KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
Social Entrepreneurship
Innovative Challengers or Adjustable Followers?
Disusun oleh:
Maria Gabriela Roswita
15 2222 116
1
Identitas Jurnal
Judul : Social Entrepreneurship Innovative Challengers or
Adjustable Followers?
Peneliti : Malin Gawell, Ph.D.
Tahun Terbit : 2013
Journal of : Social Enterprise Journal
Vol., Hal. : Vol. 9 Issue 2 pp. 203 - 220
DOI : 10.1108/SEJ-01-2013-0004
Penerbit : Emerald Insight (Emerald Group Publishing)
Penelitian ini dilakukan oleh Malin Gawell, Ph.D. Malin adalah seorang asisten
profesor di Entrepreneurship and Small Business Research Institute (ESBRI), Stockholm,
Sweden; dengan fokus studi kewirausahaan. Fokus utama dari riset yang dilakukan oleh Malin
yaitu dampak yang diberikan oleh kewirausahaan sosial, usaha sosial, dan masyarakat sosial
terhadap perkembangan masyarakat.
Desertasi Malin berjudul "Activist Entrepreneurship Attacing Norms and Articulating
Disclosive Stories" (Stockholm University). Beberapa artikel ilmiah Malin yang
dipublikasikan di jurnal yaitu: Social Entrepreneurship and The Negotiation of Emerging
Social Enterprise Markets: Re-Considerations in Swedish Policy and Practice (International
Journal of Public Sector Management 04/2014; 27(3). DOI:10.1108/IJPSM-11-2012-0143 ),
Social Entrepreneurship: Action Grounded in Needs, Opportunities and/or Perceived
Necessities (International Journal of Voluntary and Non-profit Organizations 12/2013; 24(4).
DOI:10.1007/s11266-012-9301-1), Building Social Capital for Social Entrepreneurship
(ditulis oleh Malin Gawell dan Hans Westlund, Annals of Public and Cooperative Economics
03/2012; 83(1):101-116. DOI:10.1111/j.1467-8292.2011.00456.x) dan antologi berjudul
"Entrepreneurship in Society" (dipublikasikan oleh KK-stiftelsen). Saat ini Malin Gawell aktif
menulis berbagai artikel ilmiah internasional dan menulis buku.
Pemilihan judul sudah singkat dan menarik namun tidak cukup merepresentasikan
permasalahan dan hasil penelitian.
Malin Gawell adalah seseorang yang kredibel dalam bidang kewirausahaan sosial,
sehingga artikel ilmiah yang ditulis olehnya dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Latar Belakang
Ketertarikan masyarakat pada kewirausahaan sosial belakangan ini jatuh pada peluang
untuk menyelesaikan permasalahan sosial dengan pengetahuan yang beragam. Banyak literatur
membahas mengenai inovasi yang muncul, namun secara umum menjelaskan tentang ragam
dinamika inovasi. Guna lebih memahami mengenai kewirausahaan sosial dan peran usaha
sosial di dalam masyarakat, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
bagaimana seorang pelaku wirausaha sosial bergerak, sebagai penantang dengan ide inovatif
atau sebagai pelaksana ide yang sudah umum.
1
Inisiatif terkait wirausaha sosial dan usaha sosial memiliki hubungan yang spesial,
karena inisiatif yang dipengaruhi faktor eksternal pelaku dapat mempengaruhi usaha sosial
yang dibentuk. Pada penelitian ini, interaksi keduanya akan diamati secara nyata melalui
perantaraan empat studi kasus. Untuk mengawali penelitian, akan disampaikan mengenai
dinamika kewirausahaan, organisasi, dan institusi; dilanjutkan dengan metodologi, analisis
empiris, kesimpulan, dan diskusi.
Framework
Pada bagian ini penulis melakukan pemaparan singkat mengenai tiga poin yaitu
institusi, organisasi, dan dinamika kewirausahaan. Secara garis besar dikatakan bahwa institusi
dan organisasi tidak dapat terpisahkan, dikarenakan bidang keduanya yang saling
bersinggungan atau bahkan tumpang tindih. Dari sisi dinamika kewirausahaan, dijelaskan
bahwa selama dekade terakhir ini terdapat pertumbuhan yang besar pada jumlah publikasi
terkait kewirausahaan (tidak hanya di bidang bisnis, tetapi juga peran kewirausahaan di sosial
masyarakat). Pengertian kewirausahaan sosial menurut beberapa penelitian disampaikan pada
bagian ini, dengan harapan memberikan gambaran umum kewirausahaan sosial sehingga tidak
diartikan secara sempit.
Penulis memiliki ide yang bagus, karena memberikan framework di bagian awal
sehingga dapat dijadikan sebagai pengantar agar pembaca lebih mudah memahami hasil
penelitian dan diskusi.
Penulis seharusnya memberi keterangan mengenai hubungan dari ketiga poin yang
dijelaskan pada framework. Jika pembaca sudah memahami framework tersebut namun tidak
mendapat alur pikir yang cukup tepat, maka fungsi dari framework tersebut menjadi hilang.
Metodologi
Penelitian ini mengambil empat kasus dari usaha sosial di negara Swedia. Kasus yang
diambil tidak hanya satu dua kejadian, namun melihat keseluruhan dari usaha sosial tersebut.
Empat kasus tidak dipilih secara acak namun dipilih dengan kriteria tertentu (terutama untuk
satu kasus khusus, sedangkan tiga kasus lainnya dipilih hanya dengan kriteria berbeda bidang
pelayanan) sehingga memberikan cukup data yang dinamis untuk dilakukan analisa.
Analisa dilakukan menggunakan data yang diperoleh dari/dengan cara mencatat
dokumen tertulis, wawancara singkat, observasi secara langsung/nyata. Tiga kasus ini masing-
masing diambil pada tahun 2009-2011 (tiga kasus dari empat) dan satu kasus diambil pada
tahun 2001-2006 (yang dilanjutkan di 2010).
2
Peneliti tidak secara eksplisit menjelaskan bahwa metode yang digunakan adalah
kualitatif, dan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Penjelasan metode
dan teknik sampling dilakukan dengan bentuk deskripsi.
Jumlah kasus sebanyak empat buah, perlu untuk dipikirkan kembali dan jika perlu
dicantumkan pustaka yang menyatakan bahwa minimal kasus yang diambil adalah tiga. Sebab
jika berjumlah kurang dari lima buah, kemungkinan data yang diperlukan untuk dibandingkan
tidak banyak tersedia. Selain itu, jika berjumlah genap maka akan kesulitan menentukan
keputusan apabila jumlahnya seimbang.
Keempat usaha sosial yang dipilih oleh peneliti telah sesuai dengan kriteria yang
disampaikan di atas dan tidak berada di bidang yang sama. Fryshuset bergerak di bidang
gerakan anti kekerasan pada kaum muda, Vagen ut! Kooperativen bergerak di bidang
rehabilitasi dan training kerja bagi masyarakat yang sudah lama tidak bekerja, Criminal Return
to Society bergerak pada program training mengenai pecandu narkoba, Activist
Entrepreneurship bergerak di bidang keadilan global.
3
pengangguran jangka waktu lama dengan aktivitas bisnis yang menghasilkan profit
sebagai dana bagi usaha tersebut.
Pada usaha sosial yang dibentuk ini, tidak dapat dengan tegas dikatakan bahwa inisiatif
ini adalah inovatif.
3. Criminals Return to Society (inisiatif untuk mantan narapidana, agar diterima di
masyarakat
CRIS didirikan oleh mantan narapidana dengan tujuan memberikan informasi dan
harapan hidup bagi para mantan napi yang sudah bebas dari penjara. Hal ini menjadi
peluang usaha, sebab mantan napi sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan
demikian, mantan napi perlu diberikan bekal informasi dan kemampuan yang cukup,
sehingga ketika bebas dari penjara mereka dapat mengidupi dirinya sendiri.
Usaha sosial yang didirikan ini inovatif, dikarenakan fundamental pendiriannya yang
sangat sensitif/ pribadi.
4. Activist Entrepreneur (inisiatif untuk keadilan global, another world)
Merupakan organisasi yang berhubungan dengan keadilan global. Meskipun memiliki
beberapa cabang di banyak negara, namun untuk masing-masing negara memiliki
karakteristik tersendiri.
Usaha sosial ini inovatif, karena dua hal yaitu terkait isu kepentingan dan bentuk
formasi organisasi, sebab tidak hanya merupakan organisasi baru tetapi juga merupakan
tipe organisasi baru di Swedia.
Penulis telah menceritakan masing-masing kasus, mulai dari sejarah berdiri, kondisi
saat ini, diakhiri dengan proses inisiatif yang terbentuk dengan sangat baik. Alasan mengenai
inisiatif yang inovatif juga sudah dijelaskan dengan tepat, sehingga pembaca dapat memahami
alur dengan baik.
Penulis menjelaskan di akhir, bahwa penilaian inisiatif yang inovatif berbeda untuk
setiap kasus, karena disesuaikan dengan konteks maisng-masing. Hal ini sangat bagus, karena
penulis telah melakukan konfirmasi kepada pembaca mengenai penilaian yang dilakukan.
4
Penulis sudah mengemukakan dengan cukup jelas mengenai tiga aspek yang
mempengaruhi penilaian empat kasus di atas, yang mana dapat diaplikasikan kepada usaha
sosial lainnya.
Conclusion
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu bahwa fungsi inovatif pada
kewirausahaan sosial tidak perlu dibesar-besarkan. Hal yang lebih penting adalah kemampuan
beradaptasi dan menyesuaikan diri. Usaha sosial yang berbeda pun akan memberikan dampak
yang berbeda kepada lingkungan masyarakat dimana mereka berada.
Penulis belum dengan jelas menyampaikan kesimpulan akhir sesuai dengan rumusan di awal.