Right Dan Warran
Right Dan Warran
PEMBAHASAN
A. Right
1. Pengertian
Kata "right" pada "right issue" adalah bahasa Inggris yang artinya adalah hak bukan "right" yang
berarti "kanan" serta bukan pula "right," yang artinya benar atau betul. "Issue" artinya
menerbitkan. Jadi kalau diterjemahkan kata per kata dari bahasa Inggris, "right issue" artinya
menerbitkan hak. Scara terminologi right issue adalah penerbitan surat hak kepada pemegang
saham lama perusahaan publik untuk membeli saham baru yang hedak diterbitkan. Selain itu
juga ada yang menyebutkan bahwa right adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang
namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima
penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran
saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka
waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil
seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional. Right diterbitkan oleh
perusahaan setelah mendapat persetujuan dari mayoritas pemegang saham. Artinya, right issue
adalah aksi yang dipilih dilakukan oleh pemegang saham mayoritas. Jika di asumsikan seseorang
sebagai pemegang saham dalam jumlah yang kecil, maka orang tersebut mau tidak mau harus
ikut keputusan mayoritas pemegang saham. Yang diterbitkan adalah hak (right) memesan saham
baru yang akan dijual oleh perusahaan. Yang boleh membeli saham baru ini adalah orang-orang
yang memiliki "right." Tidak punya right, tidak bisa beli saham baru. Dengan kata lain, yang
boleh membeli saham baru (menyetor modal tambahan) adalah pemegang saham lama. Kalau
anda bukan pemegang saham, anda tidak boleh ikut membeli saham baru. Yang mendapat right
adalah pemegang saham yang memiliki saham sampai hari EX right issue. Persentase "right"
yang mereka miliki adalah sama dengan persentase kepemilikan saham mereka pada perusahaan.
Pada umumnya tujuan dilakukannya right issue adalah untuk menghimpun dana segar yang akan
digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman atau untuk modal kerja. Beberapa tujuan
lainnya adalah untuk meningkatkan porsi kepemilikan pemegang saham atau meningkatkan
jumlah saham yang beredar. Jadi dengan adanya right issue, kapitalisasi pasar saham akan
meningkat dalam jumlah yang lebih kecil dari pada presentase jumlah lembar saham yang
beredar. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham di pasar akan meningkatkan
frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata lain dapat meningkatkan likuiditas
saham. Inti tujuan dari right issue bagi sebuah perusahaan adalah untuk menambah modal
perusahaan. Mengapa perlu menambah modal perusahaan? Mari kita lihat ilustrasi berikut. Sabar
dan Heri Bayeun pada tahun 2013 masing-masing menyetor modal sebesar Rp 50 juta (total Rp
100 juta) untuk berkongsi berdagang pakaian wanita di pasar Tungkop. Dalam dua tahun ini,
toko mereka padat dikunjungi pembeli. Sukses toko ini mendorong Sabar dan Heri Bayeun untuk
membuka toko kedua di pasar Lambaro. Masalahnya, untuk membuka toko di Lambaro ini
mereka butuh modal Rp 100 juta, sedangkan kas perusahaan (dari laba yang didapat selama dua
tahun ini) hanya ada Rp 40 juta. Artinya, mereka butuh suntikan modal Rp 60 juta. Jika hal ini
dilakukan di bursa saham, proses suntikan modal inilah yang disebut "Right issue."
Right Issue berdampak pada PERSENTASE kepemilikan saham. Bagi investor, right issue
berdampak positif kalau tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya, berdampak
negatif kalau menyebabkan menurunnya harga. Secara umum, dampak right issue bisa dirasakan
oleh semua pemodal. Right issue merupakan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan oleh emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat harus membelinya.
Investor boleh mengabaikan haknya dengan konsekuensi berkurangnya kepemilikan saham atas
emiten tersebut. Hal ini, karena pada dasarnya perusahaan menawarkan right sama dengan
mengeluarkan saham baru. Akibatnya akan mempengaruhi presentase kepemilikan bila tidak
membeli secara proporsional. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu penerbitan
right, antara lain : waktu, harga, dan rasio. Bagi investor informasi waktu penerbitan sangat
penting untuk mengambil keputusan. Apakah dia akan melaksanakan haknya membeli right atau
Perhatikan: pada tahun 2013 Sabar dan Heri Bayeun masing-masing memiliki 50% saham
pada toko mereka. Kepemilikan 50% ini memberi mereka "hak memesan" 50% saham
baru yang akan mereka terbitkan. Dalam konsep "right issue" besarnya hak memesan
saham baru adalah sama dengan PERSENTASE kepemilikan pada saat itu. Kalau
memiliki 50% saham berarti berhak membeli sampai dengan 50% saham baru; kalau
memiliki 10% saham berarti berhak membeli sampai dengan 10% saham baru. Pada
contoh di atas, Sabar dan Heri Bayeun masing-masing berhak memesan sampai dengan
50% saham baru (50% dari Rp 60 juta = @ Rp 30 juta). Kalau mereka masing-masing
menyetor Rp 30 juta, kepemilikan saham mereka dalam struktur baru tetaplah sama.
1. Cum Date, yaitu tanggal terakhir / batas akhir seorang investor mendapatkan haknya untuk
3. Daftar Pemegang Saham (DPS), adalah daftar nama orang atau investor yang berhak atas
suatu corporate action, biasanya diumumkan dalam tanggal yang dikenal dengan nama DPS
Date.
4. Trading Period of Right Certificate, adalah periode pelaksanaan right tersebut dicatatkan di
5. Exercise Date, adalah tanggal jatuh tempo atas pelaksanaan right issue.
6. Allotment Date, adalah tanggal penentuan jatuh investor yang mendapatkan right dan berapa
7. Listing Date, adalah tanggal right itu pertama kalinya diperdagangkan di bursa atau tanggal
B. Waran
1. Pengertian Waran
Waran adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah tertentu isntrumen keuangan (saham) pada
waktu tertentu dengan harga tertentu. Menurut UUPM penjelasan Pasal 1 angka 5 waran adalah
efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk
memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek
dimaksud diterbitkan. Selain itu ada juga yang mengartikan Waran dengan hak untuk membeli
saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh
penerbit waran/perusahaan emiten. Harga pasar saham dapat berubah-ubah setelah penawaran
umum perdana. Ketika harga tersebut naik menjadi lebih tinggi, maka pemilik waran akan
mendapat keuntungan karena dapat membeli saham tersebut dengan harga awal. Sebaliknya jika
harga pasar turun menjadi lebih rendah dari harga awal, pemilik waran akan mengalami kerugian
sesuai harga waran, karena waran tersebut tidak dapat digunakan untuk membeli saham dengan
harga yang lebih rendah dari harga pasar. Waran umumnya dapat diperdagangkan juga di bursa,
sehingga pemilik waran dapat juga mendapat keuntungan (capital gain) jika bisa menjual waran
tersebut lebih tinggi dari harga beli. Right issue maupun warrant merupakan hak untuk membeli
sejumlah (jumlah ini berdasarkan ratio) saham tertentu pada harga yang tertentu di dalam jangka
waktu tertentu ke depan (sejak mulai conversion period s.d. expiration date). hak tersebut
diperjualbelikan. masa tugas warrant jauh lebih panjang dibanding right (expiration date dari
warrant di IDX minimal 3 tahun sejak warrant tersebut mulai diperdagangkan). secara teoretis:
makin mahal harga saham makin mahal harga warrant tersebut makin hebat gejolak harga
saham makin mahal harga warrant tersebut makin mendekati pensiun/expiration date makin
murah harga warrant tersebut makin tinggi tingkat suku bunga makin mahal harga warrant.
Diantara manfaat yang dapat diperoleh dari waran:(1) Pemilik waran memiliki hak untuk
membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah daripada harga saham tersebut
di Pasar Sekunder. Caranya adalah dengan menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga
saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan. Contohnya, Jika seorang investor
membeli waran pada harga Rp200,00 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.500,00 dan
pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp1.800,00 per saham,
maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya Rp1.700,00 (Rp1.500,00
+ Rp200,00). Jika ia langsung membeli saham perusahaan tersebut di Pasar Sekunder, ia harus
mengeluarkan Rp1.800,00 per saham. (2) Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik
waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain), yaitu apabila harga
(1) Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah
daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan
saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut.
Contohnya, Seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp200,00 serta
harga pelaksanaan Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang
bersangkutan turun menjadi Rp1.200,00. Pada saat itu investor tidak akan menukarkan waran
Rp200,00 harga waran). Jika ia tidak menukarkan waran yang dimilikinya maka kerugian yang
ditanggung hanya Rp200,00; yaitu harga beli waran tersebut. (2) Karena sifat waran hampir
sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran juga dapat
mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga jualnya.