Dimana
kelembapan udara merupakan bagain dari komponen iklim yang memiliki
pengaruh terhadap lingkungan. Kelembapan udara disuatu tempat dapat
berpengaruh pada semua aktivitas yang kita lakukan, terkhusus pada pertanian.
Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity), adalah rasio
antara tekanan uap air aktual pada temperatur tertentu dengan tekanan uap air
jenuh pada temperatur tersebut. Pengertian lain dari RH adalah perbandingan
antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada suatu waktu tertentu
dengan jumlah uap air maksimal yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada
tekanan dan temperatur yang sama.
Dalam konteks budidaya tanaman dalam ruang lingkup pertanian baik
berupa budidaya tanaman pangan, perkebunan, ataupun budidaya tanaman
holtikultura dsb. Maka kelembaban udara dipengaruhi dan memengaruhi laju
transpirasi tanaman. Kelembaban udara memiliki pengaruh pada proses transpirasi
tanaman, tingginya laju transpirasi akan meningkatkan laju penyerapan air oleh
akar hingga pada batas tertentu, namun jika terlalu tinggi melampaui laju
penyerapan dan terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanaman
mengering.
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang
stomata.
Disamping itu juga kelembaban udara bersama dengan temperatur juga
memiliki pengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan hama dan
penyakit. Hal ini terjadi karena, kondisi kelembaban dan temperatur pada nilai
tertentu merupakan nilai yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan hama
dan penyakit tanaman.
Oleh karena itu, dengan mengetahui kelembaban dan juga temperatur pada
suatu wilayah, maka kita dapat menentukan langkah antisipatif untuk budidaya
tanaman. Sebab, jika kita mengetahui kelembaban suatu tempat, maka kita dapat
menentukan tanaman apa yang tepat untuk dibudidayakan pada nilai kelembaban
yang kita ketahui.
Kelembaban udara selalu memiliki korelasi ataupun hubungan dengan
temperatur. Kedua komponen iklim ini memiliki pengaruh pada konidisi
lingkungan suatu tempat.
Pengertian Kelembaban
(atmosfer). Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini
(dehumidifier).
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air
selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat
lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak
mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat
menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara
yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat
mencapai 3% pada 30 C (86 F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 C (32 F).
Ada dua istilah kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan
kelembapan rendah. Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang banyak
diudara, sedangkan kelembapan rendah adalah jumlah uap air yang sedikit
diudara.
adalah kandungan uap air yang dapat dinyatakan dengan massa uap air atau
(g/kg). Defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dengan
1. Kelembapan absolut
campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik
(g/m3).
2. Kelembapan spesifik
udara dengan rasio terhadap uap air di udara kering. Kelembapan spesifik
diekspresikan dalam rasio kilogram uap air, mw, per kilogram udara, ma .
dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Kelembaban nisbi
membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan
gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada
Massa uap air per satuan volume udara yang mengandung uap air
tersebut.(kelembaban mutlak)
v = mv /V
Pada daerah lembab seperti di daerah tropis, v akan lebih tinggi daripada
daerah temperate yang relatif kering terutama pada musim dingin (winter). Pada
musim dingin kapasitas udara untuk menampung uap air menjadi kecil.
ea = n R T/V
= mv /V, maka berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan uap ditentukan oleh
6. Kelembaban Spesifik
Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa udara lembab,
yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv)
q = m/(md + mv)
Nisbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa
udara kering
1. Capacitive Sensors
2. Electrical Conductivity Sensors
3. Thermal Conductivity Sensors
4. Optical Hygrometer
5. Oscillating Hygrometer
Dimana :
---
A.
Sensor yang paling baik dilapisi dengan sebuah lapisan dielektrik. Untuk lapisan
ini, beberapa material dapat digunakan seperti vapor deposited SiO2 atau
phosphorosilicate glass (CVDPSG).Kerapatan dari lapisan berkisar antara 30-
4000 .
Sensor tersebut berisi suatu material yang secara relative resistivitasnya rendah
yang berubah secara signifikan dibawah perubahan kondisi kelembaban.
Contoh lainnya dari sensor kelembaban konduktivitas adalah disebut dengan
Pope element, yang terdiri dari polystyrene yang dilakukan/diperlakukan
dengan asam sulfur untuk memperoleh karakteristik surface-resistivitas yang
diinginkan.
Material lainnya yang menjanjikan untuk pembuatansuatu film dalam sensor
konduktivitas adalah solidpolyelectrolytes karena konduktivita elektrik dari
bahan itu bervariasi/berubah terhadap kelembaban.
Sensor kelembaban solid-state dapat dibuat dengan substrat silicon (gbr. 13.7 A)
Suatu lapisan oksida yang dibentuk pada bagian atas lapisan aluminium
konduktiv, dan pada bagian atas itu, alektroda lainnya dibentuk. Lapisan
aluminium tersebut dianodized dalam suatu cara untuk membentuk permukaan
oksida berpori.
Elektroda bagian paling atas/diatasnya terbuat dari suatu bentuk emas berpori
yang dapat ditembus gas, dan diwaktu yang sama dapat menyediakan kontak
elektric.Oksida aluminium (Al2O3), seperti banyak material-material lainnya,
yang dengan siap mengabsorbsi air ketika terkontak/terhubung dengan campuran
gas yang mengandung air dalam keadaan beruap air.
3. Thermal Conductivity Sensors (Sensor Konduktivitas Thermal)
Penggunaan konduktivitas thermal dari gas untuk mengukur kelembapan dapat
di ukur oleh sebuah sensor thermistor / dasar (gambar 13.8 a).Dua thermistor
kecil (Rt1 dan Rt2) didukung dengan kawat-kawat tipis untuk memperkecil rugi
konduktivitas thermal. Thermistor pada sebelah kiri dibuka agar gas yang berada
di luar masuk melalui lubang, dan thermistor sebelah kanan tertutup dengan rapat
dalam udara kering. Thermistor tersebut memperkuat / menghasilkan self- heating
pada penerimaan arus rangkaian.
Awalnya, jembatan diseimbangi dalam udara kering untuk menentukan suatu nilai
referensi nol. Keluaran dari sensor ini bertambah secara berangsur-angsur seperti
kenaikan kelembapan absolute dari nol.
4. OPTICAL HYGROMETER
---
5. OSCILLATING HYGROMETER
2. Ruang Penyimpanan
Ruang-ruang penyimpanan dan pengarsipan juga merupakan
salah satu tempat yang harus dijaga tingkat kelembabannya.
Seperti pada ruang penyimpanan barang-barang karya seni
dimana barang antik harus disimpan dalam rentang suhu,
kelembaban, dan cahaya yang tepat. Hal ini untuk menjaga
bahan agar dapat bertahan selama mungkin dan melindungi
dari kerusakan. Oleh karena itu humidity meter menjadi alat
yang sangat penting untuk tempat-tempat penyimpanan
benda tertentu. Biasanya alat ini dikombinasikan dengan
termometer.
3. Tanaman Hidroponik
Salah satu penggunaan yang paling umum humidity meter
adalah pada tanaman hidroponik yang tumbuh di dalam
ruangan. Beberapa jenis tanaman memang membutuhkan
rentang kelembaban tertentu untuk dapat tumbuh dan
berkembang. Humidifier atau dehumidifiers menambah atau
menghapus uap air dari udara, dan kelembaban meter perlu
tahu kapan perangkat ini harus diaktifkan atau dinonaktifkan.
Karena tanaman juga memiliki persyaratan suhu khusus,
banyak humidity meter juga tersusun dari sebuah termometer
elektronik.
4. Industri Kayu
Dalam industri kayu, pekerja menggunakan humidity meter
untuk menentukan kadar air kayu untuk menentukan apakah
kayu tersebut layak digunakan. Tukang kayu dan inspektur
bangunan menganalisis kadar air untuk memastikan kayu
tersebut dapat digunakan dengan layak pada daerah dimana
kayu tersebut akan digunakan atau ditempatkan. Karena
terkadang suatu permasalah dapat terjadi, seperti retak,
menekuk, dan men-cekung, dapat diminimalkan atau dihindari
dengan kelembaban yang tepat dan analisis kelembaban. 5.
Industri Beton Untuk industri beton, humidity meter mampu
mendeteksi bahan partikel kecil yang dapat ditemukan dalam
beton, termasuk kepadatan dan sifat-sifat kimia beton.
Keduanya diukur karena hal itu dapat mempengaruhi
bagaimana reaksi beton ketika sudah kering, dan juga
menganalisa bagaimana kadar air bereaksi dengan
kelembaban beton yang relatif dengan kelembaban di udara
sekitarnya.
http://artikeldanmakalah-agusra.blogspot.co.id/2011/06/kelembaban.html
http://do-stupid-things.blogspot.co.id/2010/05/sensor-kelembaban-humidity-and-
moisture.html
http://www.kompasiana.com/kucari/fungsi-dan-kegunaan-alat-ukur-humidity-
meter_54f6c9a3a3331119158b4636