Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Right

1. Pengertian

Kata "right" pada "right issue" adalah bahasa Inggris yang artinya adalah hak bukan "right" yang

berarti "kanan" serta bukan pula "right," yang artinya benar atau betul. "Issue" artinya

menerbitkan. Jadi kalau diterjemahkan kata per kata dari bahasa Inggris, "right issue" artinya

menerbitkan hak. Scara terminologi right issue adalah penerbitan surat hak kepada pemegang

saham lama perusahaan publik untuk membeli saham baru yang hedak diterbitkan. Selain itu

juga ada yang menyebutkan bahwa right adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang

namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima

penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran

saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka

waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil

seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional. Right diterbitkan oleh

perusahaan setelah mendapat persetujuan dari mayoritas pemegang saham. Artinya, right issue

adalah aksi yang dipilih dilakukan oleh pemegang saham mayoritas. Jika di asumsikan seseorang

sebagai pemegang saham dalam jumlah yang kecil, maka orang tersebut mau tidak mau harus

ikut keputusan mayoritas pemegang saham. Yang diterbitkan adalah hak (right) memesan saham

baru yang akan dijual oleh perusahaan. Yang boleh membeli saham baru ini adalah orang-orang

yang memiliki "right." Tidak punya right, tidak bisa beli saham baru. Dengan kata lain, yang

boleh membeli saham baru (menyetor modal tambahan) adalah pemegang saham lama. Kalau

anda bukan pemegang saham, anda tidak boleh ikut membeli saham baru. Yang mendapat right
adalah pemegang saham yang memiliki saham sampai hari EX right issue. Persentase "right"

yang mereka miliki adalah sama dengan persentase kepemilikan saham mereka pada perusahaan.

2. Tujuan right issue

Pada umumnya tujuan dilakukannya right issue adalah untuk menghimpun dana segar yang akan

digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman atau untuk modal kerja. Beberapa tujuan

lainnya adalah untuk meningkatkan porsi kepemilikan pemegang saham atau meningkatkan

jumlah saham yang beredar. Jadi dengan adanya right issue, kapitalisasi pasar saham akan

meningkat dalam jumlah yang lebih kecil dari pada presentase jumlah lembar saham yang

beredar. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham di pasar akan meningkatkan

frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata lain dapat meningkatkan likuiditas

saham. Inti tujuan dari right issue bagi sebuah perusahaan adalah untuk menambah modal

perusahaan. Mengapa perlu menambah modal perusahaan? Mari kita lihat ilustrasi berikut. Sabar

dan Heri Bayeun pada tahun 2013 masing-masing menyetor modal sebesar Rp 50 juta (total Rp

100 juta) untuk berkongsi berdagang pakaian wanita di pasar Tungkop. Dalam dua tahun ini,

toko mereka padat dikunjungi pembeli. Sukses toko ini mendorong Sabar dan Heri Bayeun untuk

membuka toko kedua di pasar Lambaro. Masalahnya, untuk membuka toko di Lambaro ini

mereka butuh modal Rp 100 juta, sedangkan kas perusahaan (dari laba yang didapat selama dua

tahun ini) hanya ada Rp 40 juta. Artinya, mereka butuh suntikan modal Rp 60 juta. Jika hal ini

dilakukan di bursa saham, proses suntikan modal inilah yang disebut "Right issue."

3. Dampak "Right Issue"

Right Issue berdampak pada PERSENTASE kepemilikan saham. Bagi investor, right issue

berdampak positif kalau tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya, berdampak
negatif kalau menyebabkan menurunnya harga. Secara umum, dampak right issue bisa dirasakan

oleh semua pemodal. Right issue merupakan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang

dikeluarkan oleh emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat harus membelinya.

Investor boleh mengabaikan haknya dengan konsekuensi berkurangnya kepemilikan saham atas

emiten tersebut. Hal ini, karena pada dasarnya perusahaan menawarkan right sama dengan

mengeluarkan saham baru. Akibatnya akan mempengaruhi presentase kepemilikan bila tidak

membeli secara proporsional. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu penerbitan

right, antara lain : waktu, harga, dan rasio. Bagi investor informasi waktu penerbitan sangat

penting untuk mengambil keputusan. Apakah dia akan melaksanakan haknya membeli right atau

tidak, sebab right mempunyai masa berlaku yang sangat singkat.

Perhatikan: pada tahun 2013 Sabar dan Heri Bayeun masing-masing memiliki 50% saham

pada toko mereka. Kepemilikan 50% ini memberi mereka "hak memesan" 50% saham

baru yang akan mereka terbitkan. Dalam konsep "right issue" besarnya hak memesan

saham baru adalah sama dengan PERSENTASE kepemilikan pada saat itu. Kalau

memiliki 50% saham berarti berhak membeli sampai dengan 50% saham baru; kalau

memiliki 10% saham berarti berhak membeli sampai dengan 10% saham baru. Pada

contoh di atas, Sabar dan Heri Bayeun masing-masing berhak memesan sampai dengan

50% saham baru (50% dari Rp 60 juta = @ Rp 30 juta). Kalau mereka masing-masing

menyetor Rp 30 juta, kepemilikan saham mereka dalam struktur baru tetaplah sama.

4. Istilah-istilah yang terkait dengan right issue:

1. Cum Date, yaitu tanggal terakhir / batas akhir seorang investor mendapatkan haknya untuk

memesan efek terlebih dahulu.


2. Ex Date, yaitu batas dimana investor sudah tidak mempunyai hak lagi akan suatu penawaran /

corporate action (right issue).

3. Daftar Pemegang Saham (DPS), adalah daftar nama orang atau investor yang berhak atas

suatu corporate action, biasanya diumumkan dalam tanggal yang dikenal dengan nama DPS

Date.

4. Trading Period of Right Certificate, adalah periode pelaksanaan right tersebut dicatatkan di

bursa dan kapan berakhirnya.

5. Exercise Date, adalah tanggal jatuh tempo atas pelaksanaan right issue.

6. Allotment Date, adalah tanggal penentuan jatuh investor yang mendapatkan right dan berapa

besar tambahan saham baru akibat right issue.

7. Listing Date, adalah tanggal right itu pertama kalinya diperdagangkan di bursa atau tanggal

dimana penambahan saham akibat right tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.

B. Waran

1. Pengertian Waran

Waran adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah tertentu isntrumen keuangan (saham) pada

waktu tertentu dengan harga tertentu. Menurut UUPM penjelasan Pasal 1 angka 5 waran adalah

efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk

memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek

dimaksud diterbitkan. Selain itu ada juga yang mengartikan Waran dengan hak untuk membeli

saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh

penerbit waran/perusahaan emiten. Harga pasar saham dapat berubah-ubah setelah penawaran

umum perdana. Ketika harga tersebut naik menjadi lebih tinggi, maka pemilik waran akan

mendapat keuntungan karena dapat membeli saham tersebut dengan harga awal. Sebaliknya jika
harga pasar turun menjadi lebih rendah dari harga awal, pemilik waran akan mengalami kerugian

sesuai harga waran, karena waran tersebut tidak dapat digunakan untuk membeli saham dengan

harga yang lebih rendah dari harga pasar. Waran umumnya dapat diperdagangkan juga di bursa,

sehingga pemilik waran dapat juga mendapat keuntungan (capital gain) jika bisa menjual waran

tersebut lebih tinggi dari harga beli. Right issue maupun warrant merupakan hak untuk membeli

sejumlah (jumlah ini berdasarkan ratio) saham tertentu pada harga yang tertentu di dalam jangka

waktu tertentu ke depan (sejak mulai conversion period s.d. expiration date). hak tersebut

diperjualbelikan. masa tugas warrant jauh lebih panjang dibanding right (expiration date dari

warrant di IDX minimal 3 tahun sejak warrant tersebut mulai diperdagangkan). secara teoretis:

makin mahal harga saham makin mahal harga warrant tersebut makin hebat gejolak harga

saham makin mahal harga warrant tersebut makin mendekati pensiun/expiration date makin

murah harga warrant tersebut makin tinggi tingkat suku bunga makin mahal harga warrant.

2. Manfaat dari Waran

Diantara manfaat yang dapat diperoleh dari waran:(1) Pemilik waran memiliki hak untuk

membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah daripada harga saham tersebut

di Pasar Sekunder. Caranya adalah dengan menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga

saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan. Contohnya, Jika seorang investor

membeli waran pada harga Rp200,00 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.500,00 dan

pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp1.800,00 per saham,

maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya Rp1.700,00 (Rp1.500,00

+ Rp200,00). Jika ia langsung membeli saham perusahaan tersebut di Pasar Sekunder, ia harus

mengeluarkan Rp1.800,00 per saham. (2) Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik
waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain), yaitu apabila harga

jual waran tersebut lebih besar daripada harga beli.

3. Risiko Memiliki Waran

(1) Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah

daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan

saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut.

Contohnya, Seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp200,00 serta

harga pelaksanaan Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang

bersangkutan turun menjadi Rp1.200,00. Pada saat itu investor tidak akan menukarkan waran

yang dimilikinya karena ia harus mengeluarkan Rp1.700,00 (Rp1.500,00 harga pelaksanaan +

Rp200,00 harga waran). Jika ia tidak menukarkan waran yang dimilikinya maka kerugian yang

ditanggung hanya Rp200,00; yaitu harga beli waran tersebut. (2) Karena sifat waran hampir

sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran juga dapat

mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga jualnya.

Anda mungkin juga menyukai