LK Intranatal
LK Intranatal
Disusun Oleh:
Isna Hayati
G3A015105
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 28 Juni 2016
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Usia : 26 tahun
Pekerjaan : Perawat
Pendidikan : D3
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Sudah menikah
Alamat : Semarang
C. Keluhan Utama
Nyeri pada daerah perineum karena luka jahitan.
D. Riwayat Maternal
1. Riwayat kesehatan Sekarang
Pasien dengan G1P0A0, 3 jam sebelum pasien masuk rumah sakit,
pasien mengeluh keluar cairan ketuban dari jalan lahir, tidak keluar
darah, dan kenceng-kenceng jarang. Kemudian pasien dibawa ke
IGD rumah sakit Roemani Semarang yang kemudian disarankan
rawat inap di ruang pengawasan 1 ruang Ayyub 1. Hari perkiraan
lahir pasien tanggal 30 Juni 2016.
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Pasien mengatakan mengalami morning sikcness pada trimester I
dan pasien merasa mual saat mencium bau daging. Pasien
mengatakan rutin memeriksakan kandungannya ke dokter spesialis
obsgyn.
3. Riwayat Maternal Dahulu
Pasien belum pernah hamil maupun melahirkan sebelumnya
dikarenakan ini adalah kehamilan pertama bagi pasien.
H. Pemeriksaan fisik :
- Kenaikan BB selama kehamilan 5,5 kg
- Tanda vital : TD 113/76 mmHg, Nadi 96x/menit, Suhu 36 C, P
20x/menit
- Kepala
Bentuk simetris, rambut hitam dan penyebaran merata, tidak ada
pendarahan maupun nyeri kepala, mimik wajah pasien tampak
menahan nyeri.
- Mata : pupil isokhor, konjunctiva tidak anemis, sklera tampak
putih.
- Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak ada nafas cuping hidung.
- Mulut : bibir lembab dan tidak sianosis, tidak ada peradangan
rongga mulut.
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada distensi
vena jugular.
- Jantung
I : Tidak ada clubbing finger, tidak ada sianosis
P: Ictus cordis teraba.
P: Bunyi perkusi jantung terdengar redup
A: Suara S1 dan S2 normal, tidak ada aritmia, tidak ada murmur,
tidak ada gallop.
- Paru-paru
I : bentuk dada simetris, tidak tampak adanya luka trauma,
frekuensi napas (20x/menit), ritme napas eupnea, otot bantu
pernapasan dalam batas normal, pengembangan paru normal
P: Tidak teraba adanya massa atau benjolan, taktil fremitus teraba
normal
P: Bunyi perkusi terdengar resonan (normal)
A:Suara napas vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing,
tidak ada rales
- Payudara
I: Bentuk payudara simetris, tidak ada lecet, luka atau pendarahan
P: Tidak teraba adanya massa atau benjolan, tidak ada nyeri tekan
pada payudara
Pengeluaran ASI : Tidak ada pengeluaran ASI
Putting susu : Berwarna hitam, puting menonjol keluar
Masalah khusus : Tidak ada pengeluaran ASI
- Abdomen (secara umum dan pemeriksaan obsertetrik)
Leopold I : Teraba bokong janin
Leopold II : Teraba ekstremitas bagian kanan dan punggung
janin bagian Kiri
Leopold III : Presentasi kepala pada PAP
Leopold IV : Kepala janin sudah memasuki PAP
Kontraksi : Kontraksi 10-15 detik dalam 10 menit
- Ekstremitas : Tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah,
tidak ada varises.
- Pemeriksaan dalam pertama :
Jam : 23.00 oleh bidan
Hasil : pembukaan 1 cm, presentasi kepala ketuban pecah
pukul 20.00, warna bening.
Laboratorium : Tidak ada
J. Data Psikososial
1. Penghasilan keluarga setiap bulan : Tidak terkaji
2. Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang : pasien mengatakan
merasa senang karena akan segera memiliki anak, akan tetapi
pasien merasa cemas tentang proses persalinannya karena ini
merupakan pengalaman pertama bagi pasien.
3. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : Perasaaan suami
hampir sama dengan pasien, suami merasa senang tetapi ada rasa
cemas juga mendekati proses persalinan, sehingga suami selalu
memberikan perhatian dan selalu mendampingi istri dalam
menghadapi proses persalinan.
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang
Keluarga pasien selalu memberikan dukungan dan selalu
mendampingi pasien dalam menghadapi proses persalinan.
LAPORAN PERSALINAN
I. Pengkajian Awal
a. Tanggal : 28 Juni 2016, jam 23.00
b. Tanda-tanda vital : TD 113/76 mmHg, N: 96x/menit, S: 36 C, P:
20x/menit
c. Pemeriksaan palpasi
Abdomen
Leopold I : Teraba bokong janin
Leopold II : Teraba ekstremitas bagian kanan dan punggung
janin bagian Kiri
Leopold III : Presentasi kepala pada PAP
Leopold IV : Kepala janin sudah memasuki PAP
d. Hasil periksa dalam : Presentasi kepala dan ketuban pecah dini
e. Persiapan perineum : Tidak ada
f. Pengeluaran pervaginam : cairan ketuban
g. Pendarahan pervaginam : Ya, seiring dengan berjalannya bukaan
jalan lahir
h. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan)
Pasien dilakukan induksi karena ketuban sudah pecah dini. Denyut jantung
janin (hidup/tidak, jumlah, presentasi) : DJJ 140x/menit, teratur, presentasi
kepala.
II. Kala Persalinan
- Kala I
Mulai persalinan : 28 Juni 2016 pukul 23.00- 29 Juni 2016 pukul
05.30
Tanda dan gejala : Adanya cairan ketuban yang keluar dari jalan lahir
Tanda-tanda vital :TD 113/76 mmHg, N: 96x/menit, S: 36C, P:
2x/menit.
Lama kala I : 6 jam 30 menit
Keadaan psikososial: Klien mengatakan sudah mempersiapkan
segalanya untuk persalinannya kali ini walaupun persalinan maju
sebelum taksiran kelahiran.
Kebutuhan khusus klien : -
Tindakan :-
Pengobatan : Tidak ada
Observasi kemajuan persalinan
Tanggal/jam Kontraksi Uterus DJJ Ket.
28 Juni 2016 1-2x/10 menit, 140x/menit Ketuban sudah
23.00 kontraksi jarang, lama pecah, berwarna
kontraksi 10-15 detik, bening
pembukaan 1 cm,
TD : 113/76 mmHg, N
: 80x/menit.
29 Juni 2016 5-6x/10 menit, 140x/menit
03.30 kontraksi kuat, lama
kontraksi 20-40 detik,
pembukaan 4 cm,
kepala turun 2, TD :
120/80, N : 80
x/menit, urin : 100 cc.
04.30 5-6x/10 menit, 145x/menit
kontraksi kuat, lama
kontraksi 20-40 detik,
pembukaan 7 cm,
kepala turun 2 1/3, N :
80x/menit.
05.30 5-6x/10 menit, 145x/menit
kontraksi kuat, lama
kontraksi >40 detik,
pembukaan 10 cm,
kepala turun 0, N :
88x/menit.
- Kala II
1. Kala II dimulai : 29 Juni 2016, pukul 05.30 08.05
2. Tanda - tanda vital : TD 120/70 mmHg, N: 96x/menit, Suhu
36C, P 24x/menit
3. Lama kala II : 2 jam 35 menit
4. Tanda dan gejala : pembukaan 10 cm, kontraksi uterus
semakin kuat dan sering, kepala janin sudah
masuk 0/5.
5. Jelaskan upaya meneran : pasien tampak bisa meneran akan tetapi
agak kesulitan dikarenakan pasien merasa
lelah. Namun demikian, pasien tetap
berusaha untuk meneran.
6. Keadaan psikososial : pasien tampak kesakitan dan lelah, tetapi
pasien merasa senang dan lega saat bayinya
terlahir sehat dan normal.
7. Kebutuhan khusus :-
8. Tindakan : memotivasi pasien untuk menggunakan
teknik relaksasi nafas dalam, infus RL
+oksitosin 10 IU 20 tpm jam 06. 30.
- Catatan Kelahiran
1. Bayi lahir jam : 08.05
2. Nilai APGAR menit 1&5 : 9-10-10
3. Perineum : dilakukan episiotomi 3 cm, terdapat 5
jahitan, Klien mengeluh nyeri skala 4 pada
saat beristirahat dan 8 pada saat beraktivitas
4. Bonding ibu dan bayi : dilakukan IMD begitu bayi lahir.
5. Tanda-tanda vital : TD: 132/63 mmHg, N: 84x/menit, Suhu
36C, P: 24x/menit
6. Pengobatan :-
- Kala III
1. Tanda dan gejala : Darah semakin banyak keluar dari vagina
2. Plasenta lahir jam : 08.15
3. Cara lahir plasenta : Normal
4. Karakteristik plasenta : Ukuran 2.5 cm x 10 cm x 20 cm
5. Panjang tali pusat : 50 cm
6. Jumlah pembuluh darah : 1arteri dan 1vena, tidak ada kelainan
7. Pendarahan : 200 ml, karakteristik berwarna merah pekat
8. Keadaaan psikososial : Klien mengatakan lebih tenang dan senang
setelah bayi dilahirkan
9. Kebutuhan khusus :-
10. Tindakan : Memotivasi klien dan membiarkan kerabat
serta suami Klien mendampingi pasien
11. Pengobatan : Tidak ada
- Kala IV
1. Mulai jam 08.30
2. Tanda-tanda vital : TD 120/70 mmHg, N: 84 x/menit, Suhu
36.3 C, P 20x/menit
3. Kontraksi uterus : Uterus 1 jari dibawah pusat, uterus keras,
VU kosong
4. Pendarahan : 200 ml, karakteristik berwarna merah
pekat
5. Bonding ibu dan bayi : dilakukan rawat gabung setelah bayi
dibersihkan
6. Pengobatan : metergin 1 amp IV
- Bayi
1. Bayi lahir tanggal / jam : 29 Juni 2016, pukul 08.05
2. Jenis kelamin : Laki laki
3. Nilai APGAR : 9-10-10
4. BB/PB/Lingkar kepala bayi : 3600 gram 50 cm 33 cm
5. Karakteristik khusus bayi : Kulit bayi berwarna putih
kemerahan
6. Suhu : Tidak terkaji
7. Anus : Berlubang
8. Perawatan tali pusat : ya
9. Perawatan mata : ya
II. ANALISA DATA
Nama Klien/Umur : Ny. E (26 tahun)
Ruang : Ayyub 1
Tgl Data fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
29 Juni DS : Klien mengeluh trauma mekanis (luka Nyeri akut
2016 nyeri pada luka jahitan jahitan episiotomi)
09.00 diperineum
P : pasien mengeluh
nyeri karena luka jahitan
di perineum
Q : nyeri terasa seperti
teriris-iris
R : nyeri terasa pada
bagian perineum
S : nyeri skala 8
T : nyeri terasa terus
menerus, terutama saat
bergerak
DO : TTV: TD: 132/63
mmHg, N: 84x/menit,
RR: 22x/menit, S: 36.3
C, mimik wajah pasien
tampak meringis
menahan nyeri
luka operas
29 Juni DS : - Trauma jaringan atau Resiko infeksi
2016 DO : kerusakan kulit
09.30 Terdapat luka jahitan di
perineum 3 cm
Perdarahan : 200 cc
S : 36,3
tanda
Tanggal No DK Catatan Perkembangan
tangan
29 Juni 1 S: Isna
2016 Pasien mengatakan masih mengeluh nyeri pada luka jahitan di perineum
11.30 P : pasien mengeluh nyeri karena luka jahitan di perineum
Q : nyeri terasa seperti teriris-iris
R : nyeri terasa pada bagian perineum
S : nyeri skala 4 saat istirahat dan skala 7 saat bergerak
T : nyeri terasa terus menerus, terutama saat bergerak
O:
- TTV: TD: 130/68 mmHg, N: 86x/menit, RR: 20x/menit.
- Mimik wajah tampak lebih relaks
A: Masalah: Nyeri teratasi sebagian
P:
1. Kaji keluhan nyeri dan intensitas nyeri
2. Observasi tanda tanda vital, luka operasi dan kontraksi
3. Ajarkan ibu teknik relaksasi seperti tarik napas dalam
4. Bantu dan anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan bertahap
5. Anjurkan ibu untuk mempertahankan agar kandung kemih tetap kosong
6. Ajak keluarga untuk memotivasi ibu untuk mobilisasi
7. Evaluasi efektivitas kontrol nyeri yang dilakukan ibu
8. Kolaborasi pemberian analgetik
29 Juni 2 S: pasien mengatakan pasti akan selalu menjaga kebersihan luka jahitan dan akan mengkonsumsi makanan Isna
2016 yang tinggi protein.
11.30 O:
- Masih terdapat perdarahan, robekan, dan bekas luka jahitan pada perineum klien
A: Masalah: Resiko tinggi infeksi teratasi sebagian
P:
1. Pantau luka dari tanda-tanda peradangan
2. Kaji latar belakang pendidikan pasien
3. Kaji tingkat pengetahuan pasien atau keluarga tentang penyakit dan perawatan luka
4. Jelaskan tentang proses perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah
dimengerti
5. Rawat luka dengan teknik aseptik
6. Anjurkan mengkonsumsi makanan bergizi
7. Beri antibiotik sesuai program medik