yang seperti ini maka
dari itu, pengelolaan sampah menjadi pilihan yang tepat untuk persoalan
lingkungan di nagari ini. Kami memilih siswa sekolah dasar sebagai sasaran
karena kami berharap ilmu yang kami berikan kepada mereka dapat diterapkan
dari dini. Agar tujuan dari program nagari ini tercapai, kami membuat sesuatu
semeranik mungkin untuk membuat antusiasme dari siswa sekolah dasar
meningkat yaitu dengan mengadakan praktek daur ulang sampah plastik menjadi
barang yang berguna dimana kali ini kami mengajak para siswa untuk membuat
kotak pensil semenarik mungkin dari botol plastik. Kemudian, kelompok yang
memiliki kreativitas yang paling bagus akan diberikan reward.

Sampai saat nya kami harus berpamitan dengan nagari Guguak VIII Koto, suasana
haru pasti bermunculan saat akan berpamitan dengan orang-orang baru yang
sudah seperti keluarga sendiri selama 40 hari, kebiasaan yang dilakukan bersama-
sama tidak bisa dilakukan lagi setelah kembali ke Padang, teman-teman akan
kembali dengan kesibukan sebelumnya, perkuliahan, magang, maupun kegiatan
lainnya. Saya hanya berharap semoga silaturahmi ini terus terjaga.

Banyak hal yang saya dapatkan selama melaksanakan KKN, saya mendapatkan
teman-teman baru yang berasal dari fakultas berbeda-beda, saling bertukar ilmu
yang didapat selama perkuliahan, saya belajar memahami kepribadian orang-
orang yang baru saja saya kenal selama 40 hari, menjalin keakraban dengan
teman-teman yang memiliki sifat berbeda-beda. Permasalahan besar maupun kecil
itu pasti hadir diantara kami, namun keadaan yang mengharuskan kami bersama 24
jam penuh membuat kami mau tidak mau harus segera menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang ada. saya belajar bahwakita tidak bisa memaksakan keinginan kita
dalam kelompok, saya belajar menjaga diri saya sendiri di daerah baru untuk saya,
belajar beradaptasi dengan kebiasaan, adat, perilaku dan bahasa yang berbeda dengan
di Padang. Kami belajar mengangkatkan kegiatan dengan persiapan yang singkat,
dana terbatas namun harus menimbulkan kesan untuk kami pribadi maupun untuk
warga disana. Semoga KKN PPM selanjutnya dapat lebih baik lagi, semoga
silaturahmi kami tetap terjaga dan sukses terus untuk kita semua. Jadikan semua yang
dilewati selama KKN pembelajaran dan pengalaman untuk mendewasakan diri dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah yang ada nantinya

Anda mungkin juga menyukai