KELAYAKAN
INVESTASI
11
Page 1
TUJUAN
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
Mengetahui seberapa jauh Risiko yang mungkin timbul
atas dana yang diinvestasikan, sehingga proyek yang
layak dibiayai oleh Bank adalah proyek yang profitable .
Page 2
LANGKAH LANGKAH
PENILAIAN KELAYAKAN INVESTASI
Page 3
KARAKTERISTIK
PENILAIAN KELAYAKAN INVESTASI
Page 4
KELEMAHAN
PENILAIAN KELAYAKAN INVESTASI
Page 5
BIAYA-BIAYA DALAM PROYEK
A. Pengeluaran Fisik
Untuk pengadaan barang, misalnya : Tanah,
Bangunan, Mesin-Mesin, Alat Pengangkutan,
Inventaris, dll.
Page 6
BIAYA-BIAYA DALAM PROYEK
C. Bunga dalam Masa Konstruksi (Interest During
Construction)
Pengeluaran untuk pembayaran bunga selama
masa pembangunan proyek. Ketentuannya :
bagi perusahaan baru dapat dimasukkan
dalam biaya proyek,
bagi perusahaan yang sudah berjalan dan
kredit investasi dipergunakan dalam
rangka perluasan/rehabilitasi serta
perusahaan dinilai mampu, maka bunga
yang dimaksud harus dibayar efektif oleh
nasabah.
Page 7
BIAYA-BIAYA DALAM PROYEK
Page 8
INTEREST DURING CONSTRUCTION
Interest During Construction :
Usulan Proyek dengan dengan data sebagai berikut :
Nilai Proyek : Rp 4 milyar
Self Financing 35% : Rp 1,4 milyar
Pembiayaan Bank : Rp 2,6 milyar
Grace Period 2 tahun
Bunga untuk Kredit Investasi 18% p.a.
Tahun 1 : Rp 468 juta
Tahun 2 : Rp 468 juta
Total IDC : Rp 936 juta
Fasilitas KI :
KI IDC : Rp 936 juta
KI : Rp 2, 6 milyar
Total fasilitas : Rp 3, 536 milyar
Page 9
SELF FINANCING
Self Financing (bagian pembiayaan yang ditanggung
oleh debitur) untuk KI minimal sebesar 35% dari total
kebutuhan pembiayaan dan harus memenuhi
persyaratan Financial Covenant.
Bukti-bukti pemenuhan SF tersebut harus diverifikasi
dan dikuasai, antara lain melalui :
Laporan Keuangan Home Statement/Audited
Report
Akta Pendirian/Perubahan
Barang-barang/aktiva yang dibiayai dan bukti
pemilikannya.
Page 10
METODE
PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK
METODE PAY BACK PERIOD
Page 11
CONTOH PERHITUNGAN :
Nilai investasi masing-masing proyek adalah Rp 10.000.000,-
Umur Proyek 5 tahun
Pola cash flow terlihat pada tabel di bawah ini :
Page 12
Metode Payback Period
Kelebihan :
Mudah dimengerti
Mudah dihitung
Menekankan segi likiditas
Interpretasi jelas
Kelemahan :
Mengabaikan proceed yang diperoleh setelah masa
payback period tercapai
Mengabaikan time value of money (bisa diatasi dengan
melakukan discounted cash flow)
Page 13
METODE PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK
METODE NET PRESENT VALUE
Page 14
METODE PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK
FORMULA NPV :
n
CIFt - COFt
NPV
t 0 (1 i) t
atau n
NCFt
NPV
t 0 (1 i) t
Page 15
Contoh Perhitungan : :
Usulan Proyek pembelian mesin dg harga Rp 250 juta
Umur mesin 5 tahun
Depresiasi menggunakan metode garis lurus
Rugi / Laba proforma:
Tahun
Items
1 2 3 4 5
Penjualan 120 600 1.480 1.000 400
Harga Pokok Penjualan 72 360 888 600 240
Laba Kotor 48 240 592 400 160
Biaya Penjualan 6 30 74 50 20
Biaya Administrasi Umum 12 60 148 100 40
Penyusutan 50 50 50 50 50
Laba Bersih pra pajak (20) 100 320 200 50
Pajak 50 160 100 25
Laba Bersih (20) 50 160 100 25
Penyusutan 50 50 50 50 50
Cash Flow 30 100 210 150 75
Page 16
Cara menghitung Net Present Value :
Tahun Net Cash Inflow DF 20% Present Value
(1) (2) (3) = (4) = (2) * (3)
1/ {(1+I%) ^t}
1 30 0.8333 24.990
2 100 0.6944 69.440
3 210 0.5787 121.527
4 150 0.4823 72.345
5 75 0.4019 30.143
Total Present Value 318.445
Biaya Investasi 250.000
Net Present Value + 68.445
Kesimpulan :
Atas dasar perhitungan dengan menggunakan metode Net Present Value, maka usulan
proyek tersebut layak untuk dibiayai karena menghasilkan NPV positif, yaitu sebesar
Rp.68.445,-
Page 17
METODE PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK
Page 18
METODE PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK
METODE BENEFIT & COST RATIO
Formula BCR :
n CIFt
t
t 0 (1 i )
BCR n
COFt
t 0 (1 i )t
Page 19
Contoh :
Tiga Proyek dengan data sebagai berikut :
Page 20
METODE PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK
INTERNAL RATE OF RETURN
Merupakan rate of return atas investasi bersih suatu proyek pada jangka
waktu tertentu.
Formula NPV :
i1 : tingkat bunga rendah
IRR NPV 0 i2 : tingkat bunga tinggi
n
CIFt - COFt
0
t 0 (1 i) t
NPV1
atau IRR i1 (i 2 - i1)
(NPV1 - NPV2)
Page 21
CONTOH
Nilai investasi Rp 7.000.000,- Umur Proyek 6 tahun
Proceed dari hasil penanaman modal tersebut :
Tahun 1 s/d 4 : Rp 2.000 juta
Tahun 5 /sd 6 : Rp 1.000 juta
Rate of return yang diharapkan sebesar 12%
Pada tahun ke enam diasumsikan nilai residu (salvage
value =0).
Hitunglah Net Present Value dan IRR
Page 22
Net Cash Fl. PV PV PV PV
Tahun
(000) Factors (000) Factors (000)
1 2.000.000
2 2.000.000 3.037 6.074.000 2.6901 5.380.200
3 2.000.000
4 2.000.000
5 1.000.000 0.567 567.000 0.437 437.000
6 1.000.000 0.507 507.000 0.370 370.000
Total Present Value 7.148.000 6.187.200
Project Cost 7.000.000 7.000.000
Net Present Value 148.000 -812800
148.000
IRR 12 (18 12)
148.000 - (-812.800)
IRR 13%
Page 23
Case :
PT. ABC mempunyai rencana untuk melakukan ekspansi dengan investasi
melalui penambahan mesin baru dengan harga beli Rp.100 milyar, Ongkos
pasang, uji coba Rp.10 milyar.
Umur ekonomis mesin 5 tahun
Sumber Pembiayaan : Dana sendiri 45% dan Kredit 55% dengan bunga 12%
pa.
Salvage value pada akhir tahun ke 5 sebesar Rp.15 milyar
Struktur Laba rugi perusahaan : HPP 60% dari penjualan, Biaya administrasi,
Umum dan penjualan 5% dari penjualan. Depresesiasi aktiva tetap lama Rp.10
milyar per tahun. Biaya Bunga Pinjaman tahun ke 1 s/d ke 5 berturut-turut :
Rp.8 milyar, Rp.6 Milyar, Rp.4 milyar, Rp.3 milyar dan Rp.1 milyar. Pajak
penghasilan 25% per tahun.
Dengan investasi tersebut berdampak terhadap penjualan tahun pertama
menjadi Rp.150 Milyar, tahun ke 2 dan ke 3 naik, masing-masing 10% dari
penjualan tahun sebelumnya. Tahun ke 4 dan ke 5, masing-masing naik 15%
dari penjualan tahun sebelumnya.
Kontribusi mesin baru dalam menghasilkan laba, pada tahun ke 1 dan 2,
masing-masing 35% dari total laba, tahun ke 3 s/d ke 5, masing-masing 40%
dari total laba,
Evaluasi kelayakan investasinya. Apakah rencana PT ABC layak atau tidak
untuk dilaksanakan..
Page 24
Page 25